JALURINFO.COM, LUWU- Ratusan Santri Pesantren Cilalang desa Wara, Kec.Kamanra, Kab.Luwu, Sulawesi Selatan(Sulsel) diduga terlantar,

Para santri terpaksa ngaji dan belajar di kolom rumah. Pasalnya asrama, sekolah dan mesjid di tutup oleh pihak yang mengaku lahan pesantren adalah milik mereka

Baca juga: Pj Bupati Bombana Burhanudin Viral Karena Istri Pamer Harta

Baca juga: Laka Lantas Jadi Curhatan Warga Desa Larobende Di Jumat Curhat Polres Konawe Utara

Awalnya akses masuk dipasang portal, belakangan ditutup total jalan masuk dengan batu besar dan kawat duri.

Hal ini disampaikan Kordinator Cabang pesantren Darul Istiqomah Cilalang Ust. Muallim Arif kepada sejumlah awak media, di salah satu Warkop di Jl Urip Sumiharjo Makassar, Sabtu(12/11/2022).

Baca juga: Janji AKP Fitrayadi di Awal Ramadan, Siap Dicopot dan Dilaporkan ke Kapolda Sultra

Baca juga: Bobot Kegiatan Pemuda di Perkampungan Halmahera Selatan

Menurut Muallim Arif berdirinya pesantren Darul Istiqamah Cilalang di desa Wara, sudah kurang lebih 32 tahun, tepatnya tahun 1990. Semua bangunan yang berada di atas lahan tersebut memiliki IMB(Isin Mendirikan Bangunan).

Lanjut, lelaki berbadan subur yang karib disapa Arif ini, mengatakan, "Kehadiran/keberadaan pesantren kala itu diinsiasi oleh tokoh-tokoh masyarakat termasuk bapak dari anak-anak yang saat ini memblokir akses masuk pesantren.'

Baca juga: Hanya di Takalar 2 Pejabat Digaji untuk 1 Jabatan, Pangkat 3c Pimpin 4a,? PJ Bupati Belum Respon

Baca juga: Anggota Komisi III DPRD Halsel, Minta Bupati Hi. Usman Sidik Evaluasi Kepala Disnakertans

Dengan nada tanya Arif mengatakan, Mengherankan bagi kami sekaligus timbul tanda tanya Kenapa baru sekarang memblokir/menutup akses masuk, setelah orang tua mereka meninggal, mengapa beliau masih hidup tidak dilakukan.

Sesuai informasi yang saya terima dari lapangan bahwa saudara-saudara yang kebetulan berbeda hari ini, memiliki IMB dan HGB, tahun 2020, beber Arif.

Dan perlu untuk diketahui kehadiran pesantren di Wara diterima semua pihak, terlebih pemerintah, karena melalui Menteri Agama Republik Indonesia mengakui pesantren Darul Istiqomah Cilalang. Hal itu dapat dilihat dari didaftarnya MTS tahun 2003 dan MI tahun 2004, di Menang, ungkap Arif.

Saat ditanya apa yang telah dibuat oleh pihak pesantren dan apa harapannya

Arif menegaskan, 'Kami telah melakukan upaya mediasi namun gagal sehingga terpaksa ditempuh jalur hukum, yakni melapor ke Polda, laporan polisi tergistrasi LP/B/674/VII/2022/SPKT/POLDA SJLAWESI- SELATAN , tangga1 14 Juli 2022. Tentang dugaan tindak pidana menempatkan keterangan paIsu kedalam suatu akte authentiek dan penyekatan.

Lebih lanjut Arif mengatakan, "Karena lokusnya di Luwu sehingga Polda serahkan ke Polres Luwu. Selanjutnya pihak Polres terbitkan SP. LIDiK Nomo ; SP. Lidik/24O / VIII/ 2022/ Reskrim, tangga1 01 Agustus 2022.*

Dia menambahkan kalau berbicara harapan, maka secara pribadi maupun lembaga sangat berharap agar semua pihak tetap mengesampingkan emosi dan mengedepankan penyelesaian melalui jalur hukum dan tetap menghargai hak setiap manusia yakni bebas dari rasa takut, terlebih anak-anak kita untuk mendapatkan pendidikan, karena di atas pundak masa depan bangsa ini.

"Sangat harapkan negara hadir untuk kemudian memastikan hak dasar anak-anak yakni mendapatkan pendidikan dan bebas dari rasa takut," tutup Arif

Terpisah Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana belum merespon pesan yang dikirim wartawan Jalurinfo.com via WhatsApp Minggu(13/11/2022).(M.Said Welikin)