AS Ketar-ketir, Iran Bisa Bikin Bahan Bom Nuklir dalam 12 Hari

Internasional | 2023-03-01

© Disediakan oleh Jalurinfo.com AS Ketar-ketir, Iran Bisa Bikin Bahan Bom Nuklir dalam 12 Hari
JALURINFO.COM, JAKARTA- Pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menyatakan bahwa Iran dapat membuat bahan fisil yang cukup untuk satu bom nuklir dalam waktu kurang dari dua minggu. Peringatan ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Pertahanan AS Colin Kahl, di tengah pernyataan Perserikatan Bangsa-bangsa bahwa Iran telah memperkaya uranium hampir ke tingkat senjata di situs nuklir bawah tanah.

Kahl mengatakan pada sidang DPR AS bahwa program nuklir Iran telah berkembang secara signifikan sejak pemerintahan Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018. Dia ditanya mengapa pemerintahan Joe Biden berusaha menghidupkan kembali perjanjian yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Baca juga: Diplomat Uni Eropa: Rusia Tak Akan Negosiasi, Hanya Ingin Menang

Baca juga: Putin Ucapkan Selamat Kepada Erdogan atas Terpilihnya Kembali sebagai Presiden

“Karena kemajuan nuklir Iran sejak kami meninggalkan JCPOA sangat luar biasa. Pada 2018, ketika pemerintahan sebelumnya memutuskan untuk meninggalkan JCPOA, Iran membutuhkan waktu sekitar 12 bulan untuk menghasilkan bahan fisil senilai satu bom. Sekarang akan memakan waktu sekitar 12 hari,” kata Kahl.
"Jadi saya pikir masih ada pandangan bahwa jika Anda bisa menyelesaikan masalah ini secara diplomatis dan membatasi program nuklir mereka, itu lebih baik daripada opsi lain. Tapi saat ini, JCPOA sedang membeku," kata Kahl.

Baca juga: Pendukung Erdogan Rayakan Kemenangan Pemilu dengan Aksi Massa di Alun-Alun Pusat Kizilay

Baca juga: Unggul atas Calon Oposisi di Putaran ke Dua Pilpres, Erdogan Deklarasikan Kemenangan

Pejabat AS telah berulang kali memperkirakan Iran membutuhkan waktu lebih singkat untuk membuat bahan bom nuklir. Belum ada perkiraan yang lebih spesifik seperti yang diungkapkan oleh Kahl.

Sementara para pejabat AS mengatakan Iran semakin dekat untuk memproduksi bahan fisil, mereka tidak percaya Iran telah menguasai teknologi untuk benar-benar membuat bom. Di bawah kesepakatan 2015, yang ditinggalkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2018, Iran telah mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi.

Baca juga: Anggota Partai Oposisi Turki Mengundurkan Diri, Beralih Dukung Erdogan?

Baca juga: Ancaman Rusia ke Barat soal Ukraina yang Bakal dapat Kiriman Jet Tempur F-16


Trump memberlakukan kembali sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, yang membuat Teheran melanjutkan pekerjaan nuklir yang sebelumnya dilarang. Hal ini membuat AS, Eropa, dan Israel ketakutan bahwa Iran mungkin sedang membuat bom atom. Iran menyangkal ambisi semacam itu.

REUTERS/Tempo

TOPIK TERKAIT:

JALURINFO VIDEO NEWS

Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela

Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela

JALURINFO TV NETWORK

BERITA TERKINI:

TERPOPULER HARI INI

KOLEKSI VIDEO POPULER

PT. JALUR INFO NUSANTARA

Jalur Informasi Independen & Terpercaya

Copyright 2020