
Simak Kelanjutan Karir Politik Bupati yang Sudah Jabat 2 Periode di Sulsel, Nyaleg atau Cagub?
Berita Sul-Sel | 2022-04-14

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
JALURINFO.COM, Maros-
Sejumlah kepala daerah di Sulsel telah genap menjabat dua periode. Itu artinya sang tokoh tak bisa lagi maju di daerah yang dipimpinnya pada Pemilu 2024 mendatang.
Mereka adalah Adnan Purichta Ichsan (Bupati Gowa), Taufan Pawe (Walikota Parepare), Moh Ramdhan Pomanto (Walikota Makassar), Basli Ali (Bupati Selayar), Andi Fahsar Padjalangi (Bupati Bone), Andi Kaswadi Razak (Bupati Soppeng), Suardi Saleh (Bupati Barru), Muslimin Bando (Bupati Enrekang), Indah Putri Indriani (Bupati Lutra), Judas Amir (Walikota Palopo), Basmin Mattayang (Bupati Luwu) dan Theofilus Allorerung (Bupati Tana Toraja).
Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif mengakui jika saat ini partainya memiliki beberapa kader yang masa jabatannya sudah berakhir selama dua periode seperti Walikota Makassar, Walikota Palopo dan Bupati Barru.
Sementara kader mereka yang belum menyelesaikan masa jabatanya selama dua periode dia harus kembali bertarung, seperti Yusran Lologau (Pangkep) dan Ilham Syah Azikin (Bantaeng). “Kita dorong untuk menyelesaikan janji-janji politiknya,” singkatnya.
Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arayad mengatakan PKB tetap menampung figur-figur berpotensi bisa maju caleg di partai besutan Gus Muhaimin itu.
Menurutnya, bahwa persoalan latar kepala daerah, pengusah atau akademisi. Bagi PKB tetap menerima siapa saja hendak bergabung.
“Kita terbuka bagi siapa saja, tentu baik latar politisi kepala daerah, mantan atau pengusaha. Di PKB kita ajak bergabung mau caleg atau Pilkada nanti,” kata Azhar, Selasa (12/4/2022).
Kendati demikian, lanjut anggota DPRD Sulsel itu, bahwa PKB tentu saat ini sudah membuka bacaleg bagi berminat. Hanya saja, diperuntukan bagi kader internal PKB terlebih dahulu untuk mengurus persyaratan serta dokumen lainya sebagai bakal caleg pada tahun 2024.
“Jadi, kita tampung kader intenal memenuhi syarat kemudian tahap lanjutan nantinya,” pungkasnya.
Kandidat Harus Realistis
Terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras Md menilai dari belasan kepala daerah menuju purna tugas dua periode tentu mayoritas dari para elit ini sudah punya target politik kedepan, apakah mereka akan berikhtiar naik kelas (Pilgub) ataukah bertarung di arena legislatif (DPR RI-DPD RI).
“Lebihnya nyaleg DPR RI, ataukah DPD RI serta bisa Gubernur atau Provinsi,” katanya.
Lanjut dia, para kepala daerah itu, menentukan ikhtiar politik mereka tentu para elit ini juga akan bersikap realistis dan kecil yang bersikap tidak realistis.
“Kan ada juga kepala daerah di sebelas nama di atas, potensinya hanya bisa bertarung di Pileg, tapi karena gengsi politiknya cukup tinggi, sehingga ia menciptakan kesan jika ia ingin pula masuk dalam gelanggang Pilgub Sulsel,” tuturnya.
Menurutnya, menjadi mantan kepala daerah adalah modal besar bagi mereka berkarir dalam dunia politik berikutnya. Populasi besar, kesuksesan dalam membangun daerahnya dan faktor sosiologis menjadi parameter langkah politik bagi mantan kepala daerah ini.
“Apakah ia pantas masuk dalam pertarungan Pilgub Sulsel mendatang, DPR RI ataukah DPD RI. Ya, kalau kita amati di sebelas nama ini,” jelasnya.
Dia menilai, hanya Adnan saja potensial tampil di gelanggang Pilgub Sulsel mendatang. Nama Andi Fahsar Padjalangi, Taufan Pawe maupun Indah Putri Indriani yang ramai juga disebut-disebut di Pilgub Sulsel mendatang, bacaan dia mereka hanya bisa tampil sebagi figur alternatif calon wakil gubernur Sulsel saja.
“Tapi jika tiga nama ini memutuskan masuk ke bursa Pileg DPR RI, tentu dengan mudah mengamankan kursi DPR RI,” pungkasnya.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Sukri Tamma mengatakan di politik itu orang menghitung kemampuan, sumberdaya hingga potensi mereka.
Tapi memang sebagian besar kepala daerah yang sudah dua periode dan masih ingin berkiprah di politik, pastinya dia akan memilih sebagai Caleg atau gubernur.
“Tapi biasanya legislator, karena melihat massanya di kabupaten/kota cukup besar pastinya dia akan memilih provinsi seperti pak Hatta Marakarma dari Luwu Timur,” katanya.
“Tapi kalau lebih pede dia bisa lebih memilih legislator pusat dan itu salah satu opsi juga. Opsi lain juga bisa menjadi calon gubernur maupun wakil gubernur,” lanjutnya.
Namun semua itu kata Sukri Tamma harus bersaing dengan tokoh-tokoh lain. Sehingga disini kepala daerah dua periode tersebut berhitung sampai dimana kemampuannya. “Karena konyol juga kalau potensi, peluang mereka tidak bisa menopang itu (menjadi calon gubernur),” ucapnya.
Berbicara soal gubernur kata dia semua kepala daerah tersebut memiliki peluang karena sudah memiliki basis di daerah mereka masing-masing.
“Semuanya memiliki peluang apalagi saat ini namanya sudah mengapung dipermukaan. Tapi pertanyaanya apakah mereka jadi gubernur atau wakil, kita tunggu saja bagaimana dinamika selanjutnya,” tutupnya.
(Sumber: Rakyatsulsel.co)
Mereka adalah Adnan Purichta Ichsan (Bupati Gowa), Taufan Pawe (Walikota Parepare), Moh Ramdhan Pomanto (Walikota Makassar), Basli Ali (Bupati Selayar), Andi Fahsar Padjalangi (Bupati Bone), Andi Kaswadi Razak (Bupati Soppeng), Suardi Saleh (Bupati Barru), Muslimin Bando (Bupati Enrekang), Indah Putri Indriani (Bupati Lutra), Judas Amir (Walikota Palopo), Basmin Mattayang (Bupati Luwu) dan Theofilus Allorerung (Bupati Tana Toraja).
Baca juga: Selamatkan Aset dan Hak Pedagang, Pemkot Makassar Ambil Alih Pengelolaan Pasar Butung
Baca juga: TP PKK Kota Makassar Terima Kunjungan Studi Tiru TP PKK Kabupaten Bulukumba
Tentu karier politik yang bakal ditempuh pilihannya adalah maju Pilgub Sulsel atau Nyaleg. Hanya saja, dari sejumlah figur yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai kepala daerah, hanya beberapa diantaranya dinilai layak maju Pilgub. Selebihnya kursi Senayan jadi target realistis. Apalagi status eks kepala daerah tentu bisa menjadi booster suara parpol di Pileg.Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif mengakui jika saat ini partainya memiliki beberapa kader yang masa jabatannya sudah berakhir selama dua periode seperti Walikota Makassar, Walikota Palopo dan Bupati Barru.
Baca juga: Bersama Tim Gabungan, Disdagkop UKMP Lutim Tertibkan Pedagang di Terminal Wawondula
Baca juga: Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lingkup Pemkab. Lutim Berlangsung Hikmat
“Kita lihat dulu potensinya, apakah dia Pileg DPR RI, Provinsi. Kita lihat perkembangannya kan masih dinamis,” katanya saat ditemui di DPRD Sulsel, Selasa (12/4/2022).Sementara kader mereka yang belum menyelesaikan masa jabatanya selama dua periode dia harus kembali bertarung, seperti Yusran Lologau (Pangkep) dan Ilham Syah Azikin (Bantaeng). “Kita dorong untuk menyelesaikan janji-janji politiknya,” singkatnya.
Baca juga: Bupati Andi Utta Buka Lomba Motor Kros Ojek Gabah
Baca juga: Danny Pomanto Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Pesan Pupuk Persatuan dan Kekompakan
Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arayad mengatakan PKB tetap menampung figur-figur berpotensi bisa maju caleg di partai besutan Gus Muhaimin itu.
Menurutnya, bahwa persoalan latar kepala daerah, pengusah atau akademisi. Bagi PKB tetap menerima siapa saja hendak bergabung.
“Kita terbuka bagi siapa saja, tentu baik latar politisi kepala daerah, mantan atau pengusaha. Di PKB kita ajak bergabung mau caleg atau Pilkada nanti,” kata Azhar, Selasa (12/4/2022).
Kendati demikian, lanjut anggota DPRD Sulsel itu, bahwa PKB tentu saat ini sudah membuka bacaleg bagi berminat. Hanya saja, diperuntukan bagi kader internal PKB terlebih dahulu untuk mengurus persyaratan serta dokumen lainya sebagai bakal caleg pada tahun 2024.
“Jadi, kita tampung kader intenal memenuhi syarat kemudian tahap lanjutan nantinya,” pungkasnya.
Kandidat Harus Realistis
Terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras Md menilai dari belasan kepala daerah menuju purna tugas dua periode tentu mayoritas dari para elit ini sudah punya target politik kedepan, apakah mereka akan berikhtiar naik kelas (Pilgub) ataukah bertarung di arena legislatif (DPR RI-DPD RI).
“Lebihnya nyaleg DPR RI, ataukah DPD RI serta bisa Gubernur atau Provinsi,” katanya.
Lanjut dia, para kepala daerah itu, menentukan ikhtiar politik mereka tentu para elit ini juga akan bersikap realistis dan kecil yang bersikap tidak realistis.
“Kan ada juga kepala daerah di sebelas nama di atas, potensinya hanya bisa bertarung di Pileg, tapi karena gengsi politiknya cukup tinggi, sehingga ia menciptakan kesan jika ia ingin pula masuk dalam gelanggang Pilgub Sulsel,” tuturnya.
Menurutnya, menjadi mantan kepala daerah adalah modal besar bagi mereka berkarir dalam dunia politik berikutnya. Populasi besar, kesuksesan dalam membangun daerahnya dan faktor sosiologis menjadi parameter langkah politik bagi mantan kepala daerah ini.
“Apakah ia pantas masuk dalam pertarungan Pilgub Sulsel mendatang, DPR RI ataukah DPD RI. Ya, kalau kita amati di sebelas nama ini,” jelasnya.
Dia menilai, hanya Adnan saja potensial tampil di gelanggang Pilgub Sulsel mendatang. Nama Andi Fahsar Padjalangi, Taufan Pawe maupun Indah Putri Indriani yang ramai juga disebut-disebut di Pilgub Sulsel mendatang, bacaan dia mereka hanya bisa tampil sebagi figur alternatif calon wakil gubernur Sulsel saja.
“Tapi jika tiga nama ini memutuskan masuk ke bursa Pileg DPR RI, tentu dengan mudah mengamankan kursi DPR RI,” pungkasnya.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Sukri Tamma mengatakan di politik itu orang menghitung kemampuan, sumberdaya hingga potensi mereka.
Tapi memang sebagian besar kepala daerah yang sudah dua periode dan masih ingin berkiprah di politik, pastinya dia akan memilih sebagai Caleg atau gubernur.
“Tapi biasanya legislator, karena melihat massanya di kabupaten/kota cukup besar pastinya dia akan memilih provinsi seperti pak Hatta Marakarma dari Luwu Timur,” katanya.
“Tapi kalau lebih pede dia bisa lebih memilih legislator pusat dan itu salah satu opsi juga. Opsi lain juga bisa menjadi calon gubernur maupun wakil gubernur,” lanjutnya.
Namun semua itu kata Sukri Tamma harus bersaing dengan tokoh-tokoh lain. Sehingga disini kepala daerah dua periode tersebut berhitung sampai dimana kemampuannya. “Karena konyol juga kalau potensi, peluang mereka tidak bisa menopang itu (menjadi calon gubernur),” ucapnya.
Berbicara soal gubernur kata dia semua kepala daerah tersebut memiliki peluang karena sudah memiliki basis di daerah mereka masing-masing.
“Semuanya memiliki peluang apalagi saat ini namanya sudah mengapung dipermukaan. Tapi pertanyaanya apakah mereka jadi gubernur atau wakil, kita tunggu saja bagaimana dinamika selanjutnya,” tutupnya.
(Sumber: Rakyatsulsel.co)
TOPIK TERKAIT:
-
Momentum HUT TNI, Danny Pomanto: Masyarakat Makassar Turut Bergembira karena TNI Dekat dengan Rakyat
-
Sebanyak Rp75 Miliar Anggaran Dihibahkan Untuk KPU dan Bawaslu Gowa
-
Gowa Terima Pengahrgaan Pegelolaan Dana Desa Terbaik di Sulsel
-
Danny Pomanto Paparkan Strategi Makassar yang Berketahanan Iklim dan Berkelanjutan di Hadapan 300 Perwakilan Kota Dunia
-
Dampingi PJ Gub Sulsel, Fatmawati Rusdi Tinjau Harga Komoditas Pangan di Dua Pasar Tradisional
-
Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
-
Wali Kota Danny Pomanto Presentasikan Pakinta dan Jampangi dalam Innovative Government Award Kemendagri 2023
-
Asisten Pemerintahan dan Kesra Hadiri Sertijab Camat Wotu
-
Ada Apa di Polsek Bontomarannu, 2 kali Tolak Adum, Setelah Diterima Di-A2-kan
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Selamatkan Aset dan Hak Pedagang, Pemkot Makassar Ambil Alih Pengelolaan Pasar Butung
Viewnum 278
2 hari yang lalu
TP PKK Kota Makassar Terima Kunjungan Studi Tiru TP PKK Kabupaten Bulukumba
Viewnum 410
2 hari yang lalu
Bersama Tim Gabungan, Disdagkop UKMP Lutim Tertibkan Pedagang di Terminal Wawondula
Viewnum 357
2 hari yang lalu
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lingkup Pemkab. Lutim Berlangsung Hikmat
Viewnum 368
2 hari yang lalu
Danny Pomanto Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Pesan Pupuk Persatuan dan Kekompakan
Viewnum 490
2 hari yang lalu
Momentum HUT TNI, Danny Pomanto: Masyarakat Makassar Turut Bergembira karena TNI Dekat dengan Rakyat
Viewnum 313
2 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
ViewNum 1745 kali

Adnan Lantik Ketua PMI Palopo dan Luwu Periode 2023- 2027
ViewNum 1216 kali

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 4448 kali

Sekda Enrekang Launching Inovasi "SI ISTRI PEMBELI EMAS"
ViewNum 1151 kali

Nama Al-Fatihah dan Maknanya
ViewNum 1034 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1642 kali

Jelang Pemilu 2024 Reses Anggota DPRD Enrekang Tetap Maksimal
ViewNum 1099 kali

Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban
ViewNum 1383 kali

Warga Respon Baik Operasi Zebra Pallawa 2023 Wilayah Polres Enrekang
ViewNum 1158 kali
