
Perang di Ukraina Makin Jadi, Putin Umumkan Mobilisasi Parsial Rusia, Pertama Sejak PD II
Internasional | 2022-09-21

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (21/9/2022) mengumumkan mobilisasi parsial di Rusia saat perang di Ukraina mendekati bulan ketujuh. Pengumuman tersebut disampaikan Putin dalam pidatonya yang disiarkan televisi, sebagaimana dilansir AP
JALURINFO.COM, MOSKOW-
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (21/9/2022) mengumumkan mobilisasi parsial di Rusia saat perang di Ukraina mendekati bulan ketujuh. Pengumuman tersebut disampaikan Putin dalam pidatonya yang disiarkan televisi, sebagaimana dilansir AP. Mobilisasi parsial diumumkan Putin ketika Rusia kehilangan sejumlah wilayah yang dikontrolnya di Ukraina akibat serangan balik.
Putin juga memperingatkan Barat bahwa pengumuman tersebut bukanlah gertakan dan Rusia akan menggunakan semua cara yang ada untuk melindungi wilayahnya. Putin menuding Barat terlibat "ancaman nuklir" dan menggarisbawahi pernyataan sejumlah pejabat terkemuka NATO tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir pemusnah massal terhadap Rusia.
“Kita berbicara tentang mobilisasi parsial, yaitu hanya warga negara yang saat ini berada dalam kategori cadangan yang akan dikenakan wajib militer," kata Putin. "Dan di atas semua itu, mereka yang bertugas di angkatan bersenjata memiliki spesialisasi militer tertentu dan pengalaman yang relevan,” sambung Putin.
“Yaitu untuk melindungi tanah air kita, kedaulatan dan integritas teritorial, untuk memastikan keamanan rakyat kita dan orang-orang di wilayah yang dibebaskan,” ujar Putin.
Reuters melaporkan, pengumuman itu merupakan mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia (PD) II pecah. Sehari sebelumnya, empat wilayah di Ukraina yang dikontrol Moskwa mengumumkan akan menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia. Referemdum akan digelar di Luhansk, Kherson, sebagian wilayah Zaporizhzhia, dan Donetsk yang dikuasai Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu menolak rencana Rusia untuk menggelar referendum di wilayah pendudukan di timur dan selatan negara tersebut.
Putin juga memperingatkan Barat bahwa pengumuman tersebut bukanlah gertakan dan Rusia akan menggunakan semua cara yang ada untuk melindungi wilayahnya. Putin menuding Barat terlibat "ancaman nuklir" dan menggarisbawahi pernyataan sejumlah pejabat terkemuka NATO tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir pemusnah massal terhadap Rusia.
Baca juga: Presiden Xi Jinping Kunjungi Rusia untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Jaga Stabilitas Dunia
Baca juga: Kerugian Ukraina di Artyomovsk, 10-11 ribu Tentara Tewas Setiap Bulan
“Kepada mereka yang membiarkan pernyataan seperti itu mengenai Rusia, saya ingin mengingatkan Anda bahwa negara kami juga memiliki berbagai alat penghancur untuk melindungi Rusia dan rakyat, kami pasti akan menggunakan semua cara yang kami miliki,” kata Putin. “Ini bukan gertakan,” sambung Putin.“Kita berbicara tentang mobilisasi parsial, yaitu hanya warga negara yang saat ini berada dalam kategori cadangan yang akan dikenakan wajib militer," kata Putin. "Dan di atas semua itu, mereka yang bertugas di angkatan bersenjata memiliki spesialisasi militer tertentu dan pengalaman yang relevan,” sambung Putin.
Baca juga: Penyebab Perang Ukraina-Rusia dan Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan NATO dan Uni Eropa?
Baca juga: Skandal Pasokan Senjata: Pengkhianat di Balik Keterlambatan Amunisi untuk Wagner PMC?
Putin mengatakan, keputusan mobilisasi parsial dirasa memadai untuk menangkal ancaman yang dihadapi Rusia.“Yaitu untuk melindungi tanah air kita, kedaulatan dan integritas teritorial, untuk memastikan keamanan rakyat kita dan orang-orang di wilayah yang dibebaskan,” ujar Putin.
Baca juga: AS Anggap Rusia Melanggar Perjanjian START, Apa Dampaknya bagi Dunia?
Baca juga: Putin Ungkapkan Prioritas Kementerian Pertahanan dan Tantangan Industri Pertahanan Rusia dalam Pertemuan dengan Para Pekerja Pabrik Penerbangan
Reuters melaporkan, pengumuman itu merupakan mobilisasi pertama Rusia sejak Perang Dunia (PD) II pecah. Sehari sebelumnya, empat wilayah di Ukraina yang dikontrol Moskwa mengumumkan akan menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia. Referemdum akan digelar di Luhansk, Kherson, sebagian wilayah Zaporizhzhia, dan Donetsk yang dikuasai Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu menolak rencana Rusia untuk menggelar referendum di wilayah pendudukan di timur dan selatan negara tersebut.
TOPIK TERKAIT:
-
Ini Senjata yang Diklaim Rusia Paling Efektif selama Invasi Ukraina
-
Berhasil Amandemen Konstitusi, Xi Jinping Jadi Presiden Pertama China yang Jabat 3 Periode
-
Rusia Klaim Kendali Bakhmut, Pertempuran Berdarah Perang Ukraina Berakhir?
-
Militer Ukraina Kehilangan Lebih 11 Ribu Personel di Bulan Februari
-
Hormat Zelensky untuk Pasukan Ukraina yang Berjuang Pertahankan Bakhmut
-
Jerman Peringatkan ‘Konsekuensi’ Jika Tiongkok Kirim Senjata ke Rusia
-
Tentara Bayaran Rusia Klaim Kuasai Bakhmut, Ukraina Mundur Teratur
-
Laporan Intelijen Inggris: Ukraina Makin Terkepung di Bakhmut
-
Bagaimana Pengungsi Yahudi Hidupkan Kembali “Yerusalem Timur” di Ukraina
JALURINFO VIDEO NEWS

Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

Festival Balon Udara Cappadocia: Pengalaman Wisata Tak Terlupakan

Melihat Letusan Spektakuler Gunung Berapi Meradalir Islandia

Tur Panas ke Mesir, Menikmati Keindahan dengan Mengendarai Unta

Putin Harapkan Peningkatan Signifikan dalam PDB Rusia pada Kuartal Kedua

JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Pemkab Bulukumba Kembangkan Minat dan Potensi Siswa Lewat Asesmen Kolaboratif
Viewnum 154
41 menit yang lalu
Adnan Harap Sinergitas Bersama HMI Gowa terus Terjalin untuk Mensukseskan Program Daerah
Viewnum 216
2 jam yang lalu
Presiden Xi Jinping Kunjungi Rusia untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Jaga Stabilitas Dunia
Viewnum 416
8 jam yang lalu
Didampingi Sekda Bulukumba, Bupati Bone Ziarah ke Makam Raja Bone ke-9 Lapattawe di Dampang
Viewnum 625
17 jam yang lalu
Menikmati Keceriaan Mandi dan Berenang Bersama Keluarga di Permandian Wisata Kampar
Viewnum 1919
2 hari yang lalu
Pemkab Gowa Hibahkan Anggaran untuk Percepat Program Persertifikatan Tanah Warga
Viewnum 1658
2 hari yang lalu
Sambut Bulan Suci Ramadhan, Ponpes An-Nur Gelar Pengajian Umum dan Silaturahmi
Viewnum 2014
3 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Kerugian Ukraina di Artyomovsk, 10-11 ribu Tentara Tewas Setiap Bulan
ViewNum 1607 kali

Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah: Rukyat vs Hisab
ViewNum 1682 kali

AS Anggap Rusia Melanggar Perjanjian START, Apa Dampaknya bagi Dunia?
ViewNum 1567 kali
