JALURINFO.COM, MAKASSAR- Matahari bersinar karena merupakan sebuah bintang yang menghasilkan energi melalui proses fusi nuklir di intinya. Proses ini disebut reaksi nuklir termonuklir, di mana inti atom hidrogen bergabung membentuk inti helium. Reaksi ini melepaskan sejumlah besar energi dalam bentuk cahaya dan panas.

Di inti Matahari, tekanan dan suhu sangat tinggi, mencapai jutaan derajat Celsius. Kondisi ini memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir, di mana inti-inti atom hidrogen bergabung membentuk inti helium. Setiap kali reaksi ini terjadi, energi dilepaskan dalam bentuk sinar gamma, yang kemudian berinteraksi dengan materi di dalam Matahari dan berubah menjadi cahaya tampak.

Baca juga: Torehkan Sejarah Baru, Penjelajah Bulan India Berhasil Rekam Foto Terbaru Permukaan Bulan dengan Pendarat Chandrayaan-3

Baca juga: Bumi Bergerak Cepat dan Berputar ketika Mengelilingi Matahari, Mengapa Manusia tidak Jatuh atau Terlempar?

Cahaya yang dihasilkan oleh Matahari menyebar ke segala arah dan mencapai Bumi. Kita dapat melihat cahaya Matahari sebagai sinar matahari yang terdiri dari berbagai panjang gelombang, termasuk rentang yang tampak oleh mata manusia.
Perlu dicatat bahwa sinar matahari juga mengandung radiasi ultraviolet (UV) dan radiasi inframerah (IR) yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia secara langsung. Radiasi UV dapat memiliki efek berbahaya pada kulit dan mata manusia jika terpapar dalam jumlah yang berlebihan, sementara radiasi IR dapat terasa sebagai panas.

Baca juga: Fakta Menarik tentang Struktur Planet Bumi

Baca juga: 10 Fakta Mesopotamia Peradaban Suku Pertama dan Tertua di Dunia

Matahari terus memancarkan cahaya dan energi karena terus berlangsungnya reaksi fusi nuklir di intinya. Energi yang dihasilkan oleh Matahari mendukung kehidupan di Bumi dan mempengaruhi iklim serta kondisi atmosfer planet kita.

Baca juga: Cerita Astronaut China Alami Kejadian Misterius di Luar Angkasa, Bikin Merinding