Tanah Papua Belum Siap, Jangan Paksakan Pembentukan DOB.
Opini | 2022-04-17

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Oleh Willem Wandik, S.Sos Anggota Komisi V DPR RI Dapil Papua
Choose Language!
JALURINFO.COM, JAKARTA-
Terdapat beberapa alasan mengapa Pembentukan DOB di Tanah Papua menjadi 3 provinsi saat ini tidak tepat "Prematur dan cenderung dipaksakan" dan bertentangan dengan realitas
aspirasi rakyat di Tanah Papua:
Pertama: Tanah Papua Menghadapi Isu Sentralisasi Pemerintahan "kendali pusat" yang kuat atas pengelolaan sumber daya keuangan dan pengelolaan sumber daya alam.
Dalam status sebagai daerah khusus dengan jaminan UU otsus (Hak yang diperoleh dengan pengorbanan darah generasi Tanah Papua), bukan hasil dari pemberian gratis rezim pusat.. Saat ini tampak pengelolaan sumber daya alam di Tanah Papua, menjadi rebutan kepentingan konsensi perusahaan nasional dan multinasional, dengan jaminan penempatan Pasukan Militer untuk menjamin keamanan investasi.. Padahal diketahui oleh mereka, bahwa hubungan OAP terhadap tanah dan hutan, menjadi satu kesatuan tatanan masyarakat adat, dengan sistem pengelolaan lahan, tanah dan hutan yang di lakukan secara bersama sama (komunal), bukan melalui pengelolaan investasi bermodel monopolistik perusahaan nasional.. pada akhirnya, benturan "kultural" dan ambisi invasi monopolistik untuk menguasai resources di Tanah Papua, menghasilkan tragedi dan kekerasan bersenjata, yang sayangnya juga di sponsori oleh pasukan militer Indonesia dengan dalih menjaga dan merawat investasi..
Saat ini dengan kendali pemerintahan otonomi khusus yang masih berada di wilayah Jayapura (dengan status Provinsi Papua), kesewenang wenangan menetapkan wilayah operasi militer khusus, Daerah operasi militer (DOM), secara nyata di pertontonkan oleh rezim pusat, dengan tidak menghargai tatanan pemerintahan yang sah di Tanah Papua (keberadaan negara di daerah, yang di dukung oleh rakyat sebagai hasil dari pemilu daerah yang sah pula)..
Pertama: Tanah Papua Menghadapi Isu Sentralisasi Pemerintahan "kendali pusat" yang kuat atas pengelolaan sumber daya keuangan dan pengelolaan sumber daya alam.
Dalam status sebagai daerah khusus dengan jaminan UU otsus (Hak yang diperoleh dengan pengorbanan darah generasi Tanah Papua), bukan hasil dari pemberian gratis rezim pusat.. Saat ini tampak pengelolaan sumber daya alam di Tanah Papua, menjadi rebutan kepentingan konsensi perusahaan nasional dan multinasional, dengan jaminan penempatan Pasukan Militer untuk menjamin keamanan investasi.. Padahal diketahui oleh mereka, bahwa hubungan OAP terhadap tanah dan hutan, menjadi satu kesatuan tatanan masyarakat adat, dengan sistem pengelolaan lahan, tanah dan hutan yang di lakukan secara bersama sama (komunal), bukan melalui pengelolaan investasi bermodel monopolistik perusahaan nasional.. pada akhirnya, benturan "kultural" dan ambisi invasi monopolistik untuk menguasai resources di Tanah Papua, menghasilkan tragedi dan kekerasan bersenjata, yang sayangnya juga di sponsori oleh pasukan militer Indonesia dengan dalih menjaga dan merawat investasi..
Saat ini dengan kendali pemerintahan otonomi khusus yang masih berada di wilayah Jayapura (dengan status Provinsi Papua), kesewenang wenangan menetapkan wilayah operasi militer khusus, Daerah operasi militer (DOM), secara nyata di pertontonkan oleh rezim pusat, dengan tidak menghargai tatanan pemerintahan yang sah di Tanah Papua (keberadaan negara di daerah, yang di dukung oleh rakyat sebagai hasil dari pemilu daerah yang sah pula)..
TOPIK TERKAIT:
-
Sketsa-sketsa
MENUNGGU TEROBOSAN “SULSEL”
Catatan : Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
MEDIA SOSIAL DAN “POLISI TEMBAK POLISI”
Catatan : Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
MENYIMAK GEBRAKAN INOVASI “JAKLINGKO”
Catatan: Syamsu Nur -
SKETSA-SKETSA
KENANGAN DI HARI ARAFAH
Catatan : Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
SEKITAR PERMASALAHAN GEDUNG PWI SULSEL
Catatan : Syamsu Nur -
Kegagalan Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur; KKP Mesti Umumkan Perusahaan Lelang Ikan
-
Menghayati Mekanisme Kerja Otak, Oleh PROF KH NASARUDDIN UMAR
-
Apa Hasil Lelang Kuota Ikan: Untung Oligarki, Negara Rugi, PNBP Minus, Ikan Habis. Cari Apa Lagi?
-
Sketsa-sketsa
RAMADHAN DAN BUKA PUASA BERSAMA
Catatan : Syamsu Nur
BERITA VIDEO POPULER


BERITA TERKINI:
PKS Cari Tokoh Indonesia Timur Maju Pilpres, Nama Andi Amran Sulaiman Mencuat
Viewnum 517
6 jam yang lalu
Polda Sultra Bongkar Penyelundupan 5,2 Kg Sabu Jaringan Internasional Golden Triangle
Viewnum 1021
2 hari yang lalu
Jelajahi Tokoh NU Buat Pedamping Prabowo, Gerindra: Ada Khofifah Hingga Mahfud MD
Viewnum 1381
4 hari yang lalu
Arab Saudi Buka Tradisi Tahun Baru Islam, Tapak Tilas Hijrah Nabi Muhammad SAW
Viewnum 2762
4 hari yang lalu
Bupati Jeneponto Lantik Ketua Majelis Pertimbangan Penyelesaian Tuntutan Kerugian Daerah
Viewnum 5442
4 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Resiko Kematian Dini Bisa Terjadi Karena Kebiasaan Makan Seperti Ini
ViewNum 2732 kali

Hindari Hal Ini Bisa Bikin Piston Motor Pecah Dalam Mesin
ViewNum 1900 kali

Irjen Ferdy Sambo Tiba di Bareskrim Mabes Polri Sampaikan Minta Maaf
ViewNum 2053 kali

Andi Utta Buka Sepak Bola Bupati Cup Rilau Ale
ViewNum 2123 kali

Danny Pomanto-ADB Teken Nota Kolaborasi di World Cities Summit 2022
ViewNum 2108 kali

11 Manfaat Air Kelapa yang Perlu Kamu Ketahui
ViewNum 3546 kali

India Siap Gantikan Indonesia Jika Keluar dari AFF
ViewNum 2617 kali

Pemkab Gowa Lelang 10 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
ViewNum 2176 kali

Fitur Baru Samsung Lindungi Data Privasi Pengguna Saat HP Diservis
ViewNum 2921 kali
