

Berhembus isu duet Anies Baswedan - Puan Maharani
Nasional | 2022-06-07

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
JALURINFO.COM, Maros-
Belakangan berkembang isu bahwa mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla berupaya untuk memasangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB), Rudi S Kamri pun berkomentar terkait isu ini. Ia utamanya memberi pesan kepada PDIP.
Rudi S Kamri meyakini bahwa jika PDIP berkukuh mencalonkan Puan Maharani, terlebih dipasangkan dengan Anies Baswedan, maka hasilnya akan buruk.
Ia menjelaskan bahwa PDIP selama ini dikenal sebagai partai nasionalis-pancasilais. Maka, menurutnya aneh jika tiba-tiba PDIP ingin mengusung Anies Baswedan.
Pasalnya, menurut Rudi S Kamri, kelompok Anies Baswedan adalah orang-orang yang pro-khilafah dan selalu mengedepankan politik identitas.
“Masih ingat dulu ada politik ayat dan mayat di Pilgub DKI tahun 2017. Masa sih, PDIP masih mau melirik Anies?” katanya.
Rudi S Kamri menyebut, PDIP memang bisa mengusung calon presiden sebab memenuhi Presidential Threshold 20%.
Namun, ia mengingatkan bahwa pencalonan capres-cawapres ini juga menyangkut kredibilitas, nama baik, dan integritas PDIP.
“Kalau benar isu bahwa Anies Baswedan memang benar akan dikawinkan dengan Puan Maharani secara politik, ini PDIP benar-benar sudah meninggalkan kodratnya sebagai partai nasionalis pragmatis yang menjaga Indonesia,” katanya.
Terkait calon presiden, Rudi S Kamri meminta PDIP untuk jangan hanya berkutat pada kotak kecil di kalangan elit.
“PDIP harus bergerak ke luar, ke grass root (akar rumput), siapa sebetulnya yang didukung oleh masyarakat pada umumnya,” katanya.
Rudi S Kamri melanjutkan, PDIP harus berpikir dan memilih apakah ingin menyelamatkan partai ataukah tetap kukuh mencalonkan elitnya.
Kalau ingin menyelamatkan partai, menurut Rudi S Kamri, PDIP harus berpikir bijak, objektif, dan realistis melihat siapa calon yang tepat.
“Tapi kalau ngotot bahwa ingin si A, elitnya ini yang dicalonkan, maka anggapan orang bahwa PDIP adalah partai oligarki tidak salah. Apalagi, isunya mau dikawinkan dengan Anies Baswedan,” ujarnya.***
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB), Rudi S Kamri pun berkomentar terkait isu ini. Ia utamanya memberi pesan kepada PDIP.
Baca juga: Mahkamah Agung RI Kabulkan PK Moeldoko Soal DPP Partai Demokrat, Sudah Tergister
Baca juga: Elaktabilitas Ganjar Kalah dari Prabowo, Puan: Jadi Tantangan
“Kalau ini terjadi, menurut saya ini adalah sandyakala ning partai nasionalis PDIP. Sandyakala ning itu adalah masa-masa akhir dari PDIP,” kata Rudi S Kamri, seperti dikutip HopsID dari YouTube Kanal Anak Bangsa pada 6 Juni 2022.
Baca juga: Hasil Polling: 80,3% Pembaca Tidak Percaya Hasil Survei Pilpres
Baca juga: Aliran Dana Korupsi BTS 4G Masuk ke 3 Partai Politik, Mahfud MD Langsung Lapor ke Presiden Jokowi
“PDIP akan banyak ditinggal pendukungnya, apalagi kelompok-kelompok nasionalis, termasuk saya,” ujarnya.Ia menjelaskan bahwa PDIP selama ini dikenal sebagai partai nasionalis-pancasilais. Maka, menurutnya aneh jika tiba-tiba PDIP ingin mengusung Anies Baswedan.
Baca juga: JK Sebut Jalan Tol Bukan Dibangun Pemerintah, tapi Investor dan Swasta
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Versi LSI Denny JA Turun, Kalah dari Prabowo, PDIP Meradang
Pasalnya, menurut Rudi S Kamri, kelompok Anies Baswedan adalah orang-orang yang pro-khilafah dan selalu mengedepankan politik identitas.
“Masih ingat dulu ada politik ayat dan mayat di Pilgub DKI tahun 2017. Masa sih, PDIP masih mau melirik Anies?” katanya.
Rudi S Kamri menyebut, PDIP memang bisa mengusung calon presiden sebab memenuhi Presidential Threshold 20%.
Namun, ia mengingatkan bahwa pencalonan capres-cawapres ini juga menyangkut kredibilitas, nama baik, dan integritas PDIP.
“Kalau benar isu bahwa Anies Baswedan memang benar akan dikawinkan dengan Puan Maharani secara politik, ini PDIP benar-benar sudah meninggalkan kodratnya sebagai partai nasionalis pragmatis yang menjaga Indonesia,” katanya.
Terkait calon presiden, Rudi S Kamri meminta PDIP untuk jangan hanya berkutat pada kotak kecil di kalangan elit.
“PDIP harus bergerak ke luar, ke grass root (akar rumput), siapa sebetulnya yang didukung oleh masyarakat pada umumnya,” katanya.
Rudi S Kamri melanjutkan, PDIP harus berpikir dan memilih apakah ingin menyelamatkan partai ataukah tetap kukuh mencalonkan elitnya.
Kalau ingin menyelamatkan partai, menurut Rudi S Kamri, PDIP harus berpikir bijak, objektif, dan realistis melihat siapa calon yang tepat.
“Tapi kalau ngotot bahwa ingin si A, elitnya ini yang dicalonkan, maka anggapan orang bahwa PDIP adalah partai oligarki tidak salah. Apalagi, isunya mau dikawinkan dengan Anies Baswedan,” ujarnya.***
TOPIK TERKAIT:
-
Tersangka Korupsi, Johnny G Plate Dipecat!
-
Ada Apa? Para Jenderal Purnawirawan TNI Polri Temui Jokowi di Istana Merdeka
-
Survei Litbang Kompas: PDI-P dan Gerindra Semakin Unggul, Demokrat Geser Golkar
-
Teguran Tuan Guru Bajang untuk Anies Baswedan: Paparkan Data Secara Utuh
-
Pengamat: Koalisi Besar Sulit Terwujud, Tiga Poros Terbentuk
-
Jusuf Kalla Sentil Jokowi: Setahun Bayar Utang dan Bunga Sampai Seribu Triliun, Terbesar Sejak Merdeka
-
Adian Napitupulu Ingatkan Jokowi Dimenangkan PDIP Sebanyak Tujuh Kali
-
Menteri Nasdem Jadi Tersangka, Pengamat: Genderang Perang Sudah Dimulai
-
Pengamat: Arah Dukungan Golkar Besar Kemungkinan Didominasi Tekanan Jokowi
JALURINFO VIDEO NEWS

Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
PT FBS Berikan Kompensasi dan Peluang Kerja untuk Masyarakat di Lasusua Kolaka Utara
Viewnum 514
2 hari yang lalu
Kapolres Enrekang Galang Soliditas Personil Bersama TNI DIM 1419 Dan Awak Media Lewat Olahraga
Viewnum 721
4 hari yang lalu
Sosialisasi Advokasi Hukum Anggota Polri Disiapkan Sie Hukum Polres Enrekang
Viewnum 834
4 hari yang lalu
Bunda PAUD Lutim Hadiri Puncak Bulan Pendidikan Merdeka Belajar Tahun 2023 Di Makassar
Viewnum 946
4 hari yang lalu
Pelayanan Poliklinik Mata RSUD I Lagaligo Lutim Gunakan Peralatan Canggih
Viewnum 932
4 hari yang lalu
Dorong Maksimalisasi Keterbukaan Informasi Publik, Diskominfo-SP Gowa-USAID Erat Tingkatkan Kapasitas Pejabat PPID
Viewnum 1019
4 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Elaktabilitas Ganjar Kalah dari Prabowo, Puan: Jadi Tantangan
ViewNum 1009 kali

Syifa, Gadis Asal Gowa Tepilih Jadi Duta Genre Sulsel 2023
ViewNum 1295 kali

Tanah Bergeser di Herlang, Sekda Ali Saleng : Akan Dikaji Pihak Unhas
ViewNum 1219 kali

Kenapa Nabi Isa Dipilih untuk Membunuh Dajjal?
ViewNum 1354 kali

Gelar Rakor Pasca Supervisi, Priska Evaluasi 10 Program PKK 18 Kecamatan
ViewNum 1611 kali

Kunjungi Bulukumba, Kapolda Sulsel Minta Polres Perkuat Sinergitas
ViewNum 1460 kali

Anggota Partai Oposisi Turki Mengundurkan Diri, Beralih Dukung Erdogan?
ViewNum 1006 kali
