

Sketsa-sketsa
KETIKA PARE-PARE MENIKMATI PSM
Catatan: Syamsu Nur
Opini | 2022-09-11

© Disediakan oleh Jalurinfo.com H. Syamsu Nur, penulis sketsa-sketsa
JALURINFO.COM, MAKASSAR-
Menonton pertandingan sepakbola di kota Pare-Pare bisa mirip kondisi kota Paris di Perancis. Penonton pertandingan sepakbola antar club Eropa, datang dari negara tetangga. Ada penonton dari Belanda, Belgia, Jerman, Italia. Bahkan ada dari London, naik kereta api cepat lewat terowongan dibawa laut. Kereta api Eurostar dengan kecepatannya 350 km perjam. Maka waktu perjalanannya hanya 3 jam. Itulah salah satu penyebab kegiatan sepakbola di benua Eropa sangat maju, karena transportasi antar negara sangat mudah. Jarak antar negara juga sangat dekat. Semua negara itu pecandu sepakbola. Bayangkan antara Belanda dan Belgia hanya berjarak 60 km. Bisa diperkirakan hanya seperti jarak antara Makassar dan kota Pangkajene Kepulauan.
EKONOMI MENINGKAT
Suasana kota Pare-pare sangat berubah apabila ada jadwal pertandingan PSM. Toko cendera mata, restoran dan rumah makan, hotel-hotel salilng berbenah. Termasuk pasar jualan pakaian dan alat rumah tangga dari Malaysia, ikut menjamur di Pare-Pare. Hari pertandingan PSM, Pare-pare diserbu penggemar sepakbola dari mana-mana.
Baca juga: Sketsa-sketsa
Rombongan sepeda motor bahkan ada juga becak motor bergerak dari arah selatan. Dari Makassar, Barru, Pangkep dan Maros. Dari utara ada rombongan motor dan roda empat dari Pinrang, Enrekang, Toraja bahkan ada yang dari Mamuju. Begitu juga dari arah timur, berdatangan dari Sidrap, Wajo, Soppeng bahkan juga dari Bone. Sebelum menonton sepakbola di waktu malam, mereka beristirahat sambil minum kopi dan menikmati makanan khas Pare-pare. Ada yang menggunakan istirahat betul dengan menginap semalam di Pare-pare. Maka hotel pun mendapat peningkatan hunian.
Dari sisi pendapatan Pemda, juga banyak meningkat. Pajak restoran dan hotel bisa bertambah. Apalagi pajak tontonan pasti mendapat angka yang lumayan banyaknya.
HOTEL BERBINTANG
Salah satu kekurangan kota Pare-Pare, tidak memiliki hotel berbintang. Padahal tim kesebelasan tamu sudah terbiasa dalam melakukan pertandingan balasan selalu ditempatkan di hotel berbintang. Karena itu hotel melati diubah pasilitasnya sama hotel berbintang. Mulai penataan ruangan, kamar, menu makanan, disesuaikan dengan kondisi hotel berbintang. Dengan demikian bagaimanapun juga kondisi kota Pare-pare bisa dimaklumi. Para pemain tetap Happy, meskipun pertandingan di Pare-pare dianggap cukup berat. Kesebelasan PSM kelihatan bermain semakin mantap. Kesebelasan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Kendatipun stadion di kota utamanya belum dibangun fondasi, berarti Pare-pare masih banyak waktu menikmati dampak dari permainan PSM. Kesebelasan yang dijuluki Kesebelasan Juku eja, mampu mengalahkan kesebelasan utama di Indonesia seperti Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Bagaimana tidak bangga dengan PSM, Persib Bandung dibantai 5-1 dan Persebaya dihajar dengan angka telak 3-0.
Stadion Habibie Pare-pare memang masih termasuk stadion kecil. Kapasitasnya masih sekitar 20. 000 orang. Tapi pasilitas pertandingan malam sudah memenuhi standar. Sinar lampunya membuat suasana seperti siang. Begitu juga rumput lapangan sudah sesuai standar. Karena itu tahun ini kompetisi Liga BRI cukup berlangsung aman di Pare-Pare. Karena itu ke depan perlu di pikirkan di Pare-pare perlu dibangun stadion yang lebih besar. Stadion Habibie baru ysng bisa dibanggakan. Biar stadion sekarang ini nanti menjadi Stadion Persipare untuk menyelenggarakan pertandingan antar Club. Bagaimanapun, Persipare perlu dibesarkan. Kendatipun nanti PSM kembali ke kandangnya di Makassar, Pare-pare sudah punya kesebelasan tangguh. Kalau perlu sudah bisa masuk kompetisi Liga Nasional. Mudah-mudahan di Pare-Pare juga muncul tokoh sepakbola yang bisa menghantarkan Persipare ke tingkat Nasional. Sekarang sudah ada walikota Taupan Pawe, yang menjadi pelopor kemajuan sepakbola di Pare-Pare. Kita perlu banyak “semangatTaupan Pawe” yang memiliki semangat yang tak kunjung menyerah.xxx
Baca juga: Sketsa-sketsa
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
EKONOMI MENINGKAT
Suasana kota Pare-pare sangat berubah apabila ada jadwal pertandingan PSM. Toko cendera mata, restoran dan rumah makan, hotel-hotel salilng berbenah. Termasuk pasar jualan pakaian dan alat rumah tangga dari Malaysia, ikut menjamur di Pare-Pare. Hari pertandingan PSM, Pare-pare diserbu penggemar sepakbola dari mana-mana.
Baca juga: "Luhut Sudah Tumbang, Jokowi Bakal Segera Tumbang"
Baca juga: Sketsa-sketsa
BALAJAR DARI PASAR TANAH ABANG
Catatan: Syamsu Nur
Rombongan sepeda motor bahkan ada juga becak motor bergerak dari arah selatan. Dari Makassar, Barru, Pangkep dan Maros. Dari utara ada rombongan motor dan roda empat dari Pinrang, Enrekang, Toraja bahkan ada yang dari Mamuju. Begitu juga dari arah timur, berdatangan dari Sidrap, Wajo, Soppeng bahkan juga dari Bone. Sebelum menonton sepakbola di waktu malam, mereka beristirahat sambil minum kopi dan menikmati makanan khas Pare-pare. Ada yang menggunakan istirahat betul dengan menginap semalam di Pare-pare. Maka hotel pun mendapat peningkatan hunian.
Dari sisi pendapatan Pemda, juga banyak meningkat. Pajak restoran dan hotel bisa bertambah. Apalagi pajak tontonan pasti mendapat angka yang lumayan banyaknya.HOTEL BERBINTANG
Salah satu kekurangan kota Pare-Pare, tidak memiliki hotel berbintang. Padahal tim kesebelasan tamu sudah terbiasa dalam melakukan pertandingan balasan selalu ditempatkan di hotel berbintang. Karena itu hotel melati diubah pasilitasnya sama hotel berbintang. Mulai penataan ruangan, kamar, menu makanan, disesuaikan dengan kondisi hotel berbintang. Dengan demikian bagaimanapun juga kondisi kota Pare-pare bisa dimaklumi. Para pemain tetap Happy, meskipun pertandingan di Pare-pare dianggap cukup berat. Kesebelasan PSM kelihatan bermain semakin mantap. Kesebelasan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Kendatipun stadion di kota utamanya belum dibangun fondasi, berarti Pare-pare masih banyak waktu menikmati dampak dari permainan PSM. Kesebelasan yang dijuluki Kesebelasan Juku eja, mampu mengalahkan kesebelasan utama di Indonesia seperti Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Bagaimana tidak bangga dengan PSM, Persib Bandung dibantai 5-1 dan Persebaya dihajar dengan angka telak 3-0.
Baca juga: Toleransi Antara Umat Beragama: Tantangan Besar Bagi Negara Menuju 100 Tahun Indonesia Merdeka dalam Merawat Pluralisme dan Kebinekaan
Baca juga: MUKP Cara Hambur - Hamburkan Uang
STADION HABIBIEStadion Habibie Pare-pare memang masih termasuk stadion kecil. Kapasitasnya masih sekitar 20. 000 orang. Tapi pasilitas pertandingan malam sudah memenuhi standar. Sinar lampunya membuat suasana seperti siang. Begitu juga rumput lapangan sudah sesuai standar. Karena itu tahun ini kompetisi Liga BRI cukup berlangsung aman di Pare-Pare. Karena itu ke depan perlu di pikirkan di Pare-pare perlu dibangun stadion yang lebih besar. Stadion Habibie baru ysng bisa dibanggakan. Biar stadion sekarang ini nanti menjadi Stadion Persipare untuk menyelenggarakan pertandingan antar Club. Bagaimanapun, Persipare perlu dibesarkan. Kendatipun nanti PSM kembali ke kandangnya di Makassar, Pare-pare sudah punya kesebelasan tangguh. Kalau perlu sudah bisa masuk kompetisi Liga Nasional. Mudah-mudahan di Pare-Pare juga muncul tokoh sepakbola yang bisa menghantarkan Persipare ke tingkat Nasional. Sekarang sudah ada walikota Taupan Pawe, yang menjadi pelopor kemajuan sepakbola di Pare-Pare. Kita perlu banyak “semangatTaupan Pawe” yang memiliki semangat yang tak kunjung menyerah.xxx
Baca juga: Sketsa-sketsa
CAWE-CAWE POLITIK
Catatan : Syamsu Nur
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Oleh : Prof. Hasrullah
BERITA TERKAIT:
-
SKETSA-SKETSA
BILA RAMADHAN DATANG LAGI
Catatan: Syamsu Nur -
Soal 1 Kursi 2 Pantat dan Pangkat Bawahan Lebih Tinggi di Takalar, Netizen Bilang Begini
-
Kisah Jenaka di Pantai Akarena Makassar
-
Ceritera Lucu 1 Kursi 2 Pantat dan Kisah Aneh di Birokrasi Takalar
-
Sepenggal Tulisan Petani Pulau Obi
-
Sketsa-Sketsa
ANTARA MEDIA CETAK DAN MEDIA ON LINE
Catatan : Syamsu Nur -
Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi
-
Amatiran Urus Garam
-
23 Tahun Ngos-ngosan Antara 2 Bibir
Oleh: M Said Welikin


BERITA TERKINI:
Tersingkir, Yakob Sayuri Minta Maaf
Viewnum 187
Lagi, Praveen/Melati Terhenti
Viewnum 200
Adek Kelas Messi Siap Raih Posisi Ketiga
Viewnum 389
TERPOPULER HARI INI

Hasil Lengkap Piala Dunia U-17 2023
ViewNum 1134 kali

Capaian Kinerja RPJMD Enrekang 2018-2023 Raih Predikat BAIK
ViewNum 2477 kali

50 Pelaku Usaha Konstruksi Dan ASN Ikut Bimtek Uji Sertifikasi
ViewNum 1555 kali

Sensm Massal HKN Ke 59 Enrekang, Lomba Tumpeng Bergizi Dan Bagi Hadiah
ViewNum 1169 kali

Memprihatinkan, Kondisi Fisik Bangunan Masjid Al- Markas Maros
ViewNum 1257 kali

Bupati Budiman Lantik Pengurus Pusat IPMA Lutim 2023-2025
ViewNum 1067 kali
