Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini WA Redaksi

Saya pernah ke sebuah kota kecil di Jepang utara. Kota kochi. Kota yang berpenduduk 300.000 jiwa tapi punya pabrik sampah. Saya bersama Dahlan Iskan, dan tim JawaPos mengunjungi kantor surat kabar di kota Kochi. Nama surat kabarnya adalah “ Kochi Simbun”. Dari situ kami dapat informasi bahwa kota Kochi bersih karena ada pabrik sampah. Sampah tidak ada bertumpuk dalam kota. Dan masyarakat kota Kochi bebas dari kewajiban membayar distribusi sampah. Sampah dibawa ke pabrik listrik sampah. Sampah dibuang pada sebuah lubang besar yang berdinding beton, kemudian diangkat masuk ke dapur sampah. Sampah kemudian dibakar dalam temperatur yang sangat tinggi sampai sampah berubah menjadi seperti pasir. Buangan sampah yang seperti pasir itu dibuat batu untuk reklamasi, bisa juga untuk bahan bangunan genteng. Uapnya disuling menjadi air bersih untuk keperluan kolam renang dan tenaga uapnya mampu membangkitkan tenaga listrik. Karena itu program Walikota perlu didorong agar proyek Listrik tenaga sampah ini berlanjut terus. Tidak mati di tengah jalan. Proyek ini adalah proyek masa depan menuju kota dunia. Tidak bisa sebuah kota bisa dijuluki kota dunia kalau kebersihan kotanya tidak terjamin. Bagaimanapun rencana proyek ini sudah terpublikasi. Karena itu kita jaga apa yang dalam pepatah mengatakan “ kalau sudah dikatakan, hendaklah dikotakan.” Artinya kalau sudah dijanjikan, hendaklah dilaksanakan.xxx