Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah: Rukyat vs Hisab

Religi | 2023-03-16

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi
JALURINFO.COM, MAKASSAR- Awal bulan Hijriyah dalam kalender Islam dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu rukyat hilal dan hisab. Mengutip buku Hisab dan Rukyat karya Riza Arfian Mustaqim, rukyat berasal dari kata الرؤية yang artinya adalah pengamatan hilal Ramadhan di awal malam bulan Ramadan. Sementara itu, kata hilal adalah bentuk jamak dari kata أهلة yang berarti bulan yang muncul pada akhir dan awal bulan.

Menurut Muhammad Ibn Abi Bakr Ibn 'Abd al-Qadir al-Razi, secara etimologi rukyat berarti "melihat", yaitu melihat dengan menggunakan mata (bi al-'aini), atau bisa juga dimaknai melihat dengan ilmu (bi al-'ilmi). Rukyat yang dimaksud di sini merupakan proses mengamati hilal pada akhir bulan Sya'ban atau bulan Ramadhan dalam kapasitas penentuan tanggal 1 Ramadhan atau 1 Syawal.

Baca juga: Orang yang Cerdas dan Berakal Sempurna di Mata Rasulullah SAW

Baca juga: Hilal Terlihat di Pantai Galesong Sulsel, Potensi Awal Ramadhan Tahun ini Sama

Rukyat merupakan fenomena mendeteksi hilal untuk penentuan awal dan akhir puasa. Observasi hilal dilakukan pada akhir bulan dengan metode mengobservasi hilal di ufuk bagian barat pada saat terbenamnya matahari. Pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan mata secara langsung maupun dengan bantuan peralatan yang mampu mendeteksi benda yang jauh atau kecil. Jika hilal dapat diobservasi dengan kedua metode tersebut dan perukyat yang kesaksiannya dapat diterima oleh hakim, maka senja tersebut merupakan awal dari bulan baru, begitu pula dengan keesokan harinya.

KH Ahmad Ghazalie Masroerie memiliki perspektif yang berbeda mengenai definisi hilal, menurutnya kata ra'a didefinisikan kepada tiga hal. Pertama, Ra'a yang berarti abshara atau ra'a bil fi'li maknanya adalah melihat dengan menggunakan mata telanjang. Kedua, Ra'a yang berarti 'alima atau adraka atau ra'a bil 'aqli yang maknanya adalah mengobservasi melalui akal budi (perhitungan) yaitu untuk sasaran yang bentuknya transendental atau tidak dapat diamati. Ketiga, Ra'a juga berarti dhanna atau ra'a bil qalbi maknanya adalah mengobservasi dengan hati (hipotesis) terhadap objek pengamatan yang lebih dari satu objek.

Baca juga: Pondok Pesantren An-Nur Tompobulu Gelar Pengajian Umum yang Didahului oleh Pementasan Santri

Baca juga: Sambut Bulan Suci Ramadhan, Ponpes An-Nur Gelar Pengajian Umum dan Silaturahmi

Mengawali dan mengakhiri puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri ada yang beranggapan hanya dengan cara merukyat hilal, yakni melihat penampakan hilal seperti dalam hadits Rasulullah tentang rukyat. Hadits tersebut menjelaskan ketika kondisi langit bersih tanpa awan yang menghalangi pandangan perukyat terhadap hilal, kemudian ketika rukyat dilakukan hilal pun terlihat (matahari sudah terbenam), dalam kondisi ini senja tersebut merupakan awal bagi bulan yang baru.

Namun, jika dalam suatu keadaan langit tampak gelap dan pandangan terhalang oleh awan, maka penetapan awal bulan harus dengan metode istikmal yaitu penyempurnaan jumlah bilangan hari menjadi 30 hari.

Baca juga: Antusiasme Siswa SD Inpres PAI 1 Terhadap Metode Pendidikan di Ponpes An-Nur

Baca juga: Ponpes Annur Tompobulu Mengadakan Pemberian Penghargaan Santri Berprestasi


Dalam menentukan awal bulan Hijriyah, baik menggunakan metode rukyat hilal maupun hisab, keduanya sama-sama dianggap sah dalam ajaran Islam. Metode rukyat hilal merupakan observasi secara langsung terhadap penampakan hilal di ufuk barat pada saat matahari terbenam. Sementara itu, metode hisab menggunakan perhitungan matematis untuk menentukan posisi bulan secara akurat.

Pendapat mengenai metode mana yang lebih tepat untuk digunakan dalam menentukan awal bulan Hijriyah masih menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Namun, yang lebih penting dari itu adalah memahami makna dan filosofi di balik penggunaan kedua metode tersebut.

Penggunaan metode rukyat hilal merupakan simbol dari ketergantungan manusia pada alam dan lingkungannya. Melalui observasi langsung terhadap penampakan hilal, manusia diingatkan akan kebesaran ciptaan Allah dan keterbatasan manusia dalam memahami alam semesta. Sedangkan, penggunaan metode hisab menunjukkan kecerdasan dan kemampuan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mempermudah kehidupan.

TOPIK TERKAIT:

JALURINFO VIDEO NEWS

Begini Nasib Tentara Ukraina yang Tertangkap di Bakhmut

Begini Nasib Tentara Ukraina yang Tertangkap di Bakhmut

Bermaksud Lakukan Serangan Balik, Rombongan Pasukan Ukraina Dipreteli Artileri Pasukan Rusia

Bermaksud Lakukan Serangan Balik, Rombongan Pasukan Ukraina Dipreteli Artileri Pasukan Rusia

Jelajahi Keimdahan Alam Dunia di Sini

Jelajahi Keimdahan Alam Dunia di Sini

Pegunungan Altai Mongolia, Keindahan Alam yang Menawan di Mongolia

Pegunungan Altai Mongolia, Keindahan Alam yang Menawan di Mongolia

Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

JALURINFO TV NETWORK

BERITA TERKINI:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020