
Soledar Jatuh ke Pasukan Rusia, Perang Sengit Jarak Dekat di Kota Bakhmut
Internasional | 2023-01-10

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk "dalam dua hingga tiga hari" jika mereka menerima artileri jarak jauh yang dijanjikan oleh AS dan Inggris. (ARIS MESSINIS / AFP)
JALURINFO.COM, DONETSK-
Sebagian besar Kota Soledar telah jatuh ke kendali pasukan Rusia. Sementara pertempuran jarak dekat masih berkecamuk di Bakhmut, Donetsk.
Pejabat senior Pentagon mencatat pertempuran sporadis masih dilakukan pasukan Ukraina melawan tekanan Rusia.
Menurut pejabat itu, Bakhmut, yang terletak tujuh kilometer dari Soledar, juga menjadi medan pertempuran ganas, kedua belah mengobral ribuan peluru artileri.
Kedua kota utama tersebut terletak di bagian DPR yang dikuasai Kiev, yang menjadi bagian dari Federasi Rusia pada September setelah referendum.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan orang-orang yang tinggal di DPR, Republik Rakyat Lugansk, Kherson, dan Zaparozhye telah menjadi warga negara (Rusia) selamanya.
Saya ingin orang-orang di Kiev dan pemilik aslinya mendengarkan saya; kami meminta Kiev untuk memasuki gencatan senjata segera untuk mengakhiri perang yang mereka mulai pada 2014," kata Putin.
Bakhmut telah menjadi pusat transportasi penting untuk memasok pasukan Ukraina di Donbass sehubungan dengan perang Ukraina.
Beberapa hari yang lalu, seorang pejabat AS mengkonfirmasi tentara Rusia telah membuat kemajuan bertahap di kota Bakhmut, yang terletak di pinggiran barat wilayah Donetsk.
Masih ada pertempuran sengit, karena Ukraina terus berperang, dan Rusia, pada gilirannya, terus membuat kemajuan bertahap di sana," katanya.
Pertempuran sengit akan terus berlanjut di Donetsk di bulan-bulan mendatang. Pasukan Rusia terus maju menuju daerah padat penduduk kota .
Lebih dari sebulan lalu pasukan Rusia memperketat pengepungan mereka terhadap pasukan Ukraina yang hadir di sana, dan mereka terus membombardir posisi mereka dengan rudal dan artileri.
Media barat telah berbicara tentang pertempuran Bakhmut selama lebih dari sebulan sekarang, di mana sekutu Kiev khawatir kendali Rusia atas itu akan menjadi kunci runtuhnya seluruh front di tangan pasukan Rusia selama musim dingin yang keras.
Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk "dalam dua hingga tiga hari" jika mereka menerima artileri jarak jauh yang dijanjikan oleh AS dan Inggris.
Sumber-sumber Rusia mengkonfirmasi pasukan Ukraina dan tentara bayaran menderita kerugian besar dalam hal nyawa dan peralatan.
Pasukan Ukraina sangat menderita karena sulitnya memindahkan personel ke kota, karena kondisi cuaca yang keras.
Sisi lain, mereka terpaksa menarik bala bantuan dari front Zaporozhye dan Svatove, untuk memperkuat kelompok tempur di Bakhmut.
Dengan opsi terakhir ini, pasukan Ukraina akan melemahkan posisi mereka di kota-kota lain dan terpaksa mengorbankan kemampuan mereka ke arah itu.
Opsi lain, Ukraina akan mengerahkan semua pasukan cadangan mereka dalam upaya untuk menghadang gerak maju Rusia.
Perkembangan lain sepanjang pekan hingga akhir pekan lalu, Pasukan Dirgantara Rusia mengebom tempat penempatan legiun asing tentara Ukraina di Republik Rakyat Donetsk.
Lebih dari 130 tentara bayaran asing menemui ajalnya selama 24 jam terakhir. Hal ini dikemukakan juru bicara Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Igor Konashenkov.
Serangan diarahkan ke unit legiun asing di Maslyakovka dan Kramatorsk di Republik Rakyat Donetsk.
Selain itu, Konashenkov mengungkapkan pasukan Rusia melenyapkan sekitar 90 tentara Ukraina selama serangan yang dilakukan di DPR.
"Sebanyak 90 prajurit Ukraina, dua tank, lima kendaraan lapis baja tempur, dan tujuh kendaraan bermotor tersingkir akibat kerusakan yang ditimbulkan pada musuh dengan senjata gabungan di daerah dekat pemukiman Krasnoye, Petrovskoye, Nevelskoye, Georgiyevka dan Pobeda di Republik Rakyat Donetsk," kata Konashenko.
Ini terjadi setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 89 tentara Rusia tewas Senin setelah pasukan Ukraina menembakkan rudal ke fasilitas penempatan sementara pasukan Rusia di Makiivka, DPR.
Konashenkov melaporkan angkatan bersenjata negaranya menghancurkan empat sistem roket multipeluncur HIMARS buatan AS, 800 butir amunisi, dan 120 tentara Ukraina di DPR.
Titik serangan ada di area stasiun kereta api Druzhkovka. Dua sistem roket peluncuran ganda HIMARS buatan AS, empat sistem roket Vampir RM-70 buatan Ceko hancur.
Konashenkov menggarisbawahi pasukan Rusia mengungkap posisi Ukraina di wilayah tersebut, yang memungkinkan mereka menggunakan dua HIMARS untk membombardir penduduk sipil di DPR.
Selain itu, dalam 24 jam terakhir terlihat Moskow menembak jatuh 13 UAV Ukraina dan mencegat sembilan roket HIMARS.
Dilaporkan, UAV ditembak jatuh di dekat permukiman Svistunovka dan Chervonopopovka di Republik Rakyat Lugansk, Kirillovka di Republik Rakyat Donetsk, Trudovoye dan Berdyansk di Wilayah Zaporozhye.
Sementara itu, roket HIMARS jatuh di dekat komunitas Chervonopopovka di Republik Rakyat Lugansk dan Novaya Kakhovka di Wilayah Kherson.
Konashenko mengklaim Rusia telah menghancurkan lebih dari 2.800 drone Ukraina sejak awal perang Ukraina
Pejabat senior Pentagon mencatat pertempuran sporadis masih dilakukan pasukan Ukraina melawan tekanan Rusia.
Baca juga: Presiden Xi Jinping Kunjungi Rusia untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Jaga Stabilitas Dunia
Baca juga: Kerugian Ukraina di Artyomovsk, 10-11 ribu Tentara Tewas Setiap Bulan
Kami berpikir ada bagian yang baik dari Soledar yang dimiliki Rusia dan Ukraina juga. Baku tembak artileri ini ngeri, kata pejabat Pentagon dikutip Al Mayadeen dari Beirut, Selasa (10/1/2023).Menurut pejabat itu, Bakhmut, yang terletak tujuh kilometer dari Soledar, juga menjadi medan pertempuran ganas, kedua belah mengobral ribuan peluru artileri.
Baca juga: Penyebab Perang Ukraina-Rusia dan Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan NATO dan Uni Eropa?
Baca juga: Skandal Pasokan Senjata: Pengkhianat di Balik Keterlambatan Amunisi untuk Wagner PMC?
Staf Pertahanan Republik Rakyat Donetsk (DPR) mengatakan pada hari sebelumnya pasukan Rusia telah mengambil alih desa Bakhmutskoe dekat Soledar dan timur laut Bakhmut.Kedua kota utama tersebut terletak di bagian DPR yang dikuasai Kiev, yang menjadi bagian dari Federasi Rusia pada September setelah referendum.
Baca juga: AS Anggap Rusia Melanggar Perjanjian START, Apa Dampaknya bagi Dunia?
Baca juga: Putin Ungkapkan Prioritas Kementerian Pertahanan dan Tantangan Industri Pertahanan Rusia dalam Pertemuan dengan Para Pekerja Pabrik Penerbangan
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan orang-orang yang tinggal di DPR, Republik Rakyat Lugansk, Kherson, dan Zaparozhye telah menjadi warga negara (Rusia) selamanya.
Saya ingin orang-orang di Kiev dan pemilik aslinya mendengarkan saya; kami meminta Kiev untuk memasuki gencatan senjata segera untuk mengakhiri perang yang mereka mulai pada 2014," kata Putin.
Bakhmut telah menjadi pusat transportasi penting untuk memasok pasukan Ukraina di Donbass sehubungan dengan perang Ukraina.
Beberapa hari yang lalu, seorang pejabat AS mengkonfirmasi tentara Rusia telah membuat kemajuan bertahap di kota Bakhmut, yang terletak di pinggiran barat wilayah Donetsk.
Masih ada pertempuran sengit, karena Ukraina terus berperang, dan Rusia, pada gilirannya, terus membuat kemajuan bertahap di sana," katanya.
Pertempuran sengit akan terus berlanjut di Donetsk di bulan-bulan mendatang. Pasukan Rusia terus maju menuju daerah padat penduduk kota .
Lebih dari sebulan lalu pasukan Rusia memperketat pengepungan mereka terhadap pasukan Ukraina yang hadir di sana, dan mereka terus membombardir posisi mereka dengan rudal dan artileri.
Media barat telah berbicara tentang pertempuran Bakhmut selama lebih dari sebulan sekarang, di mana sekutu Kiev khawatir kendali Rusia atas itu akan menjadi kunci runtuhnya seluruh front di tangan pasukan Rusia selama musim dingin yang keras.
Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk "dalam dua hingga tiga hari" jika mereka menerima artileri jarak jauh yang dijanjikan oleh AS dan Inggris.
Sumber-sumber Rusia mengkonfirmasi pasukan Ukraina dan tentara bayaran menderita kerugian besar dalam hal nyawa dan peralatan.
Pasukan Ukraina sangat menderita karena sulitnya memindahkan personel ke kota, karena kondisi cuaca yang keras.
Sisi lain, mereka terpaksa menarik bala bantuan dari front Zaporozhye dan Svatove, untuk memperkuat kelompok tempur di Bakhmut.
Dengan opsi terakhir ini, pasukan Ukraina akan melemahkan posisi mereka di kota-kota lain dan terpaksa mengorbankan kemampuan mereka ke arah itu.
Opsi lain, Ukraina akan mengerahkan semua pasukan cadangan mereka dalam upaya untuk menghadang gerak maju Rusia.
Perkembangan lain sepanjang pekan hingga akhir pekan lalu, Pasukan Dirgantara Rusia mengebom tempat penempatan legiun asing tentara Ukraina di Republik Rakyat Donetsk.
Lebih dari 130 tentara bayaran asing menemui ajalnya selama 24 jam terakhir. Hal ini dikemukakan juru bicara Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Igor Konashenkov.
Serangan diarahkan ke unit legiun asing di Maslyakovka dan Kramatorsk di Republik Rakyat Donetsk.
Selain itu, Konashenkov mengungkapkan pasukan Rusia melenyapkan sekitar 90 tentara Ukraina selama serangan yang dilakukan di DPR.
"Sebanyak 90 prajurit Ukraina, dua tank, lima kendaraan lapis baja tempur, dan tujuh kendaraan bermotor tersingkir akibat kerusakan yang ditimbulkan pada musuh dengan senjata gabungan di daerah dekat pemukiman Krasnoye, Petrovskoye, Nevelskoye, Georgiyevka dan Pobeda di Republik Rakyat Donetsk," kata Konashenko.
Ini terjadi setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 89 tentara Rusia tewas Senin setelah pasukan Ukraina menembakkan rudal ke fasilitas penempatan sementara pasukan Rusia di Makiivka, DPR.
Konashenkov melaporkan angkatan bersenjata negaranya menghancurkan empat sistem roket multipeluncur HIMARS buatan AS, 800 butir amunisi, dan 120 tentara Ukraina di DPR.
Titik serangan ada di area stasiun kereta api Druzhkovka. Dua sistem roket peluncuran ganda HIMARS buatan AS, empat sistem roket Vampir RM-70 buatan Ceko hancur.
Konashenkov menggarisbawahi pasukan Rusia mengungkap posisi Ukraina di wilayah tersebut, yang memungkinkan mereka menggunakan dua HIMARS untk membombardir penduduk sipil di DPR.
Selain itu, dalam 24 jam terakhir terlihat Moskow menembak jatuh 13 UAV Ukraina dan mencegat sembilan roket HIMARS.
Dilaporkan, UAV ditembak jatuh di dekat permukiman Svistunovka dan Chervonopopovka di Republik Rakyat Lugansk, Kirillovka di Republik Rakyat Donetsk, Trudovoye dan Berdyansk di Wilayah Zaporozhye.
Sementara itu, roket HIMARS jatuh di dekat komunitas Chervonopopovka di Republik Rakyat Lugansk dan Novaya Kakhovka di Wilayah Kherson.
Konashenko mengklaim Rusia telah menghancurkan lebih dari 2.800 drone Ukraina sejak awal perang Ukraina
TOPIK TERKAIT:
-
Ini Senjata yang Diklaim Rusia Paling Efektif selama Invasi Ukraina
-
Berhasil Amandemen Konstitusi, Xi Jinping Jadi Presiden Pertama China yang Jabat 3 Periode
-
Rusia Klaim Kendali Bakhmut, Pertempuran Berdarah Perang Ukraina Berakhir?
-
Militer Ukraina Kehilangan Lebih 11 Ribu Personel di Bulan Februari
-
Hormat Zelensky untuk Pasukan Ukraina yang Berjuang Pertahankan Bakhmut
-
Jerman Peringatkan ‘Konsekuensi’ Jika Tiongkok Kirim Senjata ke Rusia
-
Tentara Bayaran Rusia Klaim Kuasai Bakhmut, Ukraina Mundur Teratur
-
Laporan Intelijen Inggris: Ukraina Makin Terkepung di Bakhmut
-
Bagaimana Pengungsi Yahudi Hidupkan Kembali “Yerusalem Timur” di Ukraina
JALURINFO VIDEO NEWS

Jelajahi Keimdahan Alam Dunia di Sini

Pegunungan Altai Mongolia, Keindahan Alam yang Menawan di Mongolia

Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

Festival Balon Udara Cappadocia: Pengalaman Wisata Tak Terlupakan

Melihat Letusan Spektakuler Gunung Berapi Meradalir Islandia

JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Timnas Indonesia Siap Taklukkan Burundi Lagi di Leg 2: Bekal Impresif dan Pertahanan Kokoh Siap Digunakan!
Viewnum 11
3 menit yang lalu
3 Desa Wisata Enrekang Tembus 300 Besar Terbaik Menuju Primadona Nasional
Viewnum 44
1 jam yang lalu
Laka Lantas Jadi Curhatan Warga Desa Larobende Di Jumat Curhat Polres Konawe Utara
Viewnum 601
2 hari yang lalu
Camat Ujungbulu Akui Inovasi Lorong Jelita Dukcapil: Dekatkan Pelayanan ke Masyarakat
Viewnum 980
2 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Bachtiar Adnan Kusuma, Bisnis Buku Islam, Peluang Pasarnya Prospektif
ViewNum 1322 kali

Kabupaten Gowa Jadi Lokasi Pengembangan Peternakan Ayam Broiler
ViewNum 2389 kali

Jam Kerja ASN Dikurangi Selama Ramadan
ViewNum 2203 kali

Wabup Edy Manaf Dirikan Rumah Tahfidz di Rumah Orangtuanya
ViewNum 2673 kali
