
Sketsa-sketsa
SEKITAR PERMASALAHAN GEDUNG PWI SULSEL
Catatan : Syamsu Nur
Opini | 2022-06-10

© Disediakan oleh Jalurinfo.com H. Syamsu Nur, Penulis Sketsa-sketsa
JALURINFO.COM, Maros-
Melihat Gedung PWI Sulsel di Jalan A.Pettarani Makassar, yang ditutup oleh satpol PP, maka saya sebagai bagian dari masyarakat pers, sangat merasa prihatin. Gedung PWI yang dirancang dari awal sebagai pusat kegiatan wartawan, ternyata sudah dalam kondisi bermasalah.
Gedung tersebut tercatat sebagai asset daerah Propinsi Sulsel. Digunakan PWI Sulsel untuk beberapa kegiatan dan usaha. Namun menurut Pemda Sulsel, ada ketentuan baru dari Departemen Dalam Negeri yang mengatur tentang pemanfaatan asset daerah. Di sinilah letak perbedaan pendapat antara Pemda dan PWI Sulsel sampai masalah ini dibawa ke proses hukum.
Baca juga: SKETSA-SKETSA
Maka sebagai mantan Ketua PWI Sulsel dan puluhan tahun berkecimpuan di dunia pers, tidak ada salahnya kalau saya mengemukakan beberapa pendapat dan usul. Sebaiknya Gedung PWI sekarang di design ulang, mumpung gedungnya sudah ada bagian yang rusak. Gedung itu saya usulkan menjadi GEDUNG PERS, dimana penanggung jawab gedung adalah Dinas Komunikasi dan Informasi (Komimfo) Propinsi Sulsel. Komimfo ikut berkantor di situ sehingga masalah perawatan dan pemeliharaan gedung bisa terjamin. DI Gedung Pers tersebut ada beberapa ruangan yang dipersiapkan untuk organisasi pers, antaranya PWI, SPS, AJI, dan beberapa organisasi pers yang tergabung dalam Dewan Pers. Juga ada ruangan/aula untuk acara seminar, diskusi dan rapat-rapat.
Demikian juga nanti Gedung Pers Sulsel anggaran pemeliharaan gedung dibebankan ke Komimfo. Jadi pengawasan dan peruntukan gedung tetap dimonitor oleh Komimfo sebagai aparat Pemda Sulsel. Pihak PWI Sulsel juga harusnya tetap terbuka menerima pemikiran jalan keluar, karena kondisi kita saat ini sudah berubah. Maksud tulisan ini adalah bagaimana kita dalam waktu dekat bisa mencari solusi yang bisa membuat happy banyak pihak. Kita tinggalkan perbedaan pendapat yang sudah berjalan tahunan dan membuang banyak waktu dan energi yang pada dasarnya tidak menguntungkan semua pihak.
Baca juga: Sketsa-Sketsa
Ini sekedar pendapat, mungkin ada pendapat lain, tapi ini saya tulis dengan niat baik dan tanpa ada maksud dan tujuan kepentingan tertentu. Kecuali kebersamaan dan profesi kewartawan berjalan mulus dan kreatif. Harus diakui, bahwa kemitraan antara pers dengan pemerintah dan lembaga lain perlu tetap terjaga dan terpelihara dengan baik.xxxx
Gedung tersebut tercatat sebagai asset daerah Propinsi Sulsel. Digunakan PWI Sulsel untuk beberapa kegiatan dan usaha. Namun menurut Pemda Sulsel, ada ketentuan baru dari Departemen Dalam Negeri yang mengatur tentang pemanfaatan asset daerah. Di sinilah letak perbedaan pendapat antara Pemda dan PWI Sulsel sampai masalah ini dibawa ke proses hukum.
Baca juga: SKETSA-SKETSA
BILA RAMADHAN DATANG LAGI
Catatan: Syamsu Nur
Baca juga: Soal 1 Kursi 2 Pantat dan Pangkat Bawahan Lebih Tinggi di Takalar, Netizen Bilang Begini
Lebih rumit lagi karena kondisi di Gedung PWI Sulsel menjadi temuan BPKP, yang pada dasarnya ikut mempengaruhi penilain terhadap Pemda Sulsel dalam melakukan pengawasan pemanfaatan asset daerah. Berbagai pendapat dan polemik terjadi. Bagaimanapun dalam memecahkan masalah yang terjadi maka ketentuan dan peraturan yang berlaku tetap menjadi acuan. Maka sebaiknya ada suatu jalan keluar yang bisa diciptakan tapi tidak ada yang merasa tersakiti. Kondisi sekarang sudah berbeda dengan masa lalu. Termasuk kondisi pers yang sudah "berakar" dan "beranting" ke-mana-mana. Memang ketika gedung PWI diberikan hak pinjam pakai kepada PWI Sulsel, PWI statusnya memang sebagai satu-satunya organisasi wartawan yang diakui oleh Negara. Tapi sekarang di era kebebasan Pers sudah banyak organisasi Pers yang kesemuanya membutuhkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak.Maka sebagai mantan Ketua PWI Sulsel dan puluhan tahun berkecimpuan di dunia pers, tidak ada salahnya kalau saya mengemukakan beberapa pendapat dan usul. Sebaiknya Gedung PWI sekarang di design ulang, mumpung gedungnya sudah ada bagian yang rusak. Gedung itu saya usulkan menjadi GEDUNG PERS, dimana penanggung jawab gedung adalah Dinas Komunikasi dan Informasi (Komimfo) Propinsi Sulsel. Komimfo ikut berkantor di situ sehingga masalah perawatan dan pemeliharaan gedung bisa terjamin. DI Gedung Pers tersebut ada beberapa ruangan yang dipersiapkan untuk organisasi pers, antaranya PWI, SPS, AJI, dan beberapa organisasi pers yang tergabung dalam Dewan Pers. Juga ada ruangan/aula untuk acara seminar, diskusi dan rapat-rapat.
Baca juga: Kisah Jenaka di Pantai Akarena Makassar
Baca juga: Ceritera Lucu 1 Kursi 2 Pantat dan Kisah Aneh di Birokrasi Takalar
Sistem pengelolaan gedung bisa kita mencontoh ke Dewan Pers Jakarta. Penanggung jawab dan pembiayaan gedung dari anggaran Sekertariat Negara. Di gedung dewan pers itulah berkantor Dewan Pers, PWI, SPS, P3I, dan beberapa organisasi pers tingkat pusat.Demikian juga nanti Gedung Pers Sulsel anggaran pemeliharaan gedung dibebankan ke Komimfo. Jadi pengawasan dan peruntukan gedung tetap dimonitor oleh Komimfo sebagai aparat Pemda Sulsel. Pihak PWI Sulsel juga harusnya tetap terbuka menerima pemikiran jalan keluar, karena kondisi kita saat ini sudah berubah. Maksud tulisan ini adalah bagaimana kita dalam waktu dekat bisa mencari solusi yang bisa membuat happy banyak pihak. Kita tinggalkan perbedaan pendapat yang sudah berjalan tahunan dan membuang banyak waktu dan energi yang pada dasarnya tidak menguntungkan semua pihak.
Baca juga: Sepenggal Tulisan Petani Pulau Obi
Baca juga: Sketsa-Sketsa
ANTARA MEDIA CETAK DAN MEDIA ON LINE
Catatan : Syamsu Nur
Ini sekedar pendapat, mungkin ada pendapat lain, tapi ini saya tulis dengan niat baik dan tanpa ada maksud dan tujuan kepentingan tertentu. Kecuali kebersamaan dan profesi kewartawan berjalan mulus dan kreatif. Harus diakui, bahwa kemitraan antara pers dengan pemerintah dan lembaga lain perlu tetap terjaga dan terpelihara dengan baik.xxxx
TOPIK TERKAIT:
-
Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi
-
Amatiran Urus Garam
-
23 Tahun Ngos-ngosan Antara 2 Bibir
Oleh: M Said Welikin -
Orang pinggiran dan Bedah Rumah
Oleh: M Said Welikin -
Polisiku, Polisita, Polisi Kita Semua, tetap Menjadi Dambaan Masyarakat
-
Sketsa-sketsa
41 Tahun Harian Fajar KETIKA PENDIRI TIDAK “TURUN GUNUNG” LAGI
Catatan : Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
FAREL PRAYOGA dan Lagu OJO DIBANDINGKE
Catatan: Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
KETIKA PARE-PARE MENIKMATI PSM
Catatan: Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
KETIKA HARGA BBM NAIK LAGI
Catatan: Syamsu Nur
JALURINFO VIDEO NEWS

Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

Festival Balon Udara Cappadocia: Pengalaman Wisata Tak Terlupakan

Melihat Letusan Spektakuler Gunung Berapi Meradalir Islandia

Tur Panas ke Mesir, Menikmati Keindahan dengan Mengendarai Unta

Putin Harapkan Peningkatan Signifikan dalam PDB Rusia pada Kuartal Kedua

JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Pemkab Bulukumba Kembangkan Minat dan Potensi Siswa Lewat Asesmen Kolaboratif
Viewnum 143
33 menit yang lalu
Adnan Harap Sinergitas Bersama HMI Gowa terus Terjalin untuk Mensukseskan Program Daerah
Viewnum 216
2 jam yang lalu
Presiden Xi Jinping Kunjungi Rusia untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Jaga Stabilitas Dunia
Viewnum 405
8 jam yang lalu
Didampingi Sekda Bulukumba, Bupati Bone Ziarah ke Makam Raja Bone ke-9 Lapattawe di Dampang
Viewnum 625
17 jam yang lalu
Menikmati Keceriaan Mandi dan Berenang Bersama Keluarga di Permandian Wisata Kampar
Viewnum 1919
2 hari yang lalu
Pemkab Gowa Hibahkan Anggaran untuk Percepat Program Persertifikatan Tanah Warga
Viewnum 1658
2 hari yang lalu
Sambut Bulan Suci Ramadhan, Ponpes An-Nur Gelar Pengajian Umum dan Silaturahmi
Viewnum 2014
3 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Kerugian Ukraina di Artyomovsk, 10-11 ribu Tentara Tewas Setiap Bulan
ViewNum 1607 kali

Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah: Rukyat vs Hisab
ViewNum 1682 kali

AS Anggap Rusia Melanggar Perjanjian START, Apa Dampaknya bagi Dunia?
ViewNum 1567 kali
