
Sketsa-sketsa
TENANGLAH MENGHADAPI KRITIK
Catatan: Syamsu Nur
Opini | 2022-04-09

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Penulis Sketsa-sketsa, H. Syamsu Nur
JALURINFO.COM, Maros-
Kritik itu memang tidak bisa hilang. Kritik selalu muncul kalau ada ketidak puasan. Ada baiknya karena kritik bisa meluruskan informasi yang bengkok.
Tapi bisa juga membuat naik pitam bagi yang terkena kritik. Apalagi kalau kritik itu dianggap berlebihan dan tidak bisa dikatakan mengandung kebenaran.
Kritik itu berarti tanggapan yang kadang bernada kecaman. Kadang juga disertai pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya atau pendapat. Di dunia demokrasi, mengemukakan pendapat yang bernada kritik dan koreksi, banyak sering terjadi. Bahkan bisa saja muncul kemajuan kalau ada pendapat, koreksi.dan kritik yang sering dilakukan. Dalam keseharian ada pejabat yang kalau dikritik, tenang saja. Dia bisa meluruskan informasi kritik itu dengan santai. Tapi ada juga yang begitu dikritik langsung naik pitam dan langsung melapor ke Polisi. Kritik itu tujuannya adalah untuk mengoreksi ketidak benaran.
Baca juga: SKETSA-SKETSA
Soal kritik, maka pers lah yang paling sering melakukan. Karena undang-undang pers memberi hak kepada pers untuk melakukan kontrol sosial. Kemudian muncul undang-undang iTE yang memberi perlindungan kepada pihak yang dirugikan terhadap informasi melalui ITE yang dianggap pencemaran nama baik atau penghinaan. Mengeritik melalui media elektronik memang bisa dianggap dahsyat karena dalam waktu singkat dapat menyebar ke mana-mana. Namun banyak kasus penghinaan melalui ITE orang dijadikan tersangka dan bahkan ditahan berbulan-bulan. Namun setelah proses pengadilan, terlapor dinyatakan tak bersalah dan bebas dari tuntutan hukum.
Masih ingat Kapolri jenderal Polisi Hoegeng. Dia adalah jenderal Polisi yang tenang dan sabar menerima kritik. Ketika ditanya, soal kritik kepadanya - ia berkomentar : kritik itu ibarat pil pahit tapi bisa menyembuhkan. Seandainya pejabat kita sekarang berpendapat juga demikian, maka kuranglah kegaduhan. Bahkan kalau terjadi saling gugat menggugat, bisa terjadi kegaduhan yang berkepanjangan. Saling membuka bukti tentang pelanggaran hukum yang terjadi. Dan borok lama bisa terungkap. Maka kata pepatah, kalah jadi abu dan menang jadi arang. Begitulah kondisi kalau masalah sampai ke meja hijau.
Baca juga: Sketsa-Sketsa
Yang terbaik adalah tenang menghadapi kritik, dan lalu disimak, dilakukan klarifikasi, gunakan hak jawab, beri penjelasan pada jalur informasi yang telah digunakan pengkritik. Keseimbangan informasi itu penting. Tidak usah alergi kritik. Siapa tahu dibalik kritik itu ada juga obat penyembuhnya.xxx 
Kritik itu berarti tanggapan yang kadang bernada kecaman. Kadang juga disertai pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya atau pendapat. Di dunia demokrasi, mengemukakan pendapat yang bernada kritik dan koreksi, banyak sering terjadi. Bahkan bisa saja muncul kemajuan kalau ada pendapat, koreksi.dan kritik yang sering dilakukan. Dalam keseharian ada pejabat yang kalau dikritik, tenang saja. Dia bisa meluruskan informasi kritik itu dengan santai. Tapi ada juga yang begitu dikritik langsung naik pitam dan langsung melapor ke Polisi. Kritik itu tujuannya adalah untuk mengoreksi ketidak benaran.
Baca juga: SKETSA-SKETSA
BILA RAMADHAN DATANG LAGI
Catatan: Syamsu Nur
Baca juga: Soal 1 Kursi 2 Pantat dan Pangkat Bawahan Lebih Tinggi di Takalar, Netizen Bilang Begini
Banyak kejadian, terjadi banyak penyimpangan. Maka perlu diluruskan. Muncullah kritik. Tapi kritik dan penghinaan, beda-beda tipis. Banyak orang merasa terhina dengan munculnya kritik. Alasannya karena ada informasi kritik itu yang dianggap berlebihan dan tidak sesuai fakta. Maka pemberi kritik digugat secara hukum. Banyak kasus terjadi , setelah berlaku undang ITE, soal yang bernada kritik bisa dianggap penghinaan dan pencemaran nama baik. Maka sampailah masalah itu masuk ke masalah hukum. Gugat menggugat muncul di pengadilan.Soal kritik, maka pers lah yang paling sering melakukan. Karena undang-undang pers memberi hak kepada pers untuk melakukan kontrol sosial. Kemudian muncul undang-undang iTE yang memberi perlindungan kepada pihak yang dirugikan terhadap informasi melalui ITE yang dianggap pencemaran nama baik atau penghinaan. Mengeritik melalui media elektronik memang bisa dianggap dahsyat karena dalam waktu singkat dapat menyebar ke mana-mana. Namun banyak kasus penghinaan melalui ITE orang dijadikan tersangka dan bahkan ditahan berbulan-bulan. Namun setelah proses pengadilan, terlapor dinyatakan tak bersalah dan bebas dari tuntutan hukum.
Baca juga: Kisah Jenaka di Pantai Akarena Makassar
Baca juga: Ceritera Lucu 1 Kursi 2 Pantat dan Kisah Aneh di Birokrasi Takalar
Kritik itu muncul bukan karena semata ada penyimpangan. Tetapi kritik bisa juga muncul karena ada informasi untuk publik yang tidak dipublikasikan. Tapi ada juga informasi yang simpang siur, ada yang samar-samar, bahkan ada yang sengaja disembunyikan. Banyak Pejabat yang menyatakan tidak apa dikritik, tapi punya nilai kebenaran. Yang problem kalau kritik itu tidak berdasar dan tak meimiliki nilai kebenaran. Bisalah dikatakan kritik yang tidak benar dan bisa dikatakan berita bohong dan mencemarkan nama baik.Masih ingat Kapolri jenderal Polisi Hoegeng. Dia adalah jenderal Polisi yang tenang dan sabar menerima kritik. Ketika ditanya, soal kritik kepadanya - ia berkomentar : kritik itu ibarat pil pahit tapi bisa menyembuhkan. Seandainya pejabat kita sekarang berpendapat juga demikian, maka kuranglah kegaduhan. Bahkan kalau terjadi saling gugat menggugat, bisa terjadi kegaduhan yang berkepanjangan. Saling membuka bukti tentang pelanggaran hukum yang terjadi. Dan borok lama bisa terungkap. Maka kata pepatah, kalah jadi abu dan menang jadi arang. Begitulah kondisi kalau masalah sampai ke meja hijau.
Baca juga: Sepenggal Tulisan Petani Pulau Obi
Baca juga: Sketsa-Sketsa
ANTARA MEDIA CETAK DAN MEDIA ON LINE
Catatan : Syamsu Nur
Yang terbaik adalah tenang menghadapi kritik, dan lalu disimak, dilakukan klarifikasi, gunakan hak jawab, beri penjelasan pada jalur informasi yang telah digunakan pengkritik. Keseimbangan informasi itu penting. Tidak usah alergi kritik. Siapa tahu dibalik kritik itu ada juga obat penyembuhnya.xxx 
TOPIK TERKAIT:
-
Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi
-
Amatiran Urus Garam
-
23 Tahun Ngos-ngosan Antara 2 Bibir
Oleh: M Said Welikin -
Orang pinggiran dan Bedah Rumah
Oleh: M Said Welikin -
Polisiku, Polisita, Polisi Kita Semua, tetap Menjadi Dambaan Masyarakat
-
Sketsa-sketsa
41 Tahun Harian Fajar KETIKA PENDIRI TIDAK “TURUN GUNUNG” LAGI
Catatan : Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
FAREL PRAYOGA dan Lagu OJO DIBANDINGKE
Catatan: Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
KETIKA PARE-PARE MENIKMATI PSM
Catatan: Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
KETIKA HARGA BBM NAIK LAGI
Catatan: Syamsu Nur
JALURINFO VIDEO NEWS

Jelajahi Keimdahan Alam Dunia di Sini

Pegunungan Altai Mongolia, Keindahan Alam yang Menawan di Mongolia

Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

Festival Balon Udara Cappadocia: Pengalaman Wisata Tak Terlupakan

Melihat Letusan Spektakuler Gunung Berapi Meradalir Islandia

JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Laka Lantas Jadi Curhatan Warga Desa Larobende Di Jumat Curhat Polres Konawe Utara
Viewnum 456
19 jam yang lalu
Camat Ujungbulu Akui Inovasi Lorong Jelita Dukcapil: Dekatkan Pelayanan ke Masyarakat
Viewnum 716
22 jam yang lalu
Janji AKP Fitrayadi di Awal Ramadan, Siap Dicopot dan Dilaporkan ke Kapolda Sultra
Viewnum 1128
1 hari yang lalu
Sasar Lahan Kritis, Pemkab Gowa Kembali Tanam 4.000 Bibit Pohon di Tombolopao
Viewnum 1678
3 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Bachtiar Adnan Kusuma, Bisnis Buku Islam, Peluang Pasarnya Prospektif
ViewNum 1278 kali

Kabupaten Gowa Jadi Lokasi Pengembangan Peternakan Ayam Broiler
ViewNum 2001 kali

Jam Kerja ASN Dikurangi Selama Ramadan
ViewNum 1870 kali

Wabup Edy Manaf Dirikan Rumah Tahfidz di Rumah Orangtuanya
ViewNum 1869 kali
