
IDI Kota Makassar : Covid-19 Masih Tinggi , Peralihan Ke Fase Endemi Butuh Persiapan Matang
Pilih kategori | 2022-03-05

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar dr Wachyudi Muchsin SH MKes
JALURINFO.COM, Maros-
Setelah dua tahun sejak kasus pertama diumumkan oleh pemerintah pada 2 Maret 2020 lalu, 5,5 juta orang sudah terinfeksi, 148 ribu lebih jiwa meninggal dunia. Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar dr Wachyudi Muchsin SH MKes mengatakan, boleh-boleh saja pemerintah berniat masuk ke fase endemi , Tapi dengan catatan harus ada dukungan pemerintah dan masyarakat harus solid bersatu .
sepanjang covid-19 melanda Indonesia sering masih ditemui persoalan ketiadaan data sebagai dasar pengambilan kebijakan berbasis bukti. Terdapat diskrepansi antara data pemerintah pusat dan daerah dan tidak seluruh penyajian data dilakukan real time," Perbedaan data ini mengakibatkan pengambilan keputusan untuk kebijakan pandemi sering kali menjadi tidak sinkron beber kata dokter Koboi panggilan akrab Wachyudi Muchsin , Sabtu 5 Maret 2022.
"prokes plus vaksin harus dipersiapkan jangan cepat terlena Melihat angka pasien yang terpapar sudah melandai 3-4 bulan," katanya Lanjut dokter Yudi , untuk mengubah kondisi menjadi endemi atau hidup berdampingan dengan virus, tentu memerlukan cara pandang hidup dan kondisi yang baru. Cara pandang ini yang akan membawa Indonesia mendekati situasi yang normal.
Selain itu, pemerintah juga harus terus aktif melaksanakan testing dan tracing. Hingga ada jaminan akan fasilitas respon kesehatan yang lebih mumpuni dari awal pandemi covid-19 hingga beberapa tahun kedepan di semua tingkatan .
IDI Kota Makassar menekankan bahwa butuh proses serta membutuhkan waktu masuk endemi. Tidak bisa langsung main sulap. "Semua kebijakan dalam proses transisi yang akan kita lalui bersama tentunya tidak dapat dilakukan secara terburu-buru dan hanya mengikuti trend yang ada," katanya.
dr Wachyudi Muchsin menambahkan selain itu saat ini banyak yang sakit bergejala atau tanpa gejala memilih untuk isolasi mandiri tidak melakukan tes swab antigen atau PCR sehingga data kesannya melandai padahal kondisi di lapangan tidak demikian jadi intinya jangan buru buru ke fase endemi pungkasnya
sepanjang covid-19 melanda Indonesia sering masih ditemui persoalan ketiadaan data sebagai dasar pengambilan kebijakan berbasis bukti. Terdapat diskrepansi antara data pemerintah pusat dan daerah dan tidak seluruh penyajian data dilakukan real time," Perbedaan data ini mengakibatkan pengambilan keputusan untuk kebijakan pandemi sering kali menjadi tidak sinkron beber kata dokter Koboi panggilan akrab Wachyudi Muchsin , Sabtu 5 Maret 2022.
Baca juga:
Baca juga:
Dia mengatakan, untuk masuk endemi, protokol kesehatan di semua instansi, gedung, wisata, rumah ibadah, tempat hiburan, dan lainnya harus tegas dan disiplin diterapkan. Kemudian mendorong terus percepatan vaksinasi. Secara menyeluruh di semua lapisan umur ."prokes plus vaksin harus dipersiapkan jangan cepat terlena Melihat angka pasien yang terpapar sudah melandai 3-4 bulan," katanya Lanjut dokter Yudi , untuk mengubah kondisi menjadi endemi atau hidup berdampingan dengan virus, tentu memerlukan cara pandang hidup dan kondisi yang baru. Cara pandang ini yang akan membawa Indonesia mendekati situasi yang normal.
Baca juga: Pelantikan 441 Perangkat Desa Dari 4 Kecamatan Dihadiri Bupati MB-Asman
Baca juga: Dua Ratus Guru dan Kepsek di Jeneponto Ikut Diklat Problem Solving POP Kemdikbudristek RI
Hal ini lah yang harus terus dipersiapkan oleh pemerintah. Sehingga masyarakat tidak kaget saat perubahan situasi terjadi. Sosialisasi dan edukasi menjadi sangat penting. "Semua upaya yang ada perlu disertai edukasi yang mumpuni agar berdampingan bersama Covid-19 nantinya bukan hanya slogan saja," pungkasnya.Selain itu, pemerintah juga harus terus aktif melaksanakan testing dan tracing. Hingga ada jaminan akan fasilitas respon kesehatan yang lebih mumpuni dari awal pandemi covid-19 hingga beberapa tahun kedepan di semua tingkatan .
Baca juga: Temui Ammatoa, Bupati Andi Utta Minta Restu Bantu Bibit Unggul dalam Kawasan Adat
Baca juga: Dukung Desa Wisata, Telkom Kerjasama Digitalisasi dengan Desa Bira
IDI Kota Makassar menekankan bahwa butuh proses serta membutuhkan waktu masuk endemi. Tidak bisa langsung main sulap. "Semua kebijakan dalam proses transisi yang akan kita lalui bersama tentunya tidak dapat dilakukan secara terburu-buru dan hanya mengikuti trend yang ada," katanya.
dr Wachyudi Muchsin menambahkan selain itu saat ini banyak yang sakit bergejala atau tanpa gejala memilih untuk isolasi mandiri tidak melakukan tes swab antigen atau PCR sehingga data kesannya melandai padahal kondisi di lapangan tidak demikian jadi intinya jangan buru buru ke fase endemi pungkasnya
TOPIK TERKAIT:
-
Membanggakan, MIN 3 Bulukumba Raih Adiwiyata Tingkat Provinsi
-
Berhasil Tekan Inflasi, Bulukumba Diganjar Bonus DID Rp10,46 Milyar
-
Mulai 1 AGustus Mobil Ini Dilarang Pakai Pertalite, Berikut Daftanya
-
Jersey Away Timnas Resmi Diluncurkan, Ada Unsur Gunung dan Laut
-
Pecahkan Rekor Dunia Bekerja di Satu Tempat Selama 84 Tahun, Pria Ini Bagikan Rahasianya Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pecahkan Rekor Dunia Bekerja di Satu Tempat Selama 84 Tahun, Pria Ini Bagikan Rahasianya", Klik untuk baca: http
-
ASN Setdakab Lutim Bukber Bersama Santri Ponpes Wahdah Islamiyah Malili
-
Sadar Kamera, Polisi Israel Batal Lempar Granat ke Warga Palestina
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Selamatkan Aset dan Hak Pedagang, Pemkot Makassar Ambil Alih Pengelolaan Pasar Butung
Viewnum 260
2 hari yang lalu
TP PKK Kota Makassar Terima Kunjungan Studi Tiru TP PKK Kabupaten Bulukumba
Viewnum 359
2 hari yang lalu
Bersama Tim Gabungan, Disdagkop UKMP Lutim Tertibkan Pedagang di Terminal Wawondula
Viewnum 346
2 hari yang lalu
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lingkup Pemkab. Lutim Berlangsung Hikmat
Viewnum 346
2 hari yang lalu
Danny Pomanto Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Pesan Pupuk Persatuan dan Kekompakan
Viewnum 479
2 hari yang lalu
Momentum HUT TNI, Danny Pomanto: Masyarakat Makassar Turut Bergembira karena TNI Dekat dengan Rakyat
Viewnum 289
2 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Isu Dukungan Pada Bupati MB Siap Bertarung Menuju Senayan Makin Gencar
ViewNum 1727 kali

Adnan Lantik Ketua PMI Palopo dan Luwu Periode 2023- 2027
ViewNum 1187 kali

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 4399 kali

Sekda Enrekang Launching Inovasi "SI ISTRI PEMBELI EMAS"
ViewNum 1122 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1631 kali

Jelang Pemilu 2024 Reses Anggota DPRD Enrekang Tetap Maksimal
ViewNum 1077 kali

Gempa Besar Guncang Maroko, Ribuan Korban
ViewNum 1359 kali

Warga Respon Baik Operasi Zebra Pallawa 2023 Wilayah Polres Enrekang
ViewNum 1158 kali

Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
ViewNum 1234 kali

Update Gempa Maroko, 296 Tewas
ViewNum 1279 kali

Bencana Gempa Bumi 6,9 skala Richter di Maroko
ViewNum 1177 kali
