
PU Takalar Diskriminasi Beri Bantuan?, Warga Polut, Polsel dan Marbo Jerit, Netizen Bilang Begini
Berita Sul-Sel | 2023-02-28

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Air Tergenang di pemukiman warga
JALURINFO.COM, Takalar -
Dinas Pekerjaan Umum(PU) Takalar dinilai diskriminasi dalam memberi bantuan bencana alam ke warga terdampak.
Diketahui bencana alam Abrasi, angin pitung-beluung, memporapondakan sejumlah pemukiman rumah warga, banjir menggenangi puluhan rumah warga Hal ini menyisahkan sejumlah persoalan sosial yang bila tidak tangani dengan baik maka akan memunculkan dampak bisa sussh terurai.
Sejak masalah pendistribusn bantuan sosial, untuk perbaikan rumah warga terdampak mencuat di ruang publik JALURINFO.com mendapat beragam pesan dari warganet(Netizen) melalui berbagai platform media sosial
Dia menulis, 'Warga yang seharusnya dapat bantuan juga, tidak bisa dikasih Alasannya, sudah diperbaiki
Menurutnya, "Warga harus menunggu bantuan yang telat? Rumah yang terkena bencana harus dibiarkan begitu saja, dengan alasan untuk bisa memperoleh bantuan?. Kalaupun warga disuruh menunggu, sampai kapan? Disuruh kasih masuk data secepatnya, laporkan kejadian secepatnya, tapi ujung-ujungnya tidak jadi dikasih dengan alasan sudah diperbaiki."
Jika demikian, pemerintah hadir di mana ketika rakyatnya mengalami bencana Sekedar data saja dikasih masuk? tanya Netizen ini
Terpisah, Netizen pengguna WhatsApp 0819-38*****, menulis pesan bernada tanya kepada PU Takalar yang nampak sekali dugaan perlakuan berbeda terhadap warga yang bermukim di wilayah barat Kab. Takalar,
Warga yang tinggal di timur maupun barat sama-sama orang Takalar tetapi respon cepat ditujukan kepada wilayah pesisir tetapi darat tidak ini sikap diskriminasi yang sangat merusak dan mencoreng rasa kemanusiaan kita
Sebagai contoh, warga Lingkungan Canrego kelurahan Canrego Kec Polsel, Kab Takalar Sulawesi Selatan(Sulsel), An. Dg Lese Dg Suang .Kena pohon tumbang akhir bulan Desember 2022 sampai sekarang tidak ada bantuan Rumah rusak sedang
Kemudian yang terendam banjir kurang satu bulan ada sekitar 80 KK di lingkungan Tana -tana kelurahan Canrego Polsel. Dan ada juga sekitar 60 KK di Dusun Bontobaddo Desa Lengkese Kecamatan Marbo.
Pada akhir pesan Netizen ini menitip pesan dan harapan bahwa, Ini semua fakta lapangan yang tak bisa terbantakan. Dan jangan sampai jeritan warga miskin ini dianggap bukan sesuatu yang harus jadi perhatian
"Harapan saya sebagai warga agar pihak terkait segera mengambil langka cepat untuk mengatasi derita rakyat ini," pintanya
Kemudian, yang menjadi tanda tanya apakah kondisi ini terus dibiarkan, sementara warga menunggu sesuatu yang tidak pasti?
Lalu siapa yang harus bertanggung jawab dalam hal dugaan perlakuan diskriminasi ini? Apakah para staf di PU? Tentu yang lebih tepat sesuai pandangan saya adalah Kadis PU
Syahdan, ada Netizan pengguna media sosial WhatsApp 0817808**** yang mengaku sangat mengikuti perkembangan bencana alam sejak tim JALURINFO.com dan Koran Jalur Info lakukan penulusuran
Dia menulis pandangannya sebagai berikut, "Pembagian bantuan perbaikan rumah bagi keluarga yang kena bencana puting--beliung perlu dipertanyakan, sepertinya sangat diskriminatif. Di kecamatan Polongbangkeng utara dan Polongbangkeng selatan misalnya berapa banyak rumah yang terkena angin puting-beliung diduga tak satupun tersentuh bantuan perbaikan rumah.
Kalau dengan alasan dikonsentrasikan kewiyah yabg paling banyak terpapar terus apakah suatu wilayah yang lebih sedikit warganya yang terkena musibah meski keadaannya sangat parah tidak perlu dibantu?.
Demukian juga kalau dengan alasan warga yg kena bencana dan secara mandiri memperbaiki rumahnya sendiri apakah tidak perlu diberi bantuan?
Kalau memang juknisnya seperti itu maka kami sebagai warga tidak akan berharap, tapi kalau bantuan itu hadir sebagai perhatian pemerintah terhadap rakyatnya yang kena bencana maka kami berpikir bahwa siapapun dan diwilayah manapun tidak peduli apakah banyak atau sedikit semua harus mendapatkan perlakuan yang sama, demi terwujudnya keadilan secara merata.
Kami sebagai warga berharap jangan sampai ada perlakuan diskriminatif yang sengaja dipertontonkan oleh oknum yang diberi kewenangan oleh negara mengurus rakyatnya yang terpapar bencana, harap Nitizen
Sementara itu Kadis PU Takalar Muksin Tiro yang dimintai tanggapan via WhatsApp Selasa(28/2/2023), soal dugaan diskriminasr dalam memberi bantuan, hingga berita ini tayang belum merespon (M Said Welikin)
Diketahui bencana alam Abrasi, angin pitung-beluung, memporapondakan sejumlah pemukiman rumah warga, banjir menggenangi puluhan rumah warga Hal ini menyisahkan sejumlah persoalan sosial yang bila tidak tangani dengan baik maka akan memunculkan dampak bisa sussh terurai.
Baca juga: Danny Pomanto Paparkan Strategi Makassar yang Berketahanan Iklim dan Berkelanjutan di Hadapan 300 Perwakilan Kota Dunia
Baca juga: Dampingi PJ Gub Sulsel, Fatmawati Rusdi Tinjau Harga Komoditas Pangan di Dua Pasar Tradisional
Apalagi mereka yang terdampak nyaris termasuk orang pinggiran yang perekonomiannya tergolong miskin sehingga bencana itu sangat terasa membawah berbagai danpak sosial termasuk kecemburuanSejak masalah pendistribusn bantuan sosial, untuk perbaikan rumah warga terdampak mencuat di ruang publik JALURINFO.com mendapat beragam pesan dari warganet(Netizen) melalui berbagai platform media sosial
Baca juga: Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
Baca juga: Wali Kota Danny Pomanto Presentasikan Pakinta dan Jampangi dalam Innovative Government Award Kemendagri 2023
Salah satu pesan datang dari pengguna media sosial WhatsApp dengan nomor 083850****** Pesan yang disampaikan cukup panjang, dan hampir semua kalimat tanya .Dia menulis, 'Warga yang seharusnya dapat bantuan juga, tidak bisa dikasih Alasannya, sudah diperbaiki
Baca juga: Asisten Pemerintahan dan Kesra Hadiri Sertijab Camat Wotu
Baca juga: Ada Apa di Polsek Bontomarannu, 2 kali Tolak Adum, Setelah Diterima Di-A2-kan
Menurutnya, "Warga harus menunggu bantuan yang telat? Rumah yang terkena bencana harus dibiarkan begitu saja, dengan alasan untuk bisa memperoleh bantuan?. Kalaupun warga disuruh menunggu, sampai kapan? Disuruh kasih masuk data secepatnya, laporkan kejadian secepatnya, tapi ujung-ujungnya tidak jadi dikasih dengan alasan sudah diperbaiki."
Jika demikian, pemerintah hadir di mana ketika rakyatnya mengalami bencana Sekedar data saja dikasih masuk? tanya Netizen ini
Terpisah, Netizen pengguna WhatsApp 0819-38*****, menulis pesan bernada tanya kepada PU Takalar yang nampak sekali dugaan perlakuan berbeda terhadap warga yang bermukim di wilayah barat Kab. Takalar,
Warga yang tinggal di timur maupun barat sama-sama orang Takalar tetapi respon cepat ditujukan kepada wilayah pesisir tetapi darat tidak ini sikap diskriminasi yang sangat merusak dan mencoreng rasa kemanusiaan kita
Sebagai contoh, warga Lingkungan Canrego kelurahan Canrego Kec Polsel, Kab Takalar Sulawesi Selatan(Sulsel), An. Dg Lese Dg Suang .Kena pohon tumbang akhir bulan Desember 2022 sampai sekarang tidak ada bantuan Rumah rusak sedang
Kemudian yang terendam banjir kurang satu bulan ada sekitar 80 KK di lingkungan Tana -tana kelurahan Canrego Polsel. Dan ada juga sekitar 60 KK di Dusun Bontobaddo Desa Lengkese Kecamatan Marbo.
Pada akhir pesan Netizen ini menitip pesan dan harapan bahwa, Ini semua fakta lapangan yang tak bisa terbantakan. Dan jangan sampai jeritan warga miskin ini dianggap bukan sesuatu yang harus jadi perhatian
"Harapan saya sebagai warga agar pihak terkait segera mengambil langka cepat untuk mengatasi derita rakyat ini," pintanya
Kemudian, yang menjadi tanda tanya apakah kondisi ini terus dibiarkan, sementara warga menunggu sesuatu yang tidak pasti?
Lalu siapa yang harus bertanggung jawab dalam hal dugaan perlakuan diskriminasi ini? Apakah para staf di PU? Tentu yang lebih tepat sesuai pandangan saya adalah Kadis PU
Syahdan, ada Netizan pengguna media sosial WhatsApp 0817808**** yang mengaku sangat mengikuti perkembangan bencana alam sejak tim JALURINFO.com dan Koran Jalur Info lakukan penulusuran
Dia menulis pandangannya sebagai berikut, "Pembagian bantuan perbaikan rumah bagi keluarga yang kena bencana puting--beliung perlu dipertanyakan, sepertinya sangat diskriminatif. Di kecamatan Polongbangkeng utara dan Polongbangkeng selatan misalnya berapa banyak rumah yang terkena angin puting-beliung diduga tak satupun tersentuh bantuan perbaikan rumah.
Kalau dengan alasan dikonsentrasikan kewiyah yabg paling banyak terpapar terus apakah suatu wilayah yang lebih sedikit warganya yang terkena musibah meski keadaannya sangat parah tidak perlu dibantu?.
Demukian juga kalau dengan alasan warga yg kena bencana dan secara mandiri memperbaiki rumahnya sendiri apakah tidak perlu diberi bantuan?
Kalau memang juknisnya seperti itu maka kami sebagai warga tidak akan berharap, tapi kalau bantuan itu hadir sebagai perhatian pemerintah terhadap rakyatnya yang kena bencana maka kami berpikir bahwa siapapun dan diwilayah manapun tidak peduli apakah banyak atau sedikit semua harus mendapatkan perlakuan yang sama, demi terwujudnya keadilan secara merata.
Kami sebagai warga berharap jangan sampai ada perlakuan diskriminatif yang sengaja dipertontonkan oleh oknum yang diberi kewenangan oleh negara mengurus rakyatnya yang terpapar bencana, harap Nitizen
Sementara itu Kadis PU Takalar Muksin Tiro yang dimintai tanggapan via WhatsApp Selasa(28/2/2023), soal dugaan diskriminasr dalam memberi bantuan, hingga berita ini tayang belum merespon (M Said Welikin)
TOPIK TERKAIT:
-
Kapolres AKBP. Dedi Surya Dharma Lantik Kapolsek Enrekang Dan Kapolsek Curio
-
Pemkab Lutim Gelar Rapat Koordinasi Pengarusutamaan Gender Tahun 2023
-
Gerakan Perubahan Perilaku, Fatmawati Rusdi Tekankan Pentingnya Sinergitas
-
Makassar Bersiap Selenggarakan Forum ASEAN untuk Penyandang Disabilitas Oktober Mendatang
-
BPBD Sudah Salurkan 185 Ribu Liter Air Bersih, Bupati Andi Utta Gugah Kepedulian ASN
-
Realisasi PBB 100 Persen, Bupati Andi Utta Beri Penghargaan
-
Wawali Makassar Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Segerakan Operasi Pasar
-
TP PKK Makassar Fokus pada Pengembangan Ketahanan Pangan di Setiap Kecamatan
-
Danny Pomanto Hadiri World Cities Summit Mayor Forum 2023 di Korea
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Dampingi PJ Gub Sulsel, Fatmawati Rusdi Tinjau Harga Komoditas Pangan di Dua Pasar Tradisional
Viewnum 401
2 hari yang lalu
Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
Viewnum 1419
3 hari yang lalu
Wali Kota Danny Pomanto Presentasikan Pakinta dan Jampangi dalam Innovative Government Award Kemendagri 2023
Viewnum 438
3 hari yang lalu
Ada Apa di Polsek Bontomarannu, 2 kali Tolak Adum, Setelah Diterima Di-A2-kan
Viewnum 1891
3 hari yang lalu
Kapolres AKBP. Dedi Surya Dharma Lantik Kapolsek Enrekang Dan Kapolsek Curio
Viewnum 374
4 hari yang lalu
Gerakan Perubahan Perilaku, Fatmawati Rusdi Tekankan Pentingnya Sinergitas
Viewnum 461
4 hari yang lalu
Makassar Bersiap Selenggarakan Forum ASEAN untuk Penyandang Disabilitas Oktober Mendatang
Viewnum 319
4 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
ViewNum 1419 kali

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 4119 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1361 kali

Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban
ViewNum 1076 kali

Warga Respon Baik Operasi Zebra Pallawa 2023 Wilayah Polres Enrekang
ViewNum 1050 kali

Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
ViewNum 1168 kali

Update Gempa Maroko, 296 Tewas
ViewNum 1085 kali

Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko
ViewNum 1041 kali

PBB Setuju dengan Persyaratan Rusia untuk Melanjutkan Kesepakatan Gandum
ViewNum 1053 kali

Dekranasda Bulukumba Kembali Ukir Prestasi di Pekan Raya Sulsel 2023
ViewNum 1089 kali

Pengurus ICDT Siapkan 32 Kamera CCTV Untuk Pantau Aktifitas Masjid
ViewNum 1244 kali
