Sebagai langkah awal, rombongan melakukan peninjauan ke sentra produksi dan distribusi bawang merah, cabe dan produk hortikultura lainnya. Sambil melihat peluang peluang lain yang bisa dikolaborasi.

"Dengan terus jumlah penduduk bertambah, maka kebutuhan suplai pangan dari Sulsel khususnya Enrekang dipastikan meningkat. Inilah juga kita antisipasi sehingga datang merintis kerjasama ini,"paparnya

Bupati MB sebut mengenai kesiapan suplai, luas lahan Enrekang masih sangat luas sehingga potensi produksi hortikultura masih sangat mungkin meningkat.

"Lahan tidur masih sangat luas di Enrekang bagian selatan. Kita masih bisa kembangkan dan meningkatkan produktivitas bawang merah,bawang prei,kol,wortel,labu siam,brokoli,sawi, "kata bupati MB.

Pada kesempatan meninjau sentra produksi bawang merah di wilayah kecamatan Anggeraja, sempat cukup mewaspadai adanya residu kimia di kebun bawang masyarakat.

Tapi rombongan asal Balikpapan mengaku terkesan saat menyaksikan bawang Enrekang petani lebih sehat sebab penggunaan pestisida dan insektisida sangat minimal.

"Petani lebih memilih memakai light trap dan kelambu, agar hasilnya jauh lebih sehat,"sela Bupati MB.

Pula rombongan melihat proses distribusi di Pasar Agro Sumillan kecamatan Alla, sempat terjalin dialog bersama penjual dan distributor terkait harga dan biaya distribusinya.

Bupati MB sampaikan dengan progres pertanian modern berkelanjutan yang sedang digalakkan tak berkecil hati untuk memenuhi suplai kebutuhan.

"pertanian moderen kita galakkan, jadi kita sangat optimis mampu menyuplai Balikpapan dan IKN. Jadi kerjasama ini bisa menguntungkan petani Enrekang dan masyarakat Balikpapan, termasuk masyarakat IKN nanti," tegas Bupati MB.(mas-Liq)