
Sketsa-sketsa
MASIH BISAKAH BERKATA, “JANGAN SAKIT JANTUNGLAH”
Catatan : Syamsu Nur
Opini | 2022-08-09

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Penulis Sketsa-sketsa, H. Syamsu Nur
JALURINFO.COM, Maros-
Ada yang mengerikan bagi penderita sakit Jantung. Masih nampak segar bugar, baru saja bercanda, tiba-tiba tak sadar, mati. Setelah diperiksa secara medis, ketahuan korban sakit jantung.
Maka waspada terhadap penyakit jantung makin ditingkatkan. Apalagi, yang pernah divonis gagal jantung. Apakah “gagal jantung “ itu. Yaitu, apabila fungsi pompa jantung tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Hal ini disebabkan karena keterlambatan jantung mengeluarkan isinya. Padahal pembuluh darah balik terus mengisi jantung. Akibatnya terjadi pembendungan di paru-paru dan pembuluh darah balik. Terjadilah penumpukan cairan dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh.
Baca juga: Sketsa-sketsa
Kita pun jadi tercengang ketika pihak BPJS pernah menyebutkan bahwa sampai menghabiskan dana 4.180 Trilyun rupiah akibat biaya pengobatan yang disebabkan rokok. Yah,tentu sakit jantung lah arahnya. Menteri kesehatan RI juga pernah menyebutkan juga bahwa BPJS mengeluarkan biaya 10 Trilyun rupiah setahun, khusus membantu penderita sakit jantung. Maka Menteri Kesehatan minta para dokter memberikan pelayanan optimal, bukan pelayanan maksimal.
Baca juga: Sketsa-sketsa
Alasan Menteri, dokter terlalu cepat memutuskan tindakan pasang ring, padahal mestinya masih bisa diberikan pengobatan jalan. Biaya pasang ring itu biayanya besar. Bisa 60 juta rupiah. Kalau di rumah sakit Singapura, pasang ring bisa 160 juta rupiah.
Dari penjelasan menteri, perlulah semua orang tambah berhati-hati. Jangan sakit jantung dulu. Tapi namanya penyakit, siapa bisa menduga akan datang menggerogoti kita. Penyakit jantung tiba-tiba saja membuat panik. Bahkan bisa membuat “pamit” untuk meninggalkan dunia ini. Apalagi dengan statement menteri kesehatan, tentu para dokter akan me “rem” pelayanannya. Tapi bagaimana menahan sakit jantung, kalau gejalanya bisa membuat cepat lelah dan sesak napas saat berjalan. Sering dada berdebar, nyeri dada dan bengkak. Gejala itu juga ada pada penyakit lain - karena itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik. Perlu foto rongga dada, rekam EKG dan Echo . Itu membutuhkan biaya. Ditambah lagi keputusan pasang ring. Saat ini “pasang ring” masih merupakan obat ampuh untuk menormalkan fungsi jantung. Pergi saja ke Rumah sakit Jantung Harapan Kita di Jakarta. Yang namanya pasang ring, pasien antri masuk ruang operasi. Pasang ring, boleh dikata “laris manis”.
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Baca juga: SKETSA-SKETSA
Tapi kalau para dokter diarahkan untuk melakukan penghematan, maka pasang ring bakal tidak mudah lagi. Mungkin hanya pasien darurat saja yang akan dipasangi ring. Kita tidak habis pikir, apa resiko bagi pasien jantung, kalau rumah sakit menurunkan pelayanan demi hemat biaya. Pengaruhnya, justru akan terjadi korban sakit jantung tambah meningkat. Maka masih bisakah kita berkata lagi, “jangan sakit jantunglah “ xxx
Maka waspada terhadap penyakit jantung makin ditingkatkan. Apalagi, yang pernah divonis gagal jantung. Apakah “gagal jantung “ itu. Yaitu, apabila fungsi pompa jantung tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Hal ini disebabkan karena keterlambatan jantung mengeluarkan isinya. Padahal pembuluh darah balik terus mengisi jantung. Akibatnya terjadi pembendungan di paru-paru dan pembuluh darah balik. Terjadilah penumpukan cairan dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh.
Baca juga: Sketsa-sketsa
BALAJAR DARI PASAR TANAH ABANG
Catatan: Syamsu Nur
Baca juga: Toleransi Antara Umat Beragama: Tantangan Besar Bagi Negara Menuju 100 Tahun Indonesia Merdeka dalam Merawat Pluralisme dan Kebinekaan
Di sisi lain terjadi penyempitan di pembuluh darah. Bahkan menimbulkan tekanan darah tinggi, yang menyebabkan sering muncul serangan jantung mendadak. Masih banyak cerita tentang sakit jantung. Ilmunya panjang dan berliku-liku, maka pengobatannyapun menelan biaya yang tidak sedikit. Jumlah penderita semakin banyak juga. Penyebabnya antara lain karena faktor makanan yang enak-enak dan berlemak. Begitupun rokok, meskipun iklan sudah mengingatkan “ rokok dapat membunuhmu” asap rokok tetap saja mengepul di mana-mana.Kita pun jadi tercengang ketika pihak BPJS pernah menyebutkan bahwa sampai menghabiskan dana 4.180 Trilyun rupiah akibat biaya pengobatan yang disebabkan rokok. Yah,tentu sakit jantung lah arahnya. Menteri kesehatan RI juga pernah menyebutkan juga bahwa BPJS mengeluarkan biaya 10 Trilyun rupiah setahun, khusus membantu penderita sakit jantung. Maka Menteri Kesehatan minta para dokter memberikan pelayanan optimal, bukan pelayanan maksimal.
Baca juga: MUKP Cara Hambur - Hamburkan Uang
Baca juga: Sketsa-sketsa
CAWE-CAWE POLITIK
Catatan : Syamsu Nur
Alasan Menteri, dokter terlalu cepat memutuskan tindakan pasang ring, padahal mestinya masih bisa diberikan pengobatan jalan. Biaya pasang ring itu biayanya besar. Bisa 60 juta rupiah. Kalau di rumah sakit Singapura, pasang ring bisa 160 juta rupiah.Dari penjelasan menteri, perlulah semua orang tambah berhati-hati. Jangan sakit jantung dulu. Tapi namanya penyakit, siapa bisa menduga akan datang menggerogoti kita. Penyakit jantung tiba-tiba saja membuat panik. Bahkan bisa membuat “pamit” untuk meninggalkan dunia ini. Apalagi dengan statement menteri kesehatan, tentu para dokter akan me “rem” pelayanannya. Tapi bagaimana menahan sakit jantung, kalau gejalanya bisa membuat cepat lelah dan sesak napas saat berjalan. Sering dada berdebar, nyeri dada dan bengkak. Gejala itu juga ada pada penyakit lain - karena itu perlu dilakukan pemeriksaan fisik. Perlu foto rongga dada, rekam EKG dan Echo . Itu membutuhkan biaya. Ditambah lagi keputusan pasang ring. Saat ini “pasang ring” masih merupakan obat ampuh untuk menormalkan fungsi jantung. Pergi saja ke Rumah sakit Jantung Harapan Kita di Jakarta. Yang namanya pasang ring, pasien antri masuk ruang operasi. Pasang ring, boleh dikata “laris manis”.
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Oleh : Prof. Hasrullah
Baca juga: SKETSA-SKETSA
BILA RAMADHAN DATANG LAGI
Catatan: Syamsu Nur
Tapi kalau para dokter diarahkan untuk melakukan penghematan, maka pasang ring bakal tidak mudah lagi. Mungkin hanya pasien darurat saja yang akan dipasangi ring. Kita tidak habis pikir, apa resiko bagi pasien jantung, kalau rumah sakit menurunkan pelayanan demi hemat biaya. Pengaruhnya, justru akan terjadi korban sakit jantung tambah meningkat. Maka masih bisakah kita berkata lagi, “jangan sakit jantunglah “ xxx
TOPIK TERKAIT:
-
Soal 1 Kursi 2 Pantat dan Pangkat Bawahan Lebih Tinggi di Takalar, Netizen Bilang Begini
-
Kisah Jenaka di Pantai Akarena Makassar
-
Ceritera Lucu 1 Kursi 2 Pantat dan Kisah Aneh di Birokrasi Takalar
-
Sepenggal Tulisan Petani Pulau Obi
-
Sketsa-Sketsa
ANTARA MEDIA CETAK DAN MEDIA ON LINE
Catatan : Syamsu Nur -
Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi
-
Amatiran Urus Garam
-
23 Tahun Ngos-ngosan Antara 2 Bibir
Oleh: M Said Welikin -
Orang pinggiran dan Bedah Rumah
Oleh: M Said Welikin
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Dampingi PJ Gub Sulsel, Fatmawati Rusdi Tinjau Harga Komoditas Pangan di Dua Pasar Tradisional
Viewnum 401
2 hari yang lalu
Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
Viewnum 1419
3 hari yang lalu
Wali Kota Danny Pomanto Presentasikan Pakinta dan Jampangi dalam Innovative Government Award Kemendagri 2023
Viewnum 438
3 hari yang lalu
Ada Apa di Polsek Bontomarannu, 2 kali Tolak Adum, Setelah Diterima Di-A2-kan
Viewnum 1891
3 hari yang lalu
Kapolres AKBP. Dedi Surya Dharma Lantik Kapolsek Enrekang Dan Kapolsek Curio
Viewnum 374
4 hari yang lalu
Gerakan Perubahan Perilaku, Fatmawati Rusdi Tekankan Pentingnya Sinergitas
Viewnum 461
4 hari yang lalu
Makassar Bersiap Selenggarakan Forum ASEAN untuk Penyandang Disabilitas Oktober Mendatang
Viewnum 319
4 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
ViewNum 1419 kali

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 4119 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1361 kali

Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban
ViewNum 1076 kali

Warga Respon Baik Operasi Zebra Pallawa 2023 Wilayah Polres Enrekang
ViewNum 1050 kali

Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
ViewNum 1168 kali

Update Gempa Maroko, 296 Tewas
ViewNum 1085 kali

Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko
ViewNum 1041 kali

PBB Setuju dengan Persyaratan Rusia untuk Melanjutkan Kesepakatan Gandum
ViewNum 1053 kali

Dekranasda Bulukumba Kembali Ukir Prestasi di Pekan Raya Sulsel 2023
ViewNum 1089 kali

Pengurus ICDT Siapkan 32 Kamera CCTV Untuk Pantau Aktifitas Masjid
ViewNum 1244 kali
