
Jokowi Sentil 2 Menteri karena Tak Jelaskan Minyak Goreng dan Pertamax ke Rakyat
Ekonomi | 2022-04-06

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
JALURINFO.COM, Maros-
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta seluruh menteri di jajaran kabinetnya memberikan penjelasan selengkap mungkin ke masyarakat tentang berbagai kesulitan yang tengah dihadapi dan apa saja yang sudah dilakukan pemerintah untuk menanganinya.
Kepala Negara menyebutkan bahwa Indonesia, seperti negara-negara lainnya, tengah menghadapi situasi yang tidak mudah.
Ia mencontohkan laju inflasi di Amerika Serikat berada di angka 7,9 persen atau melonjak dari biasanya di bawah 1 persen. Begitu juga dengan Uni Eropa yang kini inflasinya mencapai 7,5 persen, padahal biasanya kira-kira hanya 1 persen. Sedangkan inflasi di Turki sudah sebesar 54 persen.
Oleh karena itu kemarin Pertamax naik," tutur Jokowi.
Ia menjelaskan, dengan kondisi yang sangat dinamis dan di tengah kewaspadaan yang tinggi, pemerintah setiap periode waktu terus menghitung soal kemungkinan pergerakan harga energi dan pangan. "Tiap hari, tiap minggu, harus dihitung terus harga gas, selain harga energi dan pangan. Kedua ini sangat harus dikonsolidasikan, agar tak keliru diputuskan," ujarnya.
Presiden menyebutkan kenaikan harga sejumlah barang pokok ataupun bahan bakar tak terhindarkan dan dialami semua negara saat ini. "Bahan pokok sudah mulai naik, hati2 utamanya masalah ketersediaan pasokan, pangan dan energi. Apalagi ini menjelang lebaran," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyindir dua menteri yang tak terbuka menjelaskan ke rakyat soal sengkarut masalah minyak goreng dan alasan kenaikan harga Pertamax belakangan ini.
"Sikap dan kebijakan, pernyataan kita harus memiliki sense of crisis. Sensitif akan kesulitan rakyat," ucap Jokowi.
Ia menyayangkan masalah kelangkaan minyak goreng hingga lonjakan harga komoditas itu yang telah lama meresahkan masyarakat tidak dijelaskan oleh menteri yang menangani soal pasokan dan harga kebutuhan pokok. "Harga minyak goreng sudah empat bulan, tidak ada penjelasan apa-apa kenapa ini terjadi," ujarnya.
Begitu juga dengan kenaikan harga Pertamax, kata Jokowi, yang tak dijelaskan oleh menteri yang menangani masalah energi. "Menteri tidak beri penjelasan apa-apa. Kenapa Pertamax (naik), ceritain dong ke rakyat. Itu yang namanya sense of crisis yang tinggi."
Presiden menekankan penjelasan sangat dibutuhkan masyarakat terutama yang berkaitan dengan kebutuhan pokok. "Tidak hanya minyak goreng, tapi dilihat satu per satu seperti beras, kedelai, gandum. Kalau kerja gak detail, gak dilihat betul, kita ini diem, gak ada statement," ucapnya. "Jangan sampai masyarakat anggap kita tidak ngapa-ngapain, gak kerja. Atau memang gak ngapa-ngapain, gak kerja."
Kepala Negara menyebutkan bahwa Indonesia, seperti negara-negara lainnya, tengah menghadapi situasi yang tidak mudah.
Baca juga: Harga Minyak dan Batu Bara Anjlok, Nikel dan Timah Stabil
Baca juga: Huawei Luncurkan Solusi Energi TIK Generasi Baru Gerakkan Pembangunan Jaringan Rendah Karbon
"Fiskal kita, moneter kita, sangat dipengaruhi oleh ekonomi global yang bergejolak. Utamanya berkaitan dengan kenaikan inflasi di semua negara," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato pengantar pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Selasa, 5 April 2022 yang diunggah pada akun YouTube Sekretariat Presiden pada hari ini.Ia mencontohkan laju inflasi di Amerika Serikat berada di angka 7,9 persen atau melonjak dari biasanya di bawah 1 persen. Begitu juga dengan Uni Eropa yang kini inflasinya mencapai 7,5 persen, padahal biasanya kira-kira hanya 1 persen. Sedangkan inflasi di Turki sudah sebesar 54 persen.
Baca juga: H3C Dukung Pemberdayaan Ekonomi Digital Dunia dengan Solusi Lokal
Baca juga: Penjualan Hisense TV Ciptakan Rekor di Peringkat No.1 Dunia pada Desember 2022
"Angka-angka ini akan membawa kita, yang kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan, tapi situasi tak memungkinkan. Tak mungkin kita tak naikkan BBM, tak mungkin.Oleh karena itu kemarin Pertamax naik," tutur Jokowi.
Baca juga: Panasonic Corporation Meluncurkan Slogan Baru, "Create Today. Enrich Tomorrow"
Baca juga: Catat Pertumbuhan Solid, IOH Laporkan Kenaikan Pendapatan dan Laba Bersih di Kuartal Ketiga 2022
Ia menjelaskan, dengan kondisi yang sangat dinamis dan di tengah kewaspadaan yang tinggi, pemerintah setiap periode waktu terus menghitung soal kemungkinan pergerakan harga energi dan pangan. "Tiap hari, tiap minggu, harus dihitung terus harga gas, selain harga energi dan pangan. Kedua ini sangat harus dikonsolidasikan, agar tak keliru diputuskan," ujarnya.
Presiden menyebutkan kenaikan harga sejumlah barang pokok ataupun bahan bakar tak terhindarkan dan dialami semua negara saat ini. "Bahan pokok sudah mulai naik, hati2 utamanya masalah ketersediaan pasokan, pangan dan energi. Apalagi ini menjelang lebaran," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyindir dua menteri yang tak terbuka menjelaskan ke rakyat soal sengkarut masalah minyak goreng dan alasan kenaikan harga Pertamax belakangan ini.
"Sikap dan kebijakan, pernyataan kita harus memiliki sense of crisis. Sensitif akan kesulitan rakyat," ucap Jokowi.
Ia menyayangkan masalah kelangkaan minyak goreng hingga lonjakan harga komoditas itu yang telah lama meresahkan masyarakat tidak dijelaskan oleh menteri yang menangani soal pasokan dan harga kebutuhan pokok. "Harga minyak goreng sudah empat bulan, tidak ada penjelasan apa-apa kenapa ini terjadi," ujarnya.
Begitu juga dengan kenaikan harga Pertamax, kata Jokowi, yang tak dijelaskan oleh menteri yang menangani masalah energi. "Menteri tidak beri penjelasan apa-apa. Kenapa Pertamax (naik), ceritain dong ke rakyat. Itu yang namanya sense of crisis yang tinggi."
Presiden menekankan penjelasan sangat dibutuhkan masyarakat terutama yang berkaitan dengan kebutuhan pokok. "Tidak hanya minyak goreng, tapi dilihat satu per satu seperti beras, kedelai, gandum. Kalau kerja gak detail, gak dilihat betul, kita ini diem, gak ada statement," ucapnya. "Jangan sampai masyarakat anggap kita tidak ngapa-ngapain, gak kerja. Atau memang gak ngapa-ngapain, gak kerja."
TOPIK TERKAIT:
-
Dunia Sudah Berubah, Alasan Erick Go Online-kan 30 Ribu UMKM
-
Inflasi Pangan Menghatui Sulawesi Barat
-
Konten Youtube Bisa Jadi Jaminan Dapatkan Pembiayaan dari Bank
-
Harga Cabai dan Sayuran Meroket, Pelaku Usaha Warung Kebingungan
-
Makin Nyaman transaksi di Platform Investasi Kripto dengan Member Lebih dari 5 Juta
-
Batik Rongkong Luwu Utara Curi Perhatian Peserta Rakornis Pengelolaan Aset Desa di Jakarta
-
JMW 2022: Strategi PT Kalla Inti Karsa Perkuat Branding
-
Imbas Larangan Ekspor, Pasokan CPO Perusahaan Sawit Menumpuk
-
Daftar Lengkap Barang dan Jasa yang Kena Kenaikan PPN 11%
JALURINFO VIDEO NEWS

Jelajahi Keimdahan Alam Dunia di Sini

Pegunungan Altai Mongolia, Keindahan Alam yang Menawan di Mongolia

Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

Festival Balon Udara Cappadocia: Pengalaman Wisata Tak Terlupakan

Melihat Letusan Spektakuler Gunung Berapi Meradalir Islandia

JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Indonesia Berambisi Menang Telak di Leg 2 Melawan Burundi, STY : Cetak Gol Sebanyak-banyaknya
Viewnum 121
3 jam yang lalu
Timnas Indonesia Siap Taklukkan Burundi Lagi di Leg 2: Bekal Impresif dan Pertahanan Kokoh Siap Digunakan!
Viewnum 143
3 jam yang lalu
3 Desa Wisata Enrekang Tembus 300 Besar Terbaik Menuju Primadona Nasional
Viewnum 121
5 jam yang lalu
Serahkan LKPD Unaudited 2022, Wabup Gowa Optimis Raih WTP Ke-11 Kalinya
Viewnum 284
10 jam yang lalu
Laka Lantas Jadi Curhatan Warga Desa Larobende Di Jumat Curhat Polres Konawe Utara
Viewnum 601
2 hari yang lalu
Camat Ujungbulu Akui Inovasi Lorong Jelita Dukcapil: Dekatkan Pelayanan ke Masyarakat
Viewnum 991
2 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Bachtiar Adnan Kusuma, Bisnis Buku Islam, Peluang Pasarnya Prospektif
ViewNum 1353 kali

Kabupaten Gowa Jadi Lokasi Pengembangan Peternakan Ayam Broiler
ViewNum 2413 kali

Jam Kerja ASN Dikurangi Selama Ramadan
ViewNum 2236 kali

Wabup Edy Manaf Dirikan Rumah Tahfidz di Rumah Orangtuanya
ViewNum 2706 kali
