
Sketsa-sketsa
FAREL PRAYOGA dan Lagu OJO DIBANDINGKE
Catatan: Syamsu Nur
Opini | 2022-09-27

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
JALURINFO.COM, MAKASSAR-
Siapa bisa menyangka, seorang bocah pengamen diundang ke Istana negara. Dia menyanyi lagu OJO DIBANDINGKE, dalam peringatan 17 Agustusan bersama Presiden Jokowi.
Lagu FAREL dengan gayanya dengan suara merdunya berhasil mengundang pada Jenderal dan Menteri serta undangan VIP lainnya untuk berjoget.
FAREL sejak usia 12 tahun biasanya ngamen di pasar subuh, Pasar Kalibaru di Banyuwangi. Dia mengamen ketika masih duduk di kelas 4 SD. Setiap hari dia harus bangun jam 3.00 subuh menemani ayahnya ke pasar subuh untuk mengamen. FAREL mengamen sampai jam 6.00 pagi, kemudian pulang dan lanjut ke sekolah. Rata-rata setiap hari dari hasil mengamen dapat sekitar 500 ribu rupiah. Uang itu dia serahkan ke Ayahnya dan dia hanya minta 5000 rupiah untuk bekal ke sekolah.
Perjuangan hidupnya memang berat. Tapi kini nasibnya Tuhan menghantarkan ke jalan yang dia tidak pernah bayangkan sebelumnya. Itu berkat kerja kerasnya, tidak pernah mengeluh tentang kondisinya yang serba berkekurangan.
ANAK MISKIN YANG MEROKET
Baca juga: SKETSA-SKETSA
LAGU DAERAH OJO DIBANDINGKE
Baca juga: Sketsa-Sketsa
ANAK MISKIN YANG MEROKET
Baca juga: SKETSA-SKETSA
BILA RAMADHAN DATANG LAGI
Catatan: Syamsu Nur
Baca juga: Soal 1 Kursi 2 Pantat dan Pangkat Bawahan Lebih Tinggi di Takalar, Netizen Bilang Begini
Keluarga FAREL, bersama 4 saudaranya yang tinggal dalam sebuah gubuk yang jauh dari sederhana. Tapi kelebihannya dia adalah keluarga musik dan penyanyi. Bapaknyalah yang mulai mengamen. Dengan peralatan sederhana dan pengeras suara mini membantunya menarik perhatian. Dari situlah bakat FAREL muncul untuk tarik suara. Dia terdorong untuk membantu dan menemani bapaknya. Beberapa lagu yang biasa dibawakan adalah lagu dangdut “anak tiri,” lagu daerah Jawa dan lagu shalawatan. Ketika FAREL muncul dengan lagu Jawa “Ojo Dibandengke” langsung viral. Lagi itu diperkenalkan di hadapan Presiden. Ditonton di seluruh Indonesia bahkan dunia. Dari situ namanya jadi terkenal di mana-mana. Kehidupannya langsung berubah. Hadiah mobil, rumah dan sejumlah uang diterimanya. Dia juga kebanjiran undangan untuk berbagai acara termasuk ke luar negeri, antaranya undangan ke Singapura dan ke Jerman.LAGU DAERAH OJO DIBANDINGKE
Baca juga: Kisah Jenaka di Pantai Akarena Makassar
Baca juga: Ceritera Lucu 1 Kursi 2 Pantat dan Kisah Aneh di Birokrasi Takalar
Lagu Ojo Dibandinhke, baru viral lewat suara FAREL. Judul lagu yang artinya sangat sederhana. Terjemahan Inggerinya “Don’t Compare” yang artinya “Jangan Bandingkan”. Lagu ini setidaknya bisa memberi inspirasi kepada kita semua. Bahwa lagu daerah itu juga penting. Khususnya lagu anak-anak yang berbahasa daerah perlu digalakkan. Hal yang perlu dikoreksi anak-anak kita karena sudah banyak digandrungi dengan lagu-lagu bernada “cinta” yang belum waktunya mereka nyanyikan. Tapi mungkin juga kita ini miskin seniman. Lagu daerah Bugis Makassar untuk anak-anak jarang kita dengarkan. Lagi pula mungkin kita punya anak-anak yang memiliki suara yang bagus, tapi rangsangan yang kurang. Kurang lagu daerah, juga kurang didikan di sektor seni tarik suara. Kita bisa contoh saja lagu daerah Makassar “Anging Mammiri”. Lagu yang puluhan tahun diciptakan. Namun sampai saat ini tidak dikenal siapa penciptanya. Tapi lagu Angin Mamiri terkenal dimana-mana. Kita jadi stop di Angin Mamiri. Tidak lahir lagi lagu-lagu daerah dengan nada khas Makassar. Begitu juga dengan lagu Bugis, tidak muncul creasi baru. Semoga vitalnya lagi OJO DIBANDINGKE , bisa merangsang seniman daerah Sulsel, sekalian ikut merangsang penyanyi cilik kita yang tak kurang kemampuannya. Kata orang tua leluhur kita, “ Teaki siri-siri, kulle tonjaki antu”.xxxBaca juga: Sepenggal Tulisan Petani Pulau Obi
Baca juga: Sketsa-Sketsa
ANTARA MEDIA CETAK DAN MEDIA ON LINE
Catatan : Syamsu Nur
TOPIK TERKAIT:
-
Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi
-
Amatiran Urus Garam
-
23 Tahun Ngos-ngosan Antara 2 Bibir
Oleh: M Said Welikin -
Orang pinggiran dan Bedah Rumah
Oleh: M Said Welikin -
Polisiku, Polisita, Polisi Kita Semua, tetap Menjadi Dambaan Masyarakat
-
Sketsa-sketsa
41 Tahun Harian Fajar KETIKA PENDIRI TIDAK “TURUN GUNUNG” LAGI
Catatan : Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
KETIKA PARE-PARE MENIKMATI PSM
Catatan: Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
KETIKA HARGA BBM NAIK LAGI
Catatan: Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
MASIH BISAKAH BERKATA, “JANGAN SAKIT JANTUNGLAH”
Catatan : Syamsu Nur
JALURINFO VIDEO NEWS

Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

Festival Balon Udara Cappadocia: Pengalaman Wisata Tak Terlupakan

Melihat Letusan Spektakuler Gunung Berapi Meradalir Islandia

Tur Panas ke Mesir, Menikmati Keindahan dengan Mengendarai Unta

Putin Harapkan Peningkatan Signifikan dalam PDB Rusia pada Kuartal Kedua

JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Adnan Harap Sinergitas Bersama HMI Gowa terus Terjalin untuk Mensukseskan Program Daerah
Viewnum 172
2 jam yang lalu
Presiden Xi Jinping Kunjungi Rusia untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Jaga Stabilitas Dunia
Viewnum 383
7 jam yang lalu
Didampingi Sekda Bulukumba, Bupati Bone Ziarah ke Makam Raja Bone ke-9 Lapattawe di Dampang
Viewnum 625
16 jam yang lalu
Menikmati Keceriaan Mandi dan Berenang Bersama Keluarga di Permandian Wisata Kampar
Viewnum 1919
2 hari yang lalu
Pemkab Gowa Hibahkan Anggaran untuk Percepat Program Persertifikatan Tanah Warga
Viewnum 1658
2 hari yang lalu
Sambut Bulan Suci Ramadhan, Ponpes An-Nur Gelar Pengajian Umum dan Silaturahmi
Viewnum 2003
2 hari yang lalu
Antusiasme Siswa SD Inpres PAI 1 Terhadap Metode Pendidikan di Ponpes An-Nur
Viewnum 1953
3 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Kerugian Ukraina di Artyomovsk, 10-11 ribu Tentara Tewas Setiap Bulan
ViewNum 1596 kali

Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah: Rukyat vs Hisab
ViewNum 1682 kali

AS Anggap Rusia Melanggar Perjanjian START, Apa Dampaknya bagi Dunia?
ViewNum 1567 kali
