
Belum Terima Pembayaran, Warga Maros dan Pangkep Kembali Memblokir Lajur Kereta Api
Berita Sul-Sel | 2022-11-21

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
JALURINFO.COM, Pangkep-
Warga Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan yang terdampak proyek perkeretaapian terpaksa kembali memblokir jalur kereta api, Sabtu (19/11/2022), di Kelurahan Bonto Kio, Kecamatan Minasa Tene, Kab. Pangkep, Sulawesi Selatan. Pemblokiran jalur kereta api ini adalah yang kali kedua dengan membakar ban dan memasang spanduk di tengah rel kereta api. Spanduk itu berbunyi:
" Pak Jokowi: 1. Lahan Kami belum Terbayar, Terpaksa Jalan ini Kami Blokir. 2. Pak Presiden: Mafia Tanah Harus Ditangkap. 3. Pembayaran Ganti Rugi Sangat tidak Layak dan Adil. Tiga point itu ditujukan kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sangat peduli dengan nasib rakyat yang menuntut haknya. " Kami terus berjuang dan kami rela mati, demi mempertahankan hak kami," ujar Bandi salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Bonto Kio, Kecamatan Minasa Tene, Kabupaten Pangkep.
Bandi salah satu dari ratusan warga yang belum menerima ganti rugi berharap agar Pemerintah Pusat, dalam hal ini Bapak Presiden Jokowi mendengar dan peduli dengan apa yang kami alami. " Kami berharap agar para penentu kebijakan di pusat mendengar jeritan hati kami. Kami butuh hidup. Bukan disengsarakan," pinta Bandi.
Aksi tersebut berlangsung aman. Sejumlah personil dari Polres Pangkep dan Danramil melakukan pengamanan. Personil Polres Pangkep maupun Danramil berharap agar tuntutan warga melalui jalur hukum, Namun, warga menolak dan berharap NurH harus diproses hukum dan menghadirkan Appraisal untuk melakukan pembayaran sesuai perundang-undangan yang berlaku. " Kami berharap agar menghadirkan Appraisal untuk menentukan nilai pembayaran yang jelas," ujar warga.
Menurut Ambo, timbulnya masalah ini lantaran diduga ulah oknum NurH dan Appraisal yang tidak transparan dalam menilai harga tanah. Mengenai nilai pembayaran yang sebenarnya, lanjut Ambo, dia bersama Pendamping Hukum pernah menemui, Syawal, Tim Appraisal untuk mempertanyakan nilai pembayaran ganti rugi. Namun, Syawal menolak dan berkata " sebenarnya kami ingin memberikan ganti rugi yang layak, tapi dirinya mendapat tekanan dari atas, " ujar Ambo mengutip ucapan Syawal.
Olehnya itu, warga Maros dan Pangkep akan terus berjuang mempertahankan haknya hingga hak-haknya terpenuhi. "Kami terus bertahan demi lahan kami," ujar warga. (Iam)
" Pak Jokowi: 1. Lahan Kami belum Terbayar, Terpaksa Jalan ini Kami Blokir. 2. Pak Presiden: Mafia Tanah Harus Ditangkap. 3. Pembayaran Ganti Rugi Sangat tidak Layak dan Adil. Tiga point itu ditujukan kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sangat peduli dengan nasib rakyat yang menuntut haknya. " Kami terus berjuang dan kami rela mati, demi mempertahankan hak kami," ujar Bandi salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Bonto Kio, Kecamatan Minasa Tene, Kabupaten Pangkep.
Baca juga: Paripurna Pendapat Akhir 7 fraksi DPRD Enrekang Atas Dua Ranperda Setuju
Baca juga: Hadiri Peringatan HKG PKK Ke-51, Adnan Minta PKK Gowa Berkolaborasi Turunkan Stunting
Sebelumnya, Bandi juga melaporkan oknum NurH ke Polda Sulsel yang mengklaim dirinya sebagai 'Tim Percepatan' pembangunan proyek perkeretaapian ( Maros dan Pangkep) Makassar - Parepare. Karena diduga memalsukan tanda tangan Bandi. Namun menurut, penyidik yang menangani kasus ini bahwa status NurH adalah sebagai tim Satgas - Satuan Tugas. Bukan sebagai "Tim Percepatan". " Makanya, kasus ini harus jelas dan tuntas penanganannya," ujar Ambo Rukka, salah seorang kordinator warga Maros-Pangkep.Bandi salah satu dari ratusan warga yang belum menerima ganti rugi berharap agar Pemerintah Pusat, dalam hal ini Bapak Presiden Jokowi mendengar dan peduli dengan apa yang kami alami. " Kami berharap agar para penentu kebijakan di pusat mendengar jeritan hati kami. Kami butuh hidup. Bukan disengsarakan," pinta Bandi.
Baca juga: DPRD Setujui APBD Perubahan Pemkab Gowa Tahun 2023
Baca juga: Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
Menurutnya, apa yang dilakukan Bandi bersama warga lainnya yang belum menerima pembayaran proyek perkeretaapian di Sulawesi Selatan hanya memperjuangkan haknya. Kami mendukung pembangunan proyek Kereta Api, tapi kami berharap agar hak-hak kami juga dipenuhi. " Memberi ganti rugi yang layak dan berkeadilan. Bukan ganti rugi yang merugikan," ujar Bandi yang diaminkan oleh warga lainnya.Aksi tersebut berlangsung aman. Sejumlah personil dari Polres Pangkep dan Danramil melakukan pengamanan. Personil Polres Pangkep maupun Danramil berharap agar tuntutan warga melalui jalur hukum, Namun, warga menolak dan berharap NurH harus diproses hukum dan menghadirkan Appraisal untuk melakukan pembayaran sesuai perundang-undangan yang berlaku. " Kami berharap agar menghadirkan Appraisal untuk menentukan nilai pembayaran yang jelas," ujar warga.
Baca juga: Sekda Lutim Bahri Suli Terima Kunjungan Kepala Balai Diklat PKN Gowa
Baca juga: Adnan Lantik Karim Dania Jadi Penjabat Sekda Gowa
Menurut Ambo, timbulnya masalah ini lantaran diduga ulah oknum NurH dan Appraisal yang tidak transparan dalam menilai harga tanah. Mengenai nilai pembayaran yang sebenarnya, lanjut Ambo, dia bersama Pendamping Hukum pernah menemui, Syawal, Tim Appraisal untuk mempertanyakan nilai pembayaran ganti rugi. Namun, Syawal menolak dan berkata " sebenarnya kami ingin memberikan ganti rugi yang layak, tapi dirinya mendapat tekanan dari atas, " ujar Ambo mengutip ucapan Syawal.
Olehnya itu, warga Maros dan Pangkep akan terus berjuang mempertahankan haknya hingga hak-haknya terpenuhi. "Kami terus bertahan demi lahan kami," ujar warga. (Iam)
TOPIK TERKAIT:
-
Sukses Tingkat Provinsi, Algha Saputra Wakili Sulsel pada Kejuaraan O2SN Nasional Cabor Pencak Silat
-
Pengurus Cabang Asosiasi Arsiparis Indonesia Kabupaten Lutim Terbentuk
-
Pemkab Lutim ikuti Penilaian interviu Evaluasi SPBE Tahun 2023 Secara Virtual
-
Sekda Enrekang Launching Inovasi "SI ISTRI PEMBELI EMAS"
-
Dilirik Tim Sepak Bola Belanda, Adnan Sambut Baik Peluang Kerjasama dengan SC Cambuur
-
Kapolres Enrekang Pasang Spanduk Himbauan Antisipasi Rawan Kebakaran Lahan Dan Hutan
-
Wabup Edy Manaf Launching Inovasi Naga Runting di Desa Pangalloang
-
Disetujui 8 Fraksi DPRD Gowa, Adnan Harap RAPBD Perubahan 2023 Segara Dibahas dan Disahkan
-
Adnan Tegaskan Gowa Harus Berkontribusi Terhadap Penurunan Angka Stunting Nasional
JALURINFO VIDEO NEWS

Petualangan Luar Biasa di Keajaiban Alam Tertinggi: Angel Falls, Venezuela

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam: Liburan Santai di Sirmione, Resor Terkenal di Danau Garda

Masjid Al Sahaba: Perpaduan Keindahan Modern di Pusat Sejarah Sharm el-Sheikh

Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia

Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Paripurna Pendapat Akhir 7 fraksi DPRD Enrekang Atas Dua Ranperda Setuju
Viewnum 220
1 hari yang lalu
Hadiri Peringatan HKG PKK Ke-51, Adnan Minta PKK Gowa Berkolaborasi Turunkan Stunting
Viewnum 132
1 hari yang lalu
Sukses Tingkat Provinsi, Algha Saputra Wakili Sulsel pada Kejuaraan O2SN Nasional Cabor Pencak Silat
Viewnum 297
2 hari yang lalu
Pemkab Lutim ikuti Penilaian interviu Evaluasi SPBE Tahun 2023 Secara Virtual
Viewnum 575
2 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Andi Batari Toja Siap Tuntaskan Masalah Kekeringan di Enrekang
ViewNum 3311 kali

Studi Tiru Ke Kota Bekasi, PKK Gowa Perluas Wawasan 10 Program Pokok PKK
ViewNum 1093 kali

Otoritas Maroko Sebut Korban Gempa Menjadi 632 Orang
ViewNum 1040 kali

Dekranasda Bulukumba Kembali Ukir Prestasi di Pekan Raya Sulsel 2023
ViewNum 1034 kali

Pengurus ICDT Siapkan 32 Kamera CCTV Untuk Pantau Aktifitas Masjid
ViewNum 1136 kali

Instalasi Farmasi Rumah Sakit I Lagaligo Lutim Miliki Empat Depo Layanan
ViewNum 1848 kali

Mantap, Siswa SMAN 1 Bone Lolos Parlemen Remaja 2023
ViewNum 5494 kali

Santri Al Imam Ashim Kembali Harumkan Sulsel di MTQ Internasional
ViewNum 9329 kali

Wabup Edy Manaf Harap Aksi Perubahan PKA Jadi Program di OPD
ViewNum 1901 kali
