JALURINFO.COM, Maros- Pemkab Bulukumba berencana membangun bandara, dikecamatan Bontobahari.

Pembangunan bandara tersebut sudah direncanakan dimasa pemerintahan Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan 2010-2015 lalu. Hanya saja, rencana tersebut belum terealisasi saat ini.

Baca juga: IN MEMORIAM DR. Mochtar Pabottingi, MA (77 Thn), Cendikiawan yang tak Pernah Menyerah Menuntut Ilmu

Catatan: Syamsu Nur

Baca juga: Danny Pomanto-Panglima TNI dan KSAL Bersama-sama Membuka MNEK 2023

Belum ada progres pembangunan. Bahkan, lahan yang akan dijadikan bandara masih belum menemui titik terang. Lahan untuk lokasi bandara masih jadi kendala.
Anggota DPRD Bulukumba dari PKS, Pasakai, mengatakan rencana pembangunan bandara di Bulukumba masih dapat dilanjutkan. Meski lahan bandara masih jadi kendala. Namun, pembahasan lahan bandara ini masih terus diupayakan dibahas dengan pihak terkait.

Baca juga: Bupati Budiman Pimpin Rapat Tim Persiapan Divestasi Saham PT. Vale ke Pemkab Lutim

Baca juga: Bupati Budiman Buka Rapat Majelis Pertimbangan Kelitbangan Luwu Timur

Rencana pembangunan bandara di Bulukumba kembali dibahas saat rombongan anggota Komisi C DPRD Sulsel melakukan kunjungan kerja di DPRD Bulukumba.

Selain soal pembangunan bandara di Bulukumba, irigasi di Bulukumba juga ikut dibahas.

Baca juga: Lewat Drag Bike 2023, Hubungan Emosional Pemkab Gowa dan Kodam XIV Hasanuddin Semakin Terjalin

Baca juga: Bupati Andi Utta Rotasi Eselon 2, Empat Jabatan Kosong untuk Dilelang

Politisi dari PKS, Pasakai, mengatakan soal irigasi masih banyak hal yang perlu dibenahi dan butuh perhatian khusus karena potensi persawahan di Bulukumba cukup menjanjikan.

Terkait dengan pembangunan bandara dan irigasi ini, dukungan anggaran dari Pemprov Sulsel sangat dibutuhkan.

Anggota DPRD Bulukumba, Andi Muhammad Ahyar mengatakan, komunikasi antara DPRD Kabupaten dan DPRD Provinsi sangat dibutuhkan, sehingga realisasi bantuan anggaran dapat terealisasi dengan baik.

Anggota DPRD Bulukumba dari PKS, Andi Muhammad Ahyar, mengaku Bulukumba memiliki bayak potensi yang dapat dijadikan sebagai pendapatan daerah.(sal)