JALURINFO.COM, JERUSSALEM- Ratusan ribu orang telah turun ke jalan-jalan di Israel dalam sebuah demonstrasi besar-besaran menentang rencana reformasi keadilan yang diusulkan oleh pemerintah. Demonstrasi ini dipicu oleh ketidakpuasan masyarakat atas rencana pemerintah untuk mengubah sistem peradilan, yang menurut mereka akan melemahkan independensi dan integritas pengadilan.

Menurut Saluran Israel 12, antara 600.000 hingga 700.000 orang turut serta dalam aksi protes ini di berbagai kota di seluruh Israel. Massa pengunjuk rasa berkumpul di jalan-jalan dengan membawa spanduk dan poster, menyerukan kepada pemerintah untuk menghentikan rencana reformasi keadilan yang dianggap merugikan masyarakat.

Baca juga: Diplomat Uni Eropa: Rusia Tak Akan Negosiasi, Hanya Ingin Menang

Baca juga: Putin Ucapkan Selamat Kepada Erdogan atas Terpilihnya Kembali sebagai Presiden

Pengunjuk rasa juga mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas kebijakan yang mereka anggap tidak memihak kepada rakyat dan merusak demokrasi. Di Yerusalem, beberapa pengunjuk rasa mencoba menerobos ke kediaman Perdana Menteri dan membangun barikade.
Demonstrasi ini disambut dengan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk para pejabat setempat yang mengambil tindakan mogok makan untuk memprotes rencana reformasi keadilan. Sejumlah tokoh politik dan pemimpin masyarakat juga telah bergabung dalam aksi protes ini, termasuk mantan Perdana Menteri Israel Bennet.

Baca juga: Pendukung Erdogan Rayakan Kemenangan Pemilu dengan Aksi Massa di Alun-Alun Pusat Kizilay

Baca juga: Unggul atas Calon Oposisi di Putaran ke Dua Pilpres, Erdogan Deklarasikan Kemenangan

Meskipun diwarnai dengan beberapa insiden kekerasan, demonstrasi ini berjalan dengan damai secara keseluruhan. Keamanan telah ditingkatkan di seluruh negara untuk mengantisipasi kemungkinan kerusuhan lebih lanjut.

Pemerintah Israel telah memberikan tanggapan terhadap demonstrasi ini, menegaskan bahwa reformasi keadilan merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi sistem peradilan. Namun, pihak berwenang juga menjanjikan untuk terus mendengarkan aspirasi masyarakat dan mempertimbangkan masukan mereka dalam proses reformasi ini.

Baca juga: Anggota Partai Oposisi Turki Mengundurkan Diri, Beralih Dukung Erdogan?

Baca juga: Ancaman Rusia ke Barat soal Ukraina yang Bakal dapat Kiriman Jet Tempur F-16