JALURINFO.COM, PAREPARE- PSM Makassar makin kokoh di puncak klasemen sementara di BRI liga 1 usai taklukkan Dewa United dengan Skor 2-0 di Stadion BJ Habibie pada Rabu (1/3).

Dengan kemenangan ini poin PSM Makassar unggul jauh atas peringkat 2 dan 3 klasemen sementara yang ditempati oleh Persib Bandung dan Persija Jakarta.

Baca juga: Soal Timnas Indonesia vs Timnas Rusia, Menpora akan Berkoordinasi dengan PSSI dan Kemlu

Baca juga: Liga Champions: Madrid Tundukkan 10 Pemain Chelsea Dua Gol Tanpa Balas

Saat ini PSM Makassar telah mengoleksi 59 poin dari 27 pertandingan yang telah dilakoni., sementara Persib Bandung dan Persija Jakarta dengan 52 dan 51 poin meski masih unggul 1 pertandingan.
Dengan hasil ini makin mempertegas dominasi kemenganan PSM Makassar sekaligus menjadi tim pertama yang meraih 7 kali kemenganan beruntun di musim ini.

Baca juga: Indonesia Berambisi Menang Telak di Leg 2 Melawan Burundi, STY : Cetak Gol Sebanyak-banyaknya

Baca juga: Timnas Indonesia Siap Taklukkan Burundi Lagi di Leg 2: Bekal Impresif dan Pertahanan Kokoh Siap Digunakan!

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares merasa cukup puas dengan penampilan anak asuhnya.

Berkaca pada hasil tersebut, sang arsitek menyebut wajar timnya menang , sebab berhasil membukukan 13 tembakan berbanding 7 tembakan milik Dewa United.

Baca juga: Rotasi Skuad Indonesia Hadapi Burundi dalam Pertandingan Leg 2

Baca juga: Liga RT Cup II Desa Mandaong Bakal Mengundang Resmi Bupati Halsel Dalam Closing Ceremony

"Saya kira kita layak memenangkan pertandingan."

"Kita mendapatkan lebih banyak peluang dari pada mereka," kata Bernardo Tavares.

"Saya kira ini hasil yang fair untuk pertandingan."sambungnya

Meski di lain sisi, Bernardo Tavares cukup kecewa dengan penampilan wasit.

"Hari ini kartu kuning diberikan kepada Yuran. Yuran ditarik bajunya dia yang dapat kartu," keluhnya.

"Bagaimana kita mau melakukan tugas kita dengan baik, bisa tenang kalau performa wasit terus begini," tuturnya.

Sementara di sisi Dewa United, sang pelatih Jan Olde cukup menyayangkan dengan kondisi lapangan pertandingan yang mempengaruhi permainan dari anak asuhnya.

Kondisi lapangan yang cukup berair tentu sangat diuntungkan bagi PSM Makassar yang sudah terbiasa dengan kondisi yang ada.

"Dengan permainan yang berbeda saya tidak menyalahkan pemain saya. Sekali lagi saya tidak menyalahkan pemain saya. Mereka (PSM) terbiasa main dengan cara seperti ini," pungkasnya.

Namun pelatih asal Belanda tersebut masih mengaku tidak memiliki cukup pemain yang sesuai dengan filosofi permainannya

"Kalau saya bikin kesimpulan ada beberapa posisi. Kita tidak memiliki pemain menggunakan sistem ini jadi saya coba menetapkan filosofi itu dengan sistem lain," sambungnya.