JALURINFO.COM, MAJENE- Kepolisian Resort Majene merilis situasi kamtibmas di Wilayah Kabuaten Majene, sepanjang tahun 2022. Secara umum kamtibmas Majene masih dalam keadaan aman terkendali.

''Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari peran serta media dan seluruh elemen masyarakat yang terus memberikan dukungan terbaiknya,'' papar Kapolres Majene AKBP Febryanto Siagian, didamping Wakapolres, Kompol Syaiful Isnaini, Sabtu (31/12), di Aula Mapolres Majene.

Baca juga: Camat Ujungbulu Akui Inovasi Lorong Jelita Dukcapil: Dekatkan Pelayanan ke Masyarakat

Baca juga: Bupati Gowa Harap Toleransi Beragama di Jajaran Polres Semakin Kuat

Menurut Febryanto, jika dibandingkan dengan daerah lain tingkat kejahatan di wilayah hukum Polres Majene sendiri terbilang kecil. Jumlah kejahatan yang tercatat selama tahun 2022 sebanyak 202 kasus. Peningkatan tujuh kasus ditahun sebelumnya, 2021 lalu.

Dari data kejahatan tersebut, ada lima kasus yang menjadi perhatian publik yaitu pencurian dengan pemberatan (bobol ATM), penganiayaan berat, pemalsuan dokumen di Kantor Samsat, Perbuatan Cabul, dan merendahkan kehormatan Negara di Kantor Bupati Majene.

Baca juga: Wabup Gowa Sidak Kehadiran ASN di Bulan Ramadan

Baca juga: Kabupaten Gowa Jadi Lokasi Pengembangan Peternakan Ayam Broiler

''Kasus narkotika sendiri pada tahun 2022 tercatat ada 20 pengungkapan. 15 kasus diantaranya sudah disidangkan atau berkas lengkap P21,'' terang Febryanto.

Sedang kasus lalu lintas, disampaikan perbandingan pelanggaran dan kecalakaan lalu lintas tahun 2021-2022. Pelanggaran lalu lintas mengalami peningkatan dari 2.092 kasus tahun 2021 menjadi 2.324 kasus di tahun 2022.

Baca juga: Sasar Lahan Kritis, Pemkab Gowa Kembali Tanam 4.000 Bibit Pohon di Tombolopao

Baca juga: Jam Kerja ASN Dikurangi Selama Ramadan

''Kecelakaan juga mengalami peningkatan sebanyak dua kasus di tahun 2022. Sebanyak 91 kausus di tahun 2021, dan tahun 2022 sebanyak 93 kasus. Namun, jumlah korban meninggal dunia menurun dari 25 orang menjadi 19 orang di tahun 2022.

Saat ditanya tentang penyebab meningkatnya pelanggaran dan kecelakaan Febryanto menyampaikan salah satu faktor utamanya adalah tingkat kecepatan berkendara yang tinggi jadi saat ada tikungan sangat rawan terjadi kecelakaan.

''Upaya yang kami lakukan untuk menekan jumlah tersebut selain melakukan koordinasi dengan pihak Dishub untuk pemasangan tanda atau rambu di setiap lokasi rawan kecelakaan. Kami juga aktif melakukan imbauan tertib berkendara di tengah masyarakat,'' jelas Kapolres Majene.

Menjawab pertanyaan lainnya tentang minuman keras dan petasan yang marak beredar di puncak malam tahun baru? Disebutkan hingga saat ini belum ada laporan yang kami terima dan kami juga pastikan tahun baru kali ini bebas dari pesta miras ataupun ledakan petasan demi menjaga kondutifitas kamtibmas. [SYA]