Soal Rekomendasi Polisi dan Laga di Kanjuruhan yang Berakhir Tragedi

Nasional | 2022-10-03

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Foto: Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan: Aturan FIFA dan Penjelasan Polisi (AFP via Getty Images/STR)
JALURINFO.COM, JAKARTA- Tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Setidaknya ada sebanyak 130 orang meninggal dunia.

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi Sabtu (1/10) malam bermula saat para suporter menyerbu lapangan usai timnya kalah melawan Persebaya. Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata.

Baca juga: Willem Wandik Nilai Pentingnya Infrastruktur Perhubungan di Papua

Baca juga: Ajukan Permohonan Pengujian Formil, Ini Alasan Gugatan Denny Indrayana dan Zainal Arifin Mochtar

Gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun. Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak.
Rekomendasi Polisi Ditolak
Tragedi Kanjuruhan menjadi noda hitam dunia sepakbola Indonesia. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menyebut polisi sudah mengantisipasi kerawanan laga dengan mengajukan percepatan gelaran laga akan tetapi ditolak. Ini bukti usulan polisi ditolak.

Baca juga: KoReAn DKI Jakartan dan Banten Deklarasi Gerakan Saksi AMIN Tak Mau Dibayar

Baca juga: Guru Besar Hukum Konstitusi Unhas Prof. Dr. Achmad Ruslan, SH.,MH: MK Tidak Berwenang Menambah Kalimat karena Bukan Pembuat UU

"Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang," kata Mahfud dalam akun Instagram-nya seperti dilihat detikcom, Minggu (2/10/2022). Ejaan di unggahan Mahfud sudah disesuaikan.

Berdasarkan surat dari Polres Malang yang didapat detikcom soal laga Arema FC versus Persebaya yang di dalamnya terdapat usulan mempercepat pertandingan ke sore hari. Surat tertanggal 18 September 2022 ditandatangani langsung Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.

Baca juga: ASR, Pencinta Balap Motor dan Cagub Sultra Saksikan MotoGP Mandalika 2023

Baca juga: Kenapa Prabowo Pilih Gibran? Ini Penjelasan Ketua Harian Partai Gerindra Dasco


Surat ini merupakan rujukan atas surat Panpel Arema FC Nomor:014/PANPEL/ARM/IX/2022 tanggal 12 September 2022 perihal rekomendasi pertandingan dan bantuan keamanan pertandingan sepakbola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya. Dalam rujukan itu, terdapat perkiraan intelijen singkat soal kerawanan laga Arema FC vs Persebaya.

Polres Malang meminta laga ini dipercepat ke sore hari. Alasan dalam surat itu disebutkan murni karena keamanan.

"Sehubungan dengan rujukan di atas, bersama ini mohon bantuannya kepada Panpel Arema FC agar mengajukan surat permohonan perubahan jadwal pertandingan sepak bola BRI Liga 1 Tahun 2022 kepada PT. Liga Indonesia terkait rencana pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya pada hari Sabtu tanggal 1 Oktober 2022 yang sedianya main pada pukul 20.00 WIB agar diajukan menjadi pada pukul 15.30 WIB dengan pertimbangan keamanan," demikian bunyi surat dari Kapolres Malang.

Jawaban PT Liga Indonesia Baru, dalam surat yang diteken Dirut Akhmad Hadian Lukita per 19 September 2022, sesuai pernyataan Mahfud Md. PT Liga Indonesia Baru tetap ingin laga ini digelar sesuai jadwal sembari meminta Panpel Arema FC berkoordinasi maksimal dengan kepolisian.

"Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, maka perkenankanlah kami PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) menyampaikan bahwa meminta kepada Klub Arema FC untuk berkoordinasi secara optimal kepada pihak keamanan dalam hal ini khususnya dengan KAPOLRES Malang untuk TETAP melaksanakan pertandingan BRI Liga 1-2022/2023 NP 96 antara Arema FC vs PERSEBAYA Surabaya DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN JADWAL YANG TELAH DITENTUKAN," demikian bunyi surat PT LIB.

PSSI Buka Suara
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) buka suara terkait keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) menolak rekomendasi kepolisian soal perubahan jam pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan dengan alasan keamanan. PSSI mengklaim sebelumnya sudah ada kesepakatan terkait penolakan itu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi membenarkan adanya surat rekomendasi dari polisi tersebut. Dia mengatakan PT LIB dan Panpel telah berdiskusi untuk tetap melaksanakan pertandingan tersebut sesuai jadwal.

"Iya, pertama kita ketahui bahwa kepolisian mengajukan permohonan untuk dilaksanakan di sore hari, tetapi oleh PT LIB dan Panpel dilakukan diskusi dan terjadi kesepahaman bersama bahwa silakan untuk dilaksanakan di malam hari," kata Yunus Nusi kepada wartawan dalam konferensi pers di Stadion Madya, GBK, Jakarta, Minggu (2/10/2022).

Yunus Nusi menjelaskan bahwa hasil dari kesepahaman bersama dari Panpel dan PT LIB itu mempertimbangkan soal tim pendukung lawan, yakni Persebaya FC. Dia menyebut pertandingan dapat dilakansakan sesuai jadwal jika pendukung Persebaya FC tidak datang ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

"Tentu dengan beberapa persyaratan, salah satunya untuk tidak menghadirkan suporter lawan atau suporter tamu ke stadionnya," ungkapnya.

Hal itu, lanjut Yunus, menjadi pertimbangan Panpel dan PT LIB untuk tetap melaksanakan pertandingan sesuai jadwal. Absennya suporter tamu dinilai dapat mencegah terjadinya kericuhan suporter antarklub.

"Dan itu yang menjadi rujukan dari pihak panpel dan PT LIB utnuk ber-positive thinking bahwa sulit untuk akan ada kerusuhan. Di mana letak kerusahannya ketika tidak ada rivalitas suporter dan tidak ada suporter dari Persebaya yang datang ke Malang," jelas Yunus.

"Sehingga, akhirnya terjadi kesepahaman. Akhirnya juga dilaksanakan atas kesepahaman bersama," tutupnya.

Polri Audit SOP Penggunaan Gas Air Mata
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan pihaknya akan melakukan audit prosedur operasional standar atau SOP yang diterapkan para personel.

"Tim tentunya akan mendalami terkait SOP dan tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh Satgas atau pun tim pengamanan yang melaksanakan tugas pada saat pelaksanaan pertandingan. Tentunya tahapan-tahapan yang ada akan dilaksanakan audit," katanya di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (10/9).

Sigit memastikan tim yang diterjunkan ke lokasi akan mendalami semua hal. Hasil pendalaman kata Sigit, akan menjadi bagian dari proses investigasi yang dilakukan.

"Kemudian kami juga mendapatkan informasi upaya penyelamatan terhadap pemain dan ofisial Persebaya dan Arema FC. Semuanya akan kami dalami dan ini akan menjadi bagian dari investigasi secara tuntas baik dari penyelenggara, dari sisi pengamanan, dan pihak-pihak yang terlibat," katanya.

BERITA TERKAIT:

BERITA TERKINI:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020