
Tujuh Petunjuk Terkini Peristiwa Penembakan Petugas Dishub Makassar
Hukum & Kriminal | 2022-04-06

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Foto: Polisi dalami keberadaan taksi ojek online (ojol) di lokasi penembakan petugas Dishub Makassar (Dok. Istimewa)
JALURINFO.COM, Maros-
Polisi menelusuri jejak demi jejak pelaku penembakan yang menewaskan petugas Dishub Makassar Najamuddin Sewang. Petunjuk demi petunjuk kasus terus didalami, di antaranya keberadaan taksi online berwarna merah dan pengemudi motor mengenakan jaket ojek online (ojol) berwarna kuning di lokasi penembakan.
Kematian korban awalnya dikira kecelakaan lalu lintas karena korban terjatuh dari motor sebelum meninggal. Tapi kecurigaan keluarga yang diperkuat hasil autopsi menguak fakta lain bahwa korban dibunuh dengan cara ditembak.
1. Kecurigaan Keluarga Kecurigaan keluarga menjadi petunjuk awal paling penting di kasus ini. Kecurigaan keluarga berawal dari luka bocor menyerupai luka tembakan sehingga mematahkan anggapan bahwa korban meninggal karena kecelakaan.
Dia menceritakan, lubang itu ditemukan pada saat keluarga dan kerabat melepaskan pakaian jenazah pun dibuka. Juni pun curiga menemukan tiga lapis pakaian adiknya tersebut terdapat lubang dengan darah membekas mengelilingi.
"Pas kuambil bajunya, ih lubang. Saya cuma bilang, kasihannya baju dalamnya adekku ini lubang. Tahu-tahu di lubang itu dikelilingi darah. Jadi saya ambil baju dinasnya, ih lubang juga. Saya ambil sweaternya, lubang juga," urai dia.
Juni mencoba menyusun tiga lapis pakaian yang dikenakan adiknya itu hingga didapat posisi lubang sejajar. Luka lubang yang tidak wajar yang dia lihat pastikan di tubuh adiknya ada luka lubang.
"Jadi saya susun ki, sejajar lubangnya. Ih, tidak wajar ini," ucap Juni. Padahal waktu di RS Siloam, dirinya hanya mengetahui adiknya hanya ada luka di betis.
"Waktu di (RS) Siloam saya tahunya adikku luka di betis kiri, tidak ada luka lain. Di rumah pi baru saya tahu ternyata ada luka lain selain di betis," sambung dia.
2. Rekaman CCTV di Lokasi Kejadian
Karena menemukan luka tak wajar, Juni memutuskan meminta luka diduga bekas tembakan tersebut diusut. Juni juga meminta rekaman CCTV kecelakaan adiknya.
Selanjutnya, Juni juga direkomendasikan melapor ke pihak berwajib. Tanpa buang waktu Juni membuat laporan polisi di Polrestabes Makassar.
"Terus saya melapor ke pihak berwajib. Pihak berwajib menyarankan autopsi. Nah sekarang saya dalam posisi tunggu hasil autopsi," bebernya.
3. Proyektil Peluru Bersarang di Tubuh Korban
Polisi yang turun tangan kemudian melakukan autopsi jenazah setelah menerima laporan dari keluarga korban. Hasilnya, ditemukan sebutir peluru di tubuh korban sehingga korban dipastikan meninggal karena ditembak.
"Untuk proyektil peluru sudah ditemukan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak, pada Senin (4/4/2022).
Proyektil peluru yang menyasar tubuh korban ditemukan melalui proses autopsi selama lebih dari dua jam. Peluru itu didapati pada bagian bawah ketiak korban.
"Prosesnya lebih dari dua jam. (Proyektil peluru) ditemukan di bagian bawah ketiak kiri korban," ucap Reonald.
4. Hasil Labfor Polri
Proyektil peluru yang ditemukan bersarang di tubuh korban dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polri yang berada di Kota Makassar. Meskipun hasilnya belum keluar, hasil Labfor bakal menjadi petunjuk penting untuk mengungkap pelaku penembakan.
"Memang nanti dari rumah sakit (RS) melaporkan ke Laboratorium. Di situ nanti dilihat proyektil apa yang bersarang di tubuh korban," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana kepada wartawan, Senin (4/4/2022).
Proyektil peluru tersebut kini sedang diuji di Labfor Polri di Makassar. Kombes Suartana menyebut pemeriksaan proyektil peluru bertujuan mengungkap senjata yang digunakan pelaku penembakan.
"Apakah jenis senjatanya rakitan atau senjata merk revolver atau milik senjata orang lain," ungkap Suartana.
5. Taksi Online Merah
Sembari menunggu hasil autopsi, polisi juga terus mempelajari rekaman CCTV yang merekam detik-detik korban terjatuh dari motor. Polisi kemudian mendalami keberadaan mobil taksi online berwarna merah di lokasi kejadian.
"Kalau dilihat dari CCTV itu kan adanya taksi ojol, itu masih didalami hasil yang ada di CCTV oleh rekan-rekan kita Reskrim yang diback up oleh Polda," kata Kombes Komang Suartana kepada detikSulsel, Selasa (5/4/2022).
Seperti dilihat pada rekaman CCTV, ada dua unit mobil minibus yang terlihat berada di lokasi kejadian di pertigaan Jalan Danau Tanjung Bunga dan Jalan Manunggal 22, Tamalate, Makassar sebelum petugas Dishub Makassar ditembak.
Mobil pertama berwarna hitam melaju lurus di Jalan Danau Makassar, sementara sebuah mobil berwarna merah yang disebut polisi taksi online berbelok ke kiri di arah Jalan manunggal 22.
"Mobil, iya (mobil merah) yang seliweran itu loh kan ada kelihatan ngintip di CCTV," tutur Suartana.
6. Petugas Dishub Makassar Dipepet Ojol
Kesaksian juga datang dari Nasir (35). Pria atau saksi yang pertama kali mengevakuasi korban dari badan jalan itu menceritakan korban seperti dipepet pengemudi motor yang mengenakan jaket ojek online (ojol).
"Itu ji yang pakai jaket (saksi menyebut pakaian ojol warna kuning) dan korban. Korban seperti dipepet oleh ini motor pakai jaket (ojol)," ujar Nasir saat ditemui detikSulsel di lokasi penembakan, Selasa (5/4/2022).
Nasir sedang mengerjakan tanaman bunga di lokasi saat kejadian. Dia kemudian tiba-tiba mendengar bunyi letusan tembakan.
"Saya kan tidak tahu tembakan. Kan biasa juga ada suara knalpot yang bunyi, saya kira itu," ujar Nasir.
Sesaat setelah terdengar bunyi tembakan, Nasir kemudian berbalik dan melihat pria berjaket ojol memacu kecepatan motornya. Di lain sisi korban terjatuh dari motornya sehingga Nasir menolong korban.
"Sempat saya pangku kepalanya, dia kejang dan saya minta tolong. Sudah sakaratul maut waktu saya pangku dan sudah tak sadar. Setengah jam kemudian ada warga bilang panas (cuaca), makanya korban saya bawa ke balai-balai ternyata meninggal mi," kata Nasir.
7. Keterangan Saksi-Saksi dan Keluarga
Sebagai petunjuk terakhir sejauh ini, polisi juga terus mendalami keterangan saksi-saksi. Saksi tersebut merupakan warga yang berada di lokasi kejadian dan pihak keluarga.
Polisi mengatakan, keterangan keluarga dan saksi mata di lokasi penembakan maut akan menjadi rangkaian petunjuk yang dapat mengarahkan polisi ke pelaku. Namun saat ditanya hasil keterangan saksi-saksi, polisi masih enggan membeberkan.
"Saksi-saksi sudah diperiksa untuk saksi yang di TKP sudah diperiksa, keluarga juga sudah dimintai keterangan," kata Kombes Suartana.
Kematian korban awalnya dikira kecelakaan lalu lintas karena korban terjatuh dari motor sebelum meninggal. Tapi kecurigaan keluarga yang diperkuat hasil autopsi menguak fakta lain bahwa korban dibunuh dengan cara ditembak.
Baca juga: Sejumlah Warga Kale'komara Takalar Minta Bantuan Anggota Komisi V DPRI Hamka B Kady
Baca juga: Terkuak Ada Mafia Pembebasan Lahan Bendungan Pammukulu Takalar, 29 Nama Pemilik Lahan Hilang? PPK Samuel Bilang Begini
Dilansir dari detikSulsel, Rabu (6/5/2022), berikut 7 petunjuk terkini kasus penembakan maut petugas Dishub Makassar:1. Kecurigaan Keluarga Kecurigaan keluarga menjadi petunjuk awal paling penting di kasus ini. Kecurigaan keluarga berawal dari luka bocor menyerupai luka tembakan sehingga mematahkan anggapan bahwa korban meninggal karena kecelakaan.
Baca juga: Kasus, SHM "Terbang" Cari Lahan, Gulir di PN Pare- Pare, Saksi; BPN Bukan Lembaga Paranormal
Baca juga: Soal Isu Dikdas Takalar Bagi-Bagi Proyek ke Sejumlah Oknum Wartawan dan LSM, Kadis, Bilang Begini
"Kalau itu luka lakalantas, pasti tergores, atau luka seret. Ini tidak, ada lubang, bolong, bundaran di bagian tubuhnya," ucap Juni Sewang, kakak kandung almarhum kepada detikSulsel, Minggu (3/4/2022).Dia menceritakan, lubang itu ditemukan pada saat keluarga dan kerabat melepaskan pakaian jenazah pun dibuka. Juni pun curiga menemukan tiga lapis pakaian adiknya tersebut terdapat lubang dengan darah membekas mengelilingi.
Baca juga: LCKI Desak Propam Polda Sulsel Segera Periksa Penyidik yang Tangani LP: B/273 di Polres Takalar
Baca juga: Mafia Pembebasan Lahan Pammukkulu Kaleko"mara Kangkangi Puluhan Hektar Tanah Rakyat? LCKi: Kejati segera Tindak
"Pas kuambil bajunya, ih lubang. Saya cuma bilang, kasihannya baju dalamnya adekku ini lubang. Tahu-tahu di lubang itu dikelilingi darah. Jadi saya ambil baju dinasnya, ih lubang juga. Saya ambil sweaternya, lubang juga," urai dia.
Juni mencoba menyusun tiga lapis pakaian yang dikenakan adiknya itu hingga didapat posisi lubang sejajar. Luka lubang yang tidak wajar yang dia lihat pastikan di tubuh adiknya ada luka lubang.
"Jadi saya susun ki, sejajar lubangnya. Ih, tidak wajar ini," ucap Juni. Padahal waktu di RS Siloam, dirinya hanya mengetahui adiknya hanya ada luka di betis.
"Waktu di (RS) Siloam saya tahunya adikku luka di betis kiri, tidak ada luka lain. Di rumah pi baru saya tahu ternyata ada luka lain selain di betis," sambung dia.
2. Rekaman CCTV di Lokasi Kejadian
Karena menemukan luka tak wajar, Juni memutuskan meminta luka diduga bekas tembakan tersebut diusut. Juni juga meminta rekaman CCTV kecelakaan adiknya.
Selanjutnya, Juni juga direkomendasikan melapor ke pihak berwajib. Tanpa buang waktu Juni membuat laporan polisi di Polrestabes Makassar.
"Terus saya melapor ke pihak berwajib. Pihak berwajib menyarankan autopsi. Nah sekarang saya dalam posisi tunggu hasil autopsi," bebernya.
3. Proyektil Peluru Bersarang di Tubuh Korban
Polisi yang turun tangan kemudian melakukan autopsi jenazah setelah menerima laporan dari keluarga korban. Hasilnya, ditemukan sebutir peluru di tubuh korban sehingga korban dipastikan meninggal karena ditembak.
"Untuk proyektil peluru sudah ditemukan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Simanjuntak, pada Senin (4/4/2022).
Proyektil peluru yang menyasar tubuh korban ditemukan melalui proses autopsi selama lebih dari dua jam. Peluru itu didapati pada bagian bawah ketiak korban.
"Prosesnya lebih dari dua jam. (Proyektil peluru) ditemukan di bagian bawah ketiak kiri korban," ucap Reonald.
4. Hasil Labfor Polri
Proyektil peluru yang ditemukan bersarang di tubuh korban dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polri yang berada di Kota Makassar. Meskipun hasilnya belum keluar, hasil Labfor bakal menjadi petunjuk penting untuk mengungkap pelaku penembakan.
"Memang nanti dari rumah sakit (RS) melaporkan ke Laboratorium. Di situ nanti dilihat proyektil apa yang bersarang di tubuh korban," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana kepada wartawan, Senin (4/4/2022).
Proyektil peluru tersebut kini sedang diuji di Labfor Polri di Makassar. Kombes Suartana menyebut pemeriksaan proyektil peluru bertujuan mengungkap senjata yang digunakan pelaku penembakan.
"Apakah jenis senjatanya rakitan atau senjata merk revolver atau milik senjata orang lain," ungkap Suartana.
5. Taksi Online Merah
Sembari menunggu hasil autopsi, polisi juga terus mempelajari rekaman CCTV yang merekam detik-detik korban terjatuh dari motor. Polisi kemudian mendalami keberadaan mobil taksi online berwarna merah di lokasi kejadian.
"Kalau dilihat dari CCTV itu kan adanya taksi ojol, itu masih didalami hasil yang ada di CCTV oleh rekan-rekan kita Reskrim yang diback up oleh Polda," kata Kombes Komang Suartana kepada detikSulsel, Selasa (5/4/2022).
Seperti dilihat pada rekaman CCTV, ada dua unit mobil minibus yang terlihat berada di lokasi kejadian di pertigaan Jalan Danau Tanjung Bunga dan Jalan Manunggal 22, Tamalate, Makassar sebelum petugas Dishub Makassar ditembak.
Mobil pertama berwarna hitam melaju lurus di Jalan Danau Makassar, sementara sebuah mobil berwarna merah yang disebut polisi taksi online berbelok ke kiri di arah Jalan manunggal 22.
"Mobil, iya (mobil merah) yang seliweran itu loh kan ada kelihatan ngintip di CCTV," tutur Suartana.
6. Petugas Dishub Makassar Dipepet Ojol
Kesaksian juga datang dari Nasir (35). Pria atau saksi yang pertama kali mengevakuasi korban dari badan jalan itu menceritakan korban seperti dipepet pengemudi motor yang mengenakan jaket ojek online (ojol).
"Itu ji yang pakai jaket (saksi menyebut pakaian ojol warna kuning) dan korban. Korban seperti dipepet oleh ini motor pakai jaket (ojol)," ujar Nasir saat ditemui detikSulsel di lokasi penembakan, Selasa (5/4/2022).
Nasir sedang mengerjakan tanaman bunga di lokasi saat kejadian. Dia kemudian tiba-tiba mendengar bunyi letusan tembakan.
"Saya kan tidak tahu tembakan. Kan biasa juga ada suara knalpot yang bunyi, saya kira itu," ujar Nasir.
Sesaat setelah terdengar bunyi tembakan, Nasir kemudian berbalik dan melihat pria berjaket ojol memacu kecepatan motornya. Di lain sisi korban terjatuh dari motornya sehingga Nasir menolong korban.
"Sempat saya pangku kepalanya, dia kejang dan saya minta tolong. Sudah sakaratul maut waktu saya pangku dan sudah tak sadar. Setengah jam kemudian ada warga bilang panas (cuaca), makanya korban saya bawa ke balai-balai ternyata meninggal mi," kata Nasir.
7. Keterangan Saksi-Saksi dan Keluarga
Sebagai petunjuk terakhir sejauh ini, polisi juga terus mendalami keterangan saksi-saksi. Saksi tersebut merupakan warga yang berada di lokasi kejadian dan pihak keluarga.
Polisi mengatakan, keterangan keluarga dan saksi mata di lokasi penembakan maut akan menjadi rangkaian petunjuk yang dapat mengarahkan polisi ke pelaku. Namun saat ditanya hasil keterangan saksi-saksi, polisi masih enggan membeberkan.
"Saksi-saksi sudah diperiksa untuk saksi yang di TKP sudah diperiksa, keluarga juga sudah dimintai keterangan," kata Kombes Suartana.
TOPIK TERKAIT:
-
Kapolres Takalar Tidak Berani Balas Surat Keberaran? LCKI; Pelanggaran
-
Sabtu Mendatang Polresta Kendari Umumkan Hasil Penyidikan Kasus yang Menjerat Andi Ady Aksar
-
KPK Sita Duit Rp2,823 Miliar dari OTT di Semarang
-
KPK: OTT Pejabat DJKA Terkait Jalur Kereta Api Trans Sulawesi
-
Aparat Penegak Hukum Diharapkan tidak Kriminalisasi Pemerhati Korupsi
-
Skandal Korupsi Mahkamah Agung Terungkap, KPK Periksa Dua Pengusaha Jawa Timur
-
Ketua DPD Gerindra Sultra Andi Ady Aksar Abaikan Panggilan Kedua dari Kepolisian
-
Diskriminasi Jadi Tontonan, 120 KK Terdampak Banjir di Canrego PJ Bupati Takalar Bilang Begini
-
Ketua DPD Gerindra Sultra Terancam di Jemput Paksa
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Selamatkan Aset dan Hak Pedagang, Pemkot Makassar Ambil Alih Pengelolaan Pasar Butung
Viewnum 176
1 hari yang lalu
TP PKK Kota Makassar Terima Kunjungan Studi Tiru TP PKK Kabupaten Bulukumba
Viewnum 209
1 hari yang lalu
Bersama Tim Gabungan, Disdagkop UKMP Lutim Tertibkan Pedagang di Terminal Wawondula
Viewnum 233
1 hari yang lalu
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lingkup Pemkab. Lutim Berlangsung Hikmat
Viewnum 154
1 hari yang lalu
Danny Pomanto Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Pesan Pupuk Persatuan dan Kekompakan
Viewnum 300
1 hari yang lalu
Momentum HUT TNI, Danny Pomanto: Masyarakat Makassar Turut Bergembira karena TNI Dekat dengan Rakyat
Viewnum 187
1 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
ViewNum 1584 kali

Adnan Lantik Ketua PMI Palopo dan Luwu Periode 2023- 2027
ViewNum 1119 kali

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 4291 kali

Sekda Enrekang Launching Inovasi "SI ISTRI PEMBELI EMAS"
ViewNum 1000 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1609 kali

Jelang Pemilu 2024 Reses Anggota DPRD Enrekang Tetap Maksimal
ViewNum 1022 kali

Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban
ViewNum 1226 kali

Warga Respon Baik Operasi Zebra Pallawa 2023 Wilayah Polres Enrekang
ViewNum 1136 kali

Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
ViewNum 1223 kali

Update Gempa Maroko, 296 Tewas
ViewNum 1213 kali

Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko
ViewNum 1111 kali
