
Tingginya Ketegangan Antara Cina dan Jepang Usai KTT G7
Internasional | 2023-05-23

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Para pemimpin dunia dari G7 dan negara-negara undangan, (baris atas dari kiri ke kanan) Mathias Cormann, Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Jerman Kanselir Olaf Scholz, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional Fatih Birol. (baris bawah dari kiri ke kanan) Presiden Bank Dunia David Malpass, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown, Yoon Suk Yeol Korea Selatan, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Jepang Perdana Menteri Fumio Kishida, Presiden Komoro Azali Assoumani, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula de Silva, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia Ngozi Okonjo-Iweala berpose untuk foto keluarga para pemimpin G7 dan negara-negara undangan dalam KTT Pemimpin G7 di Hiroshima Jepang barat, Sabtu (20/5/2023). Para pemimpin dunia dari G7 dan negara-negara undangan, (baris atas dari kiri ke kanan) Mathias Cormann, Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Jerman Kanselir Olaf Scholz, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional Fatih Birol. (baris bawah dari kiri ke kanan) Presiden Bank Dunia David Malpass, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown, Yoon Suk Yeol Korea Selatan, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Jepang Perdana Menteri Fumio Kishida, Presiden Komoro Azali Assoumani, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula de Silva, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia Ngozi Okonjo-Iweala berpose untuk foto keluarga para pemimpin G7 dan negara-negara undangan dalam KTT Pemimpin G7 di Hiroshima Jepang barat, Sabtu (20/5/2023). © Japan Pool via AP
JALURINFO.COM, BEIJING-
Cina geram dengan pernyataan negara-negara kaya G7 di pertemuan di Hiroshima, Jepang. Beijing pun memanggil Duta Besar Jepang di Cina atas pernyataan tersebut. Pengamat menilai keputusan Cina memanggil duta besar Jepang menunjukkan tingginya ketegangan.
Dalam deklarasinya pada Sabtu (20/5/2023) G7 menyerang Cina dalam masalah-masalah seperti Taiwan, senjata nuklir, pemaksaan praktik ekonomi dan pelanggaran hak asasi manusia. Pernyataan ini menunjukkan panasnya ketegangan antara Beijing dan kelompok negara maju, termasuk Amerika Serikat (AS).
"(Jepang berkolaborasi dengan negara lain di pertemuan G7) untuk memfitnah dan menyerah Cina, mencampuri urusan dalam negeri Cina, melanggar prinsip dari hukum internasional dan semangan empat dokumen politik antara Cina dan Jepang," kata Sun merujuk Pernyataan Bersama Cina-Jepang 1972.
Profesor hubungan internasional di Renmin University, Wang Yiwei mengatakan Cina masih menahan diri dalam responnya terhadap komunike G7. Tapi menurutnya Jepang bertindak provokatif. Ia merujuk keputusan Jepang untuk menggelar pertemuan G7 di Hiroshima, kota yang diratakan bom atom di akhir Perang Dunia II. Tokyo juga mendorong pernyataan bersama mengenai pelucutan senjata nuklir yang dipicu kekhawatiran terhadap persenjataan nuklir Cina.
"Hal utama yang terjadi di sini adalah Jepang menggunakan posisinya sebagai ketua giliran (G7) untuk menciptakan gerakan anti-Cina," kata Wang Yiwei.
Di antara negara-negara G7, Tokyo juga paling vokal menyuarakan keprihatinan mengenai retorika kekuatan Cina di sekitar Taiwan, yang terletak di ujung kepulauan Jepang. Cina tidak pernah mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk menegaskan kedaulatannya di Taiwan.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan kebijakan negaranya terhadap Cina konsisten. Jepang, katanya, akan terus menutut Cina melakukan tindakan yang diperlukan dan mendesak perilaku yang bertanggung jawab sambil mengambil langkah untuk mengatasi dan bekerja sama dalam masalah-masalah umum.
Sumber: Republika.co.id
Dalam deklarasinya pada Sabtu (20/5/2023) G7 menyerang Cina dalam masalah-masalah seperti Taiwan, senjata nuklir, pemaksaan praktik ekonomi dan pelanggaran hak asasi manusia. Pernyataan ini menunjukkan panasnya ketegangan antara Beijing dan kelompok negara maju, termasuk Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban
Baca juga: Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
Wakil Menteri Luar Negeri Cina Sun Weidong memanggil Duta Besar Jepang untuk Cina, Hideo Tarumi. Dalam pernyataannya, Senin (22/5/2023) Cina mengajukan protes atas "kehebohan seputar masalah terkait Cina.""(Jepang berkolaborasi dengan negara lain di pertemuan G7) untuk memfitnah dan menyerah Cina, mencampuri urusan dalam negeri Cina, melanggar prinsip dari hukum internasional dan semangan empat dokumen politik antara Cina dan Jepang," kata Sun merujuk Pernyataan Bersama Cina-Jepang 1972.
Baca juga: Update Gempa Maroko, 296 Tewas
Baca juga: Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko
Tarumi mengatakan sudah "alami" G7 merujuk masalah-masalah tersebut sebagai perhatian bersama seperti yang dilakukan sebelumnya dan akan terus dilakukan di masa depan. Selama Cina belum mengubah perilakunya.Profesor hubungan internasional di Renmin University, Wang Yiwei mengatakan Cina masih menahan diri dalam responnya terhadap komunike G7. Tapi menurutnya Jepang bertindak provokatif. Ia merujuk keputusan Jepang untuk menggelar pertemuan G7 di Hiroshima, kota yang diratakan bom atom di akhir Perang Dunia II. Tokyo juga mendorong pernyataan bersama mengenai pelucutan senjata nuklir yang dipicu kekhawatiran terhadap persenjataan nuklir Cina.
Baca juga: PBB Setuju dengan Persyaratan Rusia untuk Melanjutkan Kesepakatan Gandum
Baca juga: Video Istambul Kembali Dilanda Banjir, Beberapa Korban Meninggal Dunia
"Hal utama yang terjadi di sini adalah Jepang menggunakan posisinya sebagai ketua giliran (G7) untuk menciptakan gerakan anti-Cina," kata Wang Yiwei.
Di antara negara-negara G7, Tokyo juga paling vokal menyuarakan keprihatinan mengenai retorika kekuatan Cina di sekitar Taiwan, yang terletak di ujung kepulauan Jepang. Cina tidak pernah mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk menegaskan kedaulatannya di Taiwan.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan kebijakan negaranya terhadap Cina konsisten. Jepang, katanya, akan terus menutut Cina melakukan tindakan yang diperlukan dan mendesak perilaku yang bertanggung jawab sambil mengambil langkah untuk mengatasi dan bekerja sama dalam masalah-masalah umum.
Sumber: Republika.co.id
TOPIK TERKAIT:
-
Deretan Perancang Busana Lokal Gelar Fashion Show di F8 Makassar
-
Video Presiden China Xi Jinping Tiba di Afrika Selatan untuk KTT BRICS
-
Video Detik-detik Rudal Rusia Hantam Hotel Tempat Penginapan Tentara Bayaran Asing di Zaporizhzhya
-
Rusia Kritik Tekanan Barat pada Iran
-
Cina Luncurkan Serangan Skala Besar ke Taiwan Dua Kali pada Pekan ini
-
Terkait Pembakaran Al-Quran, PM Swedia: Kami Punya Pandangan HAM yang Sepenuhnya Berbeda
-
Rusia: Semakin Banyak Negara yang Berniat Masuk BRICS
-
Denmark-Swedia: Situasinya Sudah Berbahaya Akibat Pembakaran Alquran
-
Medvedev: Kami Terpaksa Gunakan Senjata Nuklir Jika Serangan Ukraina Berhasil
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Selamatkan Aset dan Hak Pedagang, Pemkot Makassar Ambil Alih Pengelolaan Pasar Butung
Viewnum 176
1 hari yang lalu
TP PKK Kota Makassar Terima Kunjungan Studi Tiru TP PKK Kabupaten Bulukumba
Viewnum 209
1 hari yang lalu
Bersama Tim Gabungan, Disdagkop UKMP Lutim Tertibkan Pedagang di Terminal Wawondula
Viewnum 233
1 hari yang lalu
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lingkup Pemkab. Lutim Berlangsung Hikmat
Viewnum 165
1 hari yang lalu
Danny Pomanto Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Pesan Pupuk Persatuan dan Kekompakan
Viewnum 300
1 hari yang lalu
Momentum HUT TNI, Danny Pomanto: Masyarakat Makassar Turut Bergembira karena TNI Dekat dengan Rakyat
Viewnum 187
1 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
ViewNum 1595 kali

Adnan Lantik Ketua PMI Palopo dan Luwu Periode 2023- 2027
ViewNum 1119 kali

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 4313 kali

Sekda Enrekang Launching Inovasi "SI ISTRI PEMBELI EMAS"
ViewNum 1018 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1609 kali

Jelang Pemilu 2024 Reses Anggota DPRD Enrekang Tetap Maksimal
ViewNum 1022 kali

Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban
ViewNum 1237 kali

Warga Respon Baik Operasi Zebra Pallawa 2023 Wilayah Polres Enrekang
ViewNum 1136 kali

Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
ViewNum 1223 kali

Update Gempa Maroko, 296 Tewas
ViewNum 1213 kali

Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko
ViewNum 1111 kali
