JALURINFO.COM, JAKARTA- Israel tengah dilanda kerusuhan yang kuat setelah jutaan orang turun ke jalan dalam protes besar-besaran menentang reformasi peradilan yang diusulkan oleh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Menurut Saluran Israel 12, antara 600.000 hingga 700.000 orang turut serta dalam aksi protes ini.

Di Yerusalem, pengunjuk rasa mencoba menerobos ke kediaman Perdana Menteri Netanyahu dan membangun barikade, sementara di kota Kfar Saba, Herzliya, dan Galilea Atas serta Sha'ar ha-Negev, para pejabat setempat melakukan mogok makan untuk memprotes kebijakan pemerintah.

Baca juga: Diplomat Uni Eropa: Rusia Tak Akan Negosiasi, Hanya Ingin Menang

Baca juga: Putin Ucapkan Selamat Kepada Erdogan atas Terpilihnya Kembali sebagai Presiden

Kerusuhan ini juga telah memicu aksi protes internasional, di mana Konsul Jenderal Israel di New York, Asaf Zamir, mengutuk tindakan Netanyahu dan mengundurkan diri.
Sementara itu, rektor universitas Israel telah mengumumkan pemogokan umum mulai besok sebagai bentuk solidaritas terhadap protes ini.

Baca juga: Pendukung Erdogan Rayakan Kemenangan Pemilu dengan Aksi Massa di Alun-Alun Pusat Kizilay

Baca juga: Unggul atas Calon Oposisi di Putaran ke Dua Pilpres, Erdogan Deklarasikan Kemenangan

Mantan Perdana Menteri Israel Bennet juga telah bergabung dalam protes ini, meminta pemerintah untuk menunda reformasi peradilan di tengah aksi protes yang semakin meluas.

Situasi di Israel masih sangat tegang, dan keamanan telah ditingkatkan di seluruh negara untuk mengantisipasi kemungkinan kerusuhan lebih lanjut.

Baca juga: Anggota Partai Oposisi Turki Mengundurkan Diri, Beralih Dukung Erdogan?

Baca juga: Ancaman Rusia ke Barat soal Ukraina yang Bakal dapat Kiriman Jet Tempur F-16

Kami akan terus memberikan pembaruan mengenai perkembangan terkini dari kerusuhan ini.