
Surya Paloh Ungkap NasDem Siapkan 3 Kandidat Capres 2024
SK untuk Demokrat Sulsel Segera Terbit, Siapa Jadi Ketua, IAS atau Ulla?
Optimis Pimpin Demokrat Sulsel, IAS Siap Bertarung di Pilgub
Bertemu Pendukungnya di Makassar, Anies: Jangan " Azan sebelum Waktunya "
Jelang Uji Kelayakan dan Kepatutan, Dua Kandidat Ketua Demokrat Sulsel Perang Opini
Upacara Perpisahan untuk Pele, Juara Sepak Bola Tiga Kali Dunia
Presiden PSG Ngamuk Ancam Bunuh Staf Madrid
Jose Mourinho Makin "Gila", Pemilik AS Roma Sampai Turun Tangan Minta Maaf
Top Skor Liga Inggris Hingga Pekan ke-25, Mohamed Salah Masih Tak Tergoyahkan
Manfaat Olahraga 10 Menit Setiap Hari bagi Usia 40 Tahun ke Atas
Indonesia Cukur Timor Leste, Pemain Papua Jadi Pahlawan
Persiapan Hadapi Timor Leste, STY Panggil 27 Pemain
Aurel Melahirkan, Atta Halilintar Sewa Satu Lantai Rumah Sakit yang Mewah Bak Hotel Berbintang
Dianggap Penebar Kebencian, Petisi Boikot Nikita Mirzani Muncul
Ini Unggahan Vanessa Sebelum Kecelakaan, Isyarat Sebelum Meninggal?
Kecelakaan di Tol Nganjuk, Vanessa Angel dan Suami Meninggal
Bakal Dilaporkan Gegara Bacaan Salat, Nikita Mirzani Merespons Begini

Optimis Pimpin Demokrat Sulsel, IAS Siap Bertarung di Pilgub
Bertemu Pendukungnya di Makassar, Anies: Jangan " Azan sebelum Waktunya "
Jelang Uji Kelayakan dan Kepatutan, Dua Kandidat Ketua Demokrat Sulsel Perang Opini
Upacara Perpisahan untuk Pele, Juara Sepak Bola Tiga Kali Dunia
Presiden PSG Ngamuk Ancam Bunuh Staf Madrid
Jose Mourinho Makin "Gila", Pemilik AS Roma Sampai Turun Tangan Minta Maaf
Top Skor Liga Inggris Hingga Pekan ke-25, Mohamed Salah Masih Tak Tergoyahkan
Manfaat Olahraga 10 Menit Setiap Hari bagi Usia 40 Tahun ke Atas
Indonesia Cukur Timor Leste, Pemain Papua Jadi Pahlawan
Persiapan Hadapi Timor Leste, STY Panggil 27 Pemain
Aurel Melahirkan, Atta Halilintar Sewa Satu Lantai Rumah Sakit yang Mewah Bak Hotel Berbintang
Dianggap Penebar Kebencian, Petisi Boikot Nikita Mirzani Muncul
Ini Unggahan Vanessa Sebelum Kecelakaan, Isyarat Sebelum Meninggal?
Kecelakaan di Tol Nganjuk, Vanessa Angel dan Suami Meninggal
Bakal Dilaporkan Gegara Bacaan Salat, Nikita Mirzani Merespons Begini

Jelang Uji Kelayakan dan Kepatutan, Dua Kandidat Ketua Demokrat Sulsel Perang Opini
Upacara Perpisahan untuk Pele, Juara Sepak Bola Tiga Kali Dunia
Presiden PSG Ngamuk Ancam Bunuh Staf Madrid
Jose Mourinho Makin "Gila", Pemilik AS Roma Sampai Turun Tangan Minta Maaf
Top Skor Liga Inggris Hingga Pekan ke-25, Mohamed Salah Masih Tak Tergoyahkan
Manfaat Olahraga 10 Menit Setiap Hari bagi Usia 40 Tahun ke Atas
Indonesia Cukur Timor Leste, Pemain Papua Jadi Pahlawan
Persiapan Hadapi Timor Leste, STY Panggil 27 Pemain
Aurel Melahirkan, Atta Halilintar Sewa Satu Lantai Rumah Sakit yang Mewah Bak Hotel Berbintang
Dianggap Penebar Kebencian, Petisi Boikot Nikita Mirzani Muncul
Ini Unggahan Vanessa Sebelum Kecelakaan, Isyarat Sebelum Meninggal?
Kecelakaan di Tol Nganjuk, Vanessa Angel dan Suami Meninggal
Bakal Dilaporkan Gegara Bacaan Salat, Nikita Mirzani Merespons Begini
Upacara Perpisahan untuk Pele, Juara Sepak Bola Tiga Kali Dunia
Presiden PSG Ngamuk Ancam Bunuh Staf Madrid
Jose Mourinho Makin "Gila", Pemilik AS Roma Sampai Turun Tangan Minta Maaf
Top Skor Liga Inggris Hingga Pekan ke-25, Mohamed Salah Masih Tak Tergoyahkan
Manfaat Olahraga 10 Menit Setiap Hari bagi Usia 40 Tahun ke Atas
Indonesia Cukur Timor Leste, Pemain Papua Jadi Pahlawan
Persiapan Hadapi Timor Leste, STY Panggil 27 Pemain

Dianggap Penebar Kebencian, Petisi Boikot Nikita Mirzani Muncul
Ini Unggahan Vanessa Sebelum Kecelakaan, Isyarat Sebelum Meninggal?
Kecelakaan di Tol Nganjuk, Vanessa Angel dan Suami Meninggal
Bakal Dilaporkan Gegara Bacaan Salat, Nikita Mirzani Merespons Begini

Kecelakaan di Tol Nganjuk, Vanessa Angel dan Suami Meninggal
Bakal Dilaporkan Gegara Bacaan Salat, Nikita Mirzani Merespons Begini
Tangani Corona, Pemkot Makassar Siapkan Inspektur Covid-19
Berita Sul-Sel | 2020-06-23

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Kantor Walikota Makassar
MAKASSAR, JALURINFO,- Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar Yusran Jusuf mengumpulkan seluruh camat dan lurah di Balai Kota Makassar, Selasa (9/6). Dalam pertemuan itu, Yusran memerintahkan agar seluruh camat dan lurah mengaktifkan kembali piket 24 jam. Langkah ini sebagai bentuk deteksi dan cegah dini terhadap potensi konflik di masyarakat.
Hal ini dilakukan menyusul terjadinya kisruh penolakan warga terhadap pelaksanaan rapid test, serta pengambilan jenazah secara paksa di sejumlah rumah sakit.
“Lurah jangan takut untuk bertemu warga. Justru tugasta untuk menenangkan kekisruhan ini dan memberi edukasi. Komunikasikanki, kerjasamaki dengan camat, LPM dan RT/RW. Ajak mereka bertemu, tapi tetap terapkan protokol kesehatan,” ucap Yusran.
Di tempat ini, Yusran juga memerintahkan seluruh lurah melakukan pertemuan dengan RT/RW, LPM, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda untuk berkordinasi mencegah konflik. Juga terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai penerapan protokol kesehatan.
Ia juga menegaskan untuk lebih intens turun melakukan pemantauan di lapangan. Termasuk ikut memberi edukasi kepada warga mengenai pelaksanaan rapid test. Sejauh ini Pemkot Makassar telah melakukan tes cepat secara massal di enam kecamatan dengan jumlah yang reaktif sebanyak 130-an orang.
“Hasilnya jauh menurun. Sebelumnya, reproduction number (RO) covid-19 di Makassar 3,8, yang berarti satu pasien bisa menularkan ke empat orang. Sekarang, ROnya kita 0,98. Itu artinya satu pasien menularkan ke satu orang, atau penularan lokal saja,” jelas Yusran.
Untuk seluruh pimpinan OPD, Yusran meminta untuk membuat jadwal piket bergilir setiap hari, untuk ikut melakukan edukasi serta pencegahan dini terhadap potensi konflik di tengah masyarakat.
“Lebih baik waspada dini. Kasus dua hari ini cukup memprihatinkan. Apalagi kita sudah mulai memasuki tahapan pilkada. Tugas kita untuk mengantisipasi adanya konflik. Seluruh petugas yang bekerja di lapangan akan dilengkapi dengan APD sesuai protokol kesehatan,” tegasnya.
Yusran juga tengah menyiapkan ‘inspektur covid’, yakni personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang akan berkeliling di tempat-tempat umum dan memberikan edukasi kepada warga.
“Kemarin kan protokolnya hanya tiga poin, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Sekarang kita tambah dua, yaitu rajin berolahraga dan makan-makan gizi seimbang,” pungkasnya.
Baca juga: DPRD Sulsel Desak Istana Segera Lantik Andi Sudirman Sulaiman
Ada Skenario dan Massif
Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, Senin sore (8/6) mengecek kesiapsiagaan petugas agar tidak ada lagi penjemputan paksa jenazah pasien dalam perawatan ataupun positif covid-19.
Menurutnya, kejadian mulai dari Rumah Sakit Labuang Baji, Rumah Sakit Khusus Dadi, hingga RS Stella Maris, menggambarkan ada gerakan yang massif untuk melakukan itu. Sebab pihak keluarga sudah dengan ikhlas menandatangani kontrak untuk mengikuti protokol covid-19.
“Kejadiannya mulai dari (RSK) Dadi dan (RS) Labuang Baji, terakhir di (RS) Stella Maris. Stella Maris ini sudah sangat jelas, bahwa ini adalah sesuatu yang perlu kita kaji lebih mendalam, kenapa keluarga mulai dari suami, anak nggak ada yang komplain. Mereka dengan ikhlas menandatangani kesepakatan protokol covid.
Pada saat disampaikan meninggal kan mereka masuk jam 9 (malam), jam 8 (pagi) meninggal,” terang Nurdin Abdullah.
Ia menjelaskan, berdasarkan kronologis kejadian saat pasien dinyatakan meninggal, keluarga dengan ikhlas menerima pemakaman sesuai protokol covid-19 dari pihak rumah sakit. Namun, sekelompok masyarakat dengan menggunakan senjata tajam langsung merebut paksa jenazah.
“Perjalanan mobil jenazah dari gugus tugas untuk menjemput jenazah, pas diturunkan dari ruangan ke bawah, tiba-tiba sekelompok masyarakat ratusan itu bawa golok (senjata tajam) langsung merebut jenazah itu. Dan keluarganya bingung ini mau dibawa ke mana? Katanya istrinya, dia bingung. Nah, artinya ini ada sebuah skenario yang perlu kita cermati,” bebernya.
Ia juga menceritakan bagaimana awal mula kenapa harus ditentukan sebuah kawasan khusus untuk pemakaman covid-19. Karena sebelumnya ada gerakan penolakan untuk dimakamkan di pemakaman umum dan hal itu sudah berhasil diatasi. Namun saat ini, ada lagi gerakan penjemputan paksa jenazah.
“Cek kesiapsiagaan kita mengingat tiga kejadian yang sudah terjadi. Dari tiga kejadian ini, kita sebenarnya sudah melakukan analisa kajian. Kita kaitkan dengan penolakan pemulasaran, sehingga kita menetapkan satu kawasan untuk penguburan covid-19 di sana (Gowa) juga ditolak. Sehingga kita mengantisipasi mengambil langkah hukum untuk orang itu. Kita tangkap dan setelah itu aman,” pungkasnya.
Nurdin berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang menyesatkan mengenai penanganan pasien covid-19 di rumah sakit.
“Saya minta kepada masyarakat jangan mudah terprovokasi. Apalagi isu-isu yang disebarkan itu menyesatkan, bahwa rumah sakit sekarang banyak duit, sengaja menerima covid-covid supaya bisa dapat duit banyak. Itu keliru, nggak ada itu,” tegas Nurdin.
Menurut dia, isu yang disebarkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab itu, sangat tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Pasalnya, sampai saat ini tenaga kesehatan belum bisa bersama keluarga di rumah karena fokus menangani pasien covid-19.
“Tenaga medis kita, dokter kita, tanya saja, tidak sesuai dengan isu-isu yang disebarkan. Kasihan mereka, dokter, tenaga medis kita, para perawat kita, harus berpisah dengan keluarga menghadapi sebuah tantangan yang tidak ringan. Menghadapi pandemi seperti ini, itu nyawa taruhannya. Tapi mereka tetap mau berkorban untuk kita semua,” jelasnya.
Ia menambahkan, sampai saat ini pemerintah provinsi maupun kabupaten kota terus berupaya untuk sama-sama mengatasi covid-19 ini.
“Sekali lagi saya sampaikan, masyarakat harus lebih menyadari bahwa pemerintah sekarang berusaha keras untuk memutus mata rantai covid-19,” katanya.
Selain itu, pemerintah juga harus bekerja keras untuk membangun ekonomi dan persiapan kehidupan baru.
“Membangun ekonomi kita kembali, kita menuju kepada new normal. Iya, tentu tidak akan sama seperti sebelum-sebelumnya. Kita boleh bekerja, yang sehat di luar, yang sakit di rumah, tapi yang sehat pun dengan protokol kesehatan yang ketat,” tutupnya.
Berita Sul-Sel
Video Pengambilan Sumpah Jabatan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulsel
dibaca 111932 kali
Berita Sul-Sel
Kemenkumham Sulsel: 50 WBP Narkotika Lapas Palopo Ikuti Rehabilitasi Sosial
dibaca 86463 kali
Berita Sul-Sel
Ditreskrimsus Polda Sulsel Sebut Tersangka Kasus RS Fatimah Makassar Ada 10 Orang
dibaca 72968 kali
Berita Sul-Sel
Kasus Covid-19 di Makassar Melonjak Drastis, Ancaman PPKM Level III di Depan Mata
dibaca 91813 kali
Berita Sul-Sel
Pejabat di Pusaran Kasus BPNT, Ditreskrimsus Polda Sulsel: Kalau Salah, Sikat!
dibaca 77673 kali
Three Gorges, Keajaiban Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Dunia
Keunikan Beruang Kutub di Arktik, Pesona di Atas Es Tipis
Keajaiban Alam yang Memikat di Gua Kristal, Bermuda
Keindahan Abadi Hagia Sophia, Sebuah Permata di Istanbul, Turki
Menakjubkan dan Megahnya Wat Arun di Bangkok, Thailand
Dragon's Breath Flight Line di pulau pribadi Royal Caribbean di Haiti
Shiraz, Masjid Nasir al-Mulk
Suasana Kepanikan Pengunjung Mall Trans Studio Makassar saat Kebakaran
Breaking News: Mall Trans Studio Makassar Terbakar
Keindahan dan Keunikan di Air Terjun Tertinggi di Dunia di Venezuela


Mengenal Kegiatan Ziadah Tahfidz di Ponpes An-Nur Tompobulu
VIDEO Pemkab Solo Luncurkan Program Solo Mengaji
Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian
Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah
Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian
Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022
Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China
Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng
Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto
Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T
Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang
IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung
VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri
Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya
Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara
Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Menag Terbitkan Aturan Pengeras Suara, Ini Respons MUI
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh Ajak Masyarakat Ramaikan Pengajian
Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah
Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian
Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022
Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China
Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng
Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto
Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T
Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang
IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung
VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri
Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya
Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara
Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030

Menag Pastikan Tidak Ada Pemberhentian Umrah
Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian
Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022
Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China
Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng
Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto
Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T
Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang
IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung
VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri
Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya
Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara
Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030
Tahu-Tempe Langka, Ini Penjelasan Menteri pertanian
Cek Harga Emas dan UBS Hari Ini di Pegadaian, Senin, 14 Februari 2022
Bappenas Heran Tukang Las Rel Kereta Cepat Didatangkan dari China
Penghasil Sawit Terbesar tapi Minyak Goreng Langkah, KPPU Bakal Interogasi Pengusaha Minyak Goreng
Minyak Goreng Langkah, Rizal Ramli Semprot Airlangga Hartarto
Anggota DPR Kaget Anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Jadi Rp 113,9 T
Target KUR BRI Enrekang 429 Milyar Dominan Buat Petani Bawang
IMB Tak Lagi Berlaku, Begini Syarat Mengurus Persetujuan Izin Bangunan Gedung
VIDEO: Didukung 537 Personil, Ini Partisipasi Yodya Karya Wilayah Makassar dalam Membangun Negeri
Produk China Tak Tergantikan, Amerika Pun Tak Berdaya Membendungnya
Ini Daftar Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia Sawit hingga Batu Bara
Diprediksi Naik 8 Kali Lipat, Begini Nilai Ekonomi Digital Indonesia di Tahun 2030
Tangani Corona, Pemkot Makassar Siapkan Inspektur Covid-19
Berita Sul-Sel | 2020-06-23

© Disediakan oleh Jalurinfo.com Kantor Walikota Makassar
MAKASSAR, JALURINFO,- Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar Yusran Jusuf mengumpulkan seluruh camat dan lurah di Balai Kota Makassar, Selasa (9/6). Dalam pertemuan itu, Yusran memerintahkan agar seluruh camat dan lurah mengaktifkan kembali piket 24 jam. Langkah ini sebagai bentuk deteksi dan cegah dini terhadap potensi konflik di masyarakat.
Hal ini dilakukan menyusul terjadinya kisruh penolakan warga terhadap pelaksanaan rapid test, serta pengambilan jenazah secara paksa di sejumlah rumah sakit.
“Lurah jangan takut untuk bertemu warga. Justru tugasta untuk menenangkan kekisruhan ini dan memberi edukasi. Komunikasikanki, kerjasamaki dengan camat, LPM dan RT/RW. Ajak mereka bertemu, tapi tetap terapkan protokol kesehatan,” ucap Yusran.
Di tempat ini, Yusran juga memerintahkan seluruh lurah melakukan pertemuan dengan RT/RW, LPM, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda untuk berkordinasi mencegah konflik. Juga terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai penerapan protokol kesehatan.
Ia juga menegaskan untuk lebih intens turun melakukan pemantauan di lapangan. Termasuk ikut memberi edukasi kepada warga mengenai pelaksanaan rapid test. Sejauh ini Pemkot Makassar telah melakukan tes cepat secara massal di enam kecamatan dengan jumlah yang reaktif sebanyak 130-an orang.
“Hasilnya jauh menurun. Sebelumnya, reproduction number (RO) covid-19 di Makassar 3,8, yang berarti satu pasien bisa menularkan ke empat orang. Sekarang, ROnya kita 0,98. Itu artinya satu pasien menularkan ke satu orang, atau penularan lokal saja,” jelas Yusran.
Untuk seluruh pimpinan OPD, Yusran meminta untuk membuat jadwal piket bergilir setiap hari, untuk ikut melakukan edukasi serta pencegahan dini terhadap potensi konflik di tengah masyarakat.
“Lebih baik waspada dini. Kasus dua hari ini cukup memprihatinkan. Apalagi kita sudah mulai memasuki tahapan pilkada. Tugas kita untuk mengantisipasi adanya konflik. Seluruh petugas yang bekerja di lapangan akan dilengkapi dengan APD sesuai protokol kesehatan,” tegasnya.
Yusran juga tengah menyiapkan ‘inspektur covid’, yakni personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang akan berkeliling di tempat-tempat umum dan memberikan edukasi kepada warga.
“Kemarin kan protokolnya hanya tiga poin, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Sekarang kita tambah dua, yaitu rajin berolahraga dan makan-makan gizi seimbang,” pungkasnya.

Baca juga: DPRD Sulsel Desak Istana Segera Lantik Andi Sudirman Sulaiman
Ada Skenario dan Massif
Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, Senin sore (8/6) mengecek kesiapsiagaan petugas agar tidak ada lagi penjemputan paksa jenazah pasien dalam perawatan ataupun positif covid-19.
Menurutnya, kejadian mulai dari Rumah Sakit Labuang Baji, Rumah Sakit Khusus Dadi, hingga RS Stella Maris, menggambarkan ada gerakan yang massif untuk melakukan itu. Sebab pihak keluarga sudah dengan ikhlas menandatangani kontrak untuk mengikuti protokol covid-19.
“Kejadiannya mulai dari (RSK) Dadi dan (RS) Labuang Baji, terakhir di (RS) Stella Maris. Stella Maris ini sudah sangat jelas, bahwa ini adalah sesuatu yang perlu kita kaji lebih mendalam, kenapa keluarga mulai dari suami, anak nggak ada yang komplain. Mereka dengan ikhlas menandatangani kesepakatan protokol covid.
Pada saat disampaikan meninggal kan mereka masuk jam 9 (malam), jam 8 (pagi) meninggal,” terang Nurdin Abdullah.
Ia menjelaskan, berdasarkan kronologis kejadian saat pasien dinyatakan meninggal, keluarga dengan ikhlas menerima pemakaman sesuai protokol covid-19 dari pihak rumah sakit. Namun, sekelompok masyarakat dengan menggunakan senjata tajam langsung merebut paksa jenazah.
“Perjalanan mobil jenazah dari gugus tugas untuk menjemput jenazah, pas diturunkan dari ruangan ke bawah, tiba-tiba sekelompok masyarakat ratusan itu bawa golok (senjata tajam) langsung merebut jenazah itu. Dan keluarganya bingung ini mau dibawa ke mana? Katanya istrinya, dia bingung. Nah, artinya ini ada sebuah skenario yang perlu kita cermati,” bebernya.
Ia juga menceritakan bagaimana awal mula kenapa harus ditentukan sebuah kawasan khusus untuk pemakaman covid-19. Karena sebelumnya ada gerakan penolakan untuk dimakamkan di pemakaman umum dan hal itu sudah berhasil diatasi. Namun saat ini, ada lagi gerakan penjemputan paksa jenazah.
“Cek kesiapsiagaan kita mengingat tiga kejadian yang sudah terjadi. Dari tiga kejadian ini, kita sebenarnya sudah melakukan analisa kajian. Kita kaitkan dengan penolakan pemulasaran, sehingga kita menetapkan satu kawasan untuk penguburan covid-19 di sana (Gowa) juga ditolak. Sehingga kita mengantisipasi mengambil langkah hukum untuk orang itu. Kita tangkap dan setelah itu aman,” pungkasnya.
Nurdin berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang menyesatkan mengenai penanganan pasien covid-19 di rumah sakit.
“Saya minta kepada masyarakat jangan mudah terprovokasi. Apalagi isu-isu yang disebarkan itu menyesatkan, bahwa rumah sakit sekarang banyak duit, sengaja menerima covid-covid supaya bisa dapat duit banyak. Itu keliru, nggak ada itu,” tegas Nurdin.
Menurut dia, isu yang disebarkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab itu, sangat tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Pasalnya, sampai saat ini tenaga kesehatan belum bisa bersama keluarga di rumah karena fokus menangani pasien covid-19.
“Tenaga medis kita, dokter kita, tanya saja, tidak sesuai dengan isu-isu yang disebarkan. Kasihan mereka, dokter, tenaga medis kita, para perawat kita, harus berpisah dengan keluarga menghadapi sebuah tantangan yang tidak ringan. Menghadapi pandemi seperti ini, itu nyawa taruhannya. Tapi mereka tetap mau berkorban untuk kita semua,” jelasnya.
Ia menambahkan, sampai saat ini pemerintah provinsi maupun kabupaten kota terus berupaya untuk sama-sama mengatasi covid-19 ini.
“Sekali lagi saya sampaikan, masyarakat harus lebih menyadari bahwa pemerintah sekarang berusaha keras untuk memutus mata rantai covid-19,” katanya.
Selain itu, pemerintah juga harus bekerja keras untuk membangun ekonomi dan persiapan kehidupan baru.
“Membangun ekonomi kita kembali, kita menuju kepada new normal. Iya, tentu tidak akan sama seperti sebelum-sebelumnya. Kita boleh bekerja, yang sehat di luar, yang sakit di rumah, tapi yang sehat pun dengan protokol kesehatan yang ketat,” tutupnya.
Kirim berita, video & pengaduan terkait layanan publik di sini
-
Fadli Zon: Di Negeri Paling Kapitalis, PCR dan Antigen Ternyata Semuanya GRATIS
-
Kasus Covid-19 di Makassar Melonjak Drastis, Ancaman PPKM Level III di Depan Mata
-
Tak Vaksin Booster, Polisi Terancam Kena Saksi Internal
-
Triliunan Tagihan Covid dari Rumah Sakit Tak Dibayar, Ini Alasan Pemerintah
-
Update Covid-19 di Makassar: Tembus 298 Kasus, Manggala Tertinggi
-
Plt Gubernur Kembali Lepas 1.000 Nakes Mobile Vaksinator Secara Bertahap
-
Ketua MPR Heran Mall Langgar Prokes Disanksi 500 Ribu, Tukang Bubur Rp 5 Juta
-
PPKM Level 3 tapi Pintu Internasional tetap Dibuka, PKS: Tak Sejalan
-
Vaksin Merah Putih Dapat Ijin Uji Klinik dari BPOM
Jangan Lewatkan:
-
Penundaan Pemilu 2024 Disebut Berpotensi Lahirkan Pemimpin Otoriter
-
Gugatan Gatot Nurmantyo Soal Presidential Treshol Diputuskan Besok
-
Menag Atur Pengeras Suara Masjid, PP Muhammadiyah: Jangan Kaku
-
Fadli Zon: Di Negeri Paling Kapitalis, PCR dan Antigen Ternyata Semuanya GRATIS
-
Ponpes An-Nur Tompobulu Terima Santri/Santriwati Baru TA 2021-2022, Simak Profil dan Cara Pendaftarannya di Sini.