JALURINFO.COM, TAKALAR- Pernikahan Kades Nursalim Lingka dengan seorang perempuan berinsial BN di dusun Bodia desa Laikang Kec Marbo Takalar pada pertengahan bulan Juli 2022 lalu bakal panjang urusannya.

Pasalnya, Nursalim Lingka telah melapor salah satu akun facebook, dengan nama akun Andi Hikma, ke Polres Takalar, atas dugaan pencemaran nama baik, pada hari Selasa(2/8/2022).

Baca juga: Selamatkan Aset dan Hak Pedagang, Pemkot Makassar Ambil Alih Pengelolaan Pasar Butung

Baca juga: TP PKK Kota Makassar Terima Kunjungan Studi Tiru TP PKK Kabupaten Bulukumba

Laporan Nursalim Lingka, tertuang dalam Surat Tanda Terima Laporan, teregistrasi; STTLP/368/VIII/2022/SPKT/POLRES TAKALAR/POLDA SULAWESI SELATAN
Wartawan media ini telah mengonfirmasi via pesan WhatsApp Selasa(9/8/2022), namun hingga berita ini naik tayang Nursalim Lingka belum menjawab.

Baca juga: Bersama Tim Gabungan, Disdagkop UKMP Lutim Tertibkan Pedagang di Terminal Wawondula

Baca juga: Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lingkup Pemkab. Lutim Berlangsung Hikmat

Sementara itu, redaksi Jalurindo.com, Senin tanggal 08 Agustus 2022, siang, menerima telpon dari seorang perempuan yang mengaku asli desa Laikang, tetapi sekarang bermukim di desa Cikoang karena mengikuti suami.

Perempuan itu bernama Andi Nurhikmah, dan telah dikarunia dua orang anak, lelaki dan perempuan.

Baca juga: Bupati Andi Utta Buka Lomba Motor Kros Ojek Gabah

Baca juga: Danny Pomanto Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Pesan Pupuk Persatuan dan Kekompakan

Andi Nurhikmah berterus terang bahwa akun Facebook Andi Hikma yang dilaporkan Nursalim Lingka adalah miliknya.

Ibu muda ini, tak menyangka dirinya akan dilapor oleh, Nursalim Lingka, padahal saya menghargai permintaanya, dan telah menghapus postingan tersebut.

Menurut Andi Nurhikmah, kejadian ini berawal dari berita Jalurinfo.com tentang dugaan pernikahan siri yang dilakukan Nursalim Lingka

"Berita tersebut cukup menyita perhatian banyak pihak sehingga tidak sedikit yang share link berita itu ke berbagai platform media sosial, terlebih Facebook," ungkap Andi Nurhikmah.

Saya ikut men-share ke Facebook, dan yang menjadi tanda tanya adalah dari sekian banyak itu, hanya saya yang dilapor.

Ketika ditanya apa isi postingan yang diminta Lingka untuk dihapus, apakah menyebut nama dan ada unsur SARA? Lalu apa yang mendasari tulisan tersebut?

Andi Nurhikmah yang menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Universitas Negeri Makassar ini, mengatakan, "isi postingan saya tidak mengandung unsur SARA(Suku, Agama dan Ras). Kemudian saya juga tidak menyebut insial apalagi menyebut nama seseorang."

Lanjut Hikmah sapaan karib Andi Nurhikmah, mengatakan, agar tidak bias. Ini bunyi postingan saya.*Pelakor memang selalu terdepan tawwa. Sakit hati mungkin kalau tidak na ambil suaminya orang. Subuhanallah. Harusnya sebagai seorang perempuan yang punya harga diri setidaknya memikirkan bagaimana perasaan istri sah nya kasihan...."

"Kemudian bila ditanya apa yang mendorong sehingga menulis, maka jawabnnya, Saya secara spontan menulis karena naluri sebagai seorang istri mendorong untuk menulis itu," tegas Hikmah.

Lebih lanjut Hikmah menegaskan, "Sebagai seorang perempuan/isteri melihat fakta hari ini, banyak lelaki yang berpoligami tanpa mengikuti aturan yang ditetapkan negeri ini. Padahal aturanya jelas yakni dibenarkan untuk seorang lelaki berpoligami asal mengantongi isin poligami dari Pengadilan Agama."

"Oleh karena Dia melapor maka saya pastikan siap hadapi laporan tersebut. Dan tetap mengikuti alur hukum yang ada," tutup Hikmah

Terpisah, Aktivis LSM Rahman Suwandi Guling saat ditemui di Alun-alun H.M Makkatang Dg Sibali Takalar, Rabu(10/8/2022) mengaku kaget mendengar informasi bahwa Nursalim Lingka melapor ke Polres.

"Padahal saya awalnya berharap Lingka diam saja, hingga hiruk pikuk yang terjadi di media sosial akan berlalu. Tetapi apa boleh buat Dia sendiri telah menabu genderang "perang," imbuh lelaki kurus yang karib disapa Guling ini.

"Harus diingat Kades itu jabatan politik, sementara yang berlaku dalam dunia politik sebagaimana adagium politik yakni kepentingan di atas segalanya," tutup Guling(M.Said Welikin)