JALURINFO.COM, ISRAEL- Israel tengah dilanda kerusuhan yang kuat setelah jutaan orang turun ke jalan dalam protes besar-besaran menentang reformasi peradilan yang diusulkan oleh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Menurut Saluran Israel 12, antara 600.000 hingga 700.000 orang turut serta dalam aksi protes ini.

Di Yerusalem, pengunjuk rasa mencoba menerobos ke kediaman Perdana Menteri Netanyahu dan membangun barikade, sementara di kota Kfar Saba, Herzliya, dan Galilea Atas serta Sha'ar ha-Negev, para pejabat setempat melakukan mogok makan untuk memprotes kebijakan pemerintah.

Baca juga: Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban

Baca juga: Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang

Kerusuhan ini juga telah memicu aksi protes internasional, di mana Konsul Jenderal Israel di New York, Asaf Zamir, mengutuk tindakan Netanyahu dan mengundurkan diri.
Sementara itu, rektor universitas Israel telah mengumumkan pemogokan umum mulai besok sebagai bentuk solidaritas terhadap protes ini.

Baca juga: Update Gempa Maroko, 296 Tewas

Baca juga: Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko

Mantan Perdana Menteri Israel Bennet juga telah bergabung dalam protes ini, meminta pemerintah untuk menunda reformasi peradilan di tengah aksi protes yang semakin meluas.

Situasi di Israel masih sangat tegang, dan keamanan telah ditingkatkan di seluruh negara untuk mengantisipasi kemungkinan kerusuhan lebih lanjut.

Baca juga: PBB Setuju dengan Persyaratan Rusia untuk Melanjutkan Kesepakatan Gandum

Baca juga: Video Istambul Kembali Dilanda Banjir, Beberapa Korban Meninggal Dunia

Kami akan terus memberikan pembaruan mengenai perkembangan terkini dari kerusuhan ini.