Pakar Komunikolog Indonesia Angkat Bicara Terkait Presiden “Endorse” Capres dan Cawapres

Nasional | 2023-05-09

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Foto kolase Komunikolog Indonesia, Suko Widodo, Effendi Gazali, Iwel Sastra, Emrus Sihombing dan Hasrullah (Ft: Ist)
JALURINFO.COM, MAKASSAR- Beberapa hari belakangan ini ramai diperbincangkan terkait Endorse Presiden terkait Capres dan Cawapres mendatang. Terkait hal tersebut Sejumlah pakar komunikolog Indonesia ikut angkat bicara menganalisis fenomena yang sedang terjadi.

Suko Widodo, pakar komunikasi dari Universitas Airlangga yang juga Ketua Asosiasi Komunikolog Indonesia menilai kelaziman dalam komunikasi politik di dunia adalah presiden petahana tidak begitu cepat dan kentara bicara soal calon presiden selanjutnya.

Baca juga: Terbaru Terjawab Sudah Siapa Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024? Begini Pernyataan Yenny Wahid

Baca juga: PKB: Kalau PAN dan Golkar Tak Akan Menangkan Prabowo di Pilpres 2024

"Nanti ketika partai politiknya sudah menetapkan calon presiden dan didaftarkan ke KPU, baru presiden petahana ikut membantu kampanye capres ini secara serius ke seluruh wilayah." kata Suko Widodo, Senin (8/5/2023).
Pernyataan tersebut juga diaminkan oleh Effendi Gazali.

Baca juga: Polisi Mulai Proses Pernyataan Rocky Gerung yang Diduga Menghina Presiden Jokowi

Baca juga: Hasil Survei Terbaru: Target PDIP Mencetak Hattrick Terancam Gagal

"Saat ini terasa betul kerinduan rakyat Indonesia akan pemimpin-pemimpin yang tetap berperan sebagai Bapak Bangsa, Guru Bangsa, Menteri Bangsa, dan Presiden Bangsa Indonesia. Saya yakin rakyat merindukan Bapak Presiden melaksanakan Halal-bi-halal tahun ini pertama-tama dengan seluruh ketua umum partai politik terlebih dahulu," katanya.

"Coba pelajari dengan seksama. Ini tradisi yang dikembangkan oleh Presiden Soekarno sejak tahun 1948. Pasti sejuk rasanya menyaksikan berita seperti itu jadi “Breaking News” di televisi dan seluruh media lainnya. Sesudah itu, beberapa hari kemudian, tentu bisa saja presiden melakukan pertemuan hanya dengan koalisinya ke masa mendatang," tambah Effendi.

Baca juga: Respons Anies Baswedan Soal Nasdem Minta Bacawapres Jangan dari Pimpinan Parpol

Baca juga: Anies Terseok di Survei, JK Bandingkan dengan Kemenangan Trump


Effendi Gazali juga menambahkan, dia menilai Presiden Jokowi adalah salah satu presiden besar Indonesia dengan legasi yang sudah terukur. Presiden Jokowi dihargai dunia karena mampu mengatasi Covid-19 secara meyakinkan.

"Ia juga mampu menjadi Pemimpin G-20. Pembangunan infrastruktur terbukti manjur saat mudik lebaran. Tinggal mengobati kerinduan rakyat melihat Bapak Jokowi menegaskan citranya sebagai Presiden dan Guru Bangsa, yang bisa bertemu dengan seluruh ketua umum partai membahas Indonesia ke depan. Halal-bil-halal kemarin sebetulnya adalah tradisi dan kesempatan terindah." ujar Efendi.

Hal senada juga disampaikan oleh Komunikolog LPSR ,Iwel Sastra. Dia memberi contoh bagaimana Presiden SBY dan Presiden Megawati bersikap di ujung masa jabatannya. Iwel mengatakan hampir semua presiden di Indonesia melakukan hal tersebut, yaitu menjadi Presiden untuk seluruh bangsa Indonesia.

"Nanti kalau para capres sudah terdaftar di KPU, rakyat bisa memaklumi kalau presiden petahana ikut kampanye mendukung capres dari PDIP. Bahkan boleh saja resmi ada namanya di TKN (Tim Kampanye Nasional)." kata Iwel Sastra.

Sementara Komunikolog Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, meyakini bahwa Presiden Jokowi pasti bermaksud baik.

"Presiden menginginkan pemilu berlangsung damai. Tidak terjadi polarisasi. Dan programnya yang belum terselesaikan, utamanya IKN, dipastikan berlanjut. Tapi memang butuh kehati-hatian," kata Emrus "Saya sependapat dengan Effendi Gazali mestinya di kesempatan pertama, Presiden Jokowi melakukan halal-bil-halal dengan seluruh ketua umum parpol dulu. Walau hanya sejenak. Besok-besoknya bisa dengan partai-partai koalisi," tegas Emrus.

Komunikolog Universitas Hasanuddin, Hasrullah mengusulkan agar Presiden Joko Widodo lebih banyak melakukan kunjungan ke daerah daripada bicara soal koalisi ke depan.

"Kan lebih baik Bapak Jokowi keliling ke berbagai daerah. Seperti ke Lampung kemarin, untuk membongkar laporan Asal Bapak Senang (ABS). Ini akan jelas sebagai legasi Pak Presiden. Saya titip Bapak Jokowi banyak berkunjung ke Indonesia Timur. Tidak usah jauh-jauh, ke Makassar juga banyak kondisi jalan seperti itu," kata Hasrullah.

TOPIK TERKAIT:

JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis

JALURINFO TV NETWORK

BERITA TERKINI:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020