

Polda Sultra Bongkar Penyelundupan 5,2 Kg Sabu Jaringan Internasional Golden Triangle
Nasional | 2022-08-06

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Polda Sultra Bongkar Penyelundupan 5,2 Kg Sabu Jaringan Internasional Golden Triangle
JALURINFO.COM, Maros-
Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) membongkar penyelundupan 5,2 Kilogram (Kg) Narkotika jenis Sabu-sabu internasional The Golden Triangle atau segitiga emas. Jaringan ini merupakan kawasan di bagian utara Asia Tenggara yang meliputi Thailand, Laos dan Myanmar.
”Tim menangkap tersangka GS (21) di sebuah rumah kos dan mengarahkan ke tersangka lain, yaitu FJ (21) ditangkap pada 1 Agustus 2022 sekitar pukul 23.43 Wita di Balai Kota IV Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kendari,” ucap Wakil Kepala Polda Sultra Brigadir Jenderal (Pol) Waris Argono dalam konferensi pers di Kendari, Jumat (5/8/2022).
“Kedua tersangka ini merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri, yang beberapa pekan sebelumnya, kedua tersangka GS dan FJ ini telah dua kali membawa sabu seberat 10 kilogram dan telah diedarkan di sejumlah wilayah di Sultra. Mereka diupah Rp 100 juta,”katanya.
Ditempat yang sama, Direktur Narkoba Polda Sultra Komisaris Besar Bambang Tjahjo Bawono, mengungkapkan Keduanya adalah kurir, pengedar, sekaligus yang mengoordinasikan peredaran sabu di wilayah Sultra.
Kata dia, sabu-sabu tersebut berasal dari luar Indonesia, yakni Myanmar, Laos, dan Thailand. Dari wilayah tersebut, sabu-sabu masuk ke Kalimantan, lalu ke Jawa Timur, dan dibawa ke Sultra.
Penyelidikan pun dilakukan dengan metode observasi dan Surveilance. selama dua minggu untuk menggali informasi hingga didapat data akurat
“Jadi salah seorang tersangka berangkat dan mengambil sabu dari Jawa Timur. Keduanya pulang melalui jalur laut hingga tiba di Kendari. Rekannya saat ini masih dalam daftar pencarian orang (DPO),”katanya.
Setibanya di Kendari, para pelaku lalu mengemas sabu dalam berbagai kemasan untuk diditribusikan ke sejumlah wilayah dengan target usia produktif, mulai dari anak muda, hingga kawasan pertambangan yang marak di wilayah ini. Bambang membeberkan jaringan sindikat ini berkomunikasi dan menjalin hubungan menggunakan aplikasi pesan instan yang baru, sehingga sulit untuk dideteksi. “Ini adalah modus baru dalam peredaran sabu yang kami temukan,” ungkap Bambang. Bambang menambahkan, saat ini Polda Sultra tengah mengejar tiga orang yang terlibat dalam jaringan ini. Salah satu DPO berinisial F diduga bandar dan tersebut pengendali barang haram tersebut.”Termasuk kaki tangan kedua pengedar. Kedua tersangka juga positif menggunakan narkoba,” pungkasnya. (red)
”Tim menangkap tersangka GS (21) di sebuah rumah kos dan mengarahkan ke tersangka lain, yaitu FJ (21) ditangkap pada 1 Agustus 2022 sekitar pukul 23.43 Wita di Balai Kota IV Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kendari,” ucap Wakil Kepala Polda Sultra Brigadir Jenderal (Pol) Waris Argono dalam konferensi pers di Kendari, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Mahkamah Agung RI Kabulkan PK Moeldoko Soal DPP Partai Demokrat, Sudah Tergister
Baca juga: Elaktabilitas Ganjar Kalah dari Prabowo, Puan: Jadi Tantangan
Lanjut Waris mengatakan, dari tangan pelaku, tim menemukan barang bukti sabu seberat 5,2 kilogram yang dikemas dalam kemasan teh dari China, ekstasi 16 butir, ganja satu gram, dan sejumlah barang bukti lainnya. Sabu ini sendiri senilai Rp 7,5 miliar.
Baca juga: Hasil Polling: 80,3% Pembaca Tidak Percaya Hasil Survei Pilpres
Baca juga: Aliran Dana Korupsi BTS 4G Masuk ke 3 Partai Politik, Mahfud MD Langsung Lapor ke Presiden Jokowi
Menurut Waris, dua tersangka ini dikenai Pasal 114 Ayat 2 dan Pasal 112 Ayat 2 UU Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam pidana penjara seumur hidup hingga hukuman mati.Ditempat yang sama, Direktur Narkoba Polda Sultra Komisaris Besar Bambang Tjahjo Bawono, mengungkapkan Keduanya adalah kurir, pengedar, sekaligus yang mengoordinasikan peredaran sabu di wilayah Sultra.
Baca juga: JK Sebut Jalan Tol Bukan Dibangun Pemerintah, tapi Investor dan Swasta
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Versi LSI Denny JA Turun, Kalah dari Prabowo, PDIP Meradang
Kata dia, sabu-sabu tersebut berasal dari luar Indonesia, yakni Myanmar, Laos, dan Thailand. Dari wilayah tersebut, sabu-sabu masuk ke Kalimantan, lalu ke Jawa Timur, dan dibawa ke Sultra.
Penyelidikan pun dilakukan dengan metode observasi dan Surveilance. selama dua minggu untuk menggali informasi hingga didapat data akurat
“Jadi salah seorang tersangka berangkat dan mengambil sabu dari Jawa Timur. Keduanya pulang melalui jalur laut hingga tiba di Kendari. Rekannya saat ini masih dalam daftar pencarian orang (DPO),”katanya.
Setibanya di Kendari, para pelaku lalu mengemas sabu dalam berbagai kemasan untuk diditribusikan ke sejumlah wilayah dengan target usia produktif, mulai dari anak muda, hingga kawasan pertambangan yang marak di wilayah ini. Bambang membeberkan jaringan sindikat ini berkomunikasi dan menjalin hubungan menggunakan aplikasi pesan instan yang baru, sehingga sulit untuk dideteksi. “Ini adalah modus baru dalam peredaran sabu yang kami temukan,” ungkap Bambang. Bambang menambahkan, saat ini Polda Sultra tengah mengejar tiga orang yang terlibat dalam jaringan ini. Salah satu DPO berinisial F diduga bandar dan tersebut pengendali barang haram tersebut.”Termasuk kaki tangan kedua pengedar. Kedua tersangka juga positif menggunakan narkoba,” pungkasnya. (red)
TOPIK TERKAIT:
-
Tersangka Korupsi, Johnny G Plate Dipecat!
-
Ada Apa? Para Jenderal Purnawirawan TNI Polri Temui Jokowi di Istana Merdeka
-
Survei Litbang Kompas: PDI-P dan Gerindra Semakin Unggul, Demokrat Geser Golkar
-
Teguran Tuan Guru Bajang untuk Anies Baswedan: Paparkan Data Secara Utuh
-
Pengamat: Koalisi Besar Sulit Terwujud, Tiga Poros Terbentuk
-
Jusuf Kalla Sentil Jokowi: Setahun Bayar Utang dan Bunga Sampai Seribu Triliun, Terbesar Sejak Merdeka
-
Adian Napitupulu Ingatkan Jokowi Dimenangkan PDIP Sebanyak Tujuh Kali
-
Menteri Nasdem Jadi Tersangka, Pengamat: Genderang Perang Sudah Dimulai
-
Pengamat: Arah Dukungan Golkar Besar Kemungkinan Didominasi Tekanan Jokowi
JALURINFO VIDEO NEWS

Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
PT FBS Berikan Kompensasi dan Peluang Kerja untuk Masyarakat di Lasusua Kolaka Utara
Viewnum 514
2 hari yang lalu
Kapolres Enrekang Galang Soliditas Personil Bersama TNI DIM 1419 Dan Awak Media Lewat Olahraga
Viewnum 721
4 hari yang lalu
Sosialisasi Advokasi Hukum Anggota Polri Disiapkan Sie Hukum Polres Enrekang
Viewnum 834
4 hari yang lalu
Bunda PAUD Lutim Hadiri Puncak Bulan Pendidikan Merdeka Belajar Tahun 2023 Di Makassar
Viewnum 946
4 hari yang lalu
Pelayanan Poliklinik Mata RSUD I Lagaligo Lutim Gunakan Peralatan Canggih
Viewnum 932
4 hari yang lalu
Dorong Maksimalisasi Keterbukaan Informasi Publik, Diskominfo-SP Gowa-USAID Erat Tingkatkan Kapasitas Pejabat PPID
Viewnum 1019
4 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Elaktabilitas Ganjar Kalah dari Prabowo, Puan: Jadi Tantangan
ViewNum 1009 kali

Syifa, Gadis Asal Gowa Tepilih Jadi Duta Genre Sulsel 2023
ViewNum 1295 kali

Tanah Bergeser di Herlang, Sekda Ali Saleng : Akan Dikaji Pihak Unhas
ViewNum 1219 kali

Kenapa Nabi Isa Dipilih untuk Membunuh Dajjal?
ViewNum 1354 kali

Gelar Rakor Pasca Supervisi, Priska Evaluasi 10 Program PKK 18 Kecamatan
ViewNum 1611 kali

Kunjungi Bulukumba, Kapolda Sulsel Minta Polres Perkuat Sinergitas
ViewNum 1460 kali

Anggota Partai Oposisi Turki Mengundurkan Diri, Beralih Dukung Erdogan?
ViewNum 1006 kali
