
Sketsa-sketsa
CAWE-CAWE POLITIK
Catatan : Syamsu Nur
Opini | 2023-06-02

© Disediakan oleh Jalurinfo.com H. Syamsu Nur, Penulis Sketsa-sketsa
JALURINFO.COM, -
Akhir-akhir ini istilah Cawe-cawe menjadi ramai. Kali ini Presiden kita menjadi sasaran sindiran. Istilah cawe-cawe pun digunakan dalam sindiran itu. Para pengkritik cawe-cawe di dunia politik saat ini - menilai Presiden RI ikut mengatur calon-calon Presiden 2024.
Kalau kita membuka kamus Purwadarminta, istilah Cawa-cawe bisa ditemukan. Cawe-cawe berarti ikut membantu-ikut menangani, membereskan atau merampungkan. Sebagai contoh: apabila melihat ada kepincangan generasi muda, orang-orang tua cawe-cawe mengatasinya. Contoh kalimat ini bisa diterjemahkan kendati ada perbedaan dengan cawe- cawe dalam politik masa kini.
Baca juga: Sketsa-sketsa
Di balik itu, bagaimanapun alasannya, kendati sebagai pejabat politik - para pengkritik beranggapan agar Presiden tidak terlalu jauh terlibat dalam pemilihan presiden. Istilah jauh atau dekat pada arti cabe-cawe, sayang Kamus Putwadarminta tidak menjelaskan secara lengkap. Tapi kalau dimaknai kondisi saat ini, menuju Pemilu yang semakin dekat, tidaklah sesuai harapan kita. Adanya perbedaan pendapat yang dibumbui kata cawe-cawe dalam politik kita, sebaiknya bisa semakin mereda. Kita harapkan adanya tokoh bangsa yang berpikiran common sense. Berpikir kebangsaan dan netral. Ada kekhawatiran perbedaan ini bisa makin panas dan berkepanjangan. Tokoh- tokoh yang banyak berkomentar, masing-masing punya pendukung. Bisa saja ramai-ramai ikut bersuara. Sebagai suatu bangsa yang dicita-citakan melangkah semakin maju, kondisi yang terjadi akhir-akhir ini, tidak menguntungkan. Maka sebaiknya kalau ada kritik, yah kritik lunaklah. Hendaknya “tensi diturunkan”. Baik dari pihak yang bercawe- cawe, maupun dari pihak pengkritik cawe-cawe. Kita yang bisa berada dalam berpikiran sehat, tetap mengharapkan pihak Pemerintah menempatkan diri pada posisi netral. Semua pihak kembali ke “lap top”. Kembali ke aturan main. Suatu pesta demokrasi yang melibatkan banyak partai, beberapa koalisi politik dan kelompok masyarakat, sangat membutuhkan adanya wasit yang kredibel dan tidak memihak. Yaitu lembaga independen yang netral. Dan yang paling tepat untuk posisi ini adalah Pemerintah dan seluruh aparatnya. Termasuk lembaga netral kebanggaan kita, yaitu TNI dan Polri. xxx
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Baca juga: SKETSA-SKETSA
Kalau kita membuka kamus Purwadarminta, istilah Cawa-cawe bisa ditemukan. Cawe-cawe berarti ikut membantu-ikut menangani, membereskan atau merampungkan. Sebagai contoh: apabila melihat ada kepincangan generasi muda, orang-orang tua cawe-cawe mengatasinya. Contoh kalimat ini bisa diterjemahkan kendati ada perbedaan dengan cawe- cawe dalam politik masa kini.
Baca juga: Sketsa-sketsa
BALAJAR DARI PASAR TANAH ABANG
Catatan: Syamsu Nur
Baca juga: Toleransi Antara Umat Beragama: Tantangan Besar Bagi Negara Menuju 100 Tahun Indonesia Merdeka dalam Merawat Pluralisme dan Kebinekaan
Bagaimana dalam dunia politik saat ini, komentar macam-macam muncul di mana-mana. Kritik adanya cawe-cawe dalam dunia politik. Dalam berbagai penampilan, Presiden Joko Widodo sebagai pejabat politik tetap teguh akan melakukan cawe-cawe demi kesinambungan pembangunan. “Presiden, boleh berganti tapi pembangunan untuk kepentingan nasional dan rakyat tetap jalan,”begitu komentarnya.Di balik itu, bagaimanapun alasannya, kendati sebagai pejabat politik - para pengkritik beranggapan agar Presiden tidak terlalu jauh terlibat dalam pemilihan presiden. Istilah jauh atau dekat pada arti cabe-cawe, sayang Kamus Putwadarminta tidak menjelaskan secara lengkap. Tapi kalau dimaknai kondisi saat ini, menuju Pemilu yang semakin dekat, tidaklah sesuai harapan kita. Adanya perbedaan pendapat yang dibumbui kata cawe-cawe dalam politik kita, sebaiknya bisa semakin mereda. Kita harapkan adanya tokoh bangsa yang berpikiran common sense. Berpikir kebangsaan dan netral. Ada kekhawatiran perbedaan ini bisa makin panas dan berkepanjangan. Tokoh- tokoh yang banyak berkomentar, masing-masing punya pendukung. Bisa saja ramai-ramai ikut bersuara. Sebagai suatu bangsa yang dicita-citakan melangkah semakin maju, kondisi yang terjadi akhir-akhir ini, tidak menguntungkan. Maka sebaiknya kalau ada kritik, yah kritik lunaklah. Hendaknya “tensi diturunkan”. Baik dari pihak yang bercawe- cawe, maupun dari pihak pengkritik cawe-cawe. Kita yang bisa berada dalam berpikiran sehat, tetap mengharapkan pihak Pemerintah menempatkan diri pada posisi netral. Semua pihak kembali ke “lap top”. Kembali ke aturan main. Suatu pesta demokrasi yang melibatkan banyak partai, beberapa koalisi politik dan kelompok masyarakat, sangat membutuhkan adanya wasit yang kredibel dan tidak memihak. Yaitu lembaga independen yang netral. Dan yang paling tepat untuk posisi ini adalah Pemerintah dan seluruh aparatnya. Termasuk lembaga netral kebanggaan kita, yaitu TNI dan Polri. xxx
Baca juga: MUKP Cara Hambur - Hamburkan Uang
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Oleh : Prof. Hasrullah
Baca juga: SKETSA-SKETSA
BILA RAMADHAN DATANG LAGI
Catatan: Syamsu Nur
Baca juga: Soal 1 Kursi 2 Pantat dan Pangkat Bawahan Lebih Tinggi di Takalar, Netizen Bilang Begini
TOPIK TERKAIT:
-
Kisah Jenaka di Pantai Akarena Makassar
-
Ceritera Lucu 1 Kursi 2 Pantat dan Kisah Aneh di Birokrasi Takalar
-
Sepenggal Tulisan Petani Pulau Obi
-
Sketsa-Sketsa
ANTARA MEDIA CETAK DAN MEDIA ON LINE
Catatan : Syamsu Nur -
Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi
-
Amatiran Urus Garam
-
23 Tahun Ngos-ngosan Antara 2 Bibir
Oleh: M Said Welikin -
Orang pinggiran dan Bedah Rumah
Oleh: M Said Welikin -
Polisiku, Polisita, Polisi Kita Semua, tetap Menjadi Dambaan Masyarakat
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Selamatkan Aset dan Hak Pedagang, Pemkot Makassar Ambil Alih Pengelolaan Pasar Butung
Viewnum 176
1 hari yang lalu
TP PKK Kota Makassar Terima Kunjungan Studi Tiru TP PKK Kabupaten Bulukumba
Viewnum 209
1 hari yang lalu
Bersama Tim Gabungan, Disdagkop UKMP Lutim Tertibkan Pedagang di Terminal Wawondula
Viewnum 233
1 hari yang lalu
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lingkup Pemkab. Lutim Berlangsung Hikmat
Viewnum 165
1 hari yang lalu
Danny Pomanto Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Pesan Pupuk Persatuan dan Kekompakan
Viewnum 300
1 hari yang lalu
Momentum HUT TNI, Danny Pomanto: Masyarakat Makassar Turut Bergembira karena TNI Dekat dengan Rakyat
Viewnum 187
1 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
ViewNum 1595 kali

Adnan Lantik Ketua PMI Palopo dan Luwu Periode 2023- 2027
ViewNum 1119 kali

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 4313 kali

Sekda Enrekang Launching Inovasi "SI ISTRI PEMBELI EMAS"
ViewNum 1018 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1609 kali

Jelang Pemilu 2024 Reses Anggota DPRD Enrekang Tetap Maksimal
ViewNum 1022 kali

Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban
ViewNum 1237 kali

Warga Respon Baik Operasi Zebra Pallawa 2023 Wilayah Polres Enrekang
ViewNum 1136 kali

Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
ViewNum 1223 kali

Update Gempa Maroko, 296 Tewas
ViewNum 1213 kali

Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko
ViewNum 1111 kali
