

142 Mata Uang Terkapar, Imbas Perang Rusia-Ukraina
Internasional | 2022-06-10

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Ilustrasi mata uang
JALURINFO.COM, Maros-
Data 2nd Brief Global Crisis Response Group (GCRG) mencatat ratusan negara mengalami pelemahan mata uang dengan dolar Amerika Serikat (AS) akibat perang Rusia-Ukraina.
"100 hari setelah perang Ukraina, mata uang 142 negara berkembang rata-rata terdepresiasi dengan rata-rata 2,8 persen terhadap dolar Amerika," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam Media Briefing, Jumat, 10 Juni 2022.
Kemudian, tingkat utang publik di negara berkembang meningkat dari 55,7 persen menjadi 65,1 persen dari PDB antara 2019 dan 2021. Pada 2022, diperkirakan membutuhkan USD311 miliar untuk melayani utang luar negeri publik akibat konflik berkepanjangan Rusia-Ukraina
"Di sektor keuangan dan masalah suku bunga dan ketidakpastian di global berdampak pada nilai mata uang sbeagian besar negara berkembang dan kemampuan pasar luar negeri," ucap Susiwijono.
Depresiasi nilai tukar rupiah dianggap lebih baik dibanding mata uang ringgit Malaysia yang melemah 1,15 persen year to date (ytd), Rupee India terdepresiasi 1,73 persen (ytd), dan baht Thailand melemah hingga 3,15 persen (ytd)
Sesmenko Perekonomian menuturkan, selain sektor keuangan, pangan dan energi juga ikut terdampak. Indeks harga pangan dunia Food and Agriculture Organization (FAO) menyusut ke level 157,4 poin pada Mei 2022 atau turun 0,9 poin dari April. Harga minyak mentah atau CPO melonjak tajam hingga menembus USD130 per barel saat perang di Ukraina. "Intinya adalah dampak konflik Rusia-Ukraina itu betul-betul dirasakan banyak negara dan membuat krisis global," ucapnya.
Adapun GCRG beranggotakan enam kepala negara di antaranya Senegal, Denmark, Jerman, Barbados, Bangladesh, dan Indonesia yang ditunjuk menjadi Champions GCRG. Sementara, Sekjen PBB dan Presiden Senegal (Chair African Union) menjadi Co-Chair dari GCRG. Negara itu merumuskan sebuah solusi untuk memitigasi dan merespons dampak krisis pangan, energi dan keuangan.
"Sekjen PBB waktu itu berinisiatif ingin mengajak para pimpinan kepala negara pemerintahan yang bisa mewakili beberapa komoditas di multilateral membantu menangani masalah global ini, termasuk keterlibatan Indonesia," pungkasnya.(medcom)
"100 hari setelah perang Ukraina, mata uang 142 negara berkembang rata-rata terdepresiasi dengan rata-rata 2,8 persen terhadap dolar Amerika," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam Media Briefing, Jumat, 10 Juni 2022.
Baca juga: Diplomat Uni Eropa: Rusia Tak Akan Negosiasi, Hanya Ingin Menang
Baca juga: Putin Ucapkan Selamat Kepada Erdogan atas Terpilihnya Kembali sebagai Presiden
Dalam data tersebut juga disebutkan, 60 persen dari negara-negara termiskin berada dalam kesulitan utang atau tinggi risiko.
Baca juga: Pendukung Erdogan Rayakan Kemenangan Pemilu dengan Aksi Massa di Alun-Alun Pusat Kizilay
Baca juga: Unggul atas Calon Oposisi di Putaran ke Dua Pilpres, Erdogan Deklarasikan Kemenangan
Dalam pernyataan Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu menyebutkan, nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi sepanjang kuartal pertama 2022 akibat disrupsi global. Secara rerata, kurs rupiah melemah hingga 0,33 persen dibanding posisi akhir 2021.Depresiasi nilai tukar rupiah dianggap lebih baik dibanding mata uang ringgit Malaysia yang melemah 1,15 persen year to date (ytd), Rupee India terdepresiasi 1,73 persen (ytd), dan baht Thailand melemah hingga 3,15 persen (ytd)
Baca juga: Anggota Partai Oposisi Turki Mengundurkan Diri, Beralih Dukung Erdogan?
Baca juga: Ancaman Rusia ke Barat soal Ukraina yang Bakal dapat Kiriman Jet Tempur F-16
Sesmenko Perekonomian menuturkan, selain sektor keuangan, pangan dan energi juga ikut terdampak. Indeks harga pangan dunia Food and Agriculture Organization (FAO) menyusut ke level 157,4 poin pada Mei 2022 atau turun 0,9 poin dari April. Harga minyak mentah atau CPO melonjak tajam hingga menembus USD130 per barel saat perang di Ukraina. "Intinya adalah dampak konflik Rusia-Ukraina itu betul-betul dirasakan banyak negara dan membuat krisis global," ucapnya.
Adapun GCRG beranggotakan enam kepala negara di antaranya Senegal, Denmark, Jerman, Barbados, Bangladesh, dan Indonesia yang ditunjuk menjadi Champions GCRG. Sementara, Sekjen PBB dan Presiden Senegal (Chair African Union) menjadi Co-Chair dari GCRG. Negara itu merumuskan sebuah solusi untuk memitigasi dan merespons dampak krisis pangan, energi dan keuangan.
"Sekjen PBB waktu itu berinisiatif ingin mengajak para pimpinan kepala negara pemerintahan yang bisa mewakili beberapa komoditas di multilateral membantu menangani masalah global ini, termasuk keterlibatan Indonesia," pungkasnya.(medcom)
TOPIK TERKAIT:
-
Tingginya Ketegangan Antara Cina dan Jepang Usai KTT G7
-
Sepekan Jelang Coblosan, Capres Sinan Ogan Alihkan Dukungan ke Erdogan
-
Top 3 Dunia: Raja Thailand Berang, Bakhmut dan Hiroshima, serta F-16 untuk Ukraina
-
Rusia Peringatkan Risiko Besar Jika Barat Kirim F-16 ke Ukraina
-
Mengapa Lembaga Survei Gagal Memprediksi Hasil Pilpres Turki?
-
Erdogan Yakin Menang Telak di Putaran Kedua Pilpres Turki
-
PMC "Wagner" Mencapai Kemajuan di Kota Bakhmut
-
Sisa 5% Wilayah yang Belum Direbut, PMC "Wagner" Terancam oleh Kekurangan Amunisi di Bakhmut
-
Cari Dukungan Jet Tempur Barat, Presiden Zelensky: Ukraina Tidak Menyerang Wilayah Rusia
JALURINFO VIDEO NEWS

Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti

Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk

Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran

Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar

Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela



JALURINFO TV NETWORK
BERITA TERKINI:
PT FBS Berikan Kompensasi dan Peluang Kerja untuk Masyarakat di Lasusua Kolaka Utara
Viewnum 496
2 hari yang lalu
Kapolres Enrekang Galang Soliditas Personil Bersama TNI DIM 1419 Dan Awak Media Lewat Olahraga
Viewnum 721
4 hari yang lalu
Sosialisasi Advokasi Hukum Anggota Polri Disiapkan Sie Hukum Polres Enrekang
Viewnum 834
4 hari yang lalu
Bunda PAUD Lutim Hadiri Puncak Bulan Pendidikan Merdeka Belajar Tahun 2023 Di Makassar
Viewnum 946
4 hari yang lalu
Pelayanan Poliklinik Mata RSUD I Lagaligo Lutim Gunakan Peralatan Canggih
Viewnum 932
4 hari yang lalu
Dorong Maksimalisasi Keterbukaan Informasi Publik, Diskominfo-SP Gowa-USAID Erat Tingkatkan Kapasitas Pejabat PPID
Viewnum 1008
4 hari yang lalu
TERPOPULER HARI INI

Elaktabilitas Ganjar Kalah dari Prabowo, Puan: Jadi Tantangan
ViewNum 1009 kali

Syifa, Gadis Asal Gowa Tepilih Jadi Duta Genre Sulsel 2023
ViewNum 1295 kali

Tanah Bergeser di Herlang, Sekda Ali Saleng : Akan Dikaji Pihak Unhas
ViewNum 1219 kali

Kenapa Nabi Isa Dipilih untuk Membunuh Dajjal?
ViewNum 1354 kali

Gelar Rakor Pasca Supervisi, Priska Evaluasi 10 Program PKK 18 Kecamatan
ViewNum 1611 kali

Kunjungi Bulukumba, Kapolda Sulsel Minta Polres Perkuat Sinergitas
ViewNum 1460 kali

Anggota Partai Oposisi Turki Mengundurkan Diri, Beralih Dukung Erdogan?
ViewNum 1006 kali
