
Orang pinggiran dan Bedah Rumah
Oleh: M Said Welikin
Opini | 2022-10-31

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
JALURINFO.COM, -
ORANG PINGGIRAN Ada di trotoar Ada di bis kota Ada di pabrik-pabrik
Orang pinggiran
Di terik mentari
Di jalan becek
Menyanyi dan menari
Lagunya nyanyian hati
Tarinya tarian jiwa Demikian penggalan lurik lagu gubahan Virgiawan Listanto alias Iwan Fals.
Cerita ini tidak membicarakan Orang Pinggiran ala Iwan Fals, tetapi tentang keluguan dan ketulusan Orang Pinggiran di Jalan Poros Galesong Kota -Galesong Selatan, tepatnya dusun Tarembang Desa Tarembang Kec.Galesong kota, Kab.Takalar, Sulawesi Selatan(Sulsel). Dalam memaknai derap pembangunan serta setiap lembar, helai, se-butir dan se-liter bantuan dari pemerintah.
Baca juga: SKETSA-SKETSA
Sumpah Pemuda adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27—28 Oktober 1928 di Batavia (kini bernama Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia."
Urusan teman rampung kami melanjutkan perjalanan ke Makassar melalui Jl Poros Galesong-Makassar. Saat tiba di desa Tarembang, hujan gerimis, terpaksa kami minta isin untuk berteduh di sebuah gubuk(balai-balai). Saat itu seorang lelaki berkumis tipis, tubuhnya proporsional lagi duduk seorang diri. Dengan senyum ramah mengatakan, "Iye, meri Ki duduk,"
Baca juga: Sketsa-Sketsa
Sebagaimana budaya orang Bugis Makassar yang sangat menghargai tamu. Setelah saling memperkenalkan diri, Daeng Nangka pun mengajak saya untuk masuk ke rumahnya. Tetapi saya menolak dengan alasan, biarlah lain waktu saja, karena kami harus cepat balik ke Makassar.
Pertemuan yang tak direncanakan itu, tentu judul cerita pun beragam, mulai dari berapa calon Kades yang telah mendaftar untuk ikut Pilkades, maklum desa Tarembang adalah desa persiapan, pecahan dari desa Bodia.
Saat mata saya tertuju ke bangunan baru yang berjarak kurang lebih 10meter dari tempat kami berteduh, Daeng Nangka seakan paham atas makna tatapan saya. Dia mengatakan, "Rumah nampak seperti ini, karena berkat bantuan pemerintah."
Sesaat kemudian Daeng Nangka beranjak dari tempat duduk seraya mengatakan nanati istri saya yang menceritakan mengapa sehingga bisa membangun rumah.
Istri Daeng Nangka, Satriani, muncul dengan Baju kuning dan kurudung kuning, setelah memperkenalkan diri kemudian menceritakan soal sembilan keluarga di desa Bodia yang tersentuh Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurut Satriani, Tidak mungkin orang pinggiran(kecil) seperti saya dan teman-temwn ini mendapat bantuan program BSPS atau lebih dikenal dengan bedah rumah, kalau bukan kebaikan dan kemurahan hati pak Hamka B Kady.
Lanjut Satriani, Kebutuhan akan hunian layak huni itu sangat banyak, sehingga dibutuhkan kesabaran. Karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Contohnya saya, walaupun sudah lama jadi tim bapak Hamka B Kady tetapi baru bisa tahun ini, tersentuh bantuan bedah rumah.
Ketika ditanya bagaimana perasaan dan mengapa bisa mengatakan banyak sekali orang mengharapkan bantuan bedah rumah?
Satriani terlihat tidak mampu membendung persaanya walaupun Dia berupaya menyembunyikan dengan cara menunduk, akan tetapi air bening yang mengalir keluar dari sepasang matanya menegaskan itu.
Pun mengatakan orang tuav saya sekalipun tidak sanggup berbuat seperti yang dilakukan Bapak Hamka B Kady terhadap keluarga kecilku. "Kami bertahun-tahun berteduh di rumah tidak layak huni," ucap Satriani dengan gemetar.
Mengapa saya berani katakan sangat banyak keluarga miskin butuh uluran tangan pak Hamka B Kady. Buktinya baru-baru ini lebih dari 200 orang berkumpul.di sini. Padahal saya hanya memanggil kurang lebih 100 orang tetapi yang hadir banyak sekali. Semua yang hadir hanya satu tujuan yakni bertemu dan bersalaman dengan Hamka B Kady serta mendoakan beliau agar selalu sehat dan terjaga dari marabahaya.
Seiring berhentinya hujan, dan bunyi suara mengaji dari mesjid pertanda sebentar lagi masuk waktu solat magrib, kami pamit untuk melanjutkan perjalanan, Tak terduga Satriani mengajukan satu pertanyaan dan permintaan.
Satriani bertanya, Tabe Daeng, kenal Ki pak Hamk B Kady? Saya kenal beliau, tetapi pak Hamka B Kady tidak kenal saya," jawab-ku. Kalau begitu tolong jaga Ki' pak Hamka B Kady," pintah Satrian.
Cerita ini tidak membicarakan Orang Pinggiran ala Iwan Fals, tetapi tentang keluguan dan ketulusan Orang Pinggiran di Jalan Poros Galesong Kota -Galesong Selatan, tepatnya dusun Tarembang Desa Tarembang Kec.Galesong kota, Kab.Takalar, Sulawesi Selatan(Sulsel). Dalam memaknai derap pembangunan serta setiap lembar, helai, se-butir dan se-liter bantuan dari pemerintah.
Baca juga: SKETSA-SKETSA
BILA RAMADHAN DATANG LAGI
Catatan: Syamsu Nur
Baca juga: Soal 1 Kursi 2 Pantat dan Pangkat Bawahan Lebih Tinggi di Takalar, Netizen Bilang Begini
Jumat 28 Oktober 2022 Suasana kota Paririsi Takalar begitu Adem dan damai, matahari enggan menampakan diri, hujan pun malu untuk turun membasahi bumi.Hari itu alam, seakan ikut mersakan atau ikut mengenang Sumpah Pemuda.Sumpah Pemuda adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27—28 Oktober 1928 di Batavia (kini bernama Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia."
Baca juga: Kisah Jenaka di Pantai Akarena Makassar
Baca juga: Ceritera Lucu 1 Kursi 2 Pantat dan Kisah Aneh di Birokrasi Takalar
Jelang senja, usai tunaikan tugas sebagai seorang wartawan, saya boncengan seorang teman untuk balik ke Makassar. Karena suatu urusan, teman saya mengajak untuk singga sebentar di desa Bontorita.Urusan teman rampung kami melanjutkan perjalanan ke Makassar melalui Jl Poros Galesong-Makassar. Saat tiba di desa Tarembang, hujan gerimis, terpaksa kami minta isin untuk berteduh di sebuah gubuk(balai-balai). Saat itu seorang lelaki berkumis tipis, tubuhnya proporsional lagi duduk seorang diri. Dengan senyum ramah mengatakan, "Iye, meri Ki duduk,"
Baca juga: Sepenggal Tulisan Petani Pulau Obi
Baca juga: Sketsa-Sketsa
ANTARA MEDIA CETAK DAN MEDIA ON LINE
Catatan : Syamsu Nur
Sebagaimana budaya orang Bugis Makassar yang sangat menghargai tamu. Setelah saling memperkenalkan diri, Daeng Nangka pun mengajak saya untuk masuk ke rumahnya. Tetapi saya menolak dengan alasan, biarlah lain waktu saja, karena kami harus cepat balik ke Makassar.
Pertemuan yang tak direncanakan itu, tentu judul cerita pun beragam, mulai dari berapa calon Kades yang telah mendaftar untuk ikut Pilkades, maklum desa Tarembang adalah desa persiapan, pecahan dari desa Bodia.
Saat mata saya tertuju ke bangunan baru yang berjarak kurang lebih 10meter dari tempat kami berteduh, Daeng Nangka seakan paham atas makna tatapan saya. Dia mengatakan, "Rumah nampak seperti ini, karena berkat bantuan pemerintah."
Sesaat kemudian Daeng Nangka beranjak dari tempat duduk seraya mengatakan nanati istri saya yang menceritakan mengapa sehingga bisa membangun rumah.
Istri Daeng Nangka, Satriani, muncul dengan Baju kuning dan kurudung kuning, setelah memperkenalkan diri kemudian menceritakan soal sembilan keluarga di desa Bodia yang tersentuh Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurut Satriani, Tidak mungkin orang pinggiran(kecil) seperti saya dan teman-temwn ini mendapat bantuan program BSPS atau lebih dikenal dengan bedah rumah, kalau bukan kebaikan dan kemurahan hati pak Hamka B Kady.
Lanjut Satriani, Kebutuhan akan hunian layak huni itu sangat banyak, sehingga dibutuhkan kesabaran. Karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Contohnya saya, walaupun sudah lama jadi tim bapak Hamka B Kady tetapi baru bisa tahun ini, tersentuh bantuan bedah rumah.
Ketika ditanya bagaimana perasaan dan mengapa bisa mengatakan banyak sekali orang mengharapkan bantuan bedah rumah?
Satriani terlihat tidak mampu membendung persaanya walaupun Dia berupaya menyembunyikan dengan cara menunduk, akan tetapi air bening yang mengalir keluar dari sepasang matanya menegaskan itu.
Pun mengatakan orang tuav saya sekalipun tidak sanggup berbuat seperti yang dilakukan Bapak Hamka B Kady terhadap keluarga kecilku. "Kami bertahun-tahun berteduh di rumah tidak layak huni," ucap Satriani dengan gemetar.
Mengapa saya berani katakan sangat banyak keluarga miskin butuh uluran tangan pak Hamka B Kady. Buktinya baru-baru ini lebih dari 200 orang berkumpul.di sini. Padahal saya hanya memanggil kurang lebih 100 orang tetapi yang hadir banyak sekali. Semua yang hadir hanya satu tujuan yakni bertemu dan bersalaman dengan Hamka B Kady serta mendoakan beliau agar selalu sehat dan terjaga dari marabahaya.
Seiring berhentinya hujan, dan bunyi suara mengaji dari mesjid pertanda sebentar lagi masuk waktu solat magrib, kami pamit untuk melanjutkan perjalanan, Tak terduga Satriani mengajukan satu pertanyaan dan permintaan.
Satriani bertanya, Tabe Daeng, kenal Ki pak Hamk B Kady? Saya kenal beliau, tetapi pak Hamka B Kady tidak kenal saya," jawab-ku. Kalau begitu tolong jaga Ki' pak Hamka B Kady," pintah Satrian.
TOPIK TERKAIT:
-
Kebijakan Ekspor Benih Lobster: Sistem Kuota dan Evaluasi Manajemen Distribusi
-
Amatiran Urus Garam
-
23 Tahun Ngos-ngosan Antara 2 Bibir
Oleh: M Said Welikin -
Polisiku, Polisita, Polisi Kita Semua, tetap Menjadi Dambaan Masyarakat
-
Sketsa-sketsa
41 Tahun Harian Fajar KETIKA PENDIRI TIDAK “TURUN GUNUNG” LAGI
Catatan : Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
FAREL PRAYOGA dan Lagu OJO DIBANDINGKE
Catatan: Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
KETIKA PARE-PARE MENIKMATI PSM
Catatan: Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
KETIKA HARGA BBM NAIK LAGI
Catatan: Syamsu Nur -
Sketsa-sketsa
MASIH BISAKAH BERKATA, “JANGAN SAKIT JANTUNGLAH”
Catatan : Syamsu Nur
JALURINFO VIDEO NEWS

Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

Festival Balon Udara Cappadocia: Pengalaman Wisata Tak Terlupakan

Melihat Letusan Spektakuler Gunung Berapi Meradalir Islandia

Tur Panas ke Mesir, Menikmati Keindahan dengan Mengendarai Unta

Putin Harapkan Peningkatan Signifikan dalam PDB Rusia pada Kuartal Kedua

JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Pemkab Bulukumba Kembangkan Minat dan Potensi Siswa Lewat Asesmen Kolaboratif
Viewnum 143
31 menit yang lalu
Adnan Harap Sinergitas Bersama HMI Gowa terus Terjalin untuk Mensukseskan Program Daerah
Viewnum 216
2 jam yang lalu
Presiden Xi Jinping Kunjungi Rusia untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Jaga Stabilitas Dunia
Viewnum 405
8 jam yang lalu
Didampingi Sekda Bulukumba, Bupati Bone Ziarah ke Makam Raja Bone ke-9 Lapattawe di Dampang
Viewnum 625
17 jam yang lalu
Menikmati Keceriaan Mandi dan Berenang Bersama Keluarga di Permandian Wisata Kampar
Viewnum 1919
2 hari yang lalu
Pemkab Gowa Hibahkan Anggaran untuk Percepat Program Persertifikatan Tanah Warga
Viewnum 1658
2 hari yang lalu
Sambut Bulan Suci Ramadhan, Ponpes An-Nur Gelar Pengajian Umum dan Silaturahmi
Viewnum 2014
3 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Kerugian Ukraina di Artyomovsk, 10-11 ribu Tentara Tewas Setiap Bulan
ViewNum 1607 kali

Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah: Rukyat vs Hisab
ViewNum 1682 kali

AS Anggap Rusia Melanggar Perjanjian START, Apa Dampaknya bagi Dunia?
ViewNum 1567 kali
