Bombardir Pabrik Pupuk di Sumy, Rusia Memulai Perang Kimia di Ukraina?
Internasional | 2022-03-25

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Lubang akibat bom serangan udara Rusia di kota Okhtyrka, di wilayah Sumy, Ukraina 14 Maret 2022. Iryna Rybakova/Press service of the Ukrainian Ground Forces/Handout via REUTERS
Choose Language!
JALURINFO.COM, JAKARTA-
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan adanya tanda-tanda yang jelas kalau Rusia berniat mengerahkan senjata biologi dan kimia di Ukraina. Dasar yang digunakan Biden adalah termasuk saat Presiden Rusia Vladimir Putin secara serampangan menuding Ukraina sedang mengembangkan persenjataan jenis itu sehingga, menurut Biden, Rusia bisa merealisasikan pengerahan senjata kimianya dan menyalahkan serangan itu kepada Ukraina.
Serangan roket yang menghujani pabrik kimia Sumykhimprom di Sumy, Ukraina, pada Senin 21 Maret 2022, hingga menyebabkan kebocoran gas amonia dan memaksa penduduk di kawasan itu mengunci diri dalam rumah, menunjukkan cara lain Rusia untuk meningkatkan konflik di Ukraina: baik dengan menyebabkan kontaminasi kimia tanpa menggunakan senjata kimia maupun membuat dalih untuk penggunaan senjata kimianya sendiri.
Amonia adalah jenis bahan kimia yang biasa digunakan di industri pupuk. Pabrik Sumykhimprom, yang bediri di atas lahan 226 hektare, memproduksi lebih dari 120 ribu ton pupuk setiap tahunnya. Gas amonia berifat korosif dan bisa membuat iritasi. Pajanan terhadap konsentrasinya yang besar bisa menyebabkan seseorang mengalami kebutaan, kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.
Beberapa hari sebelum serangan di Sumykhimprom, Rusia mengklaim kalau Ukraina sedang berencana melepaskan bahan kimia berbahaya dari pabrik itu. Tuduhan disampaikan Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, melalui Kantor Berita Rusia TASS pada 19 Maret 2022. Dia mengatakan bahwa rencana disiapkan dengan memasang sejumlah ranjau di pabrik sehingga nantinya bisa meledak dan meracuni kota, beserta penghuninya, jika pasukan Rusia memasuki Sumy.
Serangan roket yang menghujani pabrik kimia Sumykhimprom di Sumy, Ukraina, pada Senin 21 Maret 2022, hingga menyebabkan kebocoran gas amonia dan memaksa penduduk di kawasan itu mengunci diri dalam rumah, menunjukkan cara lain Rusia untuk meningkatkan konflik di Ukraina: baik dengan menyebabkan kontaminasi kimia tanpa menggunakan senjata kimia maupun membuat dalih untuk penggunaan senjata kimianya sendiri.
Amonia adalah jenis bahan kimia yang biasa digunakan di industri pupuk. Pabrik Sumykhimprom, yang bediri di atas lahan 226 hektare, memproduksi lebih dari 120 ribu ton pupuk setiap tahunnya. Gas amonia berifat korosif dan bisa membuat iritasi. Pajanan terhadap konsentrasinya yang besar bisa menyebabkan seseorang mengalami kebutaan, kerusakan paru-paru dan bahkan kematian.
Beberapa hari sebelum serangan di Sumykhimprom, Rusia mengklaim kalau Ukraina sedang berencana melepaskan bahan kimia berbahaya dari pabrik itu. Tuduhan disampaikan Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, melalui Kantor Berita Rusia TASS pada 19 Maret 2022. Dia mengatakan bahwa rencana disiapkan dengan memasang sejumlah ranjau di pabrik sehingga nantinya bisa meledak dan meracuni kota, beserta penghuninya, jika pasukan Rusia memasuki Sumy.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi posisi angkatan bersenjata di dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia selama perjalanan kerjanya di wilayah Donbass, Ukraina 8 April 2021. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
TOPIK TERKAIT:
-
Jika Pecah Perang Dunia III, London Jadi Target Pertama Rudal Rusia
-
Pantau Pesawat Mata-mata Amerika, Komando Teater Timur Siaga Penuh
-
Ukraina Terkini: Severodonetsk Dikuasai Rusia
-
Serang Rusia, Rudal Ukraina Hilang di Udara Begitu Saja
-
Mahatir Klarifikasi Soal Klaim Riau Bagian dari Malaysia
-
Ukraina Sebut Bantai Pasukan Elit Militer Rusia
-
Ribuan Pesawat Ukraina Hancur Oleh Sistem Rudal Anti Pesawat Tor-M2
-
Puluhan Jet Tempur China Masuki Wilayah Taiwan
-
Kuatir Rusia Duduki Eropa, Jenderal Inggris Siapkan Militer ke Medan Perang
BERITA VIDEO POPULER


BERITA TERKINI:
Kasus Penganiayaan dan Pengeroyokan di Tanjung Merdeka, "Berlabuh" di Polrestabes Makassar
Viewnum 3001
4 jam yang lalu
Gelar Pengajian Malam Jumat, Andi Amran Kagum Ada Anak Yatim Hafal 30 Juz
Viewnum 324
4 jam yang lalu
Disparpora Takalar Anggarkan Proyek Ratusan Juta untuk Pemasangan Spanduk se-Sulsel
Viewnum 790
1 hari yang lalu
Lantik 23 Pejabat Baru, Bupati Gowa Harap Bekerja Sesuai Perkembangan Zaman
Viewnum 614
1 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Pelindo Resmi Kelola Pelabuhan Garongkong
ViewNum 1712 kali

Seorang Mahasiswi UKIT Makassar Tewas Usai Jatuh dari Gedung Graha Pena
ViewNum 1958 kali

Polisi Kejar Gerombolan Pelaku Pengeroyokan di Kendari
ViewNum 1511 kali

Halal Bi Halal dan Milad IV IKA SMPN 7 Makassar di Hadiri Ribuan Orang
ViewNum 1834 kali

10 Pernyataan AWG Atas Penolakan Timnas Israel Main di Piala Dunia U-20
ViewNum 1842 kali

Meski Anak Asuhnya Kalah Shin Tae-Yong Tetap Senang, Ini Alasannya
ViewNum 2539 kali
