

Progres Perundingan Istanbul, Rusia Hentikan Serangan Militer ke Ibu Kota Ukraina dan Chernihiv
Internasional | 2022-04-03

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Tank Rusia dihancurkan oleh pasukan Ukraina di Luhansk (GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)© Disediakan oleh Pos-Kupang.com Tank Rusia dihancurkan oleh pasukan Ukraina di Luhansk (GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)
JALURINFO.COM, Maros-
Serangan militer Rusia ke Ukraina bakal segera berakhir setelah perundingan kedua negara di Istanbul. Perundingan itu menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Pertemuan yang diinisiasi pemerintah Turki itu disepakati Rusia dan Ukraina saat ini mulai menyusun perjanjian menuju perdamaian. Perundingan itu dilakukan pada Selasa 29 Maret 2022.
Kedua pihak pun menjadwalkan pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menandatangani ketetapan damai.
Formin mengatakan kepercayaan itu diperlukan untuk membangun rasa saling percaya dan membuat prakondisi bagi negosiasi yang akan datang.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, pejabat militer Rusia telah megumumkan tahap kedua invasi yang berfokus pada pembebasan kawasan Donbass di timur, dengan kata lain mengurangi atau justru meniadakan operasi militer ke jantung Ukraina.
Komando militer Ukraina sendiri telah mendeteksi penarikan pasukan Rusia di sekitar Kiev dan Chernihiv sebelum perundingan di Istanbul.
“Berdasarkan fakta bahwa negosiasi persiapan kesepakatan tentang netralitas dan status non-nuklir Ukraina, serta tentang penyediaan jaminan keamanan bagi Ukraina, sudah beranjak ke persoalan praktis, mengingat prinsip-prinsip yang dibicarakan selama pertemuan hari ini (di Istanbul), Kementerian Pertahanan Federasi Rusia memutuskan untuk, secara fundamental, seiring waktu, menghentikan aktivitas militer ke arah Kiev dan Chernihiv untuk meningkatkan saling percaya dan membuat kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut,” kata Formin dikutip Associated Press.
Sementara itu, kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky menyebut kedua pihak menempuh pembicaraan substansial di Istanbul.
Medinsky menyatakan bahwa kedua pihak sepakat untuk mulai menyusun perjanjian untuk kemudian mempertemukan kedua kepala negara.
Namun, detail-detail perjanjian masih perlu dibahas lebih lanjut.
“Apabila perjanjian dikerjakan dengan cepat, kesempatan untuk menghasilkan perdamaian akan semakin dekat,” kata Medinsky.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu selaku salah satu mediator menyebut pertemuan di Istanbul berhasil mencapai progres yang paling berarti dengan delegasi Rusia- Ukraina berbagi konsensus dan saling pengertian.
Apabila Rusia mengejar status netral dan non-nuklir dari Ukraina, Kiev mengupayakan jaminan keamanan yang melibatkan negara-negara anggota NATO.
Kendati tidak akan menjadi anggota, Kiev berupaya menyegel jaminan keamanan dari NATO serupa Pasal 5 dalam perjanjian dengan Rusia.
Di lain sisi, nasib Krimea dan Donbass juga belum bisa diketahui.
Kiev menghendaki wilayah yang dianeksasi serta memerdekakan diri dengan dukungan Rusia itu masih menjadi wilayah Ukraina.
Namun, Kremlin diketahui tidak ingin melepas Krimea, Donetsk, ataupun Luhansk.
Setelah perundingan di Istanbul, Cavusoglu menyebut isu-isu yang masih sulit diputuskan akan dibawa ke level yang lebih tinggi.
Ia pun meminta kedua pihak untuk segera menyepakati gencatan senajta demi membuka koridor bantuan kemanusiaan.
Kedua pihak pun menjadwalkan pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menandatangani ketetapan damai.
Baca juga: Diplomat Uni Eropa: Rusia Tak Akan Negosiasi, Hanya Ingin Menang
Baca juga: Putin Ucapkan Selamat Kepada Erdogan atas Terpilihnya Kembali sebagai Presiden
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Formin mengaku akan menghentikan operasi militer ke arah ibu kota Kiev dan Chernihiv di Utara Ukraina secara fundamental.
Baca juga: Pendukung Erdogan Rayakan Kemenangan Pemilu dengan Aksi Massa di Alun-Alun Pusat Kizilay
Baca juga: Unggul atas Calon Oposisi di Putaran ke Dua Pilpres, Erdogan Deklarasikan Kemenangan
Komentar Formin menandakan Rusia mau membatasi invasi besar-besaran ke Ukraina yang diluncurkan sejak 24 Februari lalu.Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, pejabat militer Rusia telah megumumkan tahap kedua invasi yang berfokus pada pembebasan kawasan Donbass di timur, dengan kata lain mengurangi atau justru meniadakan operasi militer ke jantung Ukraina.
Baca juga: Anggota Partai Oposisi Turki Mengundurkan Diri, Beralih Dukung Erdogan?
Baca juga: Ancaman Rusia ke Barat soal Ukraina yang Bakal dapat Kiriman Jet Tempur F-16
Komando militer Ukraina sendiri telah mendeteksi penarikan pasukan Rusia di sekitar Kiev dan Chernihiv sebelum perundingan di Istanbul.
“Berdasarkan fakta bahwa negosiasi persiapan kesepakatan tentang netralitas dan status non-nuklir Ukraina, serta tentang penyediaan jaminan keamanan bagi Ukraina, sudah beranjak ke persoalan praktis, mengingat prinsip-prinsip yang dibicarakan selama pertemuan hari ini (di Istanbul), Kementerian Pertahanan Federasi Rusia memutuskan untuk, secara fundamental, seiring waktu, menghentikan aktivitas militer ke arah Kiev dan Chernihiv untuk meningkatkan saling percaya dan membuat kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut,” kata Formin dikutip Associated Press.
Sementara itu, kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky menyebut kedua pihak menempuh pembicaraan substansial di Istanbul.
Medinsky menyatakan bahwa kedua pihak sepakat untuk mulai menyusun perjanjian untuk kemudian mempertemukan kedua kepala negara.
Namun, detail-detail perjanjian masih perlu dibahas lebih lanjut.
“Apabila perjanjian dikerjakan dengan cepat, kesempatan untuk menghasilkan perdamaian akan semakin dekat,” kata Medinsky.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu selaku salah satu mediator menyebut pertemuan di Istanbul berhasil mencapai progres yang paling berarti dengan delegasi Rusia- Ukraina berbagi konsensus dan saling pengertian.
Apabila Rusia mengejar status netral dan non-nuklir dari Ukraina, Kiev mengupayakan jaminan keamanan yang melibatkan negara-negara anggota NATO.
Kendati tidak akan menjadi anggota, Kiev berupaya menyegel jaminan keamanan dari NATO serupa Pasal 5 dalam perjanjian dengan Rusia.
Di lain sisi, nasib Krimea dan Donbass juga belum bisa diketahui.
Kiev menghendaki wilayah yang dianeksasi serta memerdekakan diri dengan dukungan Rusia itu masih menjadi wilayah Ukraina.
Namun, Kremlin diketahui tidak ingin melepas Krimea, Donetsk, ataupun Luhansk.
Setelah perundingan di Istanbul, Cavusoglu menyebut isu-isu yang masih sulit diputuskan akan dibawa ke level yang lebih tinggi.
Ia pun meminta kedua pihak untuk segera menyepakati gencatan senajta demi membuka koridor bantuan kemanusiaan.

Seorang pria memindahkan puing-puing dari bangunan tempat tinggal yang hancur di Jalan Koshytsa, pinggiran kota Kiev, Ukraina, Jumat (25/2/2022). Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kiev hari itu dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut mereka menargetkan warga sipil. (AFP/DANIEL LEAL)© Disediakan oleh Pos-Kupang.com Seorang pria memindahkan puing-puing dari bangunan tempat tinggal yang hancur di Jalan Koshytsa, pinggiran kota Kiev, Ukraina, Jumat (25/2/2022). Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kiev hari itu dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut mereka menargetkan warga sipil. (AFP/DANIEL LEAL)
TOPIK TERKAIT:
-
Tingginya Ketegangan Antara Cina dan Jepang Usai KTT G7
-
Sepekan Jelang Coblosan, Capres Sinan Ogan Alihkan Dukungan ke Erdogan
-
Top 3 Dunia: Raja Thailand Berang, Bakhmut dan Hiroshima, serta F-16 untuk Ukraina
-
Rusia Peringatkan Risiko Besar Jika Barat Kirim F-16 ke Ukraina
-
Mengapa Lembaga Survei Gagal Memprediksi Hasil Pilpres Turki?
-
Erdogan Yakin Menang Telak di Putaran Kedua Pilpres Turki
-
PMC "Wagner" Mencapai Kemajuan di Kota Bakhmut
-
Sisa 5% Wilayah yang Belum Direbut, PMC "Wagner" Terancam oleh Kekurangan Amunisi di Bakhmut
-
Cari Dukungan Jet Tempur Barat, Presiden Zelensky: Ukraina Tidak Menyerang Wilayah Rusia
JALURINFO VIDEO NEWS

Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Kapolres Enrekang Galang Soliditas Personil Bersama TNI DIM 1419 Dan Awak Media Lewat Olahraga
Viewnum 388
1 hari yang lalu
Sosialisasi Advokasi Hukum Anggota Polri Disiapkan Sie Hukum Polres Enrekang
Viewnum 437
1 hari yang lalu
Bunda PAUD Lutim Hadiri Puncak Bulan Pendidikan Merdeka Belajar Tahun 2023 Di Makassar
Viewnum 500
1 hari yang lalu
Pelayanan Poliklinik Mata RSUD I Lagaligo Lutim Gunakan Peralatan Canggih
Viewnum 437
1 hari yang lalu
Dorong Maksimalisasi Keterbukaan Informasi Publik, Diskominfo-SP Gowa-USAID Erat Tingkatkan Kapasitas Pejabat PPID
Viewnum 461
1 hari yang lalu
Menteri Industri dan Dubes Inggris Terkesan dengan Operasi PT Vale di Sorowako
Viewnum 430
2 hari yang lalu
Sekda Gowa Motivasi 350 Pelaku UMKM Hingga Serahkan Santunan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
Viewnum 498
2 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Kenapa Nabi Isa Dipilih untuk Membunuh Dajjal?
ViewNum 1067 kali

Gelar Rakor Pasca Supervisi, Priska Evaluasi 10 Program PKK 18 Kecamatan
ViewNum 1236 kali

Kunjungi Bulukumba, Kapolda Sulsel Minta Polres Perkuat Sinergitas
ViewNum 1167 kali

GASWO FC Juara Turnamen Balantang Cup VI Tahun 2023
ViewNum 1113 kali

Kapolda Kunjungi Bulukumba, Andi Utta Bicara Budaya hingga Kriminalitas
ViewNum 1081 kali

Para Pedagang Pasar Sentral Minta Tanggung Jawab DPRD Kabupaten Enrekang
ViewNum 1274 kali
