
Pakar Komunikolog Indonesia Angkat Bicara Terkait Presiden “Endorse” Capres dan Cawapres
Nasional | 2023-05-09

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Foto kolase Komunikolog Indonesia, Suko Widodo, Effendi Gazali, Iwel Sastra, Emrus Sihombing dan Hasrullah (Ft: Ist)
JALURINFO.COM, MAKASSAR-
Beberapa hari belakangan ini ramai diperbincangkan terkait Endorse Presiden terkait Capres dan Cawapres mendatang. Terkait hal tersebut Sejumlah pakar komunikolog Indonesia ikut angkat bicara menganalisis fenomena yang sedang terjadi.
Suko Widodo, pakar komunikasi dari Universitas Airlangga yang juga Ketua Asosiasi Komunikolog Indonesia menilai kelaziman dalam komunikasi politik di dunia adalah presiden petahana tidak begitu cepat dan kentara bicara soal calon presiden selanjutnya.
Pernyataan tersebut juga diaminkan oleh Effendi Gazali.
"Coba pelajari dengan seksama. Ini tradisi yang dikembangkan oleh Presiden Soekarno sejak tahun 1948. Pasti sejuk rasanya menyaksikan berita seperti itu jadi “Breaking News” di televisi dan seluruh media lainnya. Sesudah itu, beberapa hari kemudian, tentu bisa saja presiden melakukan pertemuan hanya dengan koalisinya ke masa mendatang," tambah Effendi.
Effendi Gazali juga menambahkan, dia menilai Presiden Jokowi adalah salah satu presiden besar Indonesia dengan legasi yang sudah terukur. Presiden Jokowi dihargai dunia karena mampu mengatasi Covid-19 secara meyakinkan.
"Ia juga mampu menjadi Pemimpin G-20. Pembangunan infrastruktur terbukti manjur saat mudik lebaran. Tinggal mengobati kerinduan rakyat melihat Bapak Jokowi menegaskan citranya sebagai Presiden dan Guru Bangsa, yang bisa bertemu dengan seluruh ketua umum partai membahas Indonesia ke depan. Halal-bil-halal kemarin sebetulnya adalah tradisi dan kesempatan terindah." ujar Efendi.
Hal senada juga disampaikan oleh Komunikolog LPSR ,Iwel Sastra. Dia memberi contoh bagaimana Presiden SBY dan Presiden Megawati bersikap di ujung masa jabatannya. Iwel mengatakan hampir semua presiden di Indonesia melakukan hal tersebut, yaitu menjadi Presiden untuk seluruh bangsa Indonesia.
"Nanti kalau para capres sudah terdaftar di KPU, rakyat bisa memaklumi kalau presiden petahana ikut kampanye mendukung capres dari PDIP. Bahkan boleh saja resmi ada namanya di TKN (Tim Kampanye Nasional)." kata Iwel Sastra.
Sementara Komunikolog Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, meyakini bahwa Presiden Jokowi pasti bermaksud baik.
"Presiden menginginkan pemilu berlangsung damai. Tidak terjadi polarisasi. Dan programnya yang belum terselesaikan, utamanya IKN, dipastikan berlanjut. Tapi memang butuh kehati-hatian," kata Emrus "Saya sependapat dengan Effendi Gazali mestinya di kesempatan pertama, Presiden Jokowi melakukan halal-bil-halal dengan seluruh ketua umum parpol dulu. Walau hanya sejenak. Besok-besoknya bisa dengan partai-partai koalisi," tegas Emrus.
Komunikolog Universitas Hasanuddin, Hasrullah mengusulkan agar Presiden Joko Widodo lebih banyak melakukan kunjungan ke daerah daripada bicara soal koalisi ke depan.
"Kan lebih baik Bapak Jokowi keliling ke berbagai daerah. Seperti ke Lampung kemarin, untuk membongkar laporan Asal Bapak Senang (ABS). Ini akan jelas sebagai legasi Pak Presiden. Saya titip Bapak Jokowi banyak berkunjung ke Indonesia Timur. Tidak usah jauh-jauh, ke Makassar juga banyak kondisi jalan seperti itu," kata Hasrullah.
Suko Widodo, pakar komunikasi dari Universitas Airlangga yang juga Ketua Asosiasi Komunikolog Indonesia menilai kelaziman dalam komunikasi politik di dunia adalah presiden petahana tidak begitu cepat dan kentara bicara soal calon presiden selanjutnya.
Baca juga: Terbaru Terjawab Sudah Siapa Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024? Begini Pernyataan Yenny Wahid
Baca juga: PKB: Kalau PAN dan Golkar Tak Akan Menangkan Prabowo di Pilpres 2024
"Nanti ketika partai politiknya sudah menetapkan calon presiden dan didaftarkan ke KPU, baru presiden petahana ikut membantu kampanye capres ini secara serius ke seluruh wilayah." kata Suko Widodo, Senin (8/5/2023).Pernyataan tersebut juga diaminkan oleh Effendi Gazali.
Baca juga: Polisi Mulai Proses Pernyataan Rocky Gerung yang Diduga Menghina Presiden Jokowi
Baca juga: Hasil Survei Terbaru: Target PDIP Mencetak Hattrick Terancam Gagal
"Saat ini terasa betul kerinduan rakyat Indonesia akan pemimpin-pemimpin yang tetap berperan sebagai Bapak Bangsa, Guru Bangsa, Menteri Bangsa, dan Presiden Bangsa Indonesia. Saya yakin rakyat merindukan Bapak Presiden melaksanakan Halal-bi-halal tahun ini pertama-tama dengan seluruh ketua umum partai politik terlebih dahulu," katanya."Coba pelajari dengan seksama. Ini tradisi yang dikembangkan oleh Presiden Soekarno sejak tahun 1948. Pasti sejuk rasanya menyaksikan berita seperti itu jadi “Breaking News” di televisi dan seluruh media lainnya. Sesudah itu, beberapa hari kemudian, tentu bisa saja presiden melakukan pertemuan hanya dengan koalisinya ke masa mendatang," tambah Effendi.
Baca juga: Respons Anies Baswedan Soal Nasdem Minta Bacawapres Jangan dari Pimpinan Parpol
Baca juga: Anies Terseok di Survei, JK Bandingkan dengan Kemenangan Trump
Effendi Gazali juga menambahkan, dia menilai Presiden Jokowi adalah salah satu presiden besar Indonesia dengan legasi yang sudah terukur. Presiden Jokowi dihargai dunia karena mampu mengatasi Covid-19 secara meyakinkan.
"Ia juga mampu menjadi Pemimpin G-20. Pembangunan infrastruktur terbukti manjur saat mudik lebaran. Tinggal mengobati kerinduan rakyat melihat Bapak Jokowi menegaskan citranya sebagai Presiden dan Guru Bangsa, yang bisa bertemu dengan seluruh ketua umum partai membahas Indonesia ke depan. Halal-bil-halal kemarin sebetulnya adalah tradisi dan kesempatan terindah." ujar Efendi.
Hal senada juga disampaikan oleh Komunikolog LPSR ,Iwel Sastra. Dia memberi contoh bagaimana Presiden SBY dan Presiden Megawati bersikap di ujung masa jabatannya. Iwel mengatakan hampir semua presiden di Indonesia melakukan hal tersebut, yaitu menjadi Presiden untuk seluruh bangsa Indonesia.
"Nanti kalau para capres sudah terdaftar di KPU, rakyat bisa memaklumi kalau presiden petahana ikut kampanye mendukung capres dari PDIP. Bahkan boleh saja resmi ada namanya di TKN (Tim Kampanye Nasional)." kata Iwel Sastra.
Sementara Komunikolog Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, meyakini bahwa Presiden Jokowi pasti bermaksud baik.
"Presiden menginginkan pemilu berlangsung damai. Tidak terjadi polarisasi. Dan programnya yang belum terselesaikan, utamanya IKN, dipastikan berlanjut. Tapi memang butuh kehati-hatian," kata Emrus "Saya sependapat dengan Effendi Gazali mestinya di kesempatan pertama, Presiden Jokowi melakukan halal-bil-halal dengan seluruh ketua umum parpol dulu. Walau hanya sejenak. Besok-besoknya bisa dengan partai-partai koalisi," tegas Emrus.
Komunikolog Universitas Hasanuddin, Hasrullah mengusulkan agar Presiden Joko Widodo lebih banyak melakukan kunjungan ke daerah daripada bicara soal koalisi ke depan.
"Kan lebih baik Bapak Jokowi keliling ke berbagai daerah. Seperti ke Lampung kemarin, untuk membongkar laporan Asal Bapak Senang (ABS). Ini akan jelas sebagai legasi Pak Presiden. Saya titip Bapak Jokowi banyak berkunjung ke Indonesia Timur. Tidak usah jauh-jauh, ke Makassar juga banyak kondisi jalan seperti itu," kata Hasrullah.
TOPIK TERKAIT:
-
JK: Hasil Survei Terhadap Anies tak Gambarkan Suara Rakyat
-
NasDem Sebut Hasil Survei Lembaga Australia Tunjukkan Anies Representasi Kehendak Rakyat
-
Kritik Kriteria '0' dari Anies, Nasdem: Umumkan Saja Langsung Cawapresnya
-
Drama Selepas Pemeriksaan Airlangga, Ancaman Tembak Keluar dari Mulut Sang Pengawal
-
Masa Depan Anies dalam Genggaman NasDem
-
Langkah Airlangga Dekati Tiga Poros Capres Didukung Dewan Pakar Golkar
-
Anies Baswedan Beri Syarat Baru soal Bakal Cawapres, Nasdem Keberatan?
-
Begini Analisis Fahri Hamzah soal Dukungan Jokowi ke Prabowo
-
Demokrat Duga Tekanan ke NasDem Terkait Rencana Pengumuman Cawapres Anies Sebelum Naik Haji
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Dampingi PJ Gub Sulsel, Fatmawati Rusdi Tinjau Harga Komoditas Pangan di Dua Pasar Tradisional
Viewnum 121
17 jam yang lalu
Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
Viewnum 1298
1 hari yang lalu
Wali Kota Danny Pomanto Presentasikan Pakinta dan Jampangi dalam Innovative Government Award Kemendagri 2023
Viewnum 337
1 hari yang lalu
Ada Apa di Polsek Bontomarannu, 2 kali Tolak Adum, Setelah Diterima Di-A2-kan
Viewnum 1460
1 hari yang lalu
Kapolres AKBP. Dedi Surya Dharma Lantik Kapolsek Enrekang Dan Kapolsek Curio
Viewnum 242
1 hari yang lalu
Gerakan Perubahan Perilaku, Fatmawati Rusdi Tekankan Pentingnya Sinergitas
Viewnum 406
1 hari yang lalu
Makassar Bersiap Selenggarakan Forum ASEAN untuk Penyandang Disabilitas Oktober Mendatang
Viewnum 231
1 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
ViewNum 1298 kali

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 4018 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1224 kali

Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban
ViewNum 1021 kali

Warga Respon Baik Operasi Zebra Pallawa 2023 Wilayah Polres Enrekang
ViewNum 1006 kali

Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
ViewNum 1110 kali

Update Gempa Maroko, 296 Tewas
ViewNum 1041 kali

Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko
ViewNum 1008 kali

Dekranasda Bulukumba Kembali Ukir Prestasi di Pekan Raya Sulsel 2023
ViewNum 1056 kali

Pengurus ICDT Siapkan 32 Kamera CCTV Untuk Pantau Aktifitas Masjid
ViewNum 1193 kali

Instalasi Farmasi Rumah Sakit I Lagaligo Lutim Miliki Empat Depo Layanan
ViewNum 1930 kali
