JALURINFO.COM, JAKARTA- Pasukan Ukraina menghadapi tekanan semakin kuat dalam mempertahankan Bakhmut dari serangan Rusia. Pertempuran sengit masih terjadi di pusat dan timur kota.

Ukraina memperkuat daerah itu dengan unit elit, sementara tentara reguler Rusia dan pasukan bayaran Wagner membuat kemajuan lebih jauh ke pinggiran utara Bakhmut, kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam buletin intelijen hariannya di Twitter, Sabtu, 4 Maret 2023.

Baca juga: Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban

Baca juga: Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang

Dua jembatan utama di Bakhmut telah hancur dalam 36 jam terakhir, katanya, seraya menambahkan bahwa rute pasokan yang dikuasai Ukraina ke luar kota semakin terbatas.
Artileri Rusia menggempur rute terakhir dari Bakhmut pada hari Jumat, bertujuan untuk menyelesaikan pengepungan kota yang terkepung dan mendekatkan Moskow ke kemenangan besar pertamanya dalam perang setengah tahun terakhir.

Baca juga: Update Gempa Maroko, 296 Tewas

Baca juga: Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko

Kepala tentara swasta Wagner Rusia mengatakan kota itu, yang telah hancur berkeping-keping akibat serangan Rusia selama lebih dari tujuh bulan, hampir seluruhnya dikepung dengan hanya satu jalan yang masih terbuka untuk pasukan Ukraina.

Menurut Reuters, penembakan intens Rusia terhadap rute yang mengarah ke barat keluar dari Bakhmut akan memblokir akses pasukan Ukraina masuk dan keluar kota. Sebuah jembatan di kota terdekat Khromove rusak oleh penembakan tank Rusia.

Baca juga: PBB Setuju dengan Persyaratan Rusia untuk Melanjutkan Kesepakatan Gandum

Baca juga: Video Istambul Kembali Dilanda Banjir, Beberapa Korban Meninggal Dunia

Tentara Ukraina sedang bekerja untuk memperbaiki jalan yang rusak dan lebih banyak pasukan menuju ke garis depan sebagai tanda bahwa Ukraina tidak berniat menyerahkan kota itu. Di sebelah barat, Ukraina sedang menggali parit baru untuk posisi bertahan.