

Kapolri Keluarkan Perintah Tangkap Ismail Bolong
Hukum & Kriminal | 2022-11-25

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Kapolri Keluarkan Perintah Tangkap Ismail Bolong, Kombes Ary Fadli: Kami Siap Mengawal! © JPNN.COM
JALURINFO.COM, JAKARTA-
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengeluarkan perintah untuk jajarannya agar menangkap mantan anggota Polresta Samarinda Ismail Bolong terkait kasus tambang ilegal di Kaltim, pada Jumat (18/11) lalu.
Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli menegaskan jajarannya siap mengawal perintah Kapolri tersebut.
Sebelumnya, satu per satu mantan petinggi Polri buka suara soal kasus tambang ilegal di Kaltim.
"Betul, betul," kata Hendra Kurniawan dilansir JPNN.com, Kamis (24/11).
Pecatan jenderal Polri yang kini berstatus tersangka obstruction of justice kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tersebut itu mengaku dirinya yang memeriksa langsung Ismail Bolong kala itu.
Hanya saja, Hendra Kurniawan tidak menjelaskan secara detail terkait pemeriksaan tersebut.
"Iya (periksa, red) langsung, tanyakan kepada pejabat yang berwenang saja, ya," ujar Hendra sembari tersenyum kepada awak media.
Dalam LPH bernomor: R/ND-137/III/WAS.2.4/2022/Ropaminal disebutkan bahwa penambangan batu bara ilegal itu diduga dibekingi dan dikoordinir oleh oknum anggota Polri dan pejabat utama Polda Kaltim.
Dalam sebuah video yang viral, Ismail Bolong mengaku pernah menyetorkan uang kepada petinggi Polri berinisial AA yang berpangkat komjen.
Uang itu sebagai suap untuk perlindungan pertambangan ilegal.
Namun, belakangan Ismail Bolong meralat pengakuannya.
Dia mengaku membuat video itu dalam kondisi di bawah tekanan pada Februari 2022.
Menurut Ismail, dirinya ditekan oleh Hendra Kurniawan selaku kepala Biro Pengamanan Internal (Paminal) Divpopam Polri pada saat itu.
Pengusutan kasus itu dilakukan saat Ferdy Sambo masih aktif sebagai kepala Divpropam Polri.
Sebelumnya, mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo menyampaikan pengakuan mengejutkan soal kasus tambang ilegal di Kaltim.
Dia mengakui pernah menandatangani surat penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Ya sudah itu benar suratnya," kata Ferdy Sambo.
Hanya saja, suami dari Putri Candrawathi itu tidak menjelaskan secara detail ihwal kasus tambang ilegal yang disebut-sebut diduga menyeret nama Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto. (mcr14/mar1/jpnn)
Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli menegaskan jajarannya siap mengawal perintah Kapolri tersebut.
Baca juga: Skandal Korupsi Mahkamah Agung Terungkap, KPK Periksa Dua Pengusaha Jawa Timur
Baca juga: Ketua DPD Gerindra Sultra Andi Ady Aksar Abaikan Panggilan Kedua dari Kepolisian
“Karena masalah ini telah ditangani Mabes Polri, kami di tingkat Polresta Samarinda siap mengawal,” tegas Kombes Ary singkat, Rabu (23/11).Sebelumnya, satu per satu mantan petinggi Polri buka suara soal kasus tambang ilegal di Kaltim.
Baca juga: Diskriminasi Jadi Tontonan, 120 KK Terdampak Banjir di Canrego PJ Bupati Takalar Bilang Begini
Baca juga: Ketua DPD Gerindra Sultra Terancam di Jemput Paksa
Terbaru adalah pernyataan mantaan Karopaminal Divpropam Polri Hendra Kurniawan mengenai laporan hasil pemeriksaan (LPH) kasus tambang ilegal dengan memeriksa Ismail Bolong dan menyeret sejumlah nama perwira tinggi Polri."Betul, betul," kata Hendra Kurniawan dilansir JPNN.com, Kamis (24/11).
Baca juga: Soal Motif Ferdy Sambo, Inilah Perkara Besarnya Menurut Dahlan Iskan
Baca juga: Presisi Belum Tiba di Polsek Marbo? STPL Tanpa Nomor, LCKI : Pelanggaran
Pecatan jenderal Polri yang kini berstatus tersangka obstruction of justice kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tersebut itu mengaku dirinya yang memeriksa langsung Ismail Bolong kala itu.
Hanya saja, Hendra Kurniawan tidak menjelaskan secara detail terkait pemeriksaan tersebut.
"Iya (periksa, red) langsung, tanyakan kepada pejabat yang berwenang saja, ya," ujar Hendra sembari tersenyum kepada awak media.
Dalam LPH bernomor: R/ND-137/III/WAS.2.4/2022/Ropaminal disebutkan bahwa penambangan batu bara ilegal itu diduga dibekingi dan dikoordinir oleh oknum anggota Polri dan pejabat utama Polda Kaltim.
Dalam sebuah video yang viral, Ismail Bolong mengaku pernah menyetorkan uang kepada petinggi Polri berinisial AA yang berpangkat komjen.
Uang itu sebagai suap untuk perlindungan pertambangan ilegal.
Namun, belakangan Ismail Bolong meralat pengakuannya.
Dia mengaku membuat video itu dalam kondisi di bawah tekanan pada Februari 2022.
Menurut Ismail, dirinya ditekan oleh Hendra Kurniawan selaku kepala Biro Pengamanan Internal (Paminal) Divpopam Polri pada saat itu.
Pengusutan kasus itu dilakukan saat Ferdy Sambo masih aktif sebagai kepala Divpropam Polri.
Sebelumnya, mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo menyampaikan pengakuan mengejutkan soal kasus tambang ilegal di Kaltim.
Dia mengakui pernah menandatangani surat penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Ya sudah itu benar suratnya," kata Ferdy Sambo.
Hanya saja, suami dari Putri Candrawathi itu tidak menjelaskan secara detail ihwal kasus tambang ilegal yang disebut-sebut diduga menyeret nama Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto. (mcr14/mar1/jpnn)
TOPIK TERKAIT:
-
LP 855 Bisa Gulung Mafia Surat Tanah di Parang Tambung? Netisen: Tambah Pasal
-
Audit Inspektorat Temukan Kebanyakan Kepala Desa di Halsel Tak Paham LPJ.
-
Dinas PUPR Maros, Diam Lihat Developer Tak Punya IMB? Kabid Tata Ruang Bilang Begini
-
Empat Tersangka Curanmor 'Diamankan' Polres Majene
-
1 Lokasi di Maros Setelah Mendiang Suami Jual, Diduga Isteri Jual Lagi
-
SMPN 2 Takalar "Tendang" Keluar Sejumlah Media Tanpa Alasan Jelas, Kepsek Bilang Begini
-
Ulah Mafia Tanah di Parang Tambung Makassar, Rincik Asli Tersisih, Netizen Usulkan Ini
-
Ada Apa di Polsek Galut Takalar, 4 Bulan Pelapor Belum Terima STTLP, Kasat Bilang Begini
-
Mafia Gerogoti Tanah Ahli Waris Muhiddin Bin Mamumang di Parang Tambung, Camat Tamalate Bilang Begini
JALURINFO VIDEO NEWS

Bermaksud Lakukan Serangan Balik, Rombongan Pasukan Ukraina Dipreteli Artileri Pasukan Rusia

Jelajahi Keimdahan Alam Dunia di Sini

Pegunungan Altai Mongolia, Keindahan Alam yang Menawan di Mongolia

Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

Festival Balon Udara Cappadocia: Pengalaman Wisata Tak Terlupakan



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Peluang Golkar Gabung ke Koalisi Perubahan dan Wacana Koalisi Besar yang Disebut Airlangga
Viewnum 44
1 jam yang lalu
Bupati MB Lantik 83 Pejabat Termasuk Mengisi 2 Pejabat Eselon II Dan III
Viewnum 110
2 jam yang lalu
SKPD Hingga Kelompok Masyarakat Dilibatkan Dalam Penilaian PPD Pemkab Gowa Tahap Lanjutan
Viewnum 165
2 jam yang lalu
Draft Resolusi Penyelidikan Nord Stream oleh Rusia tidak Didukung DK PBB
Viewnum 165
4 jam yang lalu
Muhammad Jusuf Kalla Setor Nama Cawapres untuk Anies Baswedan: Siapa Calon yang Dipilih?
Viewnum 447
13 jam yang lalu
Tentang Dewan Keamanan PBB, Rusia Akan Kembali ke Topik Peledakan Nord Streams
Viewnum 412
13 jam yang lalu
Momentum Buka Puasa Bersama Nasdem: JK Beri Arahan Pertimbangkan Bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan
Viewnum 454
14 jam yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Bupati Gowa Harap Toleransi Beragama di Jajaran Polres Semakin Kuat
ViewNum 1229 kali

Wabup Gowa Sidak Kehadiran ASN di Bulan Ramadan
ViewNum 1460 kali

Bachtiar Adnan Kusuma, Bisnis Buku Islam, Peluang Pasarnya Prospektif
ViewNum 1548 kali

Kabupaten Gowa Jadi Lokasi Pengembangan Peternakan Ayam Broiler
ViewNum 2714 kali

Jam Kerja ASN Dikurangi Selama Ramadan
ViewNum 2461 kali
