

Langit Takalar Tak Biru Lagi, Kini Jadi Mendung
Berita Sul-Sel | 2022-11-13

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
JALURINFO.COM, TAKALAR-
Langit Takalar tak lagi Biru, kini jadi mendung, kalau tak mau katakan membara.
"Mengapa semua ini harus terjadi Di saat ku teguh pada pendirian Menghabiskan sisa hidup denganmu Kau tak lagi yang ku ingin bersamaku selamanya kasih,"demikian penggalan lirik lagu Bunga Citra Lestari(BCL)
Ada beberapa ibu-ibu yang duduk di pinggiran jalan. Ibu yang kerudung kuning dengan nada pelan, nyaris tak terdengar mengatakan "balik Ki" saja motor Ta" karena di sebelah jembatan itu, ada juga orang bakar ban bekas,"
Teman yang bonceng saya langsung putar motor menuju arah timur ke Panciro.Dalam perjalanan kami singgah di salah satu bengkel motor untuk memperbaiki rem motor bagian depan.
Usai memperbaiki motor pemilik bengkel yang kalau tidak salah namanya Magfhira motor mengatakan, "Ada demo di Aeng Towa, Aeng Batu-batu, bahkan spanjang jalan poros Galesong." Saya iseng bertanya, kenapa ada demo? Pemilik bengkel sontak menjawab, "Mereka demo karena orang pribumi(Asli kampung) kalah dari orang dari luar. Padahal pribumi berpendidikan Sarjana. Kejadian baru pertama kali terjadi di Takalar."
Apa yang dikatakan pemilik bengkel motor itu, bukan cerita pepesan kosong, karena saya alami sendiri tadi malam, Sabtu(12/11/2022). Perjalanan Takalar-Makassar harus ditempuh dengan lama perjalanan kurang lebih lima jam. Saya merasakan perjalanan tadi malam merupakan perjalanan terlamah dan melelahkan, sepanjang kurang lebih empat dekade pulang pergi Makassar-Takalar.
Rupanya Galesong "membara" sehingga kendaraan yang seharusnya lewat wilayah barat harus tumpah di Timur.
Pemantik dari masalah ini setelah saya konfirmasi ke teman-teman di Galesong di tambah dengan kondisi tadi malam yang muncul di berbagai platform media sosial menggambarkan dugaan terjadinya kecurangan pada tahapan Pilkades. Salah satu pilihan adalah aksi bakar bekas.
Dari ceritera yang terhimpun di lapangan kelihatannya, ini merupakan gerakan nurani dan secara serantak terjadi di berbagai tempat
Saya dengan sahabat yang kurang lebih tiga bulan jalan bersama, harus melalui jalan berliku untuk tiba di kota Paririsi Takalar.
Sesuai informasi yang saya terima setelah berada di kota Paririsi, ternyata di Kantor Kecamatan Galesong Kota dan Galesong Selatan juga terjadi ritual bakar donat, dengan satu tekad dengan ibu-ibu di gerbang Makassar-Takalar yakni Tahapan Pilkades harus ditunda.
"Mengapa semua ini harus terjadi Di saat ku teguh pada pendirian Menghabiskan sisa hidup denganmu Kau tak lagi yang ku ingin bersamaku selamanya kasih,"demikian penggalan lirik lagu Bunga Citra Lestari(BCL)
Baca juga: Menteri Industri dan Dubes Inggris Terkesan dengan Operasi PT Vale di Sorowako
Baca juga: Sekda Gowa Motivasi 350 Pelaku UMKM Hingga Serahkan Santunan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
Mengapa semua ini terjadi, pertanyaan ini mendadak menyeruak dalam benak ketika hendak masuk wilayah Takalar melalui wilayah barat. Saat tiba di batas kota Makassar dan Kab.Takalar Kec.Galesong Utara, tepatnya di Desa Aeng Towa kami disambut dengan ritual pembakaran Donat(ban bekas).
Baca juga: Ceritera Piluh Para Petani, Ladang Mereka di Bibir Pammukkulu Mendadak Jadi Hutan Lindung
Baca juga: Lepas 153 JCH Lutim, Budiman : Insha Allah Raih Predikat Haji Mabrur
Ibu yang terlihat wajahnya tak berekspresi itu seakan mengerti tatapan saya, sehingga langsung mengatakan, 'Ini karena ulah bapa ka' seraya menyebut nama seorang berinsial SK dan anak buahnya berinsial W."Teman yang bonceng saya langsung putar motor menuju arah timur ke Panciro.Dalam perjalanan kami singgah di salah satu bengkel motor untuk memperbaiki rem motor bagian depan.
Baca juga: Taman Adnan-Kio dengan Konsep Lounge Outdoor Akan Percantik Kantor Bupati Gowa
Baca juga: Pemkab Gowa Gandeng FH Unhas Siapkan Beasiswa di Bidang Ilmu Hukum
Usai memperbaiki motor pemilik bengkel yang kalau tidak salah namanya Magfhira motor mengatakan, "Ada demo di Aeng Towa, Aeng Batu-batu, bahkan spanjang jalan poros Galesong." Saya iseng bertanya, kenapa ada demo? Pemilik bengkel sontak menjawab, "Mereka demo karena orang pribumi(Asli kampung) kalah dari orang dari luar. Padahal pribumi berpendidikan Sarjana. Kejadian baru pertama kali terjadi di Takalar."
Apa yang dikatakan pemilik bengkel motor itu, bukan cerita pepesan kosong, karena saya alami sendiri tadi malam, Sabtu(12/11/2022). Perjalanan Takalar-Makassar harus ditempuh dengan lama perjalanan kurang lebih lima jam. Saya merasakan perjalanan tadi malam merupakan perjalanan terlamah dan melelahkan, sepanjang kurang lebih empat dekade pulang pergi Makassar-Takalar.
Rupanya Galesong "membara" sehingga kendaraan yang seharusnya lewat wilayah barat harus tumpah di Timur.
Pemantik dari masalah ini setelah saya konfirmasi ke teman-teman di Galesong di tambah dengan kondisi tadi malam yang muncul di berbagai platform media sosial menggambarkan dugaan terjadinya kecurangan pada tahapan Pilkades. Salah satu pilihan adalah aksi bakar bekas.
Dari ceritera yang terhimpun di lapangan kelihatannya, ini merupakan gerakan nurani dan secara serantak terjadi di berbagai tempat
Saya dengan sahabat yang kurang lebih tiga bulan jalan bersama, harus melalui jalan berliku untuk tiba di kota Paririsi Takalar.
Sesuai informasi yang saya terima setelah berada di kota Paririsi, ternyata di Kantor Kecamatan Galesong Kota dan Galesong Selatan juga terjadi ritual bakar donat, dengan satu tekad dengan ibu-ibu di gerbang Makassar-Takalar yakni Tahapan Pilkades harus ditunda.

TOPIK TERKAIT:
-
Andi Herfida Harap PKK Jadi Pelopor Bulukumba Bersih
-
Momentum Hari Bhayangkara, Pemkot Makassar, TNI-Polri Wujudkan Kondusifitas Kawal Tahun Politik
-
Latihan CWP di Kota Makassar, Danny Pomanto Saksikan Kirab dan Display Drumband Taruna AAU
-
Danny Pomanto Rutin Tinjau Kawasan CPI Pastikan Persiapan MNEK 2023
-
Ketua TP PKK Pantau Maccini Sombala Jelang Lomba Kelurahan
-
Adnan Harap Orari Lokal Wajo Jadi Contoh Bagi Daerah Lain
-
Bunda PAUD Kota Makassar dan 32 Kepsek Disambut Menteri Singapura Masagos Zulkifli
-
25 Tahun Reformasi, Danny Pomanto: Pak Pius Terima Kasih Reformasinya
-
Syifa, Gadis Asal Gowa Tepilih Jadi Duta Genre Sulsel 2023
JALURINFO VIDEO NEWS

Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Menteri Industri dan Dubes Inggris Terkesan dengan Operasi PT Vale di Sorowako
Viewnum 132
6 jam yang lalu
Sekda Gowa Motivasi 350 Pelaku UMKM Hingga Serahkan Santunan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
Viewnum 185
7 jam yang lalu
Ceritera Piluh Para Petani, Ladang Mereka di Bibir Pammukkulu Mendadak Jadi Hutan Lindung
Viewnum 1012
8 jam yang lalu
Mahkamah Agung RI Kabulkan PK Moeldoko Soal DPP Partai Demokrat, Sudah Tergister
Viewnum 174
9 jam yang lalu
Taman Adnan-Kio dengan Konsep Lounge Outdoor Akan Percantik Kantor Bupati Gowa
Viewnum 130
9 jam yang lalu
Momentum Hari Bhayangkara, Pemkot Makassar, TNI-Polri Wujudkan Kondusifitas Kawal Tahun Politik
Viewnum 181
9 jam yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Gelar Rakor Pasca Supervisi, Priska Evaluasi 10 Program PKK 18 Kecamatan
ViewNum 1055 kali

Kunjungi Bulukumba, Kapolda Sulsel Minta Polres Perkuat Sinergitas
ViewNum 1046 kali

Para Pedagang Pasar Sentral Minta Tanggung Jawab DPRD Kabupaten Enrekang
ViewNum 1199 kali
