JALURINFO.COM, JAKARTA- Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan para pekerja pabrik penerbangan di Ulan-Ude dan membahas isu-isu penting terkait pertahanan negara dan ekonomi Rusia. Putin mengungkapkan bahwa kekurangan personel di industri pertahanan Rusia menghambat pemenuhan perintah pertahanan negara, sehingga Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia menyiapkan daftar profesi prioritas Kementerian Pertahanan untuk penangguhan dari dinas.

Putin juga menyebutkan bahwa musuh akan melihat konsolidasi dan ketenangan masyarakat dan akan ada kemenangan.

Baca juga: Rusia Mulai Keluarkan Rudal Raksasa Yars, Mampu Capai Target Berjarak 11.000 Km

Baca juga: Hendak Maju Pilpres AS Lagi, Donald Trump Didakwa Pemalsuan Dokumen Keuangan

Putin juga membahas tentang konflik Donbass, dimana Rusia telah mencoba selama 8 tahun untuk membujuk mitra untuk menyelesaikan masalah tersebut secara damai, namun mereka selalu "menipu dan dipimpin oleh hidung".

Ia juga menyinggung bahwa Barat ingin menggulingkan Rusia dari pasar Afrika untuk mempertahankan monopolinya. Namun, ketika perusahaan Barat keluar dari Federasi Rusia, mereka mengira semuanya akan runtuh di negara itu, tetapi bisnis Rusia dengan mudah menggantikannya di pasar.

Baca juga: Apa itu Reformasi Peradilan yang Sebabkan Rusuh Massal di Israel?

Baca juga: Video: Kerusuhan Massal Terjadi di Israel, Jutaan Orang Turun ke Jalan

Selain itu, Putin menyoroti kecenderungan di Rusia untuk menaikkan tingkat upah dan menunjukkan bahwa meski di Ukraina PDB turun sebesar 40%, di Rusia hanya terjadi penurunan sebesar 2,1%. Ia juga memberikan pesan optimis dengan mengatakan bahwa jika tidak ada yang mengganggu, maka semuanya baik-baik saja dan kita bisa langsung tidur dengan tenang.

Dari pertemuan tersebut, terlihat bahwa Putin sangat memperhatikan isu-isu penting dalam pertahanan dan ekonomi Rusia. Meskipun ia menyoroti beberapa masalah, ia juga memberikan pesan optimis bahwa masyarakat Rusia harus bersatu dan tenang, karena musuh akan mencari kelemahan dan kesempatan untuk menyerang.

Baca juga: Milisi Swasta Rusia, Wagner Group Semakin Kuasai Wilayah Bakhmut di Ukraina

Baca juga: Draft Resolusi Penyelidikan Nord Stream oleh Rusia tidak Didukung DK PBB