
Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Oleh : Prof. Hasrullah
Opini | 2023-05-04

© Disediakan oleh Jalurinfo.com DR Hasrullah MA
JALURINFO.COM, MAKASSAR-
Di tengah pusaran penentuan calon presiden (capres) yang telah
diproklamirkan 3 (tiga) partai politik baik yang ditetapkankan Nasdem,
PDIP, dan Gerindra, yang perlu segera disikapi adalah calon wakil presiden (cawapres) juga tak kalah urgennya. Karena, jika diamati 3 capres baik
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto ketiganya berasal
dari Jawa sentris, Padahal dalam perspektif pemerataan politik juga perlu
dipertimbangkan tokoh yang berasal dari luar Jawa.
Bukankah secara historis dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia keterwakilan geopolitik menjadi suatu keputusan politik perlu dijadikan frame politik dalam memilih pemimpin bangsa. Sejarah telah mencatat, sejak sumpah pemuda yang diProklamirkan sejak awal, maka keterwakilan pemimpin pemuda menjadi rujukan politik dalam mengispirasi hadir tokoh-tokoh nasional. Keterwakilan dalam Kongres Pemuda kedua dikenal dengan nama: Jong Sumatra, Jong Jawa, Jong Kalimatan, Jong Selebes, Jong Ambon, Jong Pemuda Indonesia, dimana tokoh tersebut merupakan terwakili dalam representasi para pejuang pemuda berkumpul dan berikrar secara politik sebagai keterwakilan secara geopolitik.
Baca juga: Sketsa-sketsa
Maka dalam Pemilihan Presiden 2024 patut selalu disuarakan digemakan dalam perhetalan politik nasional. Duduknya para tokoh sebagai negara kesatuan sudah menjadi ramuan politik dalam bingkai kebangsaan, keterwakilan, dan pemerataan politik, Maka ada benar apa yang disampaikan beberapa tokoh, seperti Amien Rais yang digemakan bahwa beliau menyarankan bahwa yang akan mendudukan kursi Wakil Presiden sebaiknya tokoh dari timur.
Baca juga: Sketsa-sketsa
Formula jitu perlu terus didukung
sehingga politik kekuasaan itu merupakan jalan terbaik bahwa tokoh dari
timur sudah sangat mumpuni untuk
dijadikan sebagai resep keterwakilan
dalam bingkai NKRI dan kepemiminan
Bhineka Tunggal Ika.
Keterwakilan figur asal Indonesia timur dan Kalimantan suatu keniscayaan politik yang perlu menjadi rujukan para partai pengusung Presiden/ Wakil Presiden, Tidak terkecuali para the ruling class baikitu yang menguasai sumber daya kekuasaan dan pemilih partai membuka mata bahwa politik kebangsaan menjadi frame politik untuk membingkai keterwakilan para putra-putri terbaik yang berada dalam bingkai kesatuan Republik Indonesia. Spektrum kue politik perlu mempertimbangkan keadilan dan pemerataan politik sehingga semua terwakill dalam pembangunan politik. Sama framing yang kita bangun pada saat Kongres Sumpah Pemuda ke-2 pada tahun 1928.
Baca juga: SKETSA-SKETSA
Tokoh politik yang berasal dari bingkai Iramasuka-IBT tentu akan muncul Cawapres seperti: Amran Sulaiman, Syahrul Yasin Limpo, Rachmat Gobel menjadi opsi yang dapat digandeng pada Pilpres 2024. Begitu juga tokoh Kalimantan, Ambon, dan Papua tentu mempunyai tokoh mumpuni yang menjadi figur alternatif, sehingga kue politik dapat dinikmati secara bersama bagi semua anak bangsa yang telah mempunyai kemampuan leadership dan mempunyai komitmen yang tinggi untuk membangun bangsanya. Semoga #theruling class mempunyai kejernihan hati dan pikiran bahwa pesta demokrasi yang dilakukan 5 tahun sekali politik kebangsaan menjadi formula yang adil dan merata sehingga hakikat negara kesatuan terwakili dalam politik dan kekuasaan? Why Not?
Bukankah secara historis dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia keterwakilan geopolitik menjadi suatu keputusan politik perlu dijadikan frame politik dalam memilih pemimpin bangsa. Sejarah telah mencatat, sejak sumpah pemuda yang diProklamirkan sejak awal, maka keterwakilan pemimpin pemuda menjadi rujukan politik dalam mengispirasi hadir tokoh-tokoh nasional. Keterwakilan dalam Kongres Pemuda kedua dikenal dengan nama: Jong Sumatra, Jong Jawa, Jong Kalimatan, Jong Selebes, Jong Ambon, Jong Pemuda Indonesia, dimana tokoh tersebut merupakan terwakili dalam representasi para pejuang pemuda berkumpul dan berikrar secara politik sebagai keterwakilan secara geopolitik.
Baca juga: Sketsa-sketsa
BALAJAR DARI PASAR TANAH ABANG
Catatan: Syamsu Nur
Baca juga: Toleransi Antara Umat Beragama: Tantangan Besar Bagi Negara Menuju 100 Tahun Indonesia Merdeka dalam Merawat Pluralisme dan Kebinekaan
Secara historis keterwakilan politik dalam sirkulasi kekuasaan di pemerintah pusat sudah pernah dikumandangkan di era 1980-an dengan diksi politik IRAMASUKA (Irian, Maluku, Sulawesi, Kalimantan) dan keseimbangan tokoh IBB (Indonesia Bagian Barat) dan IBT (Indonesia Bagian Timur) telah menjadi formula politik di setiap pemilihan presiden dan penentuan keterwakilan kabinet. Adanya pemerataan keterwakilan tokoh yang telah disuarakan telah menggema dan akhirnya keterwakilan pembangunan politik akhirnya secara politik telah melahirkan Wapres Hamzah Has dan M. Jusuf Kalla. Begitu juga beberapa keterwakilan tokoh dalam jabatan menteri akhirnya terwakili dalam sirkulasi kekuasaan.Maka dalam Pemilihan Presiden 2024 patut selalu disuarakan digemakan dalam perhetalan politik nasional. Duduknya para tokoh sebagai negara kesatuan sudah menjadi ramuan politik dalam bingkai kebangsaan, keterwakilan, dan pemerataan politik, Maka ada benar apa yang disampaikan beberapa tokoh, seperti Amien Rais yang digemakan bahwa beliau menyarankan bahwa yang akan mendudukan kursi Wakil Presiden sebaiknya tokoh dari timur.
Baca juga: MUKP Cara Hambur - Hamburkan Uang
Baca juga: Sketsa-sketsa
CAWE-CAWE POLITIK
Catatan : Syamsu Nur
Formula jitu perlu terus didukung
sehingga politik kekuasaan itu merupakan jalan terbaik bahwa tokoh dari
timur sudah sangat mumpuni untuk
dijadikan sebagai resep keterwakilan
dalam bingkai NKRI dan kepemiminan
Bhineka Tunggal Ika.Keterwakilan figur asal Indonesia timur dan Kalimantan suatu keniscayaan politik yang perlu menjadi rujukan para partai pengusung Presiden/ Wakil Presiden, Tidak terkecuali para the ruling class baikitu yang menguasai sumber daya kekuasaan dan pemilih partai membuka mata bahwa politik kebangsaan menjadi frame politik untuk membingkai keterwakilan para putra-putri terbaik yang berada dalam bingkai kesatuan Republik Indonesia. Spektrum kue politik perlu mempertimbangkan keadilan dan pemerataan politik sehingga semua terwakill dalam pembangunan politik. Sama framing yang kita bangun pada saat Kongres Sumpah Pemuda ke-2 pada tahun 1928.
Baca juga: SKETSA-SKETSA
BILA RAMADHAN DATANG LAGI
Catatan: Syamsu Nur
Baca juga: Soal 1 Kursi 2 Pantat dan Pangkat Bawahan Lebih Tinggi di Takalar, Netizen Bilang Begini
Tokoh politik yang berasal dari bingkai Iramasuka-IBT tentu akan muncul Cawapres seperti: Amran Sulaiman, Syahrul Yasin Limpo, Rachmat Gobel menjadi opsi yang dapat digandeng pada Pilpres 2024. Begitu juga tokoh Kalimantan, Ambon, dan Papua tentu mempunyai tokoh mumpuni yang menjadi figur alternatif, sehingga kue politik dapat dinikmati secara bersama bagi semua anak bangsa yang telah mempunyai kemampuan leadership dan mempunyai komitmen yang tinggi untuk membangun bangsanya. Semoga #theruling class mempunyai kejernihan hati dan pikiran bahwa pesta demokrasi yang dilakukan 5 tahun sekali politik kebangsaan menjadi formula yang adil dan merata sehingga hakikat negara kesatuan terwakili dalam politik dan kekuasaan? Why Not?
TOPIK TERKAIT:
-
Kisah Jenaka di Pantai Akarena Makassar
-
Ceritera Lucu 1 Kursi 2 Pantat dan Kisah Aneh di Birokrasi Takalar
-
Sepenggal Tulisan Petani Pulau Obi
-
Sketsa-Sketsa
ANTARA MEDIA CETAK DAN MEDIA ON LINE
Catatan : Syamsu Nur -
Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi
-
Amatiran Urus Garam
-
23 Tahun Ngos-ngosan Antara 2 Bibir
Oleh: M Said Welikin -
Orang pinggiran dan Bedah Rumah
Oleh: M Said Welikin -
Polisiku, Polisita, Polisi Kita Semua, tetap Menjadi Dambaan Masyarakat
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Dampingi PJ Gub Sulsel, Fatmawati Rusdi Tinjau Harga Komoditas Pangan di Dua Pasar Tradisional
Viewnum 121
18 jam yang lalu
Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
Viewnum 1298
1 hari yang lalu
Wali Kota Danny Pomanto Presentasikan Pakinta dan Jampangi dalam Innovative Government Award Kemendagri 2023
Viewnum 337
1 hari yang lalu
Ada Apa di Polsek Bontomarannu, 2 kali Tolak Adum, Setelah Diterima Di-A2-kan
Viewnum 1482
1 hari yang lalu
Kapolres AKBP. Dedi Surya Dharma Lantik Kapolsek Enrekang Dan Kapolsek Curio
Viewnum 242
1 hari yang lalu
Gerakan Perubahan Perilaku, Fatmawati Rusdi Tekankan Pentingnya Sinergitas
Viewnum 406
1 hari yang lalu
Makassar Bersiap Selenggarakan Forum ASEAN untuk Penyandang Disabilitas Oktober Mendatang
Viewnum 231
1 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
ViewNum 1298 kali

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 4018 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1224 kali

Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban
ViewNum 1032 kali

Warga Respon Baik Operasi Zebra Pallawa 2023 Wilayah Polres Enrekang
ViewNum 1017 kali

Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
ViewNum 1110 kali

Update Gempa Maroko, 296 Tewas
ViewNum 1041 kali

Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko
ViewNum 1008 kali

Dekranasda Bulukumba Kembali Ukir Prestasi di Pekan Raya Sulsel 2023
ViewNum 1056 kali

Pengurus ICDT Siapkan 32 Kamera CCTV Untuk Pantau Aktifitas Masjid
ViewNum 1193 kali

Instalasi Farmasi Rumah Sakit I Lagaligo Lutim Miliki Empat Depo Layanan
ViewNum 1930 kali
