
AS Tak Larang Ukraina Serang Wilayah Rusia Dengan Senjatanya Sendiri
Internasional | 2022-12-08

© Disediakan oleh Jalurinfo.com
JALURINFO.COM, MAKASSAR-
Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk tidak melewati batas dalam perang di Ukraina.
Namun, aliansi militer NATO pimpinan AS telah mengesampingkan pemberian senjata semacam itu ke Kyiv, di tengah kekhawatiran bahwa hal ini dapat menyebabkan eskalasi besar.
Hal itu membuat Ukraina semakin tertekan di tengah musim dingin yang ekstrem.
Dia mengatakan AS bertekad untuk membantu Ukraina agar memiliki peralatan yang mereka butuhkan untuk mempertahankan diri.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menekankan bahwa AS tidak akan mencegah Ukraina mengembangkan kemampuan serangan jarak jauhnya sendiri.
"Jawaban singkatnya adalah tidak. Kami sama sekali tidak melakukan itu," kata Austin, seraya menambahkan bahwa Washington telah memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina lebih dari 19 miliar dolar.
Drone tempur Ukraina berhasil masuk ke wilayah Rusia dan meledakan bandara Saratov dan Ryazan pada Senin (5/12/2022) pagi kemarin.
Serangan itu menewaskan tiga tentara Rusia.
Mirisnya lagi, drone tempur yang digunakan Ukraina adalah drone buatan Soviet.
"Pada Senin pagi "rezim Kyiv berusaha menyerang lapangan udara Dyagilevo di wilayah Ryazan, dan lapangan udara Engels di wilayah Saratov, dengan drone buatan Soviet," kata kementerian tersebut.
Katanya, drone yang bertujuan untuk mengganggu pesawat jarak jauh Rusia berhasil dicegat.
Tetapi puing-puing berjatuhan dan meledak di lapangan terbang.
Empat tentara lainnya terluka dan dibawa ke fasilitas medis.
Dua pesawat rusak ringan, menurut pernyataan itu.
Namun, aliansi militer NATO pimpinan AS telah mengesampingkan pemberian senjata semacam itu ke Kyiv, di tengah kekhawatiran bahwa hal ini dapat menyebabkan eskalasi besar.
Baca juga: Presiden Xi Jinping Kunjungi Rusia untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Jaga Stabilitas Dunia
Baca juga: Kerugian Ukraina di Artyomovsk, 10-11 ribu Tentara Tewas Setiap Bulan
Pada pengarahan pada hari Selasa (6/12/2022) Menlu AS Antony Blinken menuduh Rusia mencoba mengambil infrastruktur sipil yang mengelola listrik dan pemanas air.Hal itu membuat Ukraina semakin tertekan di tengah musim dingin yang ekstrem.
Baca juga: Penyebab Perang Ukraina-Rusia dan Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan NATO dan Uni Eropa?
Baca juga: Skandal Pasokan Senjata: Pengkhianat di Balik Keterlambatan Amunisi untuk Wagner PMC?
"Kami tidak mendorong atau memungkinkan Ukraina untuk menyerang di dalam Rusia, tetapi yang penting adalah memahami apa yang dialami orang Ukraina setiap hari dengan agresi Rusia yang sedang berlangsung terhadap negara mereka.Dia mengatakan AS bertekad untuk membantu Ukraina agar memiliki peralatan yang mereka butuhkan untuk mempertahankan diri.
Baca juga: AS Anggap Rusia Melanggar Perjanjian START, Apa Dampaknya bagi Dunia?
Baca juga: Putin Ungkapkan Prioritas Kementerian Pertahanan dan Tantangan Industri Pertahanan Rusia dalam Pertemuan dengan Para Pekerja Pabrik Penerbangan
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menekankan bahwa AS tidak akan mencegah Ukraina mengembangkan kemampuan serangan jarak jauhnya sendiri.
"Jawaban singkatnya adalah tidak. Kami sama sekali tidak melakukan itu," kata Austin, seraya menambahkan bahwa Washington telah memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina lebih dari 19 miliar dolar.
Drone tempur Ukraina berhasil masuk ke wilayah Rusia dan meledakan bandara Saratov dan Ryazan pada Senin (5/12/2022) pagi kemarin.
Serangan itu menewaskan tiga tentara Rusia.
Mirisnya lagi, drone tempur yang digunakan Ukraina adalah drone buatan Soviet.
"Pada Senin pagi "rezim Kyiv berusaha menyerang lapangan udara Dyagilevo di wilayah Ryazan, dan lapangan udara Engels di wilayah Saratov, dengan drone buatan Soviet," kata kementerian tersebut.
Katanya, drone yang bertujuan untuk mengganggu pesawat jarak jauh Rusia berhasil dicegat.
Tetapi puing-puing berjatuhan dan meledak di lapangan terbang.
Empat tentara lainnya terluka dan dibawa ke fasilitas medis.
Dua pesawat rusak ringan, menurut pernyataan itu.
TOPIK TERKAIT:
-
Ini Senjata yang Diklaim Rusia Paling Efektif selama Invasi Ukraina
-
Berhasil Amandemen Konstitusi, Xi Jinping Jadi Presiden Pertama China yang Jabat 3 Periode
-
Rusia Klaim Kendali Bakhmut, Pertempuran Berdarah Perang Ukraina Berakhir?
-
Militer Ukraina Kehilangan Lebih 11 Ribu Personel di Bulan Februari
-
Hormat Zelensky untuk Pasukan Ukraina yang Berjuang Pertahankan Bakhmut
-
Jerman Peringatkan ‘Konsekuensi’ Jika Tiongkok Kirim Senjata ke Rusia
-
Tentara Bayaran Rusia Klaim Kuasai Bakhmut, Ukraina Mundur Teratur
-
Laporan Intelijen Inggris: Ukraina Makin Terkepung di Bakhmut
-
Bagaimana Pengungsi Yahudi Hidupkan Kembali “Yerusalem Timur” di Ukraina
JALURINFO VIDEO NEWS

Menakjubkan dan Luar Biasa: Keindahan Istana Augustusburg di Brühl, Jerman

Festival Balon Udara Cappadocia: Pengalaman Wisata Tak Terlupakan

Melihat Letusan Spektakuler Gunung Berapi Meradalir Islandia

Tur Panas ke Mesir, Menikmati Keindahan dengan Mengendarai Unta

Putin Harapkan Peningkatan Signifikan dalam PDB Rusia pada Kuartal Kedua

JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
Pemkab Bulukumba Kembangkan Minat dan Potensi Siswa Lewat Asesmen Kolaboratif
Viewnum 176
1 jam yang lalu
Adnan Harap Sinergitas Bersama HMI Gowa terus Terjalin untuk Mensukseskan Program Daerah
Viewnum 227
3 jam yang lalu
Presiden Xi Jinping Kunjungi Rusia untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Jaga Stabilitas Dunia
Viewnum 449
8 jam yang lalu
Didampingi Sekda Bulukumba, Bupati Bone Ziarah ke Makam Raja Bone ke-9 Lapattawe di Dampang
Viewnum 636
17 jam yang lalu
Menikmati Keceriaan Mandi dan Berenang Bersama Keluarga di Permandian Wisata Kampar
Viewnum 1941
2 hari yang lalu
Pemkab Gowa Hibahkan Anggaran untuk Percepat Program Persertifikatan Tanah Warga
Viewnum 1658
2 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Kerugian Ukraina di Artyomovsk, 10-11 ribu Tentara Tewas Setiap Bulan
ViewNum 1607 kali

Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah: Rukyat vs Hisab
ViewNum 1682 kali

AS Anggap Rusia Melanggar Perjanjian START, Apa Dampaknya bagi Dunia?
ViewNum 1567 kali
