

Bagaimana Nabi Adam Jelaskan ke Hawa Soal Kematian untuk Pertama Kali dan Apa Reaksinya?
Religi | 2023-03-05

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi ziarah kubur kematian. Adam menjelaskan hakikat kematian kepada Hawa dalam sejarah manusia © Republika/Raisan Al Farisi
JALURINFO.COM, MAKASSAR-
Setiap orang yang ditinggal mati oleh orang-orang terdekatnya pasti merasakan kesedihan. Hal tersebut menjadi sebuah kewajaran pada manusia yang sekaligus menunjukan lemahnya manusia sebagai makhluk.
Rasulullah SAW pun ketika merasakan kesedihan ketika ditinggal wafat istrinya sayyidah Khadijah dan pamannya Abu Thalib. Rasulullah SAW juga merasakan kesedihan yang mendalam ketika putra beliau Ibrahim wafat, bahkan dalam sebuah riwayat dijelaskan sahabat melihat Rasulullah SAW menangis. Rasulullah SAW juga begitu sedih ketika paman beliau Sayyidina Hamzah gugur di medan pertempuran Uhud.
Ini yang membedakan dengan kaum kafir Quraisy jahiliyah, yang ketika ada anggota keluarganya meninggal justru menghujat Allah SWT dan takdir-Nya.
Dalam kitab at-Tadzkirah karya Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farh Al Anshari Al Khazraji, Al Andalusi, Al Qurthubi atau dikenal sebagai Imam Qurthubi, ada kisah menarik tentang bagaimana Nabi Adam menjelaskan tentang mati pada sayyidati Hawa serta bagaimana Nabi Adam memperbolehkan hawa menangis sewajarnya.
Kisah ini terdapat pada bab an nahyi 'an tamanniy al mauti waddu'ai bihi lidzurri nazala fi al-maali wa al-jasadi). Dikisahkan bahwa Nabi Adam memberitahu istrinya bahwa anaknya telah meninggal. Lalu sayyidah Hawa pun bertanya tentang apa itu mati?
Nabi Adam menjelaskan bahwa mati itu tidak bisa makan dan tidak bisa minum, tidak bisa berdiri dan tidak bisa duduk.
Lalu Hawa pun menjadi sedih dan menangis. Kemudian nabi Adam memperbolehkan istrinya dan anak perempuannya menangis. Sedang Nabi Adam sendiri beserta anak laki-lakinya menahan diri agar tidak menangis.
وروى الترمذي الحكيم أبو عبدالله : حدثنا قتيبة بن سعيد والخطيب بن سالم عن عبد العزيز الماجشون عن محمد بن المنكدر قال: مات ابن لام عليه السلام : فقال : يا حوا إنه قد مات ابنك، قالت: وما الموت ؟ قال : لا يأكل، ولا يشرب، ولا يقوم، ولا يقعد، فرنت. فقال آدم عليه السلام: عليك الرنة وعلى بناتك أنا وبني منها برآء Dan At Tirmidzi Al Hakim Abu Abdullah meriwayatkan, Qutaybah bin Saidd dan Al Khotib bin Salim meriwayatkan dari Abdul Aziz Al Majisyun dari Muhammad bin Al Mankadr berkata, “Nabi Adam memberitakan kepada Hawa bahwa anaknya telah meninggal, lalu dia berkata, "Wahai Hawa, anakmu telah meninggal dunia."
Hawa kemudian bertanya, "Apa yang dimaksud dengan meninggal dunia?" Dia berkata, "Meninggal dunia adalah tidak bisa makan dan tidak bisa minum, tidak bisa berdiri dan tidak bisa duduk." Mendengar keterangan tersebut Hawa menjadi sedih dan menangis. Lalu Adam berkata kepadanya, "Kamu dan anak perempuanmu berhak menangisinya, sedangkan aku dan anak laki-lakiku tidak harus menangisinya."
Ini sekaligus menunjukkan kaum Adam lebih dapat tegar atau mampu menahan dirinya sehingga tidak larut dalam tangis ketika ada anggota keluarganya meninggal, sedangkan kaum Hawa cenderung merasakan duka yang mendalam dan tak mampu membendung tangis ketika ada keluarganya yang meninggal. Wallahu 'alam.
Rasulullah SAW pun ketika merasakan kesedihan ketika ditinggal wafat istrinya sayyidah Khadijah dan pamannya Abu Thalib. Rasulullah SAW juga merasakan kesedihan yang mendalam ketika putra beliau Ibrahim wafat, bahkan dalam sebuah riwayat dijelaskan sahabat melihat Rasulullah SAW menangis. Rasulullah SAW juga begitu sedih ketika paman beliau Sayyidina Hamzah gugur di medan pertempuran Uhud.
Baca juga: Kenapa Nabi Isa Dipilih untuk Membunuh Dajjal?
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri 21 April 2023
Tetapi kendati Rasulullah SAW menangis, tangisannya adalah rahmat. Dan Rasulullah SAW tidak menghujat Allah SWT dan takdir-Nya, melainkan pasrah dan ridha terhadap segala yang telah ditentukan Allah SWT.
Baca juga: Prediksi Malam Lailatul Qadar Menurut Perhitungan Imam Ghazali
Baca juga: Kisah Nabi dan Rasul Ulul Azmi, dari Nabi Muhammad SAW hingga Nabi Musa
Mereka berlebihan dalam berduka hingga menampar-nampar pipi, menyobek-nyobek baju, meronta-ronta. Inilah yang tidak diperbolehkan dalam ajaran Islam.Dalam kitab at-Tadzkirah karya Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farh Al Anshari Al Khazraji, Al Andalusi, Al Qurthubi atau dikenal sebagai Imam Qurthubi, ada kisah menarik tentang bagaimana Nabi Adam menjelaskan tentang mati pada sayyidati Hawa serta bagaimana Nabi Adam memperbolehkan hawa menangis sewajarnya.
Baca juga: Orang yang Cerdas dan Berakal Sempurna di Mata Rasulullah SAW
Baca juga: Hilal Terlihat di Pantai Galesong Sulsel, Potensi Awal Ramadhan Tahun ini Sama
Kisah ini terdapat pada bab an nahyi 'an tamanniy al mauti waddu'ai bihi lidzurri nazala fi al-maali wa al-jasadi). Dikisahkan bahwa Nabi Adam memberitahu istrinya bahwa anaknya telah meninggal. Lalu sayyidah Hawa pun bertanya tentang apa itu mati?
Nabi Adam menjelaskan bahwa mati itu tidak bisa makan dan tidak bisa minum, tidak bisa berdiri dan tidak bisa duduk.
Lalu Hawa pun menjadi sedih dan menangis. Kemudian nabi Adam memperbolehkan istrinya dan anak perempuannya menangis. Sedang Nabi Adam sendiri beserta anak laki-lakinya menahan diri agar tidak menangis.
وروى الترمذي الحكيم أبو عبدالله : حدثنا قتيبة بن سعيد والخطيب بن سالم عن عبد العزيز الماجشون عن محمد بن المنكدر قال: مات ابن لام عليه السلام : فقال : يا حوا إنه قد مات ابنك، قالت: وما الموت ؟ قال : لا يأكل، ولا يشرب، ولا يقوم، ولا يقعد، فرنت. فقال آدم عليه السلام: عليك الرنة وعلى بناتك أنا وبني منها برآء Dan At Tirmidzi Al Hakim Abu Abdullah meriwayatkan, Qutaybah bin Saidd dan Al Khotib bin Salim meriwayatkan dari Abdul Aziz Al Majisyun dari Muhammad bin Al Mankadr berkata, “Nabi Adam memberitakan kepada Hawa bahwa anaknya telah meninggal, lalu dia berkata, "Wahai Hawa, anakmu telah meninggal dunia."
Hawa kemudian bertanya, "Apa yang dimaksud dengan meninggal dunia?" Dia berkata, "Meninggal dunia adalah tidak bisa makan dan tidak bisa minum, tidak bisa berdiri dan tidak bisa duduk." Mendengar keterangan tersebut Hawa menjadi sedih dan menangis. Lalu Adam berkata kepadanya, "Kamu dan anak perempuanmu berhak menangisinya, sedangkan aku dan anak laki-lakiku tidak harus menangisinya."
Ini sekaligus menunjukkan kaum Adam lebih dapat tegar atau mampu menahan dirinya sehingga tidak larut dalam tangis ketika ada anggota keluarganya meninggal, sedangkan kaum Hawa cenderung merasakan duka yang mendalam dan tak mampu membendung tangis ketika ada keluarganya yang meninggal. Wallahu 'alam.
TOPIK TERKAIT:
-
Pondok Pesantren An-Nur Tompobulu Gelar Pengajian Umum yang Didahului oleh Pementasan Santri
-
Sambut Bulan Suci Ramadhan, Ponpes An-Nur Gelar Pengajian Umum dan Silaturahmi
-
Antusiasme Siswa SD Inpres PAI 1 Terhadap Metode Pendidikan di Ponpes An-Nur
-
Ponpes Annur Tompobulu Mengadakan Pemberian Penghargaan Santri Berprestasi
-
Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah: Rukyat vs Hisab
-
Santri An Nur Tompobulu Ujian Baca Tulis Hapal Al-qur’an
-
Aksi Boikot di Zaman Nabi Muhammad
-
Di Makan Usia, Masjid Al-Fadjri Desa Babang Buka Donasi Untuk Perbaikan
-
Perubahan Arah Kiblat, Apa yang Terjadi di Madinah?
JALURINFO VIDEO NEWS

Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Kapolres Enrekang Galang Soliditas Personil Bersama TNI DIM 1419 Dan Awak Media Lewat Olahraga
Viewnum 355
14 jam yang lalu
Sosialisasi Advokasi Hukum Anggota Polri Disiapkan Sie Hukum Polres Enrekang
Viewnum 426
15 jam yang lalu
Bunda PAUD Lutim Hadiri Puncak Bulan Pendidikan Merdeka Belajar Tahun 2023 Di Makassar
Viewnum 347
16 jam yang lalu
Pelayanan Poliklinik Mata RSUD I Lagaligo Lutim Gunakan Peralatan Canggih
Viewnum 362
16 jam yang lalu
Dorong Maksimalisasi Keterbukaan Informasi Publik, Diskominfo-SP Gowa-USAID Erat Tingkatkan Kapasitas Pejabat PPID
Viewnum 375
22 jam yang lalu
Menteri Industri dan Dubes Inggris Terkesan dengan Operasi PT Vale di Sorowako
Viewnum 355
1 hari yang lalu
Sekda Gowa Motivasi 350 Pelaku UMKM Hingga Serahkan Santunan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
Viewnum 443
1 hari yang lalu
Ceritera Piluh Para Petani, Ladang Mereka di Bibir Pammukkulu Mendadak Jadi Hutan Lindung
Viewnum 1666
1 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Kenapa Nabi Isa Dipilih untuk Membunuh Dajjal?
ViewNum 1023 kali

Gelar Rakor Pasca Supervisi, Priska Evaluasi 10 Program PKK 18 Kecamatan
ViewNum 1203 kali

Kunjungi Bulukumba, Kapolda Sulsel Minta Polres Perkuat Sinergitas
ViewNum 1123 kali

GASWO FC Juara Turnamen Balantang Cup VI Tahun 2023
ViewNum 1051 kali

Kapolda Kunjungi Bulukumba, Andi Utta Bicara Budaya hingga Kriminalitas
ViewNum 1048 kali

Para Pedagang Pasar Sentral Minta Tanggung Jawab DPRD Kabupaten Enrekang
ViewNum 1274 kali
