JALURINFO.COM, MAKASSAR- Kebyar-Kebyar (Gombloh)


'Indonesia
Merah darahku
Putih tulangku
Bersatu dalam semangatmu

Baca juga: Selamatkan Aset dan Hak Pedagang, Pemkot Makassar Ambil Alih Pengelolaan Pasar Butung

Baca juga: TP PKK Kota Makassar Terima Kunjungan Studi Tiru TP PKK Kabupaten Bulukumba

Indonesia
Debar jantungku
Getar nadiku
Berbaur dalam angan-anganmu
Kebyar-kebyar pelangi jingga (ah-ah-ah)
Indonesia
Nada laguku
Simfoni perteguh
Selaras dengan simfonimu
Kebyar-kebyar pelanggi jingga
(Ah-ah-ah-ah)

Baca juga: Bersama Tim Gabungan, Disdagkop UKMP Lutim Tertibkan Pedagang di Terminal Wawondula

Baca juga: Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lingkup Pemkab. Lutim Berlangsung Hikmat

Biarpun bumi berguncang
Kau tetap Indonesiaku
Andaikan matahari terbit dari barat
Kau pun Indonesiaku
Tak sebilah pedang yang tajam
Dapat palingkan daku darimu...."

Oleh : Muzaw

Baca juga: Bupati Andi Utta Buka Lomba Motor Kros Ojek Gabah

Baca juga: Danny Pomanto Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Pesan Pupuk Persatuan dan Kekompakan

MINGGU, 14 Agustus 2022, pagi, saya dapat telpon dari Moh Idris T Nyengka. Dia menyampaikan, bila ada waktu datang ke Jl Poros Barombong - Panciro, ada acara syukuran salah seorang kerabat dekatnya yang mau masuk Ruko baru," ungkap Moh Idris T Nyengka.

Tiba di tempat!, langsung saya dipersilakan, Moh Idris T Nyengka untuk mencicipi hidangan Ikan bakar kakap merah dan putih dengan bumbu raca-raca mangga. Pada saat saya lagi asik menikmati hidangan, lewat sebuah sepeda motor Bentor yang penuh dengan bendera merah putih, ukuran kecil-kecil, dan memutar lagu Kebyar-Kebyar, milik Soedjarwoto alias Gomloh.

Moh Idris T Nyengka yang duduk di samping saya terlihat menggoyangkan lutut dan kepalan tangan mengikuti irama lagu Kebyar-Kebayar. Walaupun Bentor sudah agak jauh tetapi suara musiknya masih terdengar, gerakan lutut diangkat dan kepalan tangan terus berlangsung.

Mungkin memahami arti tatapan mata saya, sehingga melihat ritual menyantap kepala ikan kakap merah selesai, Tuan Nyengka sapaan karib Moh Idris T Nyengka merapatkan tempat duduk. Kemudian mengatakan, "Bila mendengar lagu-lagu berlirik perjuangan maka selalu ingat ayah saya. Mengenang kisah perjuangan para pejuang yang telah dengan gagah berani mempertaruhkan segalanya demi negara Indonesia tercinta"

'Apalagi bila tiba HUT Kemerdekaan negeri tercinta seperti saat ini, atau HUT ABRI. saya akan membuat sesuatu untuk mengenang jasa para pejuang, terlebih Ayah saya Tuan . Caddy," ucap Tuan Nyengka.

Seiring dengan itu, lelaki yang telah memiliki beberapa orang cucu ini, memperlihatkan tangkapan layar hasil tulisannya di media sosial Facebook.

Ini bunyi tulisannya. 'Ayahku yang gagah berani sebentar lagi kemerdekaan Indonesia yang ke 77 akan diperingati aku bangga jadi anakmu ayah karena engkaulah pejuang tangguh ayah cacat karena telah berjuang mati-matian menumpas para penjajah ayah terkenal di mana-mana karena ayah baik tapi kini ayah sudah tiada dan anak-anakmu sudah bahagia ayah tanpa pernah menikmati kebahagiaan itu seiring saat nanti jika lagu Indonesia raya berkumandan anak-anak pasti meneteskan air mata ingat saat ayah mendapatkan kecelakaan yang mobil ayah terjatuh ke dalam jurang sedalam 100 meter di daerah retipua hanya karena dapat perintah tengah malam harus kembali ke markas malam itu juga hingga kaki ayah pata dan harus diamputasi. AYAH, SELAMAT HARI ULANG TAHUN RI KE 77 Walau ayah kini sdh tiada semoga ayah tenang di alam kubur dan disayang sama Tuhan "

Sepeminuman teh, saya membisu, hati ini hanya berharap pada masa-masa yang akan datang di negeri tercinta ini banyak muncul generasi yang menghargai jasa para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.Dengan menghargai dan menghayati arti perjuangan, maka bisa dipastikan mereka tidak memanfaatkan jabatannya untuk merampok harta negara.

Saat pamit, Tuan Nyengka berharap agar tulisannya wartakan agar jadi kenangan sekaligus pengingat bagi semua keturunan Tuan Caddy agar jangan perna hianati negeri ini

Senin tanggal 14 Agustus 2022, pagi saya menelpon Tuan Nyengka menanyakan soal tahun kelahiran dan kapan meninggalnya Tuan Caddy serta kiprah nya.

"Ayah saya Tuan Caddy lahir tahun 1929, meninggal tahun 1999. Selama hidupnya berkiprah di TNI (Tentara Nasional Indonesia) AD(Angkatan Darat)Kompi D, Batalion Nirannuang(dipercaya red) Kalau sekarang kira-kira Kopasus," tutur Tuan Nyengka

Lanjut Nyengka, beliau purna bakti tahun 1973 dengan pangkat Letda(purn) Soal tanda jasa lumayan banyak, karena perjuangan sebelum merdeka dan sesudah kemerdekaan.

Beliau juga ditunjuk sebagai kepala desa Laikang sejak tahun 1975 hingga 1997. Selama itu saya sebagai sekretaris desa.

Setelah Ayah turun tahun 1997, saya masih dipecayakan menjabat sekretaris hingga awal tahun 2000-an.

Tuan Nyengka, mengatakan bila ayah masih hidup pasti senang karena anak tertuanya bertugas sebagai Polisi dengan pangkat AKBP(Ajun Komisaris Besar Polisi) di Polda Sulut,

"Ada juga anak dan cucunya bertugas sebagai ASN dan tidak sekit cucu telah selesai S1 dan juga S2," tutup Tuan Nyengka