

Polisiku, Polisita, Polisi Kita Semua, tetap Menjadi Dambaan Masyarakat
Opini | 2022-10-16

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
JALURINFO.COM, MAKASSAR-
SEORANG anggota Polri nampak sedang membantu mendorong kendaraan roda empat yang lagi mogok di tengah jalan. Disatu sisi, anggota Polri lainnya, di tengah teriknya sinar matahari sibuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
Ditengah hiruk pikuknya kendaraan yang berlalu-lalang, nampak pula anggota Polri memegang tangan seorang ibu yang telah uzur. Membantu menyeberang jalan. Dan, di salah satu pos pengaduan (SPKT) seorang warga diacuhkan ketika akan melaporkan sesuatu. Yang membuat kita miris ketika warga yang melapor itu di luar dugaan menjadi tersangka karena kasus penganiayaan.
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Baca juga: SKETSA-SKETSA
HUMANIS
Tidak hanya itu, ketika terjadi aksi unjuk rasa (demonstrasi), dimana para demonstran berbuat anarkis. Polri sebagai pengayom dan garda terdepan menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), lagi-lagi diperhadapkan dengan situasi yang mencekam, namun tetap kondusif. Dengan mengedepankan sikap humanis, persuasif. Bertindak sesuai SOP.
Namun, dalam situasi yang tertentu anggota Polri pun harus bertindak brutal. "Mengeroyok". Memukul para demonstran. Disatu sisi, para demonstran masih saja melakukan tindakan anarkis. Merusak fasilitas umum dan membakar kendaraan milik Polri.
DICIBIR
Potret tersebut di atas adalah sebuah cermin, dimana kita diperhadapkan dalam dua sisi yang berbeda, akibat tingkah laku seorang oknum anggota Polri untuk berbuat nahir munkar. Karena mungkin akibat ulah dari diri kita sendiri. Sehingga, apapun yang dilakukan oleh seorang anggota Polri dengan berbuat nahi munkar tetap saja dicibir. Dicemooh dan disanjung.
Dicibir, ketika ada anggota Polri yang ikhlas memberikan bantuan kepada warga yang memang butuh pertolongan. Namun, di satu sisi mendapat cemoohan akibat ulah dari oknum anggota Polri yang bertindak arogan.
Tanggal, 1 Juli 2022, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memperingati Hari Bhayangkara ke - 76. (1 Juli 1946 - 1 Juli 2022). Mengangkat Tema, "Polri yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh".
Memaknai tema yang diusung Polri adalah sebuah keharusan. Usaha dan kerja keras harus mendapat dukungan dari semua pihak untuk memulihkan kembali perekonomian, sejak negeri ini dilanda Pandemi Covid 19 tahun 2019, meskipun kasus Covid 19 memasuki masa transisi ke Endemi tahun 2022.
Selama kurang lebih 4 tahun, kita diperhadapkan dengan kasus Covid 19, yang berdampak pada masalah ekonomi. Namun, Polri telah berhasil mengatasinya. Berperan aktif dengan memberikan Sembako kepada warga masyarakat akibat Pandemi Covid 19. Diperparah lagi dengan kelangkaan Minyak Goreng dan harga yang terus merangkak naik.
MENGAWAL BLT
Untuk mendukung pemulihan perekonomian, maka seluruh jajaran Kepolisian RI, mulai di tingkat Polda, Polres dan di tingkat Polsek, door to door menyambangi warga. Membagikan Sembako kepada para purnawirawan Polri, tukang becak, wartawan dan guru ngaji dan lain sebagainya. Bahkan, mengawal dan mengawasi langsung para penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah. Serta berbagai acara serimoni dan bakti sosial dilaksanakan yang tujuannya untuk meringankan beban ekonomi rakyat.
Kita telah merasakan keterpurukan itu. Terkhusus kepada masyarakat miskin dan terjadinya beberapa kasus pemutusan hubungan kerja, akibat Pandemi Covid 19. Kita dan Polri adalah satu dan tidak pernah menyerah. Polri yang Presisi terus membangun kepercayaan masyarakat. Ditengah keterpurukan itu, Indonesia tetap tangguh, bahkan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
Menurut Bupati Maros Chaidir Syam, disaat kita mengalami krisis ekonomi akibat Pandemi Covid 19, Kabupaten Maros justru berhasil meningkatkan perekonomiannya, 0,8 persen di sektor Pertanian. Bahkan, dunia pun mengakui bahwa Indonesia berhasil dengan baik menangani kasus Covid 19 dari keterpurukan ekonomi.
AWARD BAGI POLISI YANG BERPRESTASI
Ditubuh Polri itu sendiri telah dilakukan reformasi struktural. Penyegaran pada semua pucuk pimpinan Polri menuju Polri yang lebih profesional dalam pelaksanaan tugas. Anggota Polri yang berprestasi dan berkinerja baik, diberikan Award sebagai bentuk penghargaan. Dan, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen. Pol. Drs. Nana Sudjana, MM memberikan penghargaan itu kepada sejumlah anggota Polres Polda Sulsel yang telah berhasil mengungkap sejumlah kasus Narkotika.
Polri yang Presisi dengan tetap memegang teguh pada Tri Brata telah melakukan pembenahan di segala bidang. Oknum anggota Polri yang melakukan pelanggaran diberi sanksi hingga Pemecatan tidak Dengan Hormat (PTDH) sebagai anggota Polri. Dan, pelepasan atribut seorang anggota Polri yang telah terbukti menciderai institusi dan harkat Kepolisian Republik Indonesia dipertontonkan ke publik sebagai bentuk hukuman kepada oknum Polri yang melakukan pelanggaran berat.
Sebuah peristiwa yang mencengangkan publik di negeri ini dan mencoreng wajah institusi Polri adalah kasus penembakan Brigadir Josua yang dilakukan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo yang menyeret sejumlah nama petinggi Polri, sehingga kepercayaan publik terhadap Polri turun drastis. Kemudian menyusul kasus Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan suporter dan penonton sepak bola. Peristiwa ini kembali mencoreng nama Indonesia.
Polri dibawa kepemimpinan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang telah mendapat simpatik masyarakat hanya dalam waktu sekejap pupus dengan peristiwa Ferdy Sambo (FS) dan Stadion Kanjuruhan. Tetapi, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo tetap tegar dan mendengarkan suara rakyat, bertindak memecat petinggi Polri yang terseret dalam kasus FS dan Kanjuruhan dan Narkoba. Bahwa apa yang dilakukan oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo adalah komitmen Polri untuk melakukan bersih-bersih di tubuh Polri.
Menko Polhukam, Mahfud MD pun memberikan apresiasi dengan tindakan yang dilakukan Kapolri sehingga berhasil mengembalikan citra dan kepercayaan Polri ditengah-tengah masyarakat. Dengan peristiwa tersebut seakan menghapus seribu kebaikan yang diperbuat oleh Polri.
Sadar atau tidak bahwa keberadaan Polri ditengah-tengah kita tidaklah sebanding dengan apa yang mereka perbuat dan apa yang kita berikan kepada Polri. Aktifitas warga merasa nyaman. Aman. Damai karena Polri selalu bersama kita. Namun, kita pun tidak pernah menyadari betapa berat tugas anggota Polri yang selalu hadir dalam waktu 1 x 24 jam. Menjaga Kamtibmas. Untuk apa? Demi terwujudnya ketenteraman warga masyarakat dari gangguan Kamtibmas.
Namun, untuk mewujudkan rasa aman dan damai itu, tidak semudah yang kita bayangkan. Berdasarkan data Dukcapil Kemendagri tercatat pada 30 Juni 2022 sebanyak 275. 361. 267 jiwa jumlah penduduk Indonesia. Khusus untuk Propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sebanyak 9,07 jiwa. Sementara, jumlah personil anggota Polda Sulsel bersama jajarannya hanya 18. 000. Artinya, 1 anggota Polisi mengawal 500 jiwa penduduk Sulsel.
Apabila kita melihat perbandingan jumlah personil Polda Sulsel dengan jumlah penduduk Sulawesi Selatan 9,07 jiwa, timbul pertanyaan. Mampukah Polri memberikan rasa aman kepada masyarakat dari gangguan Kamtibmas? Jawabnya, Ya!
Apabila masyarakat sadar bahwa betapa pentingnya rasa aman itu kita miliki, maka kita atau Anda harus menjadi Polisi pada diri kita sendiri. Wajib. Berperan aktif membantu tugas Polri, menjaga Kamtibmas dalam lingkungan kita masing-masing. Niscaya ketenteraman itu kita akan rasakan.
PERAN HUMAS
Namun, kita perlu ketahui bahwa kegiatan apapun yang dilakukan Polri akan menjadi sia-sia tanpa keterlibatan masyarakat. Olehnya itu, dalam sebuah lembaga, terkhusus kepada institusi Polri yang membidangi Hubungan Masyarakat (Humas) sebagai terompet yang menyuarakan kebijakan para pimpinan Polri.
Karena Humas merupakan bagian terpenting dan bidang strategis di tubuh Polri dengan menggandeng para jurnalis menyuarakan (memberitakan) apa yang menjadi kebijakan pimpinan Polri untuk diketahui masyarakat. Perlu ditekankan, bahwa peran Humas dan wartawan saling membutuhkan. Humas dan Pers adalah satu dan masyarakat adalah wasitnya.
Olehnya itu, Polri yang Presisi jangan sampai hanya sebatas slogan. Tapi harus diimplementasikan dalam setiap langkah dan kehidupan sehari-hari. Mari kita menjadi Polisi pada diri kita. Polisita dan Polisi Kita Semua yang menjadi dambaan Masyarakat. Selamat Hari Ulang Tahun Humas Polri ke 71. (*).
Oleh: IRIANTO AMAMA
Wartawan Media JALURINFO.COM
Ditengah hiruk pikuknya kendaraan yang berlalu-lalang, nampak pula anggota Polri memegang tangan seorang ibu yang telah uzur. Membantu menyeberang jalan. Dan, di salah satu pos pengaduan (SPKT) seorang warga diacuhkan ketika akan melaporkan sesuatu. Yang membuat kita miris ketika warga yang melapor itu di luar dugaan menjadi tersangka karena kasus penganiayaan.
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Oleh : Prof. Hasrullah
Baca juga: SKETSA-SKETSA
BILA RAMADHAN DATANG LAGI
Catatan: Syamsu Nur
HUMANISTidak hanya itu, ketika terjadi aksi unjuk rasa (demonstrasi), dimana para demonstran berbuat anarkis. Polri sebagai pengayom dan garda terdepan menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), lagi-lagi diperhadapkan dengan situasi yang mencekam, namun tetap kondusif. Dengan mengedepankan sikap humanis, persuasif. Bertindak sesuai SOP.

Baca juga: Soal 1 Kursi 2 Pantat dan Pangkat Bawahan Lebih Tinggi di Takalar, Netizen Bilang Begini
Baca juga: Kisah Jenaka di Pantai Akarena Makassar
Ilustrasi tersebut di atas mungkin saja pernah Anda alami. Atau warga di sekitar kita. Namun, ketidakberdayaan, selaku warga masyarakat biasa yang tidak punya beking atau keluarga polisi. Sehingga, apa yang diharapkan dari sebuah kepastian dan mengharapkan pelayanan yang prima hanya bisa mengelus dada.DICIBIR
Potret tersebut di atas adalah sebuah cermin, dimana kita diperhadapkan dalam dua sisi yang berbeda, akibat tingkah laku seorang oknum anggota Polri untuk berbuat nahir munkar. Karena mungkin akibat ulah dari diri kita sendiri. Sehingga, apapun yang dilakukan oleh seorang anggota Polri dengan berbuat nahi munkar tetap saja dicibir. Dicemooh dan disanjung.
Baca juga: Ceritera Lucu 1 Kursi 2 Pantat dan Kisah Aneh di Birokrasi Takalar
Baca juga: Sepenggal Tulisan Petani Pulau Obi
Dicibir, ketika ada anggota Polri yang ikhlas memberikan bantuan kepada warga yang memang butuh pertolongan. Namun, di satu sisi mendapat cemoohan akibat ulah dari oknum anggota Polri yang bertindak arogan.
Tanggal, 1 Juli 2022, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memperingati Hari Bhayangkara ke - 76. (1 Juli 1946 - 1 Juli 2022). Mengangkat Tema, "Polri yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh".
Memaknai tema yang diusung Polri adalah sebuah keharusan. Usaha dan kerja keras harus mendapat dukungan dari semua pihak untuk memulihkan kembali perekonomian, sejak negeri ini dilanda Pandemi Covid 19 tahun 2019, meskipun kasus Covid 19 memasuki masa transisi ke Endemi tahun 2022.
Selama kurang lebih 4 tahun, kita diperhadapkan dengan kasus Covid 19, yang berdampak pada masalah ekonomi. Namun, Polri telah berhasil mengatasinya. Berperan aktif dengan memberikan Sembako kepada warga masyarakat akibat Pandemi Covid 19. Diperparah lagi dengan kelangkaan Minyak Goreng dan harga yang terus merangkak naik.
MENGAWAL BLT
Untuk mendukung pemulihan perekonomian, maka seluruh jajaran Kepolisian RI, mulai di tingkat Polda, Polres dan di tingkat Polsek, door to door menyambangi warga. Membagikan Sembako kepada para purnawirawan Polri, tukang becak, wartawan dan guru ngaji dan lain sebagainya. Bahkan, mengawal dan mengawasi langsung para penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah. Serta berbagai acara serimoni dan bakti sosial dilaksanakan yang tujuannya untuk meringankan beban ekonomi rakyat.
Kita telah merasakan keterpurukan itu. Terkhusus kepada masyarakat miskin dan terjadinya beberapa kasus pemutusan hubungan kerja, akibat Pandemi Covid 19. Kita dan Polri adalah satu dan tidak pernah menyerah. Polri yang Presisi terus membangun kepercayaan masyarakat. Ditengah keterpurukan itu, Indonesia tetap tangguh, bahkan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
Menurut Bupati Maros Chaidir Syam, disaat kita mengalami krisis ekonomi akibat Pandemi Covid 19, Kabupaten Maros justru berhasil meningkatkan perekonomiannya, 0,8 persen di sektor Pertanian. Bahkan, dunia pun mengakui bahwa Indonesia berhasil dengan baik menangani kasus Covid 19 dari keterpurukan ekonomi.
AWARD BAGI POLISI YANG BERPRESTASI
Ditubuh Polri itu sendiri telah dilakukan reformasi struktural. Penyegaran pada semua pucuk pimpinan Polri menuju Polri yang lebih profesional dalam pelaksanaan tugas. Anggota Polri yang berprestasi dan berkinerja baik, diberikan Award sebagai bentuk penghargaan. Dan, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen. Pol. Drs. Nana Sudjana, MM memberikan penghargaan itu kepada sejumlah anggota Polres Polda Sulsel yang telah berhasil mengungkap sejumlah kasus Narkotika.
Polri yang Presisi dengan tetap memegang teguh pada Tri Brata telah melakukan pembenahan di segala bidang. Oknum anggota Polri yang melakukan pelanggaran diberi sanksi hingga Pemecatan tidak Dengan Hormat (PTDH) sebagai anggota Polri. Dan, pelepasan atribut seorang anggota Polri yang telah terbukti menciderai institusi dan harkat Kepolisian Republik Indonesia dipertontonkan ke publik sebagai bentuk hukuman kepada oknum Polri yang melakukan pelanggaran berat.
Sebuah peristiwa yang mencengangkan publik di negeri ini dan mencoreng wajah institusi Polri adalah kasus penembakan Brigadir Josua yang dilakukan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo yang menyeret sejumlah nama petinggi Polri, sehingga kepercayaan publik terhadap Polri turun drastis. Kemudian menyusul kasus Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan suporter dan penonton sepak bola. Peristiwa ini kembali mencoreng nama Indonesia.
Polri dibawa kepemimpinan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang telah mendapat simpatik masyarakat hanya dalam waktu sekejap pupus dengan peristiwa Ferdy Sambo (FS) dan Stadion Kanjuruhan. Tetapi, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo tetap tegar dan mendengarkan suara rakyat, bertindak memecat petinggi Polri yang terseret dalam kasus FS dan Kanjuruhan dan Narkoba. Bahwa apa yang dilakukan oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo adalah komitmen Polri untuk melakukan bersih-bersih di tubuh Polri.
Menko Polhukam, Mahfud MD pun memberikan apresiasi dengan tindakan yang dilakukan Kapolri sehingga berhasil mengembalikan citra dan kepercayaan Polri ditengah-tengah masyarakat. Dengan peristiwa tersebut seakan menghapus seribu kebaikan yang diperbuat oleh Polri.
Sadar atau tidak bahwa keberadaan Polri ditengah-tengah kita tidaklah sebanding dengan apa yang mereka perbuat dan apa yang kita berikan kepada Polri. Aktifitas warga merasa nyaman. Aman. Damai karena Polri selalu bersama kita. Namun, kita pun tidak pernah menyadari betapa berat tugas anggota Polri yang selalu hadir dalam waktu 1 x 24 jam. Menjaga Kamtibmas. Untuk apa? Demi terwujudnya ketenteraman warga masyarakat dari gangguan Kamtibmas.
Namun, untuk mewujudkan rasa aman dan damai itu, tidak semudah yang kita bayangkan. Berdasarkan data Dukcapil Kemendagri tercatat pada 30 Juni 2022 sebanyak 275. 361. 267 jiwa jumlah penduduk Indonesia. Khusus untuk Propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sebanyak 9,07 jiwa. Sementara, jumlah personil anggota Polda Sulsel bersama jajarannya hanya 18. 000. Artinya, 1 anggota Polisi mengawal 500 jiwa penduduk Sulsel.
Apabila kita melihat perbandingan jumlah personil Polda Sulsel dengan jumlah penduduk Sulawesi Selatan 9,07 jiwa, timbul pertanyaan. Mampukah Polri memberikan rasa aman kepada masyarakat dari gangguan Kamtibmas? Jawabnya, Ya!
Apabila masyarakat sadar bahwa betapa pentingnya rasa aman itu kita miliki, maka kita atau Anda harus menjadi Polisi pada diri kita sendiri. Wajib. Berperan aktif membantu tugas Polri, menjaga Kamtibmas dalam lingkungan kita masing-masing. Niscaya ketenteraman itu kita akan rasakan.
PERAN HUMAS
Namun, kita perlu ketahui bahwa kegiatan apapun yang dilakukan Polri akan menjadi sia-sia tanpa keterlibatan masyarakat. Olehnya itu, dalam sebuah lembaga, terkhusus kepada institusi Polri yang membidangi Hubungan Masyarakat (Humas) sebagai terompet yang menyuarakan kebijakan para pimpinan Polri.
Karena Humas merupakan bagian terpenting dan bidang strategis di tubuh Polri dengan menggandeng para jurnalis menyuarakan (memberitakan) apa yang menjadi kebijakan pimpinan Polri untuk diketahui masyarakat. Perlu ditekankan, bahwa peran Humas dan wartawan saling membutuhkan. Humas dan Pers adalah satu dan masyarakat adalah wasitnya.
Olehnya itu, Polri yang Presisi jangan sampai hanya sebatas slogan. Tapi harus diimplementasikan dalam setiap langkah dan kehidupan sehari-hari. Mari kita menjadi Polisi pada diri kita. Polisita dan Polisi Kita Semua yang menjadi dambaan Masyarakat. Selamat Hari Ulang Tahun Humas Polri ke 71. (*).
Oleh: IRIANTO AMAMA
Wartawan Media JALURINFO.COM
TOPIK TERKAIT:
-
Sketsa-Sketsa
ANTARA MEDIA CETAK DAN MEDIA ON LINE
Catatan : Syamsu Nur -
Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi
-
Amatiran Urus Garam
-
23 Tahun Ngos-ngosan Antara 2 Bibir
Oleh: M Said Welikin -
Orang pinggiran dan Bedah Rumah
Oleh: M Said Welikin -
Sketsa-sketsa
41 Tahun Harian Fajar KETIKA PENDIRI TIDAK “TURUN GUNUNG” LAGI
Catatan : Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
FAREL PRAYOGA dan Lagu OJO DIBANDINGKE
Catatan: Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
KETIKA PARE-PARE MENIKMATI PSM
Catatan: Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
KETIKA HARGA BBM NAIK LAGI
Catatan: Syamsu Nur
JALURINFO VIDEO NEWS

Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Kapolres Enrekang Galang Soliditas Personil Bersama TNI DIM 1419 Dan Awak Media Lewat Olahraga
Viewnum 355
13 jam yang lalu
Sosialisasi Advokasi Hukum Anggota Polri Disiapkan Sie Hukum Polres Enrekang
Viewnum 426
14 jam yang lalu
Bunda PAUD Lutim Hadiri Puncak Bulan Pendidikan Merdeka Belajar Tahun 2023 Di Makassar
Viewnum 347
15 jam yang lalu
Pelayanan Poliklinik Mata RSUD I Lagaligo Lutim Gunakan Peralatan Canggih
Viewnum 362
15 jam yang lalu
Dorong Maksimalisasi Keterbukaan Informasi Publik, Diskominfo-SP Gowa-USAID Erat Tingkatkan Kapasitas Pejabat PPID
Viewnum 331
21 jam yang lalu
Menteri Industri dan Dubes Inggris Terkesan dengan Operasi PT Vale di Sorowako
Viewnum 355
1 hari yang lalu
Sekda Gowa Motivasi 350 Pelaku UMKM Hingga Serahkan Santunan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
Viewnum 443
1 hari yang lalu
Ceritera Piluh Para Petani, Ladang Mereka di Bibir Pammukkulu Mendadak Jadi Hutan Lindung
Viewnum 1666
1 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Kenapa Nabi Isa Dipilih untuk Membunuh Dajjal?
ViewNum 1023 kali

Gelar Rakor Pasca Supervisi, Priska Evaluasi 10 Program PKK 18 Kecamatan
ViewNum 1203 kali

Kunjungi Bulukumba, Kapolda Sulsel Minta Polres Perkuat Sinergitas
ViewNum 1123 kali

GASWO FC Juara Turnamen Balantang Cup VI Tahun 2023
ViewNum 1051 kali

Kapolda Kunjungi Bulukumba, Andi Utta Bicara Budaya hingga Kriminalitas
ViewNum 1048 kali

Para Pedagang Pasar Sentral Minta Tanggung Jawab DPRD Kabupaten Enrekang
ViewNum 1274 kali
