
Sketsa-sketsa
RAMADHAN DAN BUKA PUASA BERSAMA
Catatan : Syamsu Nur
Opini | 2022-04-15

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Syamsu Nur
JALURINFO.COM, Maros-
Ada yang terasa berbeda pada Ramadhan tahun ini. Khususnya di Kota Makassar. Mungkin juga di banyak tempat di Sulawesi Selatan dan ditempat lainnya.
Sebelum Pandemi covid19, suasana ramadhan sangat bervariasi. Boleh dikata setiap hari ada undangan berbuka puasa. Bahkan ada yang memberi tambahan oleh-oleh. Antaranya oleh-oleh sarung.
Baca juga: Sketsa-sketsa
Di tahun terakhir ini terasa lain. Dan ini dirasakan mulai saat covid19, yaitu adanya larangan berkumpul. Undangan buka puasa bersama boleh dikata tidak ada. Tapi kenapa tahun ini- keadaan mulai normal, undangan buka puasa bersama masih saja sepi.
Baca juga: Sketsa-sketsa
Kondisi ini menggambarkan bahwa ada kesulitan ekonomi dan cash flow di banyak keluarga muslim. Mungkin sebelumnya masih sulit melakukan tabungan untuk menghadapi bulan ramadhan, yang Allah janjikan nilai amaliahnya berlipat ganda.
Penyebab lain, bukannya jumlah pendapatan yang berkurang, tapi harga-harga juga melonjak tinggi. Yang paling terasa, adalah kebutuhan sehari-hari. Inilah yang membuat sulit. Apalagi soal THR bagi swasta, belum ada berita pasti kapan dibayarnya. Beda dengan Pegawai negeri sipil, sudah ada pengumuman dan janji pemeriintah. THR PNS akan dibayar dalam waktu dekat.
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Baca juga: SKETSA-SKETSA
Kondisi ini dirasakan oleh orang tua yang punya tanggungan keluarga. Dan itulah sebabnya sekarang generasi muda, meski kondisi berpuasa tetap melakukan aksi turun ke jalan. Mereka menyuarakan aksi turunkan harga. Karena itulah- kemarahan demonstran makin meningkat, saat ada wacana untuk memperpanjang masa jabatan Presiden. Bayangan mereka - kesulitan ekonomi negara kita tetap tidak bisa tertolong dengan perpanjangan jabatan Presiden. Mereka meneriakkan yel- yel. “ Dua priode saja susah, masih mau tiga priode lagi.”
Kita tidak bisa menunggu lama. Kita tetap berharap agar waktu singkat kondisi ekonomi di negara kita kembali normal. Khususnya ekonomi rakyat, Unit kegiatan Ekonomi di pedesaan perlu dihidupkan terus. Bukan sebaliknya, ekonomi konglomerat yang makin maju. Pengaruhnya pastilah kegiatan sehari-hari menjadi pincang. Rakyat kecil tetap dalam kondisi susah.
Focus memperbaiki ekonomi, tetap prioritas. Pemberian bantuan BLT, hanya bantuan sesaat. Habis BLT, kembali susah lagi. Maka berusaha membangun ekonomi hendaknya menjadi program utama. Apabila ekonomi menjadi normal, tentu gerakan amaliah ramadhan di masa yang akan datang menjadi semarak lagi.
Semua orang dalam kondisi normal pasti kembali bergairah. Maka akan nampaklah wajah berseri. Kehidupan sehari-hari terasa aman dan damai. Itulah impian kita saat ini.xxx
Sebelum Pandemi covid19, suasana ramadhan sangat bervariasi. Boleh dikata setiap hari ada undangan berbuka puasa. Bahkan ada yang memberi tambahan oleh-oleh. Antaranya oleh-oleh sarung.
Baca juga: Sketsa-sketsa
BALAJAR DARI PASAR TANAH ABANG
Catatan: Syamsu Nur
Baca juga: Toleransi Antara Umat Beragama: Tantangan Besar Bagi Negara Menuju 100 Tahun Indonesia Merdeka dalam Merawat Pluralisme dan Kebinekaan
Memang dari kebanyakan kaum muslimin yang mampu punya niat memperbanyak amal di bulan ramadhan. Mereka mempersiapkan diri untuk mengadakan acara berbuka puasa. Mereka mengundang handai tolan, sahabat, tetangga dan anak yatim piatu- berbuka bersama. Boleh dikata menu buka puasanya lengkap. Mulai dengan makanan ringan sampai makanan berat.Di tahun terakhir ini terasa lain. Dan ini dirasakan mulai saat covid19, yaitu adanya larangan berkumpul. Undangan buka puasa bersama boleh dikata tidak ada. Tapi kenapa tahun ini- keadaan mulai normal, undangan buka puasa bersama masih saja sepi.
Baca juga: MUKP Cara Hambur - Hamburkan Uang
Baca juga: Sketsa-sketsa
CAWE-CAWE POLITIK
Catatan : Syamsu Nur
Kondisi ini menggambarkan bahwa ada kesulitan ekonomi dan cash flow di banyak keluarga muslim. Mungkin sebelumnya masih sulit melakukan tabungan untuk menghadapi bulan ramadhan, yang Allah janjikan nilai amaliahnya berlipat ganda.Penyebab lain, bukannya jumlah pendapatan yang berkurang, tapi harga-harga juga melonjak tinggi. Yang paling terasa, adalah kebutuhan sehari-hari. Inilah yang membuat sulit. Apalagi soal THR bagi swasta, belum ada berita pasti kapan dibayarnya. Beda dengan Pegawai negeri sipil, sudah ada pengumuman dan janji pemeriintah. THR PNS akan dibayar dalam waktu dekat.
Baca juga: Keterwakilan Tokoh Kawasan Timur
Oleh : Prof. Hasrullah
Baca juga: SKETSA-SKETSA
BILA RAMADHAN DATANG LAGI
Catatan: Syamsu Nur
Kondisi ini dirasakan oleh orang tua yang punya tanggungan keluarga. Dan itulah sebabnya sekarang generasi muda, meski kondisi berpuasa tetap melakukan aksi turun ke jalan. Mereka menyuarakan aksi turunkan harga. Karena itulah- kemarahan demonstran makin meningkat, saat ada wacana untuk memperpanjang masa jabatan Presiden. Bayangan mereka - kesulitan ekonomi negara kita tetap tidak bisa tertolong dengan perpanjangan jabatan Presiden. Mereka meneriakkan yel- yel. “ Dua priode saja susah, masih mau tiga priode lagi.”
Kita tidak bisa menunggu lama. Kita tetap berharap agar waktu singkat kondisi ekonomi di negara kita kembali normal. Khususnya ekonomi rakyat, Unit kegiatan Ekonomi di pedesaan perlu dihidupkan terus. Bukan sebaliknya, ekonomi konglomerat yang makin maju. Pengaruhnya pastilah kegiatan sehari-hari menjadi pincang. Rakyat kecil tetap dalam kondisi susah.
Focus memperbaiki ekonomi, tetap prioritas. Pemberian bantuan BLT, hanya bantuan sesaat. Habis BLT, kembali susah lagi. Maka berusaha membangun ekonomi hendaknya menjadi program utama. Apabila ekonomi menjadi normal, tentu gerakan amaliah ramadhan di masa yang akan datang menjadi semarak lagi.
Semua orang dalam kondisi normal pasti kembali bergairah. Maka akan nampaklah wajah berseri. Kehidupan sehari-hari terasa aman dan damai. Itulah impian kita saat ini.xxx
TOPIK TERKAIT:
-
Soal 1 Kursi 2 Pantat dan Pangkat Bawahan Lebih Tinggi di Takalar, Netizen Bilang Begini
-
Kisah Jenaka di Pantai Akarena Makassar
-
Ceritera Lucu 1 Kursi 2 Pantat dan Kisah Aneh di Birokrasi Takalar
-
Sepenggal Tulisan Petani Pulau Obi
-
Sketsa-Sketsa
ANTARA MEDIA CETAK DAN MEDIA ON LINE
Catatan : Syamsu Nur -
Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi
-
Amatiran Urus Garam
-
23 Tahun Ngos-ngosan Antara 2 Bibir
Oleh: M Said Welikin -
Orang pinggiran dan Bedah Rumah
Oleh: M Said Welikin
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Dampingi PJ Gub Sulsel, Fatmawati Rusdi Tinjau Harga Komoditas Pangan di Dua Pasar Tradisional
Viewnum 502
4 hari yang lalu
Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
Viewnum 1551
5 hari yang lalu
Wali Kota Danny Pomanto Presentasikan Pakinta dan Jampangi dalam Innovative Government Award Kemendagri 2023
Viewnum 513
5 hari yang lalu
Ada Apa di Polsek Bontomarannu, 2 kali Tolak Adum, Setelah Diterima Di-A2-kan
Viewnum 2006
5 hari yang lalu
Kapolres AKBP. Dedi Surya Dharma Lantik Kapolsek Enrekang Dan Kapolsek Curio
Viewnum 462
5 hari yang lalu
Gerakan Perubahan Perilaku, Fatmawati Rusdi Tekankan Pentingnya Sinergitas
Viewnum 538
5 hari yang lalu
Makassar Bersiap Selenggarakan Forum ASEAN untuk Penyandang Disabilitas Oktober Mendatang
Viewnum 429
5 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
ViewNum 1551 kali

Adnan Lantik Ketua PMI Palopo dan Luwu Periode 2023- 2027
ViewNum 1108 kali

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 4225 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1529 kali

Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban
ViewNum 1175 kali

Warga Respon Baik Operasi Zebra Pallawa 2023 Wilayah Polres Enrekang
ViewNum 1125 kali

Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
ViewNum 1212 kali

Update Gempa Maroko, 296 Tewas
ViewNum 1213 kali

Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko
ViewNum 1100 kali

PBB Setuju dengan Persyaratan Rusia untuk Melanjutkan Kesepakatan Gandum
ViewNum 1088 kali

Dekranasda Bulukumba Kembali Ukir Prestasi di Pekan Raya Sulsel 2023
ViewNum 1122 kali
