
SKETSA-SKETSA
BILA RAMADHAN DATANG LAGI
Catatan: Syamsu Nur
Opini | 2023-03-15
© Disediakan oleh Jalurinfo.com Video santri Ponpes Annur Tompobulu melakukan kegiatan Muhadatsah Al-Yaumiyah Bahasa Arab setelah Shalat Subuh di Pondok Pesantren An-Nur Tompobulu, desa Benteng Gajah Kec. Tompobulu Kab. Maros Sulawesi Selatan.
JALURINFO.COM, MAKASSAR-
Teringat masa kecil. Rasa gembira bukan kepalang, bila bulan Ramadhan tiba. Bayangan liburan panjang. Bertemu sesama teman di Masjid dan Surau. Bertadarus, saling membangunkan untuk makan sahur dengan gendang. Shalat subuh di Masjid jadi ramai. Anak muda memenuhi masjid yang kemudian melanjutkan jalan subuh sampai ke pinggir pantai.
Kemeriahan ramadhan adalah acara buka bersama, yang boleh dikata hampir setiap hari bergiliran dari rumah ke rumah. Dan lebih meriah lagi apabila hari Raya Idul fitri tiba. Pakai baju baru dan saling mengunjungi kerabat dan handai tolan. Bagi anak-anak seusia Sekolah Dasar berkeliling rumah sambil menyapa tuan rumah :
“ Assalamu Alaikum”
Baca juga: Sketsa-sketsa
“Tidak usah kue pak, uang saja.” Jawaban seru dan spontan dari anak-anak tanpa malu.
Baca juga: Sketsa-sketsa
Maka uang seribu, dua ribu dan lima ribu jadi rebutan anak- anak dengan gembira. Memang setiap hari Raya uang kecil dan baru sudah dipersiapkan. Anggaplah sedekah tahunan bagi-bagi uang untuk memeriahkan sebagai warna lebaran bagi kaum muslimin.
Suasana seperti ini pernah hilang selama dua sampai 3 tahun. Tidak ada ramai-ramai di Masjid. Tidak ada juga acara buka puasa bersama. Tidak ada lebaran yang meriah. Copid19 telah mengubah suasana. Pokoknya suasana lebaran yang sepi kunjungan. Rumah sahabat dan handai tolan tidak dikunjungi lagi. Kecuali keluarga dekat lah yang menghiasi kunjungan silaturrahmi.
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Terasa ada yang hilang. Kerinduan suasana puasa dan lebaran menjadi “rindu yang dibungkus persaudaraan dan keagamaan”
Kini, beberapa hari lagi. Ramadhan akan tiba. Ramadhan yang tanpa masker. Yang tak ada lagi himbauan tidak shalat di masjid. Tidak ada lagi larangan kumpul sambil buka puasa ramai-ramai. Maka ramadhan kali ini yang akan datang. Terbayang lagi suasana ramai seperti dulu. Suasana keagamaan yang selalu dirindukan bakal muncul lagi. Teriakan ” Pallu, Pallu, dikala saat makan sahur tiba, bergema lagi di pelosok lorong-lorong kota. Yang menjadi tanda tanya, apakah buka puasa bersama bakal ramai lagi. Hal yang memang perlu dipertanyakan karena suasana ekonomi belum pulih. Masih banyak saudara kita kehilangan pekerjaan dan penghasilan yang menurun. Mungkin masih banyak di antara kita diliputi kesedihan dalam ramadhan kali ini. Ada ketidak mampuannya untuk menggembirakan anak-anak mereka menyambut lebaran. Suasana ekonomi yang masih berkekurangan mempengaruhinya. Maka bagi yang benasib baik, yang masuk golongan “berpunya”. Saatnya bisa meningkatkan amaliah membagi rezekinya dalam bulan suci yang Mubarak ini. xxx

Baca juga: Sketsa-sketsa
BALAJAR DARI PASAR TANAH ABANG
Catatan: Syamsu Nur
Baca juga: Toleransi Antara Umat Beragama: Tantangan Besar Bagi Negara Menuju 100 Tahun Indonesia Merdeka dalam Merawat Pluralisme dan Kebinekaan
“ Silahkan makan kue lebaran. Ada juga buras dan ketupat dan ayam goreng”, begitu umumnya tuan rumah menyambut anak-anak yang datang berombongan.“Tidak usah kue pak, uang saja.” Jawaban seru dan spontan dari anak-anak tanpa malu.
Baca juga: MUKP Cara Hambur - Hamburkan Uang
Baca juga: Sketsa-sketsa
CAWE-CAWE POLITIK
Catatan : Syamsu Nur
Maka uang seribu, dua ribu dan lima ribu jadi rebutan anak- anak dengan gembira. Memang setiap hari Raya uang kecil dan baru sudah dipersiapkan. Anggaplah sedekah tahunan bagi-bagi uang untuk memeriahkan sebagai warna lebaran bagi kaum muslimin. Suasana seperti ini pernah hilang selama dua sampai 3 tahun. Tidak ada ramai-ramai di Masjid. Tidak ada juga acara buka puasa bersama. Tidak ada lebaran yang meriah. Copid19 telah mengubah suasana. Pokoknya suasana lebaran yang sepi kunjungan. Rumah sahabat dan handai tolan tidak dikunjungi lagi. Kecuali keluarga dekat lah yang menghiasi kunjungan silaturrahmi.
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Oleh : Prof. Hasrullah
Baca juga: Soal 1 Kursi 2 Pantat dan Pangkat Bawahan Lebih Tinggi di Takalar, Netizen Bilang Begini
Terasa ada yang hilang. Kerinduan suasana puasa dan lebaran menjadi “rindu yang dibungkus persaudaraan dan keagamaan”
Kini, beberapa hari lagi. Ramadhan akan tiba. Ramadhan yang tanpa masker. Yang tak ada lagi himbauan tidak shalat di masjid. Tidak ada lagi larangan kumpul sambil buka puasa ramai-ramai. Maka ramadhan kali ini yang akan datang. Terbayang lagi suasana ramai seperti dulu. Suasana keagamaan yang selalu dirindukan bakal muncul lagi. Teriakan ” Pallu, Pallu, dikala saat makan sahur tiba, bergema lagi di pelosok lorong-lorong kota. Yang menjadi tanda tanya, apakah buka puasa bersama bakal ramai lagi. Hal yang memang perlu dipertanyakan karena suasana ekonomi belum pulih. Masih banyak saudara kita kehilangan pekerjaan dan penghasilan yang menurun. Mungkin masih banyak di antara kita diliputi kesedihan dalam ramadhan kali ini. Ada ketidak mampuannya untuk menggembirakan anak-anak mereka menyambut lebaran. Suasana ekonomi yang masih berkekurangan mempengaruhinya. Maka bagi yang benasib baik, yang masuk golongan “berpunya”. Saatnya bisa meningkatkan amaliah membagi rezekinya dalam bulan suci yang Mubarak ini. xxx
TOPIK TERKAIT:
-
Kisah Jenaka di Pantai Akarena Makassar
-
Ceritera Lucu 1 Kursi 2 Pantat dan Kisah Aneh di Birokrasi Takalar
-
Sepenggal Tulisan Petani Pulau Obi
-
Sketsa-Sketsa
ANTARA MEDIA CETAK DAN MEDIA ON LINE
Catatan : Syamsu Nur -
Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi
-
Amatiran Urus Garam
-
23 Tahun Ngos-ngosan Antara 2 Bibir
Oleh: M Said Welikin -
Orang pinggiran dan Bedah Rumah
Oleh: M Said Welikin -
Polisiku, Polisita, Polisi Kita Semua, tetap Menjadi Dambaan Masyarakat
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Wawali Makassar Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Segerakan Operasi Pasar
Viewnum 11
27 menit yang lalu
TP PKK Makassar Fokus pada Pengembangan Ketahanan Pangan di Setiap Kecamatan
Viewnum 33
30 menit yang lalu
Puluhan Siswa TK dan SD Se-Kabupaten Gowa Ikut Lomba Mewarnai HKG PKK Ke-51
Viewnum 176
9 jam yang lalu
Paripurna Pendapat Akhir 7 fraksi DPRD Enrekang Atas Dua Ranperda Setuju
Viewnum 253
3 hari yang lalu
Hadiri Peringatan HKG PKK Ke-51, Adnan Minta PKK Gowa Berkolaborasi Turunkan Stunting
Viewnum 154
3 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 3787 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1151 kali

Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
ViewNum 1099 kali

Dekranasda Bulukumba Kembali Ukir Prestasi di Pekan Raya Sulsel 2023
ViewNum 1056 kali

Pengurus ICDT Siapkan 32 Kamera CCTV Untuk Pantau Aktifitas Masjid
ViewNum 1158 kali

Instalasi Farmasi Rumah Sakit I Lagaligo Lutim Miliki Empat Depo Layanan
ViewNum 1899 kali

Mantap, Siswa SMAN 1 Bone Lolos Parlemen Remaja 2023
ViewNum 5549 kali

Santri Al Imam Ashim Kembali Harumkan Sulsel di MTQ Internasional
ViewNum 9373 kali

Wabup Edy Manaf Harap Aksi Perubahan PKA Jadi Program di OPD
ViewNum 1998 kali

DPRD Usul Sekda Enrekang Dr.Baba Masuk Nominasi Penjabat Bupati
ViewNum 1106 kali

Video Istambul Kembali Dilanda Banjir, Beberapa Korban Meninggal Dunia
ViewNum 1031 kali
