Upaya Penanganan Stunting, PKK Gowa Lakukan Pemberian Makanan Tambahan

Berita Sul-Sel | 2022-12-15

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
Ia berharap, dengan adanya pemberian makanan tambahan bagi balita dan anak di setiap desa, mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Gowa, khususnya di Kecamatan Manuju.

"Semoga angka stuntingnya bisa turun menjadi nol untuk semua desa di Kecamatan Manuju," harapnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Manuju, Panca Risnaeli menuturkan, stunting ini akibat kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga masa setelah lahir, akan tetapi nanti tampak stunting setelah bayi berusia 2 tahun.

"Dengan demikian, usia 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan masa emas yang sangat penting mendapat perhatian baik dari aspek nutrisi maupun kesehatan lingkungan sekitar rumah tangga. Periode 1.000 HPK seharusnya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan," terangnya.

Lanjutnya, dirinya menjelaskan bahwa stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Olehnya itu, Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting adalah intervensi yang dilakukan pada 1.000 HPK dari anak balita.

Intervensi stunting memerlukan konvergensi program dan upaya sinergis pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Pada tahun 2020, 2021, dan 2022, Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa telah mengadakan Rembuk Stunting dengan menetapkan 55 lokus desa untuk intervensi spesifik dan sensitif pada lokus tersebut.

"Untuk semakin memperkecil potensi terjadinya stunting maka konvergensi/keterpaduan lintas sektor dibutuhkan dalam melakukan intervensi pencegahan stunting," terangnya.(JN)

BERITA VIDEO POPULER

BERITA TERKINI:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020